Anda di halaman 1dari 39

DRAFT

PEDOMAN RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS)

Arum Atmawikarta
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perancanaan Pembangunan Nasional

Disampaikan pada Rapat Persiapan Pertemuan Regional MDGs Bidang Kesehatan, Kemenkes, Bogor, 18-19 Juni 2010

SISTEMATIKA PAPARAN
I. Latar Belakang II. Status Capaian MDGs III. Dokumen Yang Perlu DisiapkanTerkait Pencapaian MDGs dan Inpres No. 3 Tahun 2010 IV. Draft Pedoman Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs
1. Outline Pedoman 2. Keterkaitan MDGs dengan Kebijakan Pembangunan 3. Langkah Teknis Penyusunan Rencana Aksi Daerah

LAMPIRAN
Outline Rencana Aksi Daerah Matrik Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian MDGs

I. Latar Belakang
Inpres No 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan Menginstruksikan kepada
Para Menteri, Para Gubernur Para Bupati/Walikota Kapolri, Panglima TNI, Pimpinan Lembaga, Jaksa Agung, Kepala UKP4.

Untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing, dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan.

Program Pembangunan Yang Berkeadilan


(Sesuai Inpres No 3 Tahun 2010)

Pro Rakyat; Keadilan Untuk Semua (Justice for All); Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals MDGs).

II. STATUS CAPAIAN MDGs

8 Tujuan MDGs
GOAL 1 : MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN GOAL 2 : MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA GOAL 3 : MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN GOAL 4 : MENURUNKAN KEMATIAN ANAK GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB) GOAL 7 : MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP GOAL 8 : MENGEMBANGKAN KEMITRAAN PEMBANGUNAN DI TINGKAT GLOBAL

Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita


kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015 Indikator Prevalensi balita dengan berat badan rendah / gizi kurang Prevalensi balita gizi buruk Acuan Dasar (1989): 37,5 persen Saat Ini (2007): 18,4 persen (Riskesdas) Target (2015): 18,5 persen ( RPJM: < 15 persen) Status Tercapai (Achieved)

(1989): 6,3 persen (Susenas) (1990): 9,0 persen (1990): 70,63 persen (1990): 64,21 persen

(2007): 5,4 (2015): 3,15 persen persen (Riskesdas 2007) (Maret (2009): 14,47 persen (2009): 68,52 persen (2009): 61,86 persen (2015): 4,4 persen (2015): 35,32 persen (2015): 35,32 persen

Akan tercapai (on track)

Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum 1400 kkal/kapita/hari 2000 kkal/kapita/hari 2100 kkal/kapita/hari Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track) 7

GOAL4:MENURUNKANANGKAKEMATIANANAK

Target 4a: Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015 Indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup Angka Kematian Balita (AKBA) per 1.000 kelahiran hidup Angka kematian neonatal (per 1.000 kelahiran hidup) Proporsi anak-anak berusia 1 tahun diimunisasi campak Proporsi anak usia 1223 bulan yang telah diimunisasi campak Acuan Dasar 1991 : 68 (SDKI) 1991 : 97 (SDKI) 1991 : 32 (SDKI) 1991 : 44,5 (SDKI) 1991 : 57,5 (SDKI) Saat Ini 2007 : 34 (SDKI) 2007 : 44 (SDKI) 2007 : 19 (SDKI) 2007 : 67% (SDKI) 2007 : 76,4% (SDKI) Target 2015 : 23 Status Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track)
8 8

2015 : 32

Menurun

Meningkat

Meningkat

GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU


Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga-perempat dalam kurun waktu 1990 - 2015
Indikator Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup Acuan Dasar 1991: 390 (SDKI) Saat Ini 2007: 228 (SDKI) Target 2015: 102 RPJM 2014: 118 Status
Terjadi penurunan AKI yang signifikan (dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 KH pada tahun 2007), tetapi perlu upaya keras untuk mencapai target 2015.

Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (%)

1994: 47,2 persen (Susenas)

2009: 77,4 persen (Susenas)

RPJM 2014: 90 persen

Diperkirakan akan tercapai.

GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU


Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 Indikator
Tingkat pemakaian kontrasepsi/ contraceptive prevalence rate (CPR) CPR cara modern pada wanita usia 15-49 tahun Tingkat kelahiran pada remaja (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun) Cakupan pelayanan antenatal (K1 dan K4)

Acuan Dasar
1991 : 49,7% (SDKI) 1991 : 47,1% (SDKI) 1991 : Kota : 39 Desa : 82 Total : 67 (SDKI) 1995 : K1 : 85% K4 : 64,8% (Profil Kesehatan) 1991 : 12,7% (SDKI)

Saat Ini
2007 : 61,4% (SDKI) 2007 : 57,4% (SDKI)

Target
Meningkat

Status
Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track)

Meningkat

Unmet need KB

2007 : Menurun Kota : 26 Desa : 74 Total : 35 (SDKI) Meningkat 2007 : K1 :92,7% K4 : 86% (2007) (Profil Kesehatan) 2007 : Menurun 9,1%

Akan tercapai (on track)

Memerlukan perhatian khusus (need special attention.

Indikator

Acuan Dasar

Saat Ini

Target

Status

Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada tahun 2015 Prevalensi HIV/AIDS 2009 : 0,2% (Kemenkes, 2006) Mengendali kan penyebaran HIV dan AIDS Meningkat Telah menunjukkan trend perbaikan pengendalian, tetapi masih perlu upaya keras dan terus menerus untuk mencapai target 2015. Akan tercapai (on track)

Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir

(2002/03): 12,8 (SKRRIBPS, 2002/03) -

P = 10,3% L = 18,4% (SKRRI-BPS, 2007) Perempuan (9,5%) Laki-laki (14,7%) (SDKI, 2007)

Persentase remaja usia 15 -24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif mengenai HIV dan AIDS

Meningkat

Akan tercapai (on track)

Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010
Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral 38,4 persen (KemenKes 2010, per 30 November 2009) Meningkat Akan tercapai (on track) 11

11

Indikator

Acuan Dasar

Saat Ini

Target

Status

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015 Prevalensi malaria (per 1.000 penduduk) Prevalensi Malaria di luar Jawa-Bali (per 1.000 penduduk) Tingkat kematian akibat Malaria Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida Jawa Bali 0,17 (1990) 24,1 (1990) API Jawa Bali : 0,17 % API Nasional : 1,85 (Ditjen P2PL, 2009) AMI : 12,27% (Ditjen P2PL, 2009) Target 2015: Dihentikan, mulai menekan jumlah kasusnya, target nasional indonesia bebas malaria pada tahun 2030 Akan tercapai (on track)

1,3 persen (Riskesdas 2007) 3,3 persen (SDKI 2007), perdesaan 4,5 persen; perkotaan 1,6 persen 75,0 persen (KemenKes 2008, berdasarkan survei di 7 provinsi: (Aceh, Sumut, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua)

12

12

Indikator

Acuan Dasar

Saat Ini

Target

Status

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015 Angka kejadian Tuberkulosis (semua kasus/100.000 penduduk/tahun): (1990): 343 (Laporan TB Global, WHO, 2009) 228 (Laporan TB Global, WHO, 2009) 244 (Laporan TB Global, WHO, 2009) 39 (Laporan TB Global, WHO, 2009) Mengendalik Akan tercapai (on track) an penyebaran TB Mengendalik Akan tercapai (on track) an penyebaran TB Mengendalik Akan tercapai (on track) an penyebaran TB
13

Tingkat prevalensi (1990) :443 Tuberkulosis (per (Laporan TB 100.000 penduduk): Global, WHO, 2009) Tingkat kematian (1990) : 92 (Laporan TB karena Tuberkulosis (per Global, WHO, 100.000 penduduk): 2009)

13

Indikator

Acuan Dasar

Saat Ini

Target

Status

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015 Proporsi kasus TB yang ditemukan melalui DOTS (2000) : 19,7 persen (Laporan Kemenkes, 2010) 70% (Lap.Kem enkes, 2009) 73% Tercapai (Achieved)

Proporsi kasus TB yang disembuhkan melalui DOTS (cure rate)

(2000) : 71,6 persen (Laporan Kemenkes, 2010)

80,9%

85%

Akan tercapai (on track)

14

14

Goal 7: Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup


Target 7 C:Menurunkan hingga separuhnya proporsi rumah tangga tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015. Indikator Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan pedesaan Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan pedesaan Acuan Dasar 1993: Kota : 15,1 Desa : 23,2 Total : 20,6 (Susenas) Saat Ini 2009: Kota : 49,8 Desa : 45,7 Total : 47,6 (Susenas) Target 2015: Kota : 57,5 Desa : 61,6 Total : 60,3 Status Akan tercapai (on track)

1993: Kota : 56,6 Desa : 11,1 Total : 24,7 (Susenas)

2009: Kota : 69,6 Desa : 34,0 Total : 51,0 (Susenas)

2015: Kota : 78,3 Desa : 55,5 Total : 62,4

Akan tercapai (on track)

III. Dokumen & Kegiatan Yang Perlu DisiapkanTerkait Percepatan Pencapaian MDGs 2015

Dokumen Yang Perlu Disiapkan & Kegiatan Yang Perlu Dilakukan Pada Tahun 2010 dan Tahun 2011
1. PETA JALAN (roadmap) Percepatan Pencapaian MDGs (2010) - Analisa situasi pencapaian MDGs - Tantangan - Prioritas & Strategi 3. PEDOMAN Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs di Daerah (2010)
Input

4. SOSIALISASI & FASILITASI Penyusunan RAD (2010)

2. LAPORAN Pencapaian MDGs Tahun 2010 (2010) - Pencapaian MDGs nasional - Upaya percepatan pencapaian MDGs (next step)
Input

5. RENCANA AKSI Percepatan Pencapaian MDGs di Daerah (2011) - Pencapaian MDGs di daerah - Kebijakan dan Strategi - Program, kegiatan, sasaran, indikator, pembiayaan

6. MONITORING DAN EVALUASI

RENCANA TINDAK UPAYA PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs (Lamp. Inpres No. 3 Tahun 2010)
PERUMUSAN RENCANA AKSI UPAYA PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs
PROGRA M (1) TINDAKAN (2) KELUARAN*) (3)
1. Tersusunnya peta jalan (road map) nasional percepatan pencapaian MDGs (persen) TARGET *) INSTANSI PEMERI PENYELESAI PENANGG NTAH KETERANGSASAR-AN AN UNG DAERA AN

2010 (4)
100

2011 (5)

(6)

JAWAB (7)
Kementerian PPN/ Bappenas

H (8)

(9)

Pendukung 1. Penyusunan Percepatan peta jalan Pencapaian (road map) MDGs nasional percepatan pencapaian MDGs

- Tersedianya pendukung percepatan pencapaian MDGs

2.Penyusunan 2. Tersusunnya pedoman pedoman rencana rencana aksi aksi daerah (RAD) percepatan tentang percepatan pencapaian pencapaian tujuan tujuan MDGs MDGs yang di daerah memuat antara lain sasaran, strategi, tindakan, keluaran dan pembiayaan (persen)

100

Kementerian 33 PPN/ Provinsi Bappenas

Di daerah dibentuk tim koordinasi yang dipimpin oleh Bappeda Provinsi dengan anggota analog seperti anggota di tingkat pusat. 18

Lanjutan
PROGRAM TINDAK AN KELUARAN*) INSTANSI TARGET *) PEMERINT PENYELESAIAN SASARAN PENANG AH KETERANGAN GUNG DAERAH 2010 2011 JAWAB

(1)

(2)

(3) 3. Terlaksananya sosialisasi pedoman rencana aksi daerah tentang percepatan pencapaian tujuan MDGs (persen) 4. Terselenggaranya fasilitasi penyusunan RAD MDGs 2011-2015 oleh tim pusat (persen) 5. Tersusunnya rencana aksi daerah tentang percepatan pencapaian tujuan MDGs di tingkat provinsi (RAD MDGs 2011-2015) yang memuat antara lain sasaran, strategi, tindakan, keluaran dan pembiayaan

(4) 100

(5) -

(6)

(7)

(8)

(9)

100

33 Provinsi

Gubernur 33 Provinsi

RAD MDGs 2011-2015 mencakup rencana percepatan pencapaian MDGs pada tingkat kabupaten/kota
19

IV. DRAFT PEDOMAN RENCANA AKSI DAERAH

OUTLINE PEDOMAN RAD (draft)


KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I PENDAHULUAN
Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup Landasan Hukum

II KETERKAITAN MDGS DENGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN


Keterkaitan MDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Keterkaitan MDGs dengan Pembangunan Daerah

III LANGKAH TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MDGs
Dokumen yang Perlu Diperhatikan dalam Penetapan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs. Langkah-langkah Teknis Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs.

LAMPIRAN
Outline Rencana Aksi Daerah Matrik Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian MDGs

TUJUAN
Memberikan petunjuk penyusunan dokumen rencana aksi percepatan pencapaian target MDGs di daerah, sehingga dapat dihasilkan suatu produk dokumen rencana aksi yang tersusun dengan jelas dan operasional.
Dengan rencana aksi tersebut diharapkan pihakpihak terkait dalam pelaksanaan pencapaian target MDGs di daerah memiliki kejelasan dan komitmen dalam perencanaan dan penganggarannya.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari pedoman ini meliputi penjelasan tentang :
Keterkaitan MDGs dengan kebijakan pembangunan nasional dan daerah Langkah teknis penyusunan rencana aksi daerah tentang percepatan pencapaian MDGs

Landasan Hukum
1. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) 2. Perpres Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014 3. Perpres Nomor 29 Tahun 2010 tentang RKP 2011 4. Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan;

Keterkaitan MDGs dengan PEMBANGUNAN


Target-target MDGs telah diakomodasikan dalam RPJMN 2010-2014 sebagai mainstreaming dalam bentuk program, indikator maupun target yang terukur serta indikatif dukungan pembiayaannya.

