Anda di halaman 1dari 17

PEMBAHASAN

Pengertian Etika, Etiket, dan Moral 1. Pengertian etika Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin ethicus dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi ketentuanketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etika dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu: 1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian dari perbuatan sesorang. 2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan. 3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-

persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.

2. Pengertian Etiket Istilah etiket, berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dewasa ini istilah etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya. Dalam pergaulan hidup, etiket itu merupakan tata cara tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan1

peraturan kesopanan yang tidak tetulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan. Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku individual dalam masyarakat beradap; merupakan tata cara formal atau tata krama lahiriah untuk mengatur relasi antar pribadi, sesuai dengan status sosial masing-masing individu.

a) b) c) d) e)

nilai-nilai kepentingan umum, nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan, nilai-nilai kesejahteraan, nilai-nilai kesopanan,harga-menghargai, nilai diskresi (discrection = pertimbangan) penuh pikir, mampu

membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh dikatakan atau dirahasiakan.

Etiket lebih menitik beratkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat jasmaniah atau lahiriah saja. Etiket sering disebut juga tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang bersifat jasmaniah maupun bersifat rohaniah. Kesadaran manusia terhadap baik dan buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.

3.Pengertian Moral Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradap. Moral juga berarti ajaran baik dan buruk perbuatan, kelakuan (akhlak). Moralisasi , berarti uraian (pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan kelakuan yang baik. Demoralisasi berarti kerusakan moral. Menurut asal katanya moral dari kata mores dari bahasa Latin, kemudian diterjemahkan menjadi aturan kesusilaan. Jadi moral adalah aturan kesusilaan, yang meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan tingkah laku yang baik. Moral dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: 1.Moral murni, adalah moral yang terdapat pada setiap manusia sebagai suatu pengejawantahan dari pancaran ilahi. Moral murni disebut juga hati nurani. 2.Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran pelagai ajaran filosofis, agama, adat, yang menguasai pemutaran manusia.

4.Hubungan antara etika dan moral Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik,dan hal yang tidak baik, sedangkan etika adalah tingkah laku manusia, baik mental maupun fisik mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral. Etika adalah penyelidikan filosofis mengenai

kewajiban manusia serta hal yang baik dan yang tidak baik. Bidang inilah selanjutnya bidang moral. Objek etika, adalah pernyataan-pernyataan moral. Etika dapat juga dikatakan sebagai filsafat tentang bidang moral. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia bagaimana manusia itu melainkan manusia itu harus bertindak.

5.Pengertian Komunikasi Kantor Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor yakni komunikasi yang tejadi dan berlangsung dalam kantor. Kantor adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian bahwa suatu kenyataan pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang. Wajah kantor sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang yang ada dalam kantor. Perlu diperhatikan lebih lanjut bahwa pengertian kantor tidak cukup hanya melihat gedung atau orang-orang yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan yang dilakukan oleh orang - orang yang ada alam gedung itu. Dinamakan kantor apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan kegiatan kantor yang didalamnya melakukan kegiatan yang di dalamnya melakukan kegiatan yang bersifat tulis- menulis. Di negara kita kegiatan itu disebut dengan istilah yang lebih popular tata usaha. Jadi, suatu tempat di mana dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut dengan kantor. Kantor merupakan pengolahan keterangan keterangan, tempat para pejabat

berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau pekerjaan tata usaha. Setiap kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai suatu organisasi. Komunikasi kantor adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak kepada pihak yang lain (dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit kepada unit lain) yang berlangsung atau yang terjadi dalam kantor. Komunikasi kantor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1. Tata hubungan administrasi ; disebut juga tata hubungan fungsi, yakni fungsi setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau

sebagai manajer. Jadi tata hubungan administrasi, adalah tat hubungan yang dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai manajer dengan para bawahan atau para pelaksananya yang mengandung unsur perintah. 2. Hubungan tata usaha; adalah hubungan yang terjadi atau yang berlangsung antara satuan organisasi dalam suatu organisasi, yang tidak mengandung unsur perintah. Hubungan ini hanya bersifat pengiriman informasi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kantor. Pengiriman informasi ini dapat dilakukan melalui surat-surat atau warkat ( salinan, tembusan, kutipan ) atau dapat juga melalui telepon.

6.Etika Komunikasi Kantor Etika komunikasi kantor adalah norma/ukuran yang berlaku dalam proses

penyampaian keterangan yang berlangsung dalam kantor. Pada dasarnya komunikasi kantor dapat berlangsung secara lisan maupun secara tertulis. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka) tanpa perantara. Secara tidak langsung berarti melalui suatu perantara (telepon). Secara tertulis misalnya dengan mempergunakan surat. Komunikasi kantor merupakan hubungan antara pegawai dengan pegawai lainnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan agar dalam mengadakan hubungan itu jangan sampai mempunyai dampak negatif terhadap pegawai lainnya. Jadi, dalam hal ini etika memegang peranan penting. Etika merupakan syarat mutlak dalam hubungan karena itu, setiap pegawai kantor antar pegawai. Oleh

dalam menjalankan tata hubungan kantor harus

mempunyai: 1.Kesusilaan, atau budi pekerti yang baik. 2.Kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya. Etika menjadi dasar atau pedoman bagi pegawai dalam berhubungan atau dalam berkomunikasi dalam kantor

Dalam

prakteknya, saat

komunikasi

persuasif

dilakukan

maka komunikator tidak

diperkenankan untuk: 1.Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang untuk menonjolkan kesan tertentu, data yang dengan sengaja diejawantahkan secara salah, dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya untuk mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu. 2.Tidak diperkenankan secara sengaja menggunakan alasan yang meragukan atau tidak masuk diakal (tidak logis). 3.Tidak diperkenankan menyatakan diri sebagai ahli pada subyek tertentu, padahal bukan ahlinya. Tidak diperkenankan juga mengaku telah diberi informasi oleh ahlinya padahal tidak. 4.Tidak diperkenankan untuk mengajukan hal-hal yang tidak berkaitan untuk mengalihkan perhatian dari isyu yang sedang menjadi perhatian. Misalnya

penggunaan istilah "Tuhan" atau "setan" yang dapat menyebabkan/ mengundang keadaan tegang namun tidak mencerminkan reaksi positif atau negatif yang

sebenarnya. 5.Tidak diperkenankan untuk meminta kepada target sasaran (pembaca/ pemirsa) untuk mengaitkan ide atau proposal yang diajukan dengan nilai-nilai yang

emosional, motif-motif tertentu, atau tujuan-tujuan yang sebenarnya tidak ada kaitannya. 6.Tidak diperkenankan untuk menipu khalayak dengan menyembunyikan tujuan sebenarnya, atau kepentingan pribadi/ kelompok yang diwakilkan, atau menggunakan posisi pribadi sebagai penasehat saat memberikan sisi pandang tertentu. 7.Jangan menutup-nutupi, membelokkan, atau sengaja menafsirkan dengan salah

angka, istilah, jangkauan, intensitas, atau konsekuensi logis yang mungkin diakibatkan di masa depan. 8.Tidak diperkenankan untuk menggunakan pembelaan emosional yang tidak target

disertai bukti, latar belakang, atau alasan yang tidak dapat diterima apabila penerima memiliki kesempatan dan waktu

untuk menyelidiki subyek tersebut

sendiri kemudian menemukan sesuatu yang lain/ bertentangan. 9.Tidak diperkenankan untuk menyederhanakan sebuah situasi yang yang sebenarnya kompleks, sehingga terlihat sebagai hitam dan putih saja, hanya memiliki dua pilihan atau pandangan, dan (polar views). 10.Tidak diperkenankan untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat padahal situasinya masih sementara, dan derajat kemungkinan situasi masih dapat berubah sebenarnya lebih akurat. 11.Tidak diperkenankan menganjurkan sesuatu yang kita secara pribadi sebenarnya juga tidak percaya Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari : 1. Jujur tidak berbohong 2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan 3. Lapang dada dalam berkomunikasi 4. Menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik 5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien 6. Tidak mudah emosi/emosional 7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog 8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan 9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan 10. Bertingkahlaku yang baik.

Contoh Teknik komunikasi yang baik : 1.Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan 2.Gunakan bahawa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara 3.Menatap mata lawan bicara dengan lembut 4.Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum 5.Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar 6.Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara 7.Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon 8.Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara 9.Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi 10.Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara. 11.Menggunakan volume, nada, dan intonasi suara serta kecepatan suara yang baik. 12.Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai dengan budaya yang berlaku, seperti berjabat tangan.

7.Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor Menurut Juwono (1972), komunikasi merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam kegiatan kantor menilik hakikat kantor sebagai kumpulan orang yang bersama-sama menyelenggarakan kegiatan kantor atau kegiatan ketatausahaan. Kantor merupakan pusat pengolahan keterangan, tempat para pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau tata usaha. Seorang manajer kantor harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan semua pegawai kantor baik secara horizontal maupun secara vertikal atau secara diagonal.

