Anda di halaman 1dari 16

TUGAS SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

PERBEDAAN PP NO.90 TAHUN 2010 DENGAN PP NO.21 TAHUN 2004


DISUSUN OLEH: DINDA AYUNINGTYAS NO.URUT: 09 KELAS: 3-E NPM: 093010003741

KEMENTERIAN KEUANGAN RI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TAHUN 2012

PERBANDINGAN PP NO.90 TAHUN 2010 DENGAN PP NO.21 TAHUN 2004


PP No.90 Tahun 2010 merupakan peraturan pengganti PP No.21 Tahun 2004 tentang Penyusunan RKA-K/L. PP No.90 Tahun 2010 memiliki perbedaan signifikan dengan PP No.21 Tahun 2004 terlihat dari alur penyusunan RKA-K/L. Dalam penjelasan PP No.90 Tahun 2010 diungkapkan hal-hal baru dan/atau perubahan mendasar dalam ketentuan penyusunan RKA-K/L yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi antara lain: a. penambahan ketentuan yang mengatur tentang Bagian Anggaran, baik Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga maupun Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara; b. penambahan ketentuan yang mengatur mengenai konsep anggaran bergulir yang diterjemahkan ke dalam dua jenis atau kelompok kebijakan yang meliputi kebijakan berjalan dan Inisiatif Baru; c. penyempurnaan proses sejak awal penyusunan RKA-K/L sampai dengan disahkannya dokumen pelaksanaan anggaran; d. penambahan ketentuan yang mengatur tentang perubahan RKA-K/L dalam pelaksanaan APBN; dan e. penambahan ketentuan mengenai pengukuran dan evaluasi Kinerja anggaran serta penyelenggaraan sistem informasi yang terintegrasi. Menurut saya, setelah membaca PP No.90 Tahun 2010 terlihat bahwa penyusunan RKA-K/L menjadi lebih runut dan logis dibanding yang tertuang dalam PP No.21 Tahun 2004. PP No.90 Tahun 2010 menjelaskan tahap demi tahap penyusunan RKA-K/L dengan lebih rinci sehingga pembaca bisa memahami proses penyusunan RKA-K/L lebih mudah. Sementara, PP No.21 Tahun 2004 cenderung singkat dan masih menyisakan pertanyaan bagi pembaca karena alur penyusunan RKA-K/L cenderung kurang rinci dan kelogisannya masih kurang. Untuk melihat perbedaan kedua peraturan pemerintah tersebut berikut tersaji dalam tabel:

No .
1.

Perbedaan antara PP No.90 Tahun 2010 dengan PP No.21 Tahun 2004 Pembeda PP No.90 Tahun 2010 PP No.21 Tahun 2004
Ketentuan Umum Kementerian Negara yang selanjutnya Kementrian Negara adalah organisasi dalam

2.

tentang definisi disebut Kementerian, adalah perangkat Kementerian Negara Pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Definisi Unit Tidak ada Organisasi

3.

Definisi Satuan Kerja Tidak ada

4.

Definisi Pendekatan Tidak ada Pengaggaran

5.

6.

7.

8.

Definisi tentang Tidak ada Fungsi, Program, Kegiatan, Sasaran Definisi Kinerja Kinerja adalah prestasi kerja berupa Tidak ada keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kuantitas dan kualitas terukur. Definisi Menteri/Pimpinan Lembaga adalah Tidak ada Menteri/Pimpinan pejabat yang bertanggung jawab atas Lembaga pengelolaan keuangan pada Kementerian/Lembaga yang bersangkutan. Definisi Bagian Bagian Anggaran adalah kelompok Tidak ada

Pemerintahan Republik Indonesia yang dipimpin oleh menteri untuk melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang tertentu. Unit organisasi adalah bagian dari suatu Kementerian Negara/Lembaga yang bertanggung jawab terhadap pengkoordinasian dan/atau pelaksanaan suatu program. Satuan kerja adalah bagian dari suatu unit organisasi pada Kementerian Negara/Lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah, Prakiraan Maju (forward estimate), Penganggaran Terpadu (unified budgeting) Ada

Anggaran

9.

10.

11.

12.

anggaran menurut nomenklatur Kementerian/Lembaga dan menurut fungsi Bendahara Umum Negara. Definisi Arah Arah Kebijakan adalah penjabaran urusan Kebijakan pemerintahan dan/atau prioritas pembangunan sesuai dengan visi dan misi Presiden yang rumusannya mencerminkan bidang urusan tertentu dalam pemerintahan yang menjadi tanggung jawab Kementerian/Lembaga, berisi satu atau beberapa program untuk mencapai sasaran stratejik penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan indikator kinerja yang terukur. Definisi RKP Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah (RKP), adalah dokumen perencanaan Nasional untuk periode 1 (satu) tahun. Definisi Renja-K/L Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-K/L), adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 1 (satu) tahun. Definisi RKA-K/L Rencana Kerja dan Anggaran

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

13.

14.

Negara/Lembaga, yang selanjutnya disebut RKA-KL, adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Strategis Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. Definisi RDP-BUN Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Tidak ada Umum Negara, yang selanjutnya disingkat RDP-Bendahara Umum Negara, adalah rencana kerja dan anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara yang memuat rincian kebutuhan dana baik yang berbentuk anggaran belanja maupun pembiayaan dalam rangka pemenuhan kewajiban Pemerintah Pusat dan transfer kepada daerah yang pengelolaannya dikuasakan oleh Presiden kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Penggunaan Istilah Diganti dengan istilah Pagu Anggaran Masih menggunakan istilah Pagu Pagu Sementara K/L: Sementara: Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga, Pagu sementara merupakan pagu anggaran yang selanjutnya disebut Pagu Anggaran yang didasarkan atas kebijakan umum dan K/L, adalah batas tertinggi anggaran prioritas anggaran hasil pembahasan

Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disingkat RKA-K/L, adalah dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian/Lembaga yang disusun menurut Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga.

15.

16.

17. 18. 19.

20.

yang dialokasikan kepada Kementerian/ Lembaga dalam rangka penyusunan RKAK/L. Definisi Alokasi Alokasi Anggaran Kementerian/Lembaga, Anggaran yang selanjutnya disebut Alokasi Anggaran K/L, adalah batas tertinggi anggaran pengeluaran yang dialokasikan kepada Kementerian/Lembaga berdasarkan hasil pembahasan Rancangan APBN yang dituangkan dalam berita acara hasil kesepakatan Pembahasan Rancangan APBN antara Pemerintah dan DPR. Definisi Inisiatif Baru nisiatif Baru adalah usulan tambahan rencana Kinerja selain yang telah dicantumkan dalam prakiraan maju, yang berupa program, kegiatan, keluaran, dan/atau komponen. Definisi Menkeu, Tidak ada Kemenkeu APBN Dalam Pasal 2 disebutkan tujuan dari APBN dan cara pengelolaan APBN. Keterlibatan Besaran anggaran belanja negara Kapasitas Fiskal didasarkan atas kapasitas fiskal yang dalam APBN dapat dihimpun oleh Pemerintah. Dasar Penyusunan RKA-K/L disusun berdasarkan Renja-K/L, RKA-K/L RKP, dan Pagu Anggaran K/L.

Pemerintah Pusat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai acuan dalam penyusunan RKA-KL. Tidak ada

Tidak ada

Ada Tidak disinggung mengenai APBN. Tidak disinggung

Kementerian Negara/Lembaga menyusun RKA-KL berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah.

21.

Isi RKA-K/L

RKA-K/L memuat: a. informasi Kinerja; dan b. rincian anggaran. Informasi kinerja memuat paling sedikit: a. program; b. kegiatan; dan c. sasaran Kinerja.

RKA-KL terdiri dari rencana Kementerian Negara/Lembaga anggaran yang diperlukan melaksanakan rencana kerja tersebut.

kerja dan untuk

Rencana kerja diuraikan visi, misi, tujuan, kebijakan, program, hasil yang diharapkan, kegiatan, keluaran yang diharapkan. Anggaran yang diperlukan memuat biaya untuk masing-masing program dan kegiatan untuk tahun anggaran yang direncanakan yang dirinci menurut jenis belanja, prakiraan maju untuk tahun berikutnya, serta sumber dan sasaran pendapatan Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. Dijabarkan di dalam Bab I Bagian Ketiga.