MDG

RPJP 2005-2025 RPJMN (5 TAHUN) RENSTRA

VISI & MISI PRESIDEN PRIORITAS NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Program Sektoral Program Regional

RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP)

RAPBN RAPBD
25

Pelaksanaan Program

MDGS DAN PEMBANGUNAN DAERAH


Pengarusutamaan MDGs harus dilakukan dalam proses perencanaan daerah dan diarahkan untuk dapat menjawab permasalahan kesejahteraan masyarakat serta mengakomodasi nilai-nilai lokal dan karakteristik masing-masing daerah. Dengan mengacu pada RPJMN, target dan indikator MDGs diadaptasi dalam rencana pembangunan daerah yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Upaya pencapaian MDGs diterjemahkan melalui penetapan program, kegiatan, indikator dan target termasuk pembiayaannya. Di tingkat provinsi, penterjemahan upaya pencapaian MDGs yang lebih operasional juga perlu dilakukan di tingkat kabupaten.

Dokumen yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RAD Percepatan Pencapaian MDGs 1. 2. 3. 4. Dokumen RPJMN 2010-2014 RKP Tahun 2011 Inpres No. 3 Tahun 2010 Peta Jalan (Road Map) Percepatan Pencapaian Taget MDGs

Langkah-langkah Teknis Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian Target MDGs
Langkah 1 Langkah 2 Penetapan Tim Pengarah dan Kelompok Kerja (Pokja) Masing-masing Pokja Menyusun Draft Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian Target MDGs, yang mencakup:
1. Identifikasi tujuan, target dan indikator masing-masing dalam MDGs 2. Menetapkan program dan kegiatan prioritas terkait dengan pencapaian masing-masing target MDGs 3. Menetapkan indikator dan target pencapaiannya terkait dengan program dan kegiatan dalam pencapaian masing-masing target MDGs 4. Menetapkan alokasi anggaran yang dibutuhkan dan sumber pendanaan dalam pelaksanaan program, kegiatan dan tindakan yang dilakukan

Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6

Sidang Pleno Antar Pokja (Workshop) Penyempurnaan Draft RAD Pengesahan Rencana Aksi Daerah oleh Kepala Daerah Sosialisasi Rencana Aksi Daerah

TIM PENGARAH
Penanggung Jawab : Kepala Daerah Sekretaris : Ketua Bappeda Anggota : Kepala Dinas Teknis Terkait

KELOMPOK KERJA
POKJA I POKJA II POKJA III POKJA IV : Kemiskinan : Pendidikan dan Gender : Kesehatan : Lingkungan

ORGANISASI POKJA Ketua Sekretaris Anggota

ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWAB POKJA RAD MDGs


NAMA POKJA
POKJA I Kemiskinan POKJA II Pendidkan dan Gender POKJA III Kesehatan POKJA IV Lingkungan

TGJWB GOAL
Goal 1

ORGANISASI POKJA (Indikatif)


Ketua: Ketua Beppeda Sekretaris: Ka. Dinas Terkait Anggota: Kepala Dinas Terkait Ketua: Kepala Dinas Pendidikan Sekretaris: Kasubdin Bappeda terkait Anggota: Kepala Dinas Terkait Ketua: Kepala DInas Kesehatan Sekretaris: Kasubdin Bappeda terkait Anggota: Kepala Dinas Terkait Ketua: Kepala Dinas Pek. Umum Sekretaris: Kasubdin Bappeda terkait Anggota: Kepala Dinas Terkait

Goal 2 Goal 3 Goal 4, Goal 5, Goal 6, Goal 7

Goal 7

Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target (RAD-PPT) MDGs


Bulan Pada Tahun 2011

Jadwal Pelaksanaan

No
1 2

Kegiatan
PembenukanTimPengarahdan KelompokKerja(Pokja) SidangPlenoPersiapanPenyusunan DraftRADOlehMaingmasingPokja (WorkshopI) PenyusunanDraftRADOlehMasing masingPokja SidangPlenoPembahasanRADHasil MasingmasingPokja(WorkshopII) PenyempurnaanDraftRADPPTMDGs OlehMasingMasingPokja PengesahanRADPPTMDGsOleh KepalaDaerah SosialisasiRADPPTMDGs

