Kelompok: Nita Zelfia (080917005) Zecha Anugrah (080917013) Catharina Natasa Bella F. (080917020) Betty Purnamasari (080917026)
Pengukuran gas darah arteri digunakan untuk mengukur atau oksigenasi, bikarbonat, kadar dan karbondioksida, kelebihan kadar
kekurangan
asam-basa
(keseimbangan pH).
Digunakan untuk untuk pengukuran pO2 dan pCO2 dalam transcutaneous dengan syarat elektroda yang digunakan berukuran kecil agar dapat Elektroda pada ujung kateter. PH sensitive glass dipasang terdiri dari sebuah bulb yang terletak pada ujung kateter yang berfungsi untuk mengukur perubahan PH dan pCO2 berdasarkan metode yang dideskripsikan oleh Severinghaus dan
Bradley
Electrode silver cathode berdiameter 180m yang terbungkus membrane polystyrene yang berguna untuk mengukur pO2 Ketika alat diletakkan pada darah, uap air berdifusi melalui membran dan bersama dengan NaHCO3 dan kristal NaCl tersimpan dalam hydrogel film membentuk elektrolit untuk digunakan bersama elektroda pCO2
Difusi oksigen dari dasar kapiler arteri melalui epidermis menuju ke permukaan kulit dapat diukur melalui reduksi elektrokimia pada katode sensor. Elektrode berdiameter 14mm, dengan
4mm gold cathode, Ag/AgCl anode, dilapisi membran mylar setebal 6m.
Thermistor tertanam pada sensor untuk mengontrol sinyal agar dapat mengontrol suhu tetap konstan. Sensor direkatkan pada kulit menggunakan adhesive tape. Cutaneous mengindikasikan oxygen perubahan electrode tekanan
Pengukuran ini lebih sensitif pada perubahan fisiologi dibandingkan pengukuran tekanan oksigen arterial. Pada kenyataannya korelasi signifikan antara cutanuous p2 dan arterial po2 terjadi jika sensor dipanaskan hingga 44derajat, pengukuran ini tidak bisa dilakukan bila darah sudah berupa sampel yang sudah keluar dari tubuh manusia. Pada beberapa situasi contohnya saat terjadunya vasokonstriksi peripheral, tekanan o2 pada cutaneous tidak dapat dikorelasikan dengan darah pada po2