Anda di halaman 1dari 2

Aqiqah berarti menyembelih kambing pada hari ketujuh kelahiran seseorang anak.

Menurut Al-Azhari, Abu Ubaid, dan Ashmui, aqiqah semula adalah nama dari rambut seorang bayi yang baru lahir. Akan tetapi nama ini kemudian dinisbatkan pada hewan kambing aqiqah yang disembelih. Alasannya karena rambut yang ada pada bayi itu dicukur bertepatan dengan waktu penyembelihan kambing aqiqah tersebut. Istilah akikah kemudian dipergunakan untuk pengertian penyembelihan hewan sehubungan dengan kelahiran bayi. Menurut bahasa, aqiqah berarti pemotongan. Hukumnya sunnah muakkadah bagi mereka yang mampu, bahkan sebagian ulama menyatakan wajib. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : Seorang anak yang baru lahir tergadaikan oleh aqiqahnya. Maka disembelihkan kambing untuknya pada hari ke tujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama. (HR. Ashabussunah) Imam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan dari Ummu Karaz Al Kabiyah bahwa ia bertanya kepada Rasulullah tentang aqiqah. Beliau bersabda, Bagi anak laki-laki disembelihkan dua ekor kambing dan bagi anak perempuan disembelihkan satu ekor. Dan tidak akan membahayakan kamu sekalian, apakah (sembelihan itu) jantan atau betina. Hikmah aqiqah 1. Menghidupkan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alahi wa sallam dalam meneladani Nabiyyullah Ibrahim alaihissalam tatkala Allah Subhanahu wa Taala menebus putra Ibrahim yang tercinta Ismail alaihissalam. 2. Dalam aqiqah ini mengandung unsur perlindungan dari syaitan yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu, dan ini sesuai dengan makna hadits, yang artinya: Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya. [3]. Sehingga Anak yang telah ditunaikan aqiqahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan syaithan yang sering mengganggu anak-anak. Hal inilah yang dimaksud oleh Al Imam Ibunu Al Qayyim Al Jauziyah "bahwa lepasnya dia dari syaithan tergadai oleh aqiqahnya". 3. Aqiqah merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan. Sebagaimana Imam Ahmad mengatakan: "Dia tergadai dari memberikan Syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan aqiqahnya)". 4. Merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah Subhanahu wa Taala sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan lahirnya sang anak. 5. Aqiqah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syari'at Islam & bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat. 6. Aqiqah memperkuat ukhuwah (persaudaraan) diantara masyarakat. http://sobatbaru.blogspot.com/2008/11/pengertian-kurban-akikah-sertahukum.html oleh Arianto Sam 23/05/20129:08:00 AM

Qurban Al-Imam Al-Jauhari rahimahullahu menukil dari Al-Ashmui bahwa ada 4 bacaan pada kata : 1. Dengan mendhammah hamzah: 2. Dengan mengkasrah hamzah: Bentuk jamak untuk kedua kata di atas adalah boleh dengan mentasydid ya` atau tanpa mentasydidnya (takhfif). 3. dengan memfathah huruf dhad, bentuk jamaknya adalah 4. dan bentuk jamaknya adalah Dari asal kata inilah penamaan hari raya diambil. Dikatakan secara bahasa:
Al-Qadhi rahimahullahu menjelaskan: Disebut demikian karena pelaksanaan (penyembelihan) adalah pada waktu ( dhuha) yaitu hari mulai siang. Adapun definisinya secara syari, dijelaskan oleh Al-Allamah Abu Thayyib Muhammad Syamsulhaq Al-Azhim Abadi dalam kitabnya Aunul Mabud (7/379): Hewan yang disembelih pada hari nahr (Iedul Adha) dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Kata qurban yang kita pahami, berasal dari bahasa Arab, artinya pendekatan diri, sedangkan maksudnya adalah menyembelih binatang ternak sebagai sarana pendekatan diri kepada Allah. Arti ini dikenal dalam istilah Islam sebagai udhiyah. Udhiyah secara bahasa mengandung dua pengertian, yaitu kambing yang disembelih waktu Dhuha dan seterusnya, dan kambing yang disembelih di hari Idul Adha. Adapun makna secara istilah, yaitu binatang ternak yang disembelih di hari-hari Nahr dengan niat mendekatkan diri (taqarruban) kepada Allah dengan syarat-syarat tertentu (Syarh Minhaj).

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/10/15868/fiqih-qurban/#ixzz1vfHhgvZn

Oleh tim dakwatuna.com 25/10/2011 | 28 Dhul-Qadah 1432 H

Anda mungkin juga menyukai