Anda di halaman 1dari 5

Psikoterapi Pengobatan populasi depresi pada umumnya bersifat multi modal, termasuk anak, orangtua, dan sekolah untuk

memperpendek episode depresi22. Pada anak terdepresi, pengembangan kognitif dan emosi merupakan intervensi psikoterapetik yang harus dibangun. Beberapa pendekatan psikoterapi berbeda yang digunakan telah menunjukkan hasil, seperti2,13: a. b. c. d. e. f. Psikoterapi perorangan (individual psychotherapy) Terapi bermain (play therapy) Terapi berorientasi kesadaran (insight-oriented therapy) Terapi tingkah laku (behavioral therapy) Model stres hidup (life stress model) Psikoterapi kognitif (cognitive psychotherapy) Hurrington et al (1998)23 mengatakan bahwa terapi tingkah laku kognitif memberikan hasil

baik pada depresi ringan sampai sedang, tetapi belum direkomendasikan untuk kategori berat (Derubies et al)24. g. Lain-lain, seperti terapi kelompok (group therapy), latihan orangtua (parent training), terapi keluarga (family training)25, pendidikan remedial (remedial education), dan penempatan di luar rumah (out of homeplacement). Saat ini, belum ada obat yang direkomendasikan oleh FDA20. Pengobatan secara farmakoterapi masih kontroversial pada anak dan remaja11,20. Farmakoterapi yang sering digunakan: a. Golongan antidepresi trisiklik: Amitriptilin, Imipramin, dan Desipramin. Berbeda dengan orang dewasa, pada anak tidak menunjukkan perbedaan yang berarti antara antidepresi golongan trisiklik dengan plasebo. Obat ini bersifat kardiotoksik dan cenderung berakibat fatal bila melampaui dosis9,11. b. Golongan obat yang bekerja spesifik menghambat ambilan serotinin: fluoksetin dan sertralin. Obat ini memberikan harapan yang cerah dalam pengobatan depresi pada anak dan remaja. Merupakan obat pilihan pertama pada anak dan remaja karena dapat ditoleransi dengan baik dan efek yang merugikan lebih sedikit dibandingkan dengan antidepresi golongan trisiklik. Sayangnya, sedikit sekali penelitian tentang pengobatan rumatan (maintenance) pada anak dan remaja2,22. Dibandingkan dengan usia dewasa, pada masa remaja cenderung berkembang untuk agitasi atau menjadi mania bila meraka mendapat SSRIs (Selective serotinine reuptake inhibitors). Obat ini juga dapat menurunkan libido2. c. Litium karbonat Obat ini telah digunakan untuk pengobatan anak dan remaja yang mengalami agresi, mania, depresi, dan masalah tingkah laku, tetapi lebih berguna pada kasus yang berisiko menjadi bipolar2.

Anda mungkin juga menyukai