Anda di halaman 1dari 21

MATA KULIAH MANAJEMEN BK

Oleh : Drs. I Wayan Kernu, M.Pd NIP.19571231 198303 1 033

1. Konsep Dasar Manajemen BK

1.1 Pengertian Manajemen 1.2 Tujuan dan Fungsi Manajemen 1.3 Aspek dan fungsi Manajemen
1.3.1 Perencanaan ( Planning) 1.3.2 Pengorganisasian ( Organizing) 1.3.3 Pengarahan (Actuating) 1.3.4 Koordinasi (Coordinating) 1.3.5 Pengawasan (Controlling)

2.Menerapkan Prinsip-Prinsip Perencanaan

2.1 Pengertian Perencanaan Program BK 2.2 Prinsip-Prinsip Perencanaan Program BK 2.3 Komponen Penting Perencanaan 2.4 Langkah-langkah Perencanaan (diawali dengan analisis SWOT /Strenght, Weakness, Opportunity, Treat) 2.5 Latihan Merencanakan Program BK

3. Penilaian Kebutuhan Layanan BK

3.1 Pengertian Asesmen Kebutuhan

3.2 Teknik-Teknik Asesmen Kebutuhan Layanan BK

4. Perumusan Tujuan dan Menentukan Prioritas Program BK

4.1 Perumusan Tujuan Program BK 4.2 Kelompok-Kelompok Sasaran


Program

4.3 Skala Prioritas Program BK

5. Penyusunan Program BK
Penyusunan Program Layanan BK
Kurikulum Perencanaan Individual Layanan Responsif Dukungan Sistem Organisasi dan Supervisi

6. Pengorganisasian dan Implementasi Program BK

6.1 6.2 6.3 6.4

Pengorganisasian Tim Kerja BK Pengorganisasian Kurikulum Pengorganisasian Kegiatan Layanan Pengorganisasian Sumber Dukungan (Personal, Profesional, Institusional, Masyarakat ) baik finansial, kebijakan dan teknologi

Penilaian/Assignment
A. Proses (60 %)
Kehadiran Diskusi Proses Pembelajaran Penyelesaian Tugas Individu Penyelesaian Tugas Kelompok

B. Penilaian Hasil (40 %)


Ujian Tengah Semester/Midle Test Ujian Akhir Semester/Tentament

Literatur
1. 2. 3. 4. 5. 6. Arikunto, Suharsimi. 1988. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta : PT Bina Aksara. AS, Uman Suherman. 2009. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rizqi Press. Clifford, E.Erickson dan Glenn E.Smith.1975. Organization and Administration of Guidance Services. New York : McGrow-Hill Book Co. Depdikbud. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan untuk PPSP. Jakarta : Depdikbud. Djumhur dan Moh Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung : Penerbit CV Ilmu. Erman Amti dan Marjohan. 1991/1992. Bimbingan dan Konseling. Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Depdikbud. Hendrarno, Eddy, dkk. 1987. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Semarang : Perc. Bina Putera.

7.

8. 9. 10. 11. 12. 13.

Kartadinata, Sunaryo. 2007. Bimbingan dan Konseling Dalam Praktek. Bandung : Maestro. Ngalim Purwanto. 2001. Administrasi dan Supervisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Raymond, Hateh.N dan Bufford, Stefflre. 1961. Administration of Guidance Services : Organitation, Supervition, Evaluation.New York : Prentice-Hall,Inc. Suherman. 2008. Konsep dan Aplikasi Bimbingan dan Konseling. Bandung : Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan Bandung. Winkel. 1985. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta : PT Gramedia. Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

1. Konsep Dasar Manajemen

1.1 Pengertian Manajemen


Secara sematik manajemen mempunyai beberapa arti, tergantung dari konteks dan maknanya. Kata manajemen yang dipakai dalam kehidupan berorganisasi merupakan terjemahan dari bahasa inggris to manage, yang berarti MENGURUS, MENGATUR, MENGEMUDIKAN, MENGARAHKAN, MENGENDALIKAN, MENANGANI, MENGELOLA, MENYELENGGARAKAN, MENJALANKAN, MELAKSANAKAN, DAN MEMIMPIN. Sedangkan dalam bahasa latin manajemen berasal dari kata MANO yang berarti tangan, kemudian menjadi MANUS, yang bekerja berkali-kali menggunakan tangan, kemudian ditambah imbuhan ANGERE yang berarti melakukan sesuatu, sehingga menjadi MANAGIARE yang berarti melakukan sesuatu berkali-kali dengan menggunakan beberapa tangan.Dengan kata lain untuk mengerjakan sesuatu memerlukan tangantangan dan kegiatan orang lain. Sehingga manajemen diartikan sebagai proses mengadakan, mengatur dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dianggap penting guna untuk mencapai tujuan. Manajemen merupakan keseluruhan proses aktivitas yang dilakukan sekelompok manusia dalam suatu sistem organisasi dengan menggunakan segala sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

1.2 Tujuan dan Fungsi Manajemen

1.2.1 Tujuan Manajemen


Pada dasarnya penerapan manajemen adalah untuk mempermudah pencapaian tujuan. Tujuan harus dikenali terlebih dahulu
Kepastian arah Memfukoskan usaha Menjadi rencana dan keputusan Mempermudah pelaksanaan evaluasi

1.2.2 Fungsi Manajemen


Memberikan alur aktivitas, dan tanggung jawab penetapan posisi dan peran serta tanggung jawab setiap personel dalam menjalankan aktivitas organisasi nya secara efektif dan efisien. Lebih rinci fungsi manajemen adalah : Menciptakan koordinasi dan komunikasi tugas setiap personel dan antar personel organisasi Mendorong setiap personel melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif dan efisien Memudahkan analisis tugas dan tanggung jawab setiap personel organisasi secara efektif.

1.3 Aspek dan Fungsi Manajemen

Babbage,Taylor, Fayol, Hendry Gantt dan Gillberth, fungsi manajemen adalah mencakup kegiatan
1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 Perencanaan/planning Pengorganisasian/organizing Pengarahan/Actuating Koordinasi/coordinating Pengawasan/controlling

1.3.1 Perencanaan (Planning) 1.3.1.1 Pengertian Perencanaan Menurut Kontz (Fattah, 2006)
Perencanaan adalah suatu proses intelektual yang menentukan secara sadar tindakan yang akan ditempuh dan mendasarkan keputusan-keputusan pada tujuan yang hendak dicapai, informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya, serta memperhatikan keadaan yang akan datang. Perencanaan merupakan keputusan yang diambil untuk melakukan kegiatan organisasi dalam kurun waktu tertentu agar penyelenggaraan organisasi itu lebih efektif dan efisien. Perencanaan juga merupakan suatu proses penetapan tujuan kegiatan memilih cara atau strategi yang tepat untuk mencapai tujuan. Karena itu dalam menjalankan manajemen diperlukan perencanaan matang dan pasti, berkenaan dengan TUJUAN, KEGIATAN, STRATEGI, PERSONEL, WAKTU, TEMPAT, PEMBIAYAAN, FASILITAS LAIN , termasuk EVALUASI dan PELAPORANNYA.

Proses perencanaan hendaknya menyuguhkan informasi lengkap dan menyeluruh bagi personel yang terlibat, terutama tentang : Tujuan dan cara atau strategi mencapai tujuan Pedoman bagi semua personel yang terlibat dalam menjalankan tugas-tugas suatu organisasi Alat pengawasan terhadap pelaksanaan program Penggunaan segala sumber daya yang dimiliki organisasi secara efisien. Batas-batas kewenangan dan tanggung jawab setiap personel pelaksanaan organisasi, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan kerja sama antar personel Kriteria tolok ukur prestasi organisasi, baik berkenaan dengan program, pelaksanaan maupun out put/hasil.

1.3.1.2 Prinsip-Prinsip Perencanaan Program BK


Menurut Koont dan ODonnel ( Mulawarman, 1998) mengungkapkanprinsip-prinsip perencanaan efektif adalah sbb : Principle of contribution to objectives yaitu tujuan setiap rencana sesungguhnya adalah mempermudah pencapaian tujuan Principle of efficiency of plan yaitu perencanaan disusun dengan mempertimbangkan situasi kondisi sumber daya manusia, biaya, menekankan faktor efisiensi Principle of primacy planning, yaitu mendahulukan kegiatan rencana dalam pelaksanaan seluruh fungsi manajemen Principle of planning premices, yaitu menggunakan premis yang konsisten agar rencana terlaksana secara konsisten pula Principle of strategy and policy framework,yaitu senantiasa bekerja dengan kerangka strategi kebijaksanaan Principle of timing, senantiasa menjaga konsistensi jadwal pekerjaan Principle of limiting factor, antisipasi terhadap faktor penghambat atau situasi yang rawan dalam pelaksanaan kegiatan The commitment principle, komitmen kerja Principle of flexibility, rencana bersifat pleksibel Principle of navigation change, melakukan upaya pembaharuan tetapi berpedoman pada tujuan.

1.3.1.3 Komponen Penting Perencanaan


Tujuan harus dirumuskan dengan jelas Perencanaan harus sederhana dan realistik Memuat analisis dan penjelasan terhadap usaha yang direncanakan Perencanaan meliputi jangka panjang dan jangka pendek Perencanaan harus dirumuskan secara kooperatif Perencanaan didasarkan pada fakta yang menyangkut kebutuhan Perencanaan bersifat fleksibel Perencanaan harus memiliki kontinyuitas Efisien dan efektif dalam penggunaan biaya, tenaga dan sumber daya yang tersedia

1.3.1.4 Langkah-langkah Perencanaan (diawali dengan analisis SWOT /Streght, Weakness,


Opportunity, Treat)

Streght Kekuatan Weakness- Kelemahan Opportunity-Kesempatan Treat-Tantangan

1.3.2 Pengorganisasian (Organizing)


Fungsi manajemen yang kedua adalah PENGORGANISASIAN(organizing) yaitu penetapan struktur peran-peran melalui penentuan berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan dan bagian-bagian (Kadarman, 82) Pengelompokan aktivitas, penegasan, pendelegasian wewenang untuk melaksanakan serta pengorganisasian hubungan wewenang secara horizontal dan vertikal oleh struktur organisasi (Hasibuan, 1996 : 122) Ada tiga alasan penting dilakukan pengorganisasian
Meningkatkan efisiensi dan kualitas dari pekerjaan organisasi Menetapkan akuntabilitas/kepercayaan Memfasilitasi komunikasi sebab komunikasi formal mengikuti struktur otoritas organisasi

1.3.3 Pengarahan (Actuating)


Terry (Hasibuan,1996 :187 ) Penggerakkan adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha dengan sepenuh hati mencapai sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha organisasi Soekarno (1986:101)fungsi penggerakkan adalah suatu fungsi pembimbing dan pemberian pimpinan serta penggerakkan orang-orang agar kelompok orang tersebut suka dan mau bekerja Ada dua hal penting dalam pengarahan :
Sebagai kontrol kualitas yang direncanakan untuk memelihara, menyelenggarakan dan menentang perubahan Mengadakan perubahan, penataran, serta mengadakan perubahan pola fikir perilaku personel organisasi

Anda mungkin juga menyukai