Anda di halaman 1dari 3

HAKIKAT OTONOMI DAERAH Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai

implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan
hakikat otonomi daerah, pada dasarnya mempersoalkan pembagian kewenangan kepada organ 0rgan penyelenggaraan Negara, sedangkan otonomi menyangkut hak yang mengikuti pembagian wewenang tersebut. Disentralisasi sebagaimana di defenisikan, perserikatan bangsa bangsa PBB : adalah desentralisasi terkait dengan masalah pelimpahan wewenang dari pemerinrtah pusat yang nberada di ibu kota Negara, baik melalui cara dekontrasi, misalnya pendelegasiaan, kepada pejabat di bawahnya maupun melalui pendelegesian kepada pemerintah atau perwakilan di daerah. terdapat beberapa alasan mengapa Indonesia membutuhkan desentralisasi. 1. Kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat terpusat di Jakarta, sementara itu pembangunan di beberapa wilayah lain, cendurung bahkan di jadikian objek, perahan pemerintah pusat. 2. Pembagian kekayaan secara tidak adil dan merata, 3. Kesenjangan social antara satu daerah dengan derah yang lain sangat mencolok, namun demikian, pelaksanaan desentralisasi haruslah di landasi argumentasi yang kuat, baik secara teorotis ataupun mpiris di antara argumentasi dalam memilih desentralisasi otonomi sdaerah adalah :

1. Untuk terciptanya efensiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan .


pemerintah berfungsi mengelola berbagai deminsi kehidupan seperti bidang social, pertahanan, keamanan dalam negri, dLL

2. Sebagai sarana pendidikan politik


pemerintah daerah merupakan kanca pelatihan dan pengembangan demokrasi dalam sebuah Negara.

3. Pemerintah daerah sebagai persiapan untuk karir politik lanjutan,


pemerintah daerah merupakan langkah persiapan untuk meneliti karir lanjutan, terutama karir di bidang politik dan pemerintah di tingkat nasional,

4. Stabilitas politik.
menurut sharpe, stabilitas politik nasional, mestinya berawal dari stabilitas politik pada tingkat local, 5. kesetaraan politik, melalui desentralisasi pemerintahan akan tercipta kesetaraan politik antara daerah dan pusat,

6. Akuntabilitas public, desentralisasi otonomi daerah,


pada dasarnya adal;ah ternsfer prinsip demokrasi dalam pengelolahan pemerintahan maupun budaya politik.

SEJARAH OTONOMI DAERAH DI INDONESIA


peraturan perundang undangan yang pertama kali yang mengatur pemerintahan daerah paskah proklamasi kemerdekaan adalah undang undang no 1 tahun 1\4\. Undang unhdang ini menekankan aspek cita cita kedaulatan rakyat melalui pengaturan pembentukan badan perwakilan rakyat daerah, di dalam undang undang ini di tetapkan 3 jenis daerah otonom yaitu, keresidenan, kabupaten dan kota,. periode berlakunya undang undang ini sangat terbatas sehingga dalam kurung waktu 3 tahun belum ada peraturan pemerintahan yang mengatur mengenahi penyerahan urusan, ke pada daerah.undang undang ini kemudiaan diganti dengan undang undang no 22 tahun 1\48. undang undang no 22 tahun 1\48 berfokus pada pengaturan tentang susunan pemerintahan yang demokratis.di dalam undang undang ini di tetapkan dua jenis daerah otonom yaitu, daerah otonom biasa dan daerah otonom istimewa, serta tiga tingkatan daerah otonom, yaitu provensi, kabupaten/kota besar, dan desa/kota kecil, pemberian otonomi daerah rdasarkan undang undang tentang pembentukan daerah telah di rinci lebih lanjut pengaturannya melalui peraturan pemerintahan tentang penyerahan sebagian urusan pemerintahan tertentu kepada daerah, perjuangan seejarah otonomi daerah di Indonesia selalu di tandai dengan lahirnya suatu produk perundang undangan yang menggantikan produk sebelumnya . perubahan tersebut pada satu sisi menandai dinamika oriontasi pembangaunan daerah di Indonesia, dari masa ke masa. akan tetapi , di sisi lain hal ini bisa pula di pahami sebagai bagian dari eksperentasi politik penguasa dalam menjalankan kekuasaannya . priode otonomi daerah pasca undang undang no 22 tahun 1948. di isi dengan munculnya beberapa undang undang tentang pemerintahan daerah, yaitu undang

undang no 1 tahun 19 pengaturan tunggal pertama yang berlaku seregam untuk seluruh Indonesia ) UUD no 18 tahun 16 yang menganut system otonomi yang seluas luasnya)

PRINSI PRINSIP PLAKSANAAN OTONOMI DAERAH


prinsip prinsip pemberian otonomi daerah yang di jadikanpedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi, keadilan pemerataan, serta potensi dan keanekaragaman daerah. 2. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas,nyata, dan bertanggu jawab. 3. Pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah kabupaten dan daerah kota, sedangkan pada daerah provinsi merupakan otonomi terbatas 4. Pelaksanaan otonomi daerah harus sesui dengan konsitusi Negara, sehingga tetap terjamin hubungan yang sesuai antara pusat serta antara daerah. 5. pelaksanaan otonomi daerah, harus meningkatkan kemandirian daerah otonom dan karenanya daerah kabupaten dan kota tidak ada lagi admistrasi 6. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi, badan legislative : daerah, baik fungsi legislasi, fungsi pengawasan, maupun fungsi anggaran atas penyelanggaraan daerah 7. pelaksanaan asas dekontrasi di letakkan di daerah provinsi dalam kedudukannya sebagai wilayah admistrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintahan tertentu yang di limpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah 8. Pelksanaan asas tugas pembantuan di mungkinkan, tidak hanya dari pemerintah kepada daerah, tetapi juga dari pemerintah dan daerah pada desa. Manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggung jwabkan kepada yang menugaskan

Anda mungkin juga menyukai