Kelompok VI : - Dena Yemin Meisendi (0904059) - Dilla Rahmi (0901925) - Dewi Sri Lestari (0901599)
Penilaian
pengukuran
Bahwa sesuai dengan bagan diatas dapat kami simpulkan bahwa bukan asesmen yang diikuti pengukuran, melainkan asesmen dilakukan setelah proses pengukuran. Itu berarti bahwa asesmen lazimnya selalu dilakukan setelah pengukuran karena asesmen bersifat konfrehensif yang meliputi pengukuran. Walaupun demikian boleh saja asesmen dilakukan tanpa melalui proses pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif sedangkan asesmen lebih bersifat kualitatif. Yang berfokus kepada penilaian numerik saja sedangkan asesmen lebih kepada kompetensi lulusan dan perbaikan belajar siswa. Sehingga, dapat dilihat bahwa scope asesmen lebih luas dibanding pengukuran.
Jadi pengukuran itu merupakan bagian dari penilaian dan penilaian itu merupakan bagian dari evaluasi. ini berarti bahwa sebelum dilakukan penilaian, didahului oleh pengukuran dan pengukuran itu sendiri merupakan hasil dari tes. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengukuran, dan asesmen memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan. BAGAIMANA CARA GURU MELAKUKAN EVALUASI PEMBELAJARAN SESUAI HASIL WAWANCARA! Setelah kami melakukan wawancara terhadap salah seorang guru SMA, cara beliau melakukan proses pembelajaran yang diakhiri dengan evaluasi adalah dengan membuat test kepada peserta didik dengan membuat pemetaan materi yang akan diberikan terlebih dahulu, lalu membuat kisi-kisi, dan indikator capaian dari proses pembelajaran. Selanjutnya, mempersiapkan butir soal untuk diujikan kepada siswa, baik melakukan paper and pencil test ataupun instrumen penilaian yang lain. Cara seperti inilah yang paling sering dipakai oleh beliau dalam rangka melakukan evaluasi proses pembelajaran.
Daftar Pustaka
__Arifin, Zainal.2011.Evaluasi Pembelajaran.Bandung: Rosda __Sanjaya, Wina.2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana __Komalasari, K.2011. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Refika Aditama