10

11

12

3 4 5 6 7

LAMPIRAN
1. Outline Rencana Aksi Daerah 2. Matrik Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian MDGs

OUTLINE
RencanaAksiDaerahPercepatanPencapaianTargetMDGs

BAB I Pendahuluan
1.1 Kondisi Umum Pembangunan Daerah berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Milenium 1.2 Permasalahan dan Tantangan

BAB II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target MDGs BAB III Monitoring dan Evaluasi BAB IV Penutup Lampiran
Matrik Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs

RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MDGs


TUJUAN1:MemberantasKemiskinandanKelaparan Program/ Kegiatan
TargetPencapaian
Indikator

CONTOH MATRIK

AlokasiAnggaran 201 5 20 11 201 2 20 13 20 14 2015

201 1

20 12

20 13

201 4

Sumber Pendanaa n

Pelaksa na

TARGET1C:Menurunkanhinggasetengahnyaproporsipendudukyangmenderitakelaparandalamkurunwaktu 19902015 Indikator MDGs: NASIONAL


Program1:BinaGizidanKesehatanIbudanAnak 1.Prevalensibalitakekurangangizi 2.Proporsipendudukdenganasupankaloridibawahtingkatkonsumsiminimum

Kegiatan1: Pembinaan Gizi Masyarakat DAERAH Kegiatan1 Kegiatan2 dst

1. Persentasebalitagizi burukyangmendapat perawatan 2. Persentasebalita ditimbangberat badannya(D/S)

100

100

100

100

536 .0 564. 0 643 .0 668. 0

APBN

70

75

80

85

Kement erian Keseha tan

TUJUAN4:MenurunkanAngkaKematianAnak
Program/Kegiatan/ Tindakan TargetPencapaian Indikator 2011 201 2 201 3 2014 201 5 201 1 AlokasiAnggaran 2012 201 3 201 4 201 5 Sumber Pendanaan Pelaksan a

TARGET4A:MenurunkanAngkaKematianBalita(AKBA)hinggaduapertigadalamkurunwaktu19902015 IndikatorMDGs 1.Angkakematianbalitaper1.000kelahiranhidup 2.Angkakematianbayi(AKB)per1.000kelahiranhidup 3.Persentaseanakusia1tahunyangdiimunisasicampak NASIONAL Program1:BinaGizidanKesehatanIbudanAnak Kegiatan1: Pembinaan Pelayanan KesehatanAnak 1.Cakupankunjunganneonatal pertama(KN1) 2.Cakupanpelayanankesehatanbayi 3.Cakupanpelayanankesehatan balita DAERAH Kegiatan1 Kegiatan2 Program2:PengendalianPenyakitdanPenyehatanLingkungan Kegiatan2: Pembinaan Imunisasidan Karantina Kesehatan 1.Persentasebayiusia011bulan yangmendapatimunisasidasar lengkap 2.Persentaseanakusia011bulan yangmendapatkanimunisasi campak 82 85 88 90 225 .3 85 88 90 93 243. 2 278. 2 315. 2 APBN Kementer ian Kesehata n 86 85 80 88 86 81 89 87 83 90 90 85 370 .0 402. 0 418. 0 433. 0 APBN Kementer ian Kesehata n

DAERAH Kegiatan1 Kegiatan2

TUJUAN5:MeningkatkanKesehatanIbu
Program/Kegiata n/Tindakan TargetPencapaian Indikator 201 1 201 2 201 3 201 4 201 5 20 11 AlokasiAnggaran 201 2 201 3 201 4 201 5 Sumber Pendanaa n Pelaksana

TARGET5A:MenurunkanAngkaKematianIbuhinggatigaperempatdalamkurunwaktu19902015 IndikatorMDGs 1.Angkakematianibuper100.000kelahiranhidup 2.Proporsikelahiranyangditolongtenagakesehatanterlatih NASIONAL Program1:BinaGizidanKesehatanIbudanAnak Kegiatan1: Pembinaan Pelayanan KesehatanIbu danReproduksi 1. Persentaseibu bersalinyang ditolongolehtenaga kesehatanterlatih (cakupanPN) 2. Ccakupan kunjungankehamilan keempat(K4)) 3. Persentasefasilitas pelayanankesehatan yangmemberikan pelayananKBsesuai standar DAERAH Kegiatan1 Kegiatan2 dst 86 88 89 90 49 0.0 520. 0 537 .0 547 .0 APBN Kementerian Kesehatan

88

90

93

95

40

75

90

100

LINK TO MATRIK RAD


LINK TO PDF INPRES NO. 3 TAHUN 2010

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai