Anda di halaman 1dari 1

SIARAN PERS

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN


UNTUK DIBERITAKAN SEGERA

Pengusaha Kena Pajak Tertentu Wajib Sampaikan SPT Masa PPN dalam Bentuk Elektronik
Jakarta, 27 Januari 2012 Direktorat Jenderal Pajak mewajibkan bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) tertentu untuk melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam bentuk elektronik atau dikenal dengan e-SPT. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-44/PJ/2010 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian Serta Penyampaian SPT Masa PPN, yang mulai diberlakukan pada pengisian dan pelaporan SPT Masa PPN Masa Pajak Januari 2011. Pengusaha Kena Pajak tertentu yang dimaksud adalah PKP dengan jumlah lebih dari 25 (dua puluh lima) dokumen dalam 1 (satu) Masa Pajak, yang meliputi : a. PKP yang melaporkan Pemberitahuan Ekspor Barang, Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak (JKP)/Barang Kena Pajak (BKP) Tidak Berwujud. b. PKP yang menerbitkan Faktur Pajak selain Faktur Pajak yang menurut ketentuan diperkenankan untuk tidak mencantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual, dan/atau menerima Nota Retur/Nota Pembatalan. c. PKP yang melaporkan Pemberitahuan Impor Barang atas impor BKP dan/atau Surat Setoran Pajak (SSP) atas Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar Daerah Pabean. d. PKP yang menerima Faktur Pajak yang dapat dikreditkan dan/atau menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan. e. PKP yang menerima Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas dan/atau menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian BKP/Pemanfaatan JKP yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas. Perlu diingatkan juga bahwa bagi PKP yang telah menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk elektronik, tidak diperbolehkan lagi menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk formulir kertas (hard copy). Juga, bagi Pengusaha Kena Pajak yang diwajibkan menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk elektronik, namun tidak menyampaikan SPT Masa PPN-nya dalam bentuk elektronik, maka dianggap tidak menyampaikan SPT Masa PPN. Ketentuan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada PKP dalam melaporkan SPT Masa PPN-nya dan juga sebagai komitmen Ditjen Pajak untuk terus meningkatkan pelayanannya kepada Wajib Pajak. Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas ttd Dedi Rudaedi NIP 195309231976101001
Informasi Lebih Lanjut : Chandra Budi, Kepala Seksi Hubungan Eksternal Ditjen Pajak Telp. 021 5250208 ext 51633 Fax. 021 5736088 www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai