Sedumuk bathuk, senyari bumi, pecahing dada, wutahing ludira, sun labuhi taker pati
GEOPOLITIK INDONESIA
Pengantar Geopolitik & Implementasi Geopolitik Indonesia Perkembangan Geopolitik & Geostrategi Upaya Menghadapi Geopolitik & Geostrategi Negara Jiran Perenungan Menghadapi Masa Depan Harapan
Pengantar
Soekarno : Orang dan tempat tinggal tidak dapat dipisahkan F. Ratzel : Perkembangan negara seperti teori biologi Darwin (Darwinisme sosial) A.T. Mahan : Kekuatan negara tidak tergantung pada luas wilayah daratan, tetapi juga tergantung pada akses ke laut
PENGANTAR
Bentuk Negara Negara Daratan (Land Lock Country) Negara Berbatasan dengan laut Negara Pantai (Coastal archipelago) Negara Pulau (Oceanic archipelago) Negara Kepulauan (Archipelago)
PENGANTAR
POLITIK
GEOGRAFI
TUJUAN NASIONAL
TUJUAN NASIONAL
KEMITRAAN STRATEGIS
Implementasi Geopolitik
(Pasca Perang Dunia II)
Amerika Serikat Wawasan Maritim untuk kuasan daerah bulan sabit agar Uni Soveyet tidak keluar dari benua. Gagasan membendung Uni Sovyet agak terlambat karena mengutamakan pengahcuran Jerman Uni Sovyet Wawasn Buana : untuk tetap mejaga wilayah Upaya gerakan di daerah panas (Afghanistan, Ethiopia, Congo), kurang berhasil kecuali Cuba & Vietnam
GEOPOLITIK INDONESIA
Latar Belakang Ciri Khas Indonesia : diapit 2 samudera (India & Pasifik) dan 2 benua (Asia & Australia), dibawah orbit Geostationary Satelite Orbit Negara Nusantara (kepulauan) nusa diantara air Benua Maritim Indonesia Geopolitik Indonesia = Wawasan Nusantara
GEOPOLTIK INDONESIA
Konsepsi Dasar Wawasan Nasional
SEJARAH
DIRI BANGSA BUDAYA KONSTITUSI UUD W A W A S A N N A S I O N A L TUJUAN NASIONAL
B A N G S A
FALSAFAH IDIOLOGI
A S P I R A S I
LINGKUNGAN (GEOGRAFI)
DRIVES MOTIVE
GEOPOLITIK INDONESIA
Wawasan Nusantara (secara skematis)
Sejarah Perjuangan Bangsa Tujuan ke dalam: Mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan alamiah:
Wawasan Nusantara
Aspirasi Bangsa
Tujuan Nasional
Cita-cita nasional
Lingkungan
Geopolitik
Geostrategi
GEOPOLITIK INDONESIA
Peranan Wawasan Nusantara
Mewujudkan persatuan & kesatuan yang serasi & selaras segenap aspek kehidupan nasional Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional Merentang hubungan internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian dunia
GEOPOLITIK INDONESIA
(tantangan dari dalam)
Geopolitik Indonesia : Wawasan Nusantara Memahami Deklarasi Juanda asas negara kepulauan FahamiTanah Air negara kepulauan/benua maritim Indonesia Hakekat laut dipahami Faham TZMKO 442/1934 (contour pulau) harus dihilangkan Tinjau UU Otoda ps 18 ayat (4) dan (5) PAD >< Kerusakan Lingkungan RTRW Pusat >< Daerah
GEOPOLITIK INDONESIA
(Tantangan dari luar)
Indonesia menjadi Entity yang besar : 4 macam negara yang harus dihadapi : Negara-negara ASEAN termasuk Australia Negara-negara yang berkepentingan terhadap perikanan Negara-negara maritim yang memiliki armada niaga besar Negara maritim besar dalam rangka mencapai global strategi
Kusumaatmadja. 2002 : 26
GEOPOLITIK INDONESIA
Wajah Wawasan Nusantara
GEOPOLITIK INDONESIA
Woerjaningrat : = Bekas Hindia Belanda M. Yamin : Nusantara (dalam arti luas termasuk Malaya, Timor, Seluruh Kalimantan, Papua dan Tumasek) Soekarno : Tanah-air (tanah dan air satu kesatuan) tidak dapat dipisahkan dengan orang
Setneg RI, tt : 66
Wawasan Kewilayahan
GEOPOLITIK INDONESIA
(Hakekat Laut)
Bebas, merdeka dan bergerak Relatif tetap & tidak mudah dirusak Datar tidak dapat dipakai sembunyi Tidak dapat dikuasai secara mutlak Tidak dapat dikapling sulit diberi tanda Alat angkut volume besar Sebagai macam-macam medium
GEOPOLITIK INDONESIA
Hukum Kewilayahan (Hukum Laut)
KONSEP PERANG LAUT (SEA DENIALSEA ASSERTION)
HIGH SEAS
EEZ CONTINENTAL SHELF CONTIGUOUS ZONE
ARCHIPELAGIC WATERS
TERRITORIAL SEA INTERNAL WATER
GEOPOLITIK INDONESIA
Sejarah Hukum Laut
Konsep berkembang setelah teknologi kapal & pelabuhan Inggris & Belanda mengungguli teknologi perkapalan Spanyol & Portugal Res Nullius >< Res Communis Hugo Grotius >< John Selden C. Bijenkerschoek 3 mil garis pantai saast pasang surut Indonesia 12 mil berdasarkan point to point theory
B
A
Rep. Timor Leste
PERAIRAN NUSANTARA PERAIARAN ZEE
PERAIRAN KEPULAUAN
PERAIRAN PEDALAMAN
ZEE
LAUT BEBAS
DARATAN
24 MIL
LANDAS CONTTNEN
GEOPOLITIK INDONESIA
DARATAN
12 NM
GEOPOLITIK INDONESIA
Hukum Kewilayahan (Hukum Dirgantara)
DEKLARASI BOGOTA 1976
12,82% 33.979,07KM
GSO Indonesia
+ 35.871KM
AA
Ket: A = Ruang Udara Nasional Indonesia B = Ruang Udara Bebas/ Negara lain A,B,C, = Atmosfir Bumi D, E = Ruang Angkasa (Bebas untuk kemanusiaan dan milik bersama) Y = Orbit Geostarioner (GSO)
5.140KM
C B
BUMI
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
Sentralisasi : Pemerintah diatur dari pusat Desentralisasi : Pelayanan langsung kepada rakyat Filosofi Pemda ada, ada rakyat yang dilayani Rakyat beri legitimasi Output Public goods & Public regulation Dekonsentrasi : tidak semua tugas2 teknis dapat dilaksanakan Pemda
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
Tidak semua pemimpin daerahtermasuk politisiyang menyadari filosofi tersebut Berusaha memperbesar PAD Pemekaran wilayah Wilayah terisolasidari akses nyata & mayamenjadi hinterland Frontier : hinterland di perbatasan dengan negeri jiran
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
Ekonomi kemudahan mendapatkan kebutuhan hidup Sosial Budaya kesamaan subkultur & kemudahan social security Politik kepastian hukum dapat terjadi tuntutan referendum
12 PULAU TERLUAR RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA SPESIFIKASI Tdk ada Penduduk Penjaga Mercusuar Tdk ada Penduduk Luas : + 2,5 km2 Tdk ada Penduduk Luas : + 0,3 km2 Tdk ada Penduduk Luas : + 60 ha, 80% karang, 20% Pasir Penduduk + 640 jiwa Luas : + 214,49 km2 Penduduk + 678 jiwa Luas : + 3,15 km2 ada Listrik NEGARA TETANGGA India RAWAN Illegal Fishing
NO NAMA PULAU 1 P. RONDO Kab. Sabang NAD 2 P. BERHALA Kab. Serdang Bedagai Sumatera Utara 3 P. SEKATUNG Kab. Natuna Kepulauan Riau 4 P. NIPA Kota Batam Riau 5 P. MANORE Kab. Sangihe Sulawesi Utara 6 P. MIANGAS Kab. Talaud Sulawesi Utara
Malaysia
Vietnam
Singapura
Filipina Check Point Border Crossing Area Filipina Dari Filipina 48 mil Dari Kecamatan 145 mil
10
11
12
NEGARA TETANGGA
6
Sumut
Kep Riau Sumbar Bengkulu Lampung Banten Jabar Jateng Jatim
3
20 2 2 1 1 1 1 3
Malaysia
Singapura Vietnam Filipina Australia Timor Leste Palau Papua Niugini Thailand
17
4 3 11 27 6 7 1 9
NTB
NTT Kaltim Sulteng Sulut
1
5 4 3 11
Maluku Utara
Maluku Papua
1
18 9
GEOPOLITIK INDONESIA
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
Penataan Ruang
