Anda di halaman 1dari 6

H.

menerangkan dengan menyebutkan konteks kata: Apabila adanya untuk menerangkan dengan pengenalan, atau dengan menentukan elemen latihan pemenuhan kebutuhan menggunakan kamus yang ingin jika kita ingin mengetahui arti kata dengan membacanya, atau mendengarkannya , maka sesungguhnya dia tidak memenuhi banyak kebutuhan menggunakan kamus yang ingin ketika dia ingin mengetahui sebuah kata. Dan menggabungkan lafadznya, megkombinasi konteks yang masuk pada latihannya. Dan apabila keberadaanya menerangkan kata yang dikenal dengan mengenalkannya dimulai perintah selain kesesuaian maka jika menerangkannya dari metode menyebutkan konteks dengan perintah yang lazim. Sesungguhnya 2 metode keduanya pada porsi pembagian apa-apa yang sudah jika keduanya dengan kekurangan yang negatif. Akan tetapi, menunjukan kelebihan asing atau porsinya atau praktis pada kebutuhan kepada metode yang lain, dan dia adalah metode konteks. Dan telah mengenal para ilmuwan menunjukkan arti kata untuk memandang konteks dengan sesungguhnya (menggunakannya dalam bahasa arab), atau (metode yang menggunakannya) FIRTH berpendapat jika arti kata tidak terbagi kecuali melalui porsi peletakan pada konteks yang berbeda, dan WITTEGENSTEIN (tidak ada pertanyaan tentang arti, akan tetapi pertanyaan tentang penggunaannya) Meskipun para ilmuwan membagi konteks pada 4 jenis maka sesungguhnya dengan

selengkapnya darinya disini dia adalah sisi bahasa. Adapun konteks budaya maka akan datang jaminan cerita dan penentuan tingkatan lafadz pada kegunaan. Dan adapun konteks emosional maka tidak ada percontohan kecuali pada kedua kata yang berbeda pada tingkatan kekuatan dan kelemahan atau pada tujuan contoh bagian antara 2 kalimat menyukai dan mencintai dan kata keengganan dan dibenci, dan dengan berikutnya maka dia adalah selain ditandai pada setiap penunjukan kata-kata. Dan umumnya telah mengikuti metode konteks pada kamus-kamus yang modern setelahnya jika umumnya memandang dalam mempelajari penunjukan gaya berbicara dan tidak bergantung pada mendukungnya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan dirinya dan falsafah, dan atas anggapan maka dihubungkan kata yang membawa arti samar untuk tingkatan apa-apa, akan tetapi

makna terbagi saja dari metode mencatat penggunaanya. Penggunaan yang datang pertama, dan kemudian menitis arti darinya. Dan antara ilmu-ilmu menunujukan nilai metode pada konteks dalam pelajaran penunjukan mengemukakan beberapa pendapat: 1. Sesungguhnya menjadikan dia arti yang mudah dengan kepatuhan untuk mencatat dan menganalisa objek. 2. Sesungguhnya tidak keluar dalam analisa bahasa dari lingkaran bahasa. 3. Sesungguhnya pelajaran konteks bahasa dicapai dari jumlah fitur diantaranya: a. Kemudahan dalam menanggapi idioms. Maka apabila lafadz terletak pada perkumpulan yang lain secara terus menerus maka mungkin jika porsi ini sesuai pada kejadian seperti untuk menganggap pengumpulan dalam 1 kamus. b. Kemungkinan menentukan bidang untuk menemani dan keseragaman laju untuk setiap kata yang berarti menentukan penggunaannya dalam bahasa. Dan menentukan bidang ini dan menggunakan dalam membantu untuk porsi perbedaan antara kata yang anggapannya induk bahasa dari keduanya, karena sesungguhnya dari langka jika mengambil kata dari konteks atau pengumpulan bahasa yang mengambil kata dari yang lain. c. Mengambil atas kenyataan distrik dan bukan atas materi yang hidup kecuali dengan transmisi dari kamus ke kamus, tanpa jika keluar dari kamus. Dan terakhir dalam menerapkan metode konteks pada kamus-kamus menerapkan secara keseluruhan lurus berpandangan untuk kebutuhan meneliti bahasa seara menyeluruh atau sebagian, dan meneleliti tidak menjadikan berdirinya dengannya tanpa porsi computer, scanner, cahaya, dan kaidah-kaidah data. Dan peralatan berkas seperti kutipan, dan tersedianya kamus-kamus akhir-akhir ini untuk kamus eropa, dan belum tersdianya sampai sekarang untuk kamus bahasa arab. Kesulitan kedua sesungguhnya ketika memnutuskan kamus jika kata-kata apa yang datang pada perkumpulan dan juga sesungguhnya berarti
2

