Anda di halaman 1dari 2

Sapi itu bodoh. Itu yang terlintas di benakku saat melihat sapi ini.

Sapi ini disini untuk keperluan menjadi hewan kurban. Sapi ini tampak gemuk dan sehat. Terlihat kalau pemiliknya memberi pakan yang sangat cukup untuknya. Sapi ini bodoh. Apa sapi tidak bisa berpikir. Apa sapi tidak tahu kalau setelah dia makan dan menjadi gemuk, dia akan segera dijual oleh pemiliknya dan disembelih oleh si pembeli. Kalau dia bisa berpikir seperti kancil saja, seharusnya dia memikirkan cara supaya tidak mati. Cara paling logis yang terlintas di otakku agar sapi tidak disembelih adalah dengan sapi tidak memakan pakan yang diberikan padanya. Bukannya tidak makan, tetapi mengurangi porsi makannya. Kalau dia tidak kunjung gemuk, dia juga tidak cepat disembelih. Dan hidupnya akan lebih lama. Apa sapi pernah memikirkan cara ini? Lirih kudengar suara yang entah darimana. Apa yang kau pikirkan anak muda?. Aku mendengarnya lumayan jelas namun masih kebingungan mencari asal suara itu, karena jelas tidak ada seorang pun di dekatku. Kau bingung ya suara itu muncul lagi dan aku yakin suara itu berasal dari sapi yang kulihat sedari tadi. Dengan sedikit ketakutan kuberanikan untuk menjawab Apa kau sapi bisa berbicara?. Dan sapi itu pun menjawab dengan suara yang agak lirih Ya aku bisa berbicara namun hanya beberapa orang yang bisa memahaminya. Aku pun terkejut, lalu untuk mengalihkannya aku pun bersikap biasa dan mengajak sapi itu berbincang. Setelah beberapa pertanyaan yang kuajukan untuknya, aku masih punya satu lagi pertanyaan untuknya. Aku cukup segan untuk menanyakan hal ini, takut dia tersinggung. Lalu ku beranikan untuk menanyakannya. Apa kau sapi bisa berpikir?. Sapi pun menjawab dengan mantap Ya aku bisa berpikir dia tampak tak tersinggung dengan pertanyaanku, aku pun memberanikan diri menanyakan pertanyaanku berikutnya Apa kau tahu bahwa setelah kau gemuk kau akan segera disembelih? Ya aku tahu. Apakah kau pernah berpikir tentang cara untuk tidak disembelih? Ya aku pernah memikirkan untuk tidak memakan pakan yang diberikan pemilikku agar aku tidak jadi gemuk dan tidak disembelih aku sempat terdiam karena ternyata pikirannya sama persis denganku. Dengan kata lain dia bisa berpikir seperti caraku dan jelas dia tidak bodoh seperti perkiraanku. Lalu kenapa kau tak melakukan rencana ini? aku masih bingung mengapa dia yang bisa berpikir sampai sejauh itu, tak melakukan hal yang kalau menurutku

harusnya dilakukan. Ini tentang kematian. Dia harusnya bisa paling tidak- menunda kematiannya dengan rencana tadi. Aku pernah memikirkan untuk melakukan hal seperti itu. Namun aku sadar, bagaimana pun aku mencoba mencuranginya, akhir hidupku adalah kematian. Sekarang aku hanya mencoba untuk membuat pemilikku bahagia, sebelum saatnya nanti aku harus mati. Paling tidak aku akan mengakhri hidup dengan menjadi berguna dan bisa membuat orang lain bahagia. Sapi ternyata bisa berpikir. Sapi ternyata tidak bodoh. Sapi tahu akhirnya dari hidupnya adalah mati. Dan dia memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan paling tidak membahagiakan pemiliknya.

Anda mungkin juga menyukai