22. 23.

Rincian anggaran memuat: a. unit organisasi; b. fungsi; c. program; d. kegiatan; e. jenis belanja; f. kelompok biaya; dan g. sumber pendanaan. Pendekatan Tidak dijabarkan dalam pasal demi pasal, Penganggaran tetapi di penjelasan. Langkah Awal Dimulai dari Presiden menetapkan Arah Penyusunan RKA-K/L Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional pada bulan Januari untuk tahun direncanakan berdasarkan hasil evaluasi kebijakan berjalan.

24.

Pertemuan

Tiga Dalam

proses

penyusunan

Dimulai dari Kementerian Negara/Lembaga menyusun rencana kerja Kementerian Negara/Lembaga untuk tahun anggaran yang sedang disusun dengan mengacu pada prioritas pembangunan nasional dan pagu indikatif yang ditetapkan dalam Surat Edaran Bersama Menteri Perencanaan dan Menteri Keuangan. Renja-K/L Kementerian Perencanaan menelaah rencana

dilakukan pertemuan 3 (tiga) pihak antara Kementerian/Lembaga, Kementerian Perencanaan, dan Kementerian Keuangan. 25. Arah Kebijakan Arah kebijakan dibahas dalam PP No.90 Tahun 2010 yang ditetapkan oleh Presiden yang selanjutnya digunakan oleh K/L untuk mengevaluasi program dan kegiatan tahun berjalan. 26 Inisiatif Baru Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan . program dan kegiatan berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kementerian/Lembaga dapat menyusun rencana Inisiatif Baru dan indikasi kebutuhan anggaran yang diselaraskan dengan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional untuk disampaikan kepada Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan. 27 Keterlibatan Kementerian Perencanaan dan . Kementarian Kementerian Keuangan Perencanaan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan Kementerian kegiatan dari Keuangan mengenai program yang sedang berjalan dan Inisitif Baru mengkaji usulan Inisiatif Baru berdasarkan prioritas pembangunan serta analisa pemenuhan kelayakan dan

Menteri

kerja yang disampaikan Kementerian Negara/Lembaga berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. Tidak dibahas mengenai arah kebijakan.

Tidak ada inisiatif baru di dalam penyusunan RKA-K/L.

Tidak ada inisiatif baru di dalam penyusunan RKA-K/L.

28 .

Kapasitas Fiskal

29 .

Pagu Indikatif

efisiensi indikasi kebutuhan dananya. Kementerian Keuangan menyusun perkiraan kapasitas fiskal untuk penyusunan Pagu Indikatif tahun anggaran yang direncanakan, termasuk penyesuaian indikasi pagu anggaran jangka menengah paling lambat pertengahan bulan Februari Pagu Indikatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh Menteri Keuangan bersama Menteri Perencanaan, dengan memperhatikan kapasitas fiskal dan pemenuhan prioritas pembangunan nasional. Pagu Indikatif dirinci menurut unit organisasi, program, kegiatan, dan indikasi pendanaan untuk mendukung Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden. Renja-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disusun dengan pendekatan berbasis Kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan penganggaran terpadu yang memuat: a. kebijakan; b. program; dan

Tidak ada pembahasan mengenai kapasitas fiskal.

Pagu Indikatif ditetapkan dalam Surat Edaran Bersama Menteri Perencanaan dan Menteri Keuangan.

30 .

Renja-K/L

Renja-K/L memuat kebijakan, program, dan kegiatan yang dilengkapi sasaran kinerja dengan menggunakan pagu indikatif untuk tahun anggaran yang sedang disusun dan prakiraan maju untuk tahun anggaran berikutnya.

31 .

32 .

c. kegiatan. Menteri Keuangan dalam rangka penyusunan RKA-K/L, menetapkan Pagu Anggaran K/L dengan berpedoman kapasitas fiskal, besaran Pagu Indikatif, Renja-K/L, dan memperhatikan hasil evaluasi Kinerja Kementerian/Lembaga. Dasar Penyusunan Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun RKA-K/L RKA-K/L berdasarkan: a. Pagu Anggaran K/L; b. Renja-K/L; c. RKP hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN; dan d. Standar biaya. Pagu Anggaran Penyusunan RKA-K/L termasuk menampung inisiatif baru. Pembahasan RKA- Dalam hal Kementerian/Lembaga K/L dengan DPR melakukan pembahasan RKA-K/L dengan DPR dalam rangka pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN, pembahasan tersebut difokuskan pada konsultasi atas usulan Inisiatif Baru. Keterlibatan RKA-K/L sebagaimana dimaksud dalam Kementerian Pasal 9 menjadi bahan penyusunan

Menggunakan istilah Pagu Sementara yang diterbitkan melaluui Surat Edaran Menteri Keuangan.

Menteri/Pimpinan Lembaga setelah menerima Surat Edaran Menteri Keuangan tentang pagu sementara bagi masing-masing program pada pertengahan bulan Juni, menyesuaikan rencana kerja Kementerian Negara/Lembaga menjadi RKA-KL yang dirinci menurut unit organisasi dan kegiatan. Tidak ada inisitif baru sehingga RKA-K/L tidak menampung inisiatif baru.

33 .

Kementerian Negara/Lembaga membahas RKA-KL sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), bersama-sama dengan komisi terkait di DPR.

34 .

Kementerian Perencanaan menelaah kesesuaian antara RKA-K/L hasil pembahasan

Perencanaan dan Kementerian Keuangan dalam Penelaahan RKA-K/L

Rancangan Undang-Undang tentang APBN setelah terlebih dahulu ditelaah dalam forum penelaahan antara Kementerian/Lembaga dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan.

bersama DPR Pemerintah.

dengan

Rencana

Kerja

35 .

RKA-K/L yang Hasil Kementerian Keuangan menghimpun Penelaahan RKA-K/L hasil penelaahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 untuk digunakan sebagai: a. bahan penyusunan Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN; dan b. dokumen pendukung pembahasan Rancangan APBN. Sidang Kabinet Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN dibahas dalam Sidang Kabinet. Alokasi Anggaran Presiden menetapkan alokasi anggaran Kementerian/Lembaga dan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum

Kementerian Keuangan menelaah kesesuaian antara RKA-K/L hasil pembahasan bersama DPR dengan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang pagu sementara, prakiraan maju yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnya dan standar biaya yang telah ditetapkan Tidak digunakan sebagai bahan penyusunan Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN, melainkan RKA-KL yang telah ditelaah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5), untuk selanjutnya bersama-sama dengan nota keuangan dan Rancangan APBN dibahas dalam Sidang Kabinet.

RKA-KL yang telah ditelaah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5), untuk selanjutnya bersama-sama dengan nota keuangan dan Rancangan APBN dibahas dalam Sidang Kabinet. Tidak membahas alokasi anggaran.

Negara. Alokasi anggaran Kementerian/Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci menurut klasifikasi anggaran. Alokasi anggaran Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci menurut: a. kebutuhan Pemerintah Pusat; dan b. transfer kepada daerah. Alokasi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden paling lambat tanggal 30 November. Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-Undang tentang APBN. Terdapat dalam Pasal 14. Tidak ada

38 . 39 .

Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan RKA-K/L Pasal 15 dalam Pelaksanaan Anggaran

Tidak ada

42 .

Penyusunan RDP- Pasal 16, 17, 18 BUN Pengukuran dan Pasal 19, 20 Evaluasi Kinerja Anggaran Sistem Informasi Pasal 21 Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaksanaan Anggaran Negara

Tidak ada Tidak ada

Tidak ada

Berikut ini terdapat bagan mengenai penyusunan RKA-K/L dari PP No.90 Tahun 2010 dan PP No.21 Tahun 2004 yang menunjukkan perbedaan keduanya: PP No.90 Tahun 2010

PP No.21 Tahun 2004

Anda mungkin juga menyukai