negative sebagaimana dengan adanya positif, berarti dalam 1 waktu sesungguhnya tidak menggunakan kecuali itu. Dan dia mmebuat bagian konteks bahasa untuk kata kepada macam-macam seperti yang dibawah ini: 1. Kombinasi bebas (free combination) 2. Kombinasi rutinitas, atau saling (co-occurrence atau collocation) 3. Idioms atau ekspresi idioms Adapun kombinasi bebas maka adanya ketika dia membuat atau letak kata dalam perkumpulan kata selain menentukan, sebagaimana dia membuat jika menggantikan dengannya selainnya dalam objek yang banyak. Dan dari yang demikian itu kata meskipun dalam korelasinya pada sebagian kadang-kadang dengan kata-kata tertentu ( )//yang membuat jika datang pada perkumpulan maful-maful seperti pada banyak contoh: keadaan, kesulitan, permasalahan, hakikat, dan musuh-musuh dan yang lain . Dan adapun korelasi rutinitas atau collocation maka hakikatnya ketika mencatat kamus mengulang perkumpulan, kemungkinan mengganti bagian dari bagian yang lain, atau menambah sesuatu dengan yang lain, dan mungkin atasnya diganti dengan nama sebagian dari permasalahan mereka (range of application) dan membuat percontohan baginya dengan korelasi contohnya: ( maka tidak berkata: , ( ,maka tidak mengatakan: , dan tidak atau . dan kebaikan dalam hidupmu, berterima kasih kepada Allah, dan Allah memuliakanmu. Dan dalam bahasa inggris mengatakan: MERRY CHRISTMAS, HAPPY NEW YEAR, dan tidak memungkinkan dengan 2 sifat dan telah datang pada kata dalam waktu dan dalam kombinasi waktu yang lain seperti pada contoh GOOD yang membuat jika meletakan sifat untuk sesuatu selain penentuannya, sebagaimana memungkinkan jika menggantikan dengan yang selainnya.

Adapun susunan kamus telah memberikan perhatian yang sangat besar dengan pokok pembicaraan, contoh yang harus diperhatikan yaitu: 1. Penyusunan dalam kamus harus mempunyai tujuan untuk membantu mahasiswa selain belum tersusun keumumannya dan diperhatikan juga struktur dan dan pengelompokkan jenisnya adapun kamus-kamus yang terkenal yaitu. a. Kamus yang menjelaskan arti yaitu kamus inggris-arab, yang disusun oleh ustadzah jaamain , yang diterbitkan oleh perpustakaan Lebanon pada tahun 1985, b. Kamus mahasiswa, yaitu kamus yang menjelaskan struktur kalimat, disusun oelh doctor Mahmud ismail soyni, dan haymur hasan yusuf diterbitka oleh pepustakaan Lebanon pada tahun 1991. c. Kamus tentang bahasa dan penjelasan sastra, disusun oleh sulayman fayadh, diterbitkan di mesir dan ditulis pada tahun 1992. d. Kaidah penjelasan bahasa arab, disusun oleh doctor Mahmud hanaasy, dan telah menjalankan kurang lebih 1030 penjelasan Sebagian ahli bahasa menganggap bahwa penjelasan tentang antonim, merupakan bagian dari synonim atau pun asymptote. Karena hal tersebut merupakan penjajaran dari dua kata yang memiliki sebutan yang lain di setiap katanya. Maka tidak dapat disebut putih kecuali jika disebutkan pula hitam, dan tidak disebut bodoh kecuali jika disebutkan pula pintar, untuk itu ada dua perbedaan pendapat, ada yang menganggap itu sebagai homonin, ada juga yang menganggap sebagai polisemi. Mungkin ini adalah petunjuk tentang pertimbangan sebagian ahli bahasa lainnya mengenai antonim dan sinonim yang merupakan bagian dari leksikal atau bagian dari semantik. Dan mereka mengambil sebuah bukti bahwa dua kata yang berbeda maknanya sesungguhnya masih merupakan kata umum dari kapasitasnya, ketika dua kata yang bersinonim dan dua kata yang berantonim terletak pada waktu yang bersamaan dan dari dua kata
4

kerja yang berlaku pada sebuah perkejaan yang membutuhkan gerakan yang berbeda, yaitu cepat ataupun lambat. Dan apakah antara antonim dan sinonim dapat berdiri sendiri , dan menyebutkan yang diperlukan pada penjelasan makna fiil-fiil dan isimisim dan mensifati untuk memperjelas maknanya, dan lebih baik menyertakan lampiran untuk mendefinisikan atau menafsirkan dengan ungkapan ataupun menyetarakan dengan kosa kata dasar, seperti contoh: .. :secara horizontal atau pun vertikal ((,)) ((, )) antonim dari pendek, dan: ..adil antonim dari zalim. Bagian Dua: Cara Alternatif Penggunaan kamus tidak sekedar menjadi cara yang utama untuk menjelaskan penggunaan kata dasar dari semua atau sebagian, tetapi juga sebagai alternative lain, dan menjadi salah satu cara terbaik untuk menjelaskan suatu kata ketika tidak menemukan kata dasar yang cocok. Dan metode penjelasan ini adalah: 1. dengan menggunakan contoh, atau permisalan Meskipun dapat dianggap sebagai contoh ilustratif, namum cara

menjelaskannya dengan menyebutkan konteks kalimat dengan cara melepaskan fungsinya, maka kita perlu mengambil pandangan sendiri dalam spesifikasi mujam, serta merumuskan hingga pantas. Karena keunikan suatu bagian paragraf Selain itu, penggunaan komputer dalam mengumpulkan teks, bukti, serta contoh-contoh merupakan kemajuan besar dalam pengumpulan bahan serta memperbanyaknya, dan keunggulan nya bagi para pelajar dapat dengan mudah menemukan kesatuan leksikal tertentu, dengan cara mencari melalui keseimbangan teks, dan menggunakan bahan yang berasal dari buku-buku. Dan yang paling penting adalah spesifikasi yang memperhitungkan akun kamus modern dalam penggunannya. Contoh ilustratif:
5

a. pada kutipan langsung yang menggunakan suatu hal yang nyata, bahkan menyadari kehidupan di luar mujam, dan menghindari contoh dan kata yang tidak ada dalam realita, dan terbatas pada satu kamus kepada kamus lainnya b. mampu menemukan makna dasar, serta menggolongkannya kepada bagian dari dari semantik dan sintaksisnya. c. memungkinkan membuat kamus, dengan cara merubah, menghapus, dan menyingkat. Dan menyusun kembali, untuk mencapai apa yang dibutuhkan dengan singkat, karena dalam kutipan suatu teks mungkin berisikan katakata yang berfungsi untuk memperjelas makna, jadi tidak ada cara lain dari menggunakan menggunakan referensi ataupun contoh penulis

Anda mungkin juga menyukai