(filosofi yang mendasari) Pemanfaatan ruang untuk kepentingan semua orang secara terpadu, efektif, efisien, serasi, selaras, & berkelanjutan Keterbukaan, persamaan, keadilan & perlindungan hukum
GEOPOLITIK INDONESIA
RTRW harus melalui Perda Standarisasi penataan RTRW selama ini mengacu pada negara kontinen Pengaturan wilayah pantai kurang jelas (belum ada marine cadastre) Kerusakan lingkungan tidak terhindar
GEOPOLITIK INDONESIA
(Marine cadastre)
Banyak pulau yang belum bernama Dokumentasi nasional Pendaftaran ke PBB Kasus Sipadan-Legitan jangan terjadi lagi Pembagian wilayah akan lebih akurat Jangan sampai kita merasa kehilangan tetapi tidak tahu apa yang hilang
Perebutan wilayah melalui effective occupation BPN Marine cadastre ? Perairan gugusan pulau : potensi perikanan & biota laut rawan pencurian ikan Perlu menggalakkan transmigrasi nelayan, paling tidak mendirikan pos pengamat & tempat istirahat nelayan Bandingkan upaya Cina mendirikan pos di Kep. Spraetlly
Pendudukan & mendirikan pos di pulau terpencil tingkatkan kewaspadaan Mercusuar tidak dirusak Nelayan tidak larut dgn keinginan pihak asing Keberadaan nelayan akan merupakan aspek kekuatan maritim Bgs Indonesia harus mengenal geomorfologi negara kepulauan diantara 2 lautan & 2 benua Bgs Indonesia harus memaknai arti BMI
Armada angkutan laut negara besar Negara besar tetap ingin berperan dalam era globalisasi ALKI tidak perlu ditambah (permintaan IMO sebaiknya tidak disetujui) ALKI diinformasikan lebih intensif kepada masyarakat maritim Masyarakat maritim proaktif mengawasi Konflik daerah banyak terjadi di tempat yang dilalui ALKI
HARAPAN
Menyadarkan anak didik dan masyarakat pentingnya pengetahuan geopolitik Geopolitik untuk membangkitkan semangat cinta tanah air Semangat cinta tanah air akan membangkitkan karakter nasional Karakter nasional, salah satu elemen kekuatan nasional
Naskah Rujukan UU no. 6/1996 ttg Perairan Indonesia UU no.23/1996 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup UU no.32/2004 ttg Pemerintahan Daerah UU no.33/2004 ttg Perimbangan Keuangan Anta Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Anderson, Benedict. 2002. Imagined Communities. Yogyakarta : Insist Basrie, Chaidir, Drs, MSi, 1995, Wawasan Nusantara, Serpong : LIH ITI Ditjen Dikti, 2002. Modul Acuan Proses Pembelajaran MPK Dik Kewarganegaraan. Jakarta : Ditjen Dikti Dep Dik Nas Djalal, Hasjim. 1995, Indonesia and the Law of the Sea, Jakarta : CSIS Hardjasumantri, Kusnadi, 1989,Hukum Tata Lingkungan, Yogyakarta : UGM Pres Huntington, Samuel P.,1996, The Clash of Civilization and the Remaking of the World Order. London : Touchtone Kusumatmadja, Prof. DR. Mochtar, SH, LLM.,2003, Konsepsi Hukum Negara Nusan tara Pada Konferensi Hukum Laut III, Bandung : Alumni Roberts, J.M., 2002, The New Pinguin History of the World, London, UK : Pimguin Sekretariat Negara RI, TT, Himpunan Risalah Sidang-sidang BPUPKI dan PPKI yang berhubungan Penyusunan UUD 45. Jakarta : Setneg RI Soemiarno, S, 2005, Ambalat dan Konflik Kepentingan (naskah Seminar), Semarang : UNES Sunardi, RM, 2004, Pembinaan Ketahanan Bangsa Dalam Rangka Memperkokoh Keutuhan NKRI. Jakarta : PT Kuaternita Adidarma Wright, Quincy, 1942, Study of War. Chicago Ill. : The University of Chicago Press Zen, M.T., 2005, System Pertahanan Untuk Ketahanan Nasional,(naskah pertemuan Menhan dgn Forum Rektor, Jakarta, Dep Han.