Anda di halaman 1dari 2

SEKTOR LOGISTIK NASIONAL 2.1.

Peran Sektor Logistik Nasional Untuk tatanan makro, suatu Negara adalah sebuah Value Chain (entitas bisnis) dalam lingkungan perdagangan ekonomi global, yang tentu saja harus punya daya saing guna tetap hidup dan berkembang (makmur dan sejahtera). Sektor logistik nasional suatu negara otomatis menjadi penting untuk meningkatkan daya saing negara tersebut. Oleh karenanya, perbaikan di sektor Logistik perlu diberikan perhatian khusus oleh pemerintah dalam bentuk kejelasan visi dan strategi logistik nasional berikut rencana aksi dan metoda pemantauan pencapaian pelaksanaan aksi tersebut. Pentingnya sektor logistik dalam rangka peningkatan daya saing suatu entitas (perusahaan atau negara) dapat pula dilihat dari tingginya prosentase biaya logistik perusahaan dibandingkan dengan harga barang dari berbagai industri yang berbeda dan porsi biaya logistik nasional. 2.2. Ruang Lingkup Sektor Logistik Nasional Sektor jasa logistik tidak didefinisikan sebagai sektor yang terpisahkan di dalam GATS, akan tetapi hanya dimasukan dalam kategori jasa lain, termasuk jasa penolong (service auxiliary) untuk seluruh moda pengangkutan. Komitmen atas jasa-jasa penolong (service auxiliary) terhadap seluruh moda angkutan selama Uruguay Round tetap kembar (binary), dengan beberapa anggota mempertahankan pembatasan dalam bidang tersebut seperti pendirian; pagu ekuitas asing; syarat minimum modal; jumlah terbatas dan jangka waktu dari usaha bersama; kebangsaan, persyaratan tempat kedudukandan bahasa ; persyaratn kualifikasi; dan jangka waktu menetap dan kondisi peatihan. Dalam putaran terbaru sektor jasa logistik telah diakui dan di bahas pada tingkat plurilaterl/bilateral, dan berdasarkan umpan balik informal hal ini secara relatif item yang sering diebut dalam pemohonan. 2.3. Keunikan Geografis Negara Indonesia Kondisi geografis, dalam hal ini untuk Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, menentukan bagaimana manajemen factor penggerak transportasi harus dikelola. Bersama dengan faktor produk (sebaran sentra produksi) dan faktor persediaan (supply and demand), faktor letak dan kondisi geografis ini sangat menentukan kebijakan perdagangan dan industri suatu negara, yg tentu akan pada gilirannya juga menentukan kebijakan logistik nasional-nya. Agar kebijakan tersebut berjalan sebagaimana mestinya, dukungan faktor penggerak informasi (tekonologi dan manajemen) tentu sangat diperlukan. 2.4. Perubahan di Sektor Logistik Global Dalam hal ini hal yang paling berpengaruh dalam perubahan logistic di tingkat global yaitu : Tekanan Komitmen Internasional, Pasar Dunia, Tuntutan Pelanggan, Persaingan, Teknologi, Standarisasi dan Kompatibilitas Inter-Modal, Energi, Keamanan, Bottlenecks ketidak seimbangan kapasitas

2.5. Permasalah Sektor Logistik Indonesia Banyak masalah strategis dalam sektor logistik nasional teridentifikasi dari hasil berbagai seminar, diskusi, bahkan riset yang terkait dengan sektor logistic diantaranya : Rendahnya Penegakan Hukum/Peraturan, Rendahnya Koordinasi Lintas Sektoral, Sistem Perdagangan Yang Kurang Mendukung, Dan Kurangnya Dukungan Infrastruktur dan Sistem, Rendahnya Kompetensi SDM dan Lembaga Pendidikan Bidang Logistik.
TANTANGAN SEKTOR LOGISTIK INDONESIA SAAT INI DAN MASA DEPAN

Hal-hal yang mendasar dari tantangan sektor logistik nasional Indonesia, saat ini maupun di masa depan, yang akan menjadif aktor penentu perbaikan kinerja sektor logistik nasional (major national logistics drivers). Komoditas Penentu dan Pemangku Kepentingan Dalam suatu bisnis, perdagangan dan industri suatu komoditas (produk), ada beberapa pemangku kepentingan, atau biasa disebut peserta rantai suplai (supply chain participants). Peserta rantai suplai ini ada yang berperan sebagai peserta inti (core), yaitu yang melakukan perdagangan dan industri komoditas/produk terkait, dan ada yang sebagai peserta pendukung (enabler), yaitu yang tidak ikut melakukan perdagangan dan industri produk terkait tetapi menyediakan jasa pendukungnya, seperti jasa logistik, teknologi informasi, perbankan, dan lain-lain Pembenahan Prasarana dan Sarana (Infrastruktur) Berbeda dengan kebanyakan negara-negara lain yang membangun basis infrastruktur logistik pada sistem transportasi murah, yakni Kereta Api dan Kapal Laut, Indonesia justru mengandalkan land transportation dan udara yang justru relatif mahal. Di samping itu, sistem transportasi intermodal ataupun multimodal belum berjalan dengan baik karena belum optimalnya infrastruktur pelabahan atau bandara, termasuk akses transportasi dari dan ke pelabuhan atau bandara tersebut (lihat gambar diatas). Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Manajemen Tantangan utama sektor logistik nasional adalah meningkatkan kualitas dan kuantititas sumberdaya manusia di sektor ini, baik melalui kelembagaan formal (pembentukan fakultas atau jurusan logistik di universitas) ataupun melalui lembaga-lembaga informal lainnya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pengelolaan Logistik pada dasarnya adalah pengelolaan arus barang, dan tidak kalah penting adalah arus informasi yang menyertai barang tersebut. Terkadang informasi lebih penting dari barangnya itu sendiri. Karena itu sistem logistik yang efisien harus didukung oleh kelancaran arus informasi. Penyedia Jasa Logistik dan Peran Asosiasi Perusahaan Terkait Dalam pelaksanaan kegiatan logistik, para pemilik barang, yaitu peserta inti dari rantai suplai, banyak melakukan praktek alih daya (outsourcing) kepada penyedia jasa logistic. Kegiatan logistik yang paling umum dialihdayakan adalah kegiatan yang bersifat operasional, sedangkan kegiatan yang lebih sedikit dialih-dayakan adalah kegiatan yang berhubungan langsung dengan pelanggan (misalnya order entry, order processing, customer service), yang terkait dengan penggunaan teknologi informasi (TI), dan kegiatan yang besifat strategis (misalnya order fulfillment and distribution, rate negotiation, inventory ownership, and 4PL services).

Anda mungkin juga menyukai