Anda di halaman 1dari 4

NPIK-NOMOR PENGENAL IMPORTIR KHUSUS

PENJELASAN UMUM Nomor Pengenal Importir Khusus disingkat NPIK adalah tanda pengenal sebagai importir khusus yang harus dimiliki setiap perusahaan yang melakukan perdagangan impor barang tertentu sesuai dengan Keputusan : Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 141/MPP/Kep/3/2002

Jenis Barang Impor yang wajib memiliki NPIK adalah barang-barang yang diatur sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Nomor : /DJPLN/KP/III/2002 Tanggal 7 MARET 2002, meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Jagung Beras Kacang Kedelai, Pecah dan Utuh Gula tebu atau bit dan sukrosa murni kimiawi, dalam bentuk padat Tekstil dan Produk Tekstil Sepatu dan peralatan kaki lainnya Elektronika dan komponennya Mainan anak-anak

PROSEDUR & PERSYARATAN NPIK hanya dapat diberikan kepada perusahaan yang telah memiliki Angka Pengenal Impor Umum (API-U); Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) dan Angka Pengenal Importir Terbatas (API-T). 1. Untuk dapat memperleh NPIK sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), importir wajib mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktur, dengan persyaratan : a) NPIK bagi perusahaan pemegang API-Umum, melampirkan : API-Umum Realisasi impor 2 (dua) dalam 5 (lima) tahun terakhir atau realisasi impor dalam 1 (satu) tahun terakhir dan atau perjanjian kontrak pembelian dengan mitra dagang luar negeri dalam waktu 1 (satu) tahun kemuka. Copy Biodata Perusahaan meliputi : Akta Pendirian, Perubahan & Pengesahannya, Domisili, NPWP, SIUP, TDP, KTP Pengurus & KTP Pemegang Saham, NPWP Direksi. b) NPIK bagi perusahan pemegang API-Produsen, melampirkan : API-Produsen Izin Usaha Industri

Copy Biodata Perusahaan meliputi : Akta Pendirian, Perubahan & Pengesahannya, Domisili, NPWP, SIUP, TDP, KTP Pengurus & KTP Pemegang Saham, NPWP Direksi.

c)

NPIK bagi perusahaan pemegang API-Terbatas, malampirkan : APIT Izin Usaha Industri atau Surat Persetujuan Tetap PMA/PMDN Copy Biodata Perusahaan meliputi : Akta Pendirian, Perubahan & Pengesahannya, Domisili, NPWP, SIUP, TDP, KTP Pengurus & KTP Pemegang Saham, NPWP Direksi.

LAMA PROSES Lama proses pengurusan NPIK oleh Pihak Kami 14 (empatbelas hari kerja) setelah permohonan NPIK diterima dengan lengkap

MASA BERLAKU NPIK NPIK berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal dikeluarkan.

Ketentuan Impor Terbaru (Permendag No 27 Tahun 2012)


Posted on May 15, 2012 Dear All, Setelah diterbitkannya putusan MA (Keputusan MA 19 2011 Permendag Impor Barang Jadi) tentang dicabutnya Permendag 39 2010 Impor Barang Jadi Oleh Produsen, maka sebagai pelaksanaan atasan Putusan MA tersebut, Mendag telah menerbitkan Permendag No. 24 2012 Pencabutan Permendag 39 2010. Selanjutnya, pengaturan ketentuan tentang impor diatur dalam Permendag No. 27 Tahun 2012 API, yang di terbitkan pada 01 Mei 2012. Beberapa inti dari Permendag No 27 Tahun 2012 antara lain; 1. 2. 3. 4. 5. Tentang kewenangan penerbit APIU dan APIP. Syarat-syarat API. Kewajiban registerasi pemegang API. Pemberlakuan APIU hanya untuk satu section (bagian) HS Code diantara 21 Bagian. Penyesuaian API yang telah diterbitkan sebelum peraturan ini, harus dilakukan sebelum 31 Desember 2012.

Peraturan Impor Permendag nomor 27 tahun 2012 mengenai API-U dan API-P
Kementerian Perdagangan (Kemendag) merombak aturan mengenai impor melalui penetapan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27 tahun 2012 tentang Angka Pengenal Importir (API). Menteri Perdagangan sudah menandatangani Permen baru mengenai impor pada 1 Mei, ujar Wakil Menteri (Wamen) Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, saat mengumumkan Permendag tersebut, Kamis (3/5). Bayu mengatakan, Permendag nomor 27 tahun 2012 menetapkan sejumlah aturan baru mengenai impor, di antaranya pemerintah membagi dua perusahaan pemegang API menjadi importir umum dan importir produsen. Tiap perusahaan hanya boleh memiliki satu API umum atau produsen.

Untuk pemegang API umum, pemerintah hanya membolehkan importir mengimpor satu kelompok barang yang berada satu bagian dari sistem daftar klasifikasi barang. Dengan kebijakan itu, importir umum yang sebelumnya dapat mengimpor daging, pakaian dan kendaraan dengan satu angka pengenal, tidak bisa lagi melakukan hal serupa, papar Bayu. Menurut Wamen, pengaturan mengenai API umum dilakukan agar Importir lebih mempunyai kredibilitas. Sedangkan untuk pemegang API perodusen diperbolehkan mengimpor barang modal, bahan baku dan bahan penolong yang terkait dengan proses produksi. Disampiing itu, API produsen dibolehkan mengimpor barang jadi untuk kebutuhan tes pasar dan kepentingan pelengkap. Namun, Permen memberlakukan pembatasan jumlah dan waktu impor yang diserahkan kewenangan penetapan ketentuannya oleh kementrian teknis terkait. Pengaturan API produsen merupakan dorongan agar produksi barang-barang yang sebelumnya harus diimpor dapat dilakukan di dalam negeri, imbuhnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) telah mencabut Permen nomor 39 tahun 2010 tentang impor produk jadi. Hal itu mendorong Kemendag mencabut Permen tersebut melalui Permendag nomor 24 tahun 2012 tentang pencabutan Permendag 39/2010 dan menetapkan Permendag nomor 27 tahun 2012 sebagai pengganti.

Anda mungkin juga menyukai