Anda di halaman 1dari 9

Dihydrogen Oxide(H2O)

Lebih dari 70% dari permukaan bumi ditutupi dengan molekul sederhana. Para ilmuwan memperkirakan bahwa hidrosfer mengandung sekitar 1,36 miliar kilometer kubik zat ini sebagian besar dalam bentuk cair . Air yang menempati depresi topografi di Bumi. Air adalah unsur utama dari hampir semua kehidupan di bumi. Karena sebagian besar manusia,hewan bahkan tumbuhan dalam tubuhnya terdiri dari 60% air(Renato,2003).

Gambar 1Air (Tsang,2004). Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, yaitu satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik(Pidwirny,2006). Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur

standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (Renato,2003).

(Pidwirny,2006). A.SIFAT FISIKA Product Name Synonym Chemical Formula Physical State Molecular Weight Color pH Boiling Point Melting Point Spesific Grafity Taste Water Hydrogen Oxide H2O Liquid 18,02 g/mol Colorless 7(Neutral) 100C Not avaliable 1 Not Avaliable (Vogel,1985)

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemenelemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiaptiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen(Renato,2003). B.SIFAT KIMIA Gambaran Umum Seperti gambar 1.1, atom hydrogen melekatke satu sisi dari atom oksigen menghasilkan molekul air dengan rumus kimia H2O. Molekul air mempertahankan bentuk seperti efek payung terbalik karena adanya pengaturan tetrahedral di sekitar oksigen dan adanya pasangan electron bebas pada oksigen.. Hal ini mengakibatkan sudut ikatan antara H yang 1 dengan H yang lainnya sebesar 109,5. Viskositas Ideal Air Setiap kali kita memikirkan zat cair, bayangan yang terbentuk dalam pikiran adalah zat yang sangat cair. Kenyataannya, zat cair yang berbeda memiliki tingkat viskositas (kekentalan) yang berbeda: Kekentalan ter/aspal, gliserin, minyak zaitun, dan asam sulfat, misalnya, sangat bervariasi. Dan jika kita bandingkan zat-zat cair tersebut dengan air, perbedaannya menjadi lebih

jelas. Air 10 juta kali lebih cair daripada aspal, 1.000 kali lebih cair daripada gliserin, 100 kali lebih cair daripada minyak zaitun, dan 25 kali lebih cair daripada asam sulfat. Seperti yang ditunjukkan oleh perbandingan singkat itu, air memiliki tingkat viskositas yang sangat rendah. Bahkan, jika kita mengabaikan beberapa zat seperti eter dan hidrogen cair, air ternyata berviskositas lebih kecil dari apa pun kecuali gas(Arifin,2009).

Polaritas Air merupakan molekul semipolar. Hal ini dikarenakan electron asimetris yang didistribusikan sehingga molekul air menjadi bersifat semipolar. Oksigen menarik electron menjauhi inti atom hydrogen. Kelebihan rapatan electron pada atom oksigen menciptakan muatan pada oksigen lebih bersifat elektronegatif. Secara tiga dimensi, air merupakan molekul tetrahedron tak beraturan dengan oksigen pada bagian pusatnya. Dua buah ikatan dengan hidrogen diarahkan ke dua sudut tetrahedron, sementara elektron-elektron yang tidak dipakai bersama pada kedua orbital terhibridasi sp3 menempati 2 sudut sisanya. Molekul air membentuk molekul bipolar (dua kutub) (Arifin,2009).

Kohesi Air Molekul-molekul air yang berdekatan memiliki afinitas yang tinggi satu sama lainnya. Daerah bermuatan positif dan satu molekul air cenderung akan mengarahkan diri kepada daerah bermuatan negatif pada salah satu molekul didekatnya. Air beku mempunyai struktur kristal yang sangat teratur di mana seluruh ikatan hidrogen potensial memang terbentuk. Air dalam fasa cair mempunyai struktur yang setengah teratur dengan kelompok-kelompok molekul berikatan hidrogen yang secara terus menerus terbentuk dan terpecah(Arifin,2009).

(Arifin,2009).

Hidofilik Air Pengertian hidrofilik itu sendiri adalah molekul yang suka atau dapat larut dalam air. Molekul-molekul tersebut biasanya trdiri dari ion atau molekul polar yang dapat menarik molekul air. Molekul air yang mengelilingi molekul hidrofilik tersebut misalnya adalah NaCl. Karena molekul-molekul air tertarik menuju kutub positif dari Na atau muatan molekul negative dari Cl. Contoh lainnya adalah urea.(Renato,2003).

Hidrofobik Air Molekul hidrofobik adalah molekul yang tidak dapat larut dalam air. Misalnya dalah senyawa-senyawa hidrkarbon. Sebaliknya jika suatu zat yang sangat polar dicampur dengan zat nonpolar atau semipolar misalnya minya, maka akan terbentuk dua fasa. Minyak tidak membentuk solvasi dengan air. Sebuah molekul minyak tertarik pada inti dari molekul air dengan kekuatan yang jauh lebih besar dari daya tarik antar molekul minyak . Salah satu prakteknya dapat dilakukan dengan meneteskan minyak pada permukaan air. Maka akan timbul dua fasa. Lapisan bawah adalah air dan lapisan atas adalah minyak. Ukuran sebaran minyak dapat diukur dengan menggunakan hukum Avogadro(Pidwirny,2006).

C.ELEKTROLIS AIR

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hydrogen(Renato,2003). D.KEGUNAAN AIR Air memiliki kegunaan yang sangat banyak bagi kehidupan manusia. Beberapa kegunaan air diantaranya adalah, Sebagai air minum Untuk mandi Sumber energy listrik tenaga air(PLTA) Mencegah kerusakan pada DNA Meningkatkan efisiensi kekebalan sumsum tulang terhadap kanker Sebagai pelarut vitamin,mineral dan protein dalm tubuh. Dimana air akan membantu memecah bahan-bahan tersebut menjadi partikel yang sederhana sehingga dpat diserap oleh tubuh Sebagai penghantar semua zat dalam tubuh Meningkatkan kerja darah untuk menangkap oksigen pada paru-paru Membawa zat buangan dalam tubuh yang bersifat racun ke hati dan ginjal untuk dibuang Mencegah penyumbatan arteri di jantung dan otak Menurunkan stress, depresi dan kegelisahan

Mencegah Glaucoma Sebagai minuman yang baik untuk orang yang sedang diet Meningkatkan efisiensi kerja dari otak dan memberikan konsentrasi lebih Menghilangkan nyeri haid Untuk proses fotosintesis pada tumbuhan Membuat kulit menjadi halus dan mencegah penuaan Menormalkan system sumsum tulang belakang Mengembalikan irama tidur menjadi normal kembali Sebagai system pendingin tubuh Sebagai pelumas sendi Mencegah pembekuan dalam darah,sehingga transport dalam tubuh lancer

F.Anomali Air

Gambar 1.4 Es mengapung akibat anomali air (Wenang,2010).

Definisi anomali air adalah sifat kekecualian air. Pada umumnya, suatu zat akan memuai jika dipanaskan dan akan menyusut jika didinginkan, tetapi air mempunyai sifat khas. Jika air dipanaskan antara suhu nol derajat celcius, sampai empat derajat celcius, volumnya akan menyusut. Anomali tersebut telah menjadikan berat jenis es lebih kecil daripada air karena volume es yang lebih besar. Berat air yang masih cair adalah sama dengan es yang telah membeku. Perubahan bentuk dari cair ke padat (beku) tidak akan mengubah berat zat tersebut, akan tetapi volumenya mengalami perubahan yakni membesar. Karena volume es

lebih besar maka berat jenisnya menjadi lebih kecil dari air. Inilah yang menyebabkan es mengapung di air(Wenang,2010).

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Pararaja.2009.Sifat-Sifat Air. Bina Rupa Aksara. Bandung Pirywirni,2006.The World's Water: The Biennial Report on Freshwater Resources.Island Press.Washington Renato.2003. Water, an Essential Element of Life.Kyoto Forum.Japan Tsang, Edward.2004.Hydrosfer dan Air.Plenum Press.New York Vogel.1985.Practical Organic Chemistry 5th Edition.Longman Scientific and Technical.New York Wenang.2010.Property of Water. University of Manitoba.England

Anda mungkin juga menyukai