Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN SUMBER DAYA BANK

Disusun oleh, 1. Alloysia Andhita 2. Novia Utami 3. Lewisa Nora Juwita 4. Niken Tri Handayani (10408141007) (10408141014) (10408141024) (10408141025)

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung.oleh karena itu pemiliha sumber dana harus dilakukan secara tepat. Secara garis besar sumber dana bank dapat di peroleh dari:

a) Daribank itu sendiri b) Dari masyarakat luas c) Dan dari lembaga lainnya B. Rumusan Masalah a) Apa yang dimaksud dengan dana bank? b) Darimana sumber-sumber dana berasal? c) Terdiri dari variable apa saja dana sendiri? d) Apa saja macam-macam produk simpanan? e) apa yang dimaksud dengan deposito? f) Apa yang dimaksud dengan tabungan?

BAB II ISI

A. Pengertian Bank Dana Bank adalah semua utang dan modal yang tercatat pada neraca bank sisi pasiva yang dapat dipergunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka kegiatan penyaluran/ penempatan dana. Kegiatan penyaluran/penempatan dana tersebut dapat berupa pemberian kredit kepada masyarakat, pembelian surat-surat berharga dalam rangka memperkuat likuiditas bank, penyertaan ke badan usaha lain maupun penempatan sebagai alat-alat likuid. . Selanjutnya dana bank yang digunakan sebagai modal operasional dalam kegiatan usaha tersebut dapat bersumber dari dana sendiri (dana pihak pertama), dana pinjaman dari pihak di luar bank (dana pihak kedua), atau dana masyarakat (dari pihak ketiga).

B. Dana Sendiri Adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik bank. Dana sendiri teriri atas beberapa pos, yaitu: a. Modal yang disetor, yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri. b. Cadangan-cadangan, yaitu sebagaian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan utnuk menutup timbulnya risiko dikemudian hari. c. Laba yang ditahan, yaitu bagian laba yang menjadi milik pemegang saham, akan tetapi oleh rapat umum pemegang saham diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan kembali dalam modal bank. C. dana Pinjaman Adalah dana yang berasal dari pihak yang memberikan pinjaman kepada bank, yang terdiri dari 4 pihak yaitu: a. Pinjaman dari bank lain didalam negeri (interbank call money) Pinjaman ini dugunakan untuk kepentingan yang mendesak, dengan jangka waktu peminjaman hanya satu malam. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan dana pinjaman ini seperti sertifikat Deposito, Promes, dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). b. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri Biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah-panjang.

c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Biasanya berbentuk surat berhargayang dapat diperjualbelikan sebelum tanggal jatuh tempo. d. Pinjaman dari Bank Sentral (Bank Indonesia) Pinjaman ini diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk menyalurkan pinjaman ke sektor-sektor usaha yang mendapat prioritas dari pemerintah untuk dikembangkan. D. Dana Masyarakat Adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank. Dan masyarakat tersebut dihimpun oleh bank dengan pproduk-produk simpanan sebagai berikut: a) Giro Adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saaat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Persyaratan pembukuan rekening giro: Menyerahkan fotokopi tanda bukti diri yang masih berlaku. Menyerahkan referensi tertulis dari pihak ketiga yang dikenal baik oleh bank atau pejabat bank yang mengenal calon nasabah yang bersangkutan. Menyerahkan fotokopi akta pendirian/anggaran dasar/anggaran rumah tangga bagi calon nasabah perusuhaan yang berbentuk badan hukum yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)

Screening (pemeriksaan) terhadap calon nasabah: a) b) c) d) e) f) Pemeriksaan Identitas Penelitian berdasarkan informasi internal bank On the spot (meninjau secara lngsung alamat calon nasabah) Pemeriksaan referensi Wawancara Meminta Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Formulir-formulir pembukaan rekening giro: a) Formulir permohonan untuk membuka rekening giro Formulir ini digunakan sebagai bukti bahwa yang bersangkutan telah mengajukan permohonan pemukaan rekening giro kepada bank secara tertulis. b) Formulir syarat-syarat umum untuk menjadi pemegang rekening giro

Formulir ini berisikan ketentuan umum yang berlaku untuk setiap pemegang rekening pada bank dan harus ditandatangani oleh yang bersangkutan diatas materai sesuai ketentuan dihadapan pejabat bank. c) Kartu Contoh Tanda Tangan Pembubuhan contoh tanda tangan yang bersangkutan pada KCTT harus dilakukan dihadapan petugas bank yang ditunjuk. d) Formulir surat kuasa Formulir ini digunakan apabila calon nasabah memberikan kuasa khusus kepada orang lain untuk dan atas namanya melakukan tindakan-tindakan seperti yang dinyatakan dalam formulir tersebut. Jangka waktu berlakunya formulir ini sampai ada pencabutan kembali kuasa oleh pemegang saham. e) Formulir perjanjian pembukaan rekening giro Formulir ini berisi perjanjian antaracalon nasabah dengan bank yang berisi tentang hak dan kewajiban serta sanksi-sanksi yang akan dikenakan kepada nasabah oleh bank bila nasabah tidak memnuhi kewajiban-kewajiban tersebut.

Penerimaan Setoran Setoran giro dapat dilakukan dalam tiga jenis setoran, yaitu: 1. Setoran Tunai, yaitunasabah melakukan setoran dengan cara mengisi aplikasi/formulir setoran dan menyerahkan kepada teller bank beserta uangnya. 2. Setoran dengan warkat bank yang bersangkutan. Yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir setoran dan menyerahkan kepada teller a beserta warkat bank tersebut. 3. Setoran dengan warkat bank lain, yaitu nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi formulir setoran dan menyerahkan kepada teller beserta warkat bank lain tersebut. Tanda bukti setoran dibuat rangkap 2 yang penggunaannya sebagai berikut: Lembar pertama berfungsi sebagai bukti pembukuan bagi bank yang bersangkutan. Lembar kedua berfungsi sebagai bukti penyetoran untuk nasabah. Penarikan/Pengembalian Pengembalian atas beban rekening giro seorang nasabah dapat dilakukan mempergunakan: Cek (surat pembayaran) Bilyet Giro (surat pemindahbukuan) Pengertian cek/bilyet giro kosong adalah cek/bilyet giro yang ditolak pembayarannya oleh bank karena dana nasabah tidak mencukupi/kosong untuk membayar atau memenuhi amanat pada cek/bilyet giro yang bersangkutan. Perhitungan frekuensi penarikan cek/bilyet giro kosong adalah sebagai berikut: Satu lembar cek/bilyet giro yang sama, tetapi diajukan berulang-ulang dan ditolak pembayarannya dihitung sebagai satu kali penarikan cek/bilyet giro kosong. Beberapa cek/bilyet giro kosong yang ditarik oleh seorang nasabah dan ditolak pembayarannya oleh satu bank pada hari yang sama dihitung sebagai satu kali penarikan cek/bilyet giro kosong. Beberpa cek/bilyet giro yang ditarik satu nasabah dan ditolak pembayarannya oleh beberapa bank pada hari yang sama, maka frekuensi penarikan cek/bilyet giro kosong dihitung sama dengan jumlah bank yang menolaknya. Penarikan cek/bilyet giro kosong Pengertian cek/bilyet giro kosong adalah cek/bilyet giro yang ditolak pembayarannya oleh Bank karena dana nasabah tidak mencukupi/kosong untuk membayar atau memenuhi amanat pada cek/bilyet giro yang bersangkutan.

Perhitungan frekuensi penarikan cek/bilyet giro kosong adalah sebagai berikut: a. satu lembar cek/bilyet giro yang sama, tetapi di ajukan berulang ulang dan ditolak pembayarannya dihitung sebagai satu kali penarikan cek/bilyet giro kosong b. Beberapa cek atau bilyet giro kosong yang ditarik oleh seoranng nasabah dan ditolak pembayarannya oleh satu bank pada hari yang sama dihitung sebagai satu kali penarikan cek/bilyet giro kosong c. beberapa cek/bilyet giro yang ditarik satu nasabah dan ditolak pembayarannya oleh beberapa bank pada hari yang sama, maka frekuensi penarikan cek/bilyet giro kosng dihitung sama dengan jumlah bank yang menolaknya Penutupan Rekening Giro Penutupan rekening giro dapat dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut: a. Nama nasabah tercantum dalam Daftar Hitam yang diterbitkan Bank Indonesia. b. Menarik cek/bilyet Giro Kosong 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) bulan. c. Menarik cek/bilyet kosong 1 lembar dengan nominal Rp 1.000.000.000,00 atau lebih. d. Rekening tidak aktif/rekening giro pasif bersaldo nihil.rekening giro dikategorikan pasif apabila saldonya kecil dan jangka waktu yang cukup lama tidak bermutasi. e. Atas permintaan pemegang rekening sendiri. Atas perintah Bank Indonesia/Kantor Pusat Bank yang bersangkutan f. Pemegang rekening meninggal dunia. Atas penutupan rekening tersebut harus diberitahukan kepada pemegang rekening secara tertulis. Fasilitas Cerukan/Overdraft 1. Fasilitas cerukan/overdraft adalah pengambilan dana melebihi saldo yang tercatat pada rekening giro nasabah yang bersangkutan. 2. Pemberian fasilitas cerukan tersebut tidak didukung dengan akad kredit atau jaminan-jaminan yang dikuasai oleh bank. 3. Jangka waktu cerukan/overdraft maksimal 15 hari kerja. Daftar Hitam Daftar hitam adalah daftar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang berisi nama nasabah yang telah dikenakan sanksi penutupan rekening. Nama nasabah bank yang dimasukkan dalam Daftar Hitam dapat berupa nama perorangan, badan usaha maupun badan hokum, sedangkan instansi pemerintah/lembaga negara, bank umum, BPR, BUMN yang telah melakukan penarikan cek/bilyet giro kosong tidak

dicantumkan dalam Daftar Hitam. Daftar Hitam bersifat rahasia dan hanya dipergunakan untuk kepentingan internal bank-bank secara terbatas. Rehabilitasi dari Daftar Hitam Nasabah yang namanya tercantum dalam Daftar Hitam yang dikeluarkan Bank Indonesia dapat direhabilitasi oleh Bank Indonesia setelah dipenuhi hal-hal sebagai berikut: a. Tenggang waktu pentupan rekening telah melampaui jangka waktu b. Selama tenggang waktu yang bersangkutan tidak melakukan penarikan cek/bilyet giro kosong lagi. c. Telah mengembalikan sisa buku cek/bilyet giro dan menyerahkan bukti penyelesaian cek/bilyet giro kosong .yang telah ditariknya atau bukti tembusan rekening koran yang memuat pembayaran cek/bilyet giro yang bersangkutan. d. Menyerahkan surat pernyataan yang bermaterai cukup bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan semua cek/bilyet giro kosong yang menyebabkan rekening ditutup dan tidak akan melakukan penarikan cek/bilyet giro kosong lagi. Permohonan rehabilitasi diajukan oleh nasabahyang bersangkutan kepada Bank Indonesia setempat melalui bank yang melakukan penutupan rekening. Perhitungan Bunga dan Pajak Dasar perhitungan untuk pemberian jasa giro masing-masing bank berbeda, begitu pula dengan besarnya tarif suku bunga giro juga berbeda-beda. Sesuai Peraturan Pemerintah atas jasa giro tersebut dikenakan Pajak Penghasilan atas bunga (PPh) sebesar 15% dan bersifat final. Pengertian PPh bersifat final adalah penghasilan dari bunga giro tersebut tidak boleh dicantumkan dalam SPT Tahunan, sehingga PPh yang dipotong tidak dapat diperhitungkan dengan PPh yang terutang atas penghasilan dari sumber lainnya. Penatausahaan Buku Cek/Bilyet Giro Pemberian buku cek/bilyet giro kepada nasabah baru didasarkan pada keyakinan atas itikad baik dan bonafiditas dari nasabah baru, sedangkan untuk nasabah lama dalam memberikan tambahan buku cek/bilyet giro mempertimbangkan apakah nasabah yang bersangkutan termasuk kategori rekening giro pasif dan apakah tidak termasuk dalam Daftar Hitam yang dikeluarkan Bank Indonesia. Buku cek/bilyet giro mulai berlaku apabila lembaran bukti penerimaan buku cek/bilyet giro yang terdapat pada lembar pertama setiap buku cek/bilyet giro telah dikembalikan oleh yang bersangkutan serta telah diterima oleh bank yang disertai denga tanda tangan nasabah yang bersangkutan di atas materai sesuai ketentuan yang berlaku.

Biaya Administrasi Biaya administrasi berkaitan dengan penatausahaan rekening giro dibagi menjadi dua, yaitu biaya administrasi bulanan dan biaya administrasi tolakan cek/bilyet giro. Besarnya biaya administrasi bulanan dan biaya administrasi tolakan ditetapkan oleh masing-masing bank. Rekening Giro Pasif Suatu rekening giro digolongkan sebagai rekening pasif, apabila selama jangka waktu tertentu bersaldo kecil dan tidak terdapat suatu mutasi baik penyetoran maupun pengambilan kecuali berupa pembebanan biaya administrasi ataupun perhitungan bunga/jasa giro. Rekening giro yang digolongkan sebagai rekening giro pasif sebaiknya segera hubungi pemilik rekeningnya agar yang bersangkutan dapat mengaktifkan kembali rekeningnya. Pengertian saldo keciul tersebut menurut ketentuan masing-masing bank. Pemeriksaan/Penyitaan/Pembekuan/Pemblokiran Rekening Sesuai dengan Surak Keputusan Direksi bank Indonesia No. 31/182/KEP/DIR tanggal 31 Desember 19987 tentang persyaratan dan tata cara pemberian izin atau perintah membuka rahasia bank, maka ditetapkan sebagai berikut: a. Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana, Pimpinan Bank Indonesia dapat memberikan izin secara tertulis kepada polkisi, jaksa atau hakim untuk memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan tersangka atau terdakwa pada bank. b. Sedangkan pemblokiran dan/atau penyitaan simpanan atas nama tersangka atau terdakwa dapat dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa memrlukan izin dari Pimpinan bank Indonesia. Rahasia Bank Sesuai degan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/182/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1999 yang dimaksud dengan rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai Nasabah Penyimpanan dan Simpanannya. Pengertian Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. Sedangkan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh mesyarakat kepada nbank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dasar Hukum Cek dan Bilyet Giro

Syarat-syarat formal dan tata cara penggunaan cek sebagai alat pembayaran girai diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan ketentuanketentuan dari Bank Indonesia, sedangkan syarat-syarat dan tata cara penggunaan bilyetr giro sebagai sarana perintah pemindahbukuan dana diatur dalam Surat-Surat Edaran Bank Indonesia. a. Ketentuan cek Terdapat dalam KUHD yang mengatur tentang cek pada pasal pasal yang terkait. b. Ketentuan Bilyet Giro Syarat syarat dan tata cara penggunaan bilyet giro dalam kegiatan bankdiatu oleh Bank Indonesia, diantaranya dengan SE BI no 4/670 UPPB/PbB tanggal 24 Januari 1972 yang disempurnajan dengan SE BI no 28/32/UPG tertanggal 4 Juli 1995, antara lain berisi ketentuan ketentuan sebagai berikut 1. Pengertian bilyet giro, adalah surat perintah nasabah kepad bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainya 2. Syarat syarat formal bilyet Giro 3. Tenggan waktu penawaran bilyet giro, ditetapkan selama 70 hari terhitung sejak tanggal penarikannya 4. Tanggal mulai efektif berlakunya perintah dalam bilyet giro, apabila tanggal efektif tidak dicantumkan maka tanggal penarikan berlaku sebagai tanggal efektif 5. Pengisian bilyet Giro, pengisian suart perintah kepada bank tertarik untuk melaksanakan apa yang diminta oleh nasabah penarik harus jelas, lengkap dan tegas 6. Kewajiban penyediaan dana dan bilyet giro kosong, suatu amanat pemindahbukuan dana hanya dapat dilakasanakan apabila rekening yang bersangkutan memilik saldo efektif yang cukup 7. Pembatalan bilyet Giro, tidak dapat dibatalkan selama jangka waktu penawaram, yaitu 70 hari sejak tanggal diterbitkan. 8. Pencetakan blangko buku cek/ bilyet giro 9.Pendistribusian blangko,buku bilyet giro pada nasabah, buku diperlukan dengan mengajukan permohonan dengan mengisi dan menandatangani formulir aplikasi 10. Bilyet Giro Hilang atau dibatalkan, sesuai keputusan direksi Bank Indonesia nomor 28/32/KEP/DIR 4 juli 1995.

b) Deposito Merupakan simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertenntu sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya. Deposito dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Deposito berjangka, pembayaran bunga dilakukan setiap tanggal jatuh tempo bunga/pokok, pemindahan hak tidak dapat dipindahtangankan, kepemilikan atas nama, dan perhitungan bunga tidak discounted. 2. Sertifikat deposito, pembayaran bunga dilakukan pada saat pembukaan rekening (discounted), pemindahan hak dapat dipindahtangankan, kepemilikan atas unjuk, dam perhitungan bunga discounted. Persyaratan yang digunakan dalam membuka rekening deposito lebih sederhana dibandingkan dengan permohonan rekeningn giro. Dalam pembukaan ini calon nasabah mengisi permohonan pembukaan rekening dan menyerahkan dotokopi identitas diri. Apabila seseorang disetujui permohonan pembukaan rekening deposito, selanjutnya akan dimintauntuk melakukan setoran. Setoran deposito dapat dilakukan dengan banyak cara, diantaranya adalah setoran tunai, setoran dengan warka bank yang bersangkutan, setoran dengan warkat bank lain. Penarikan setoran deposito dapat dilakukan dengan beberapa cara, antaralain diambil secara tunai, dipindahkan ke rekening lain yang ditatausahakan dikantor cabang bank, dipindahbukukan ke rekening lain yang ditatausahakan diluar kantor cabang bank, dan ditamb Besarnya suku bunga deposito ditetapkan oleh rapat ALCO (Asse dan liabilities Committe)setiap periode tertentu. Suku bunga tersebut terdiri dari suku bunga counter, yaitu suku bunga yang tercantum pada papan pengumuman di masing-masing bank atau di media cetak dan suku bunga negosiasi yang diberikan kepada nasabah besar dengan maskud agar nasabah tersebut tetap bertahan di bank yang bersangkutan. Perhitungan bunga deposito

a. Deposito berjangka Bunga = b. Sertifikat deposito JHD =

Tabungan (savings) Merupakan simpanan pihak ketiga yang dikeluarkan oleh bank yang penyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku di masing-masing bank. Besarnya suku bunga tabungan ditetapkan oleh rapat ALCO. Perhitungan bunga tabungan adalah sebagai berikut:\

a. Berdasar saldo harian: Bunga: b. Berdasar rata-rata saldo harian: Bunga:

Titipan Merupakan simpana pihak ketiga yang karena sesuatu hal tidak/belum dicairkan oleh yang berhak, sehingga oleh pihak bank dibuku sebagai titipan.

Jenis- jenis titipan: a. Titipan transfer, yaitu pengiriman uang yang ditujukan kepada nasabah dan tifak mencantumkan nomor rekening tertentu b. Titipan pajak, yaitu dana setoran pajak dari masyarakat yang diterima oleh bank akan tetapi karena KPKN (kantor perbendaharaan dan kas negara) menetapkan bahwa pelimpahan ke rekening KPKN dilakukan seminggu dua kali, maka selama belum dilimpahkan tersebut dibuku sebagai titipan. c. Titipan setoran nasabah yang diikat dalam suatu perjanjian tertentu, yaitu untuk nasabah besar, untuk membuat suatu perjanjian kerjasama untuk mengelola uangnya.

Titipan setoran jaminan, yaitu dana yang disetorkan oleh nasabah sebagai jaminan bagi bank

Anda mungkin juga menyukai