Komunikasi yang efektif akan menciptakan iklim kerja kantor yang sehat dan terbuka. Hal ini sangat pentinng guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi para pegawai kantor. Etika komunikasi sangat penting dalam rangka meningkatkan kelancaran kantor. Pentingnya komunikasi kantor dapat dilihat dalam hal-hal berikut: 1.Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara : a. para bawahan dengan atasan (pimpinan) b. bawahan dengan bawahan c. atasan dengan atasan d. pegawai kantor dengan instansi yang bersangkutan. 2.Meningkatkan kegairahan bekerja para pegawai. 3.Meningkatkan moral dan displin yang tinggi para pegawai. 4.Dengan menerapkan etika komunikasi semua jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya, sehingga akan berlangsung pengendalian operasioanal yang efisien. 5.Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap semua pegawai. 6.Meningkatkan kerja sama (team work) di antara para pegawai. 7.Menimbulkan adanya saling pengertian di antara para pegawai dan saling menghargai dalam meleksanakan tugasnya masing-masing. 8.Etika komunikasi adalah suatu cara untuk mendorong manusia ke arah cara berpikir kreatif. 9.Dengan etika komunikasi semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturanperaturan, ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan. 10.Dengan adanya etika komunikasi kantor maka antar pegawai yang satu dengan yang lainnya akan saling menghargai. 11.Etika komunikasi penting bagi keputusan. Jika tidak dapat dikomunikasikan

keputusan tersebut dengan baik kepada pejabat lain, keputusan seorang pemimpin tidak mempunyai nilai. Tanpa komunikasi yang baik maka keputusan tidak dapat disetujui dengan baik.

8.Prinsip-Prinsip Komunikasi

Yang

Mempengaruhi

Kelancaran

Dalam

Penerapan

Etika

Prinsip tersebut adalah: 1.Prinsip mempergunakan cara informasi yang paling mudah Prinsip ini meliputi dua hal, yaitu: a)Menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini sebenarnya sangat relatif. Kesukaran atau kemudahan meyampaikan berita atau informasi sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh situasi, jarak, dan menurut kepentingan berita yang akan diberikan. Misalnya, berita yang sangat penting dan harus segera diketahui pihak penerima berita, dan sebaliknya pihak komunikator segera mendapatkan dari pihak komunikan. Berita tanggapan

atau informasi yang demikian mungkin lebih baik tetapi, apabila berita itu hanya bersifat

disampaikan melalui telepon.

Akan

pemberitahuan atau kurang penting dan tidak segera membutuhkan tanggapan, lebih baik disampaikan secara tertulis. b)Informasi mudah dan cepat dimengerti oleh pihak komunikan

2.Prinsip berusaha, agar informasi menimbulkan makna sama bagi penerima yang belainan. Prinsip ini menghendaki agar informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan pengertian yang berbeda dari para penerima berita. Hendaknya yang dikirim jangan diusahakan informasi

sampai menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Interpretasi

yang berbeda-beda ini akan terjadi apabila informasi itu

10

dikirimkan kepada lebih dari satu penerima berita, dan tingkat pengetahuannya saling berbeda serta penafsiran terhadap informasi yang diterima peninjauannya dari segi yang berbeda pula. Dalam hal ini perlu adanya konsistensi dan ketegasan isi berita.

3.Prinsip menggunakan alat komunikasi yang sedarhana. Prinsip ini menghendaki penggunaan sarana komunikasi yang sederhana. Seperti halnya pada prinsip I, pengertian sedarhana juga sangat relatif, karena tergantung urgensi atau kepentingan informasi yang akan dikirim. Mungkin suatu informasi cukup dikirim dalam surat, dan diantar langsung oleh kurir atau dikirim melalui pos. Akan tetapi, apabila berita itu sangat penting dan perlu segara diketahui, lebih efektif dikirim melalui telepon, radio,televise atau melalui media massa lainnya.

4.Prinsip memilih yang paling menguntungkan, baik isinya, alat, maupun cara menyampaikan informasi. Prinsip ini hendaknya dipilih berita yang aktual, penting, obyektif

kebenarannya, serta berita yang up to date atau tidak basi. Sarana informasi yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan, disesuaikan dengan kepentingan

berita. Penyampaian berita hendaknya disampaikan tepat pada waktunya

11

12

13

14

15

16

17

Anda mungkin juga menyukai

  • Hukum Tata Negara
    Hukum Tata Negara
    Dokumen7 halaman
    Hukum Tata Negara
    Ary Wardana Siregar
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Negara
    Ilmu Negara
    Dokumen70 halaman
    Ilmu Negara
    Ary Wardana Siregar
    Belum ada peringkat
  • REPLIK
    REPLIK
    Dokumen5 halaman
    REPLIK
    Ary Wardana Siregar
    Belum ada peringkat
  • KOSAKATA MARSITOGOL
    KOSAKATA MARSITOGOL
    Dokumen26 halaman
    KOSAKATA MARSITOGOL
    Ary Wardana Siregar
    Belum ada peringkat
  • Drama
    Drama
    Dokumen8 halaman
    Drama
    Ary Wardana Siregar
    Belum ada peringkat
  • Pidana Khusus
    Pidana Khusus
    Dokumen10 halaman
    Pidana Khusus
    Ary Wardana Siregar
    Belum ada peringkat
  • Drama
    Drama
    Dokumen8 halaman
    Drama
    Ary Wardana Siregar
    Belum ada peringkat
  • Manajemen
    Manajemen
    Dokumen11 halaman
    Manajemen
    Beni Suseno
    Belum ada peringkat