Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Lahir dari kalbu yang tulus, seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Alllah Swt,yang berkenan memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Maka sampailah tugas Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah dari Pendidikan Kewarganegaraan jurusan Muamalah Fakultas Syariah Dan Hukum dengan judul: HAK ASASI MANUSIA. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, juga kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini. Dalam menulis makalah ini, penyusun telah berusaha semaksimal mungkin agar penyajianya sesuai dengan harapan dan tuntunan makalah yang sempurna. Penyusun menyadari atas segala keterbatasan dan kekurangannya agar mohon dimaklum.

Bandung, 10 Oktober 2011

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. 1 DAFTAR ISI .. 2 BAB I : PENDAHULUAN. 3 A. Latar Belakang.. 3 B. Tujuan.. 4 BAB II : KERANGKA TEORI. 5 A. Istilah dan Definisi tentang HAM 6 B. Sejarah Lahirnya HAM dan Perkembangannya.. 7 C. Bentuk-bentuk HAM dan Undang-Undang Tentang HAM di Indonesi .. 9 BAB III : PEMBAHASAN . 11 A. Istilah dan Definisi tentang HAM ... 11 B. Sejarah Lahirnya HAM dan Perkembangannya . 12 C. Bentuk-bentuk HAM dan Undang-Undang Tentang HAM di Indonesia .. 14 BAB IV : PENUTUP .... 21 KESIMPULAN ..... 20 DAFTAR PUSTAKA ... 21

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kewarganegaraan dalam mata kuliah yng ada di Perguruan Tinggi terkelompokan pada Mata Kuliah Umum (MKU), itu berarti para mahasiswa wajib untuk mengambilnya. Dan alasan diwajibkannya adalah karena menyangkut perspektif arah, fungsi, tujuan, dan prinsip pendidikan Nasional. Selanjutnya mengenai arah pendidikan dikatakan bahwa pendidikan nasional kita diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berkualitas dan mandiri sehingga dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat sekelilingnya serta memenuhi kebutuha Nasional dan bertanggungjawab atas pembangunan Bangsa Selanjutnya hubungan pendidikan kewarganegaraan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) adalah karena HAM berada dalam ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan, HAM juga menjadi salah satu pembahasan yang sangat penting karena setiap orang mempunyai hak masing-masing yang baik bersifat individual maupun kelompok, sesuai dengan undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 1 disebutkan bahwa: Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta peerlindungan harkat dan martabat bangsa. Tetapi pada kenyataannya penerapan HAM di Indonesia sangat jauh dari apa yang dinyatakan dalam undang-undang, kemudian latar belakang terbentuknya HAM , pada hakikatnya muncul Karena inisiatif manusia terhadap harga diri dan martabatnya sebagai akibat
3

kesewenang-wenagan penguasa, penjajahan perbudakan dan ketidak adilan. Dan HAM akan selalu ada dimanapun kita berada karena setiap orang meiliki hak dasar yang siapapun tidak berhak mengurangi atau bahkan memusnahkannya.

B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya: 1. Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia? 2. Bagaimanakah fakta sejarah lahirnya HAM dan perkembangannya? 3. Macam dan bentuk Hak Asasi Manusia serta undang-undang yang mengatur masalah HAM. C. Tujuan Masalah Tujuan mempelajari Hak Asasi Manusia adalah: 1. Mengetahui tentang istilah dan definisi tentang HAM! 2. Mengetahui fakta sejarah lahirnya HAM beserta perkembangannya! 3. Mengetahui Undang-undang tentang HAM di Indonesia dan macam serta bentuk Ham di Indonesia!

BAB II KERANGKA TEORI A. Istilah dan Definisi HAM Hak dalam konteks ini adalah merupakan sesuatu yang harus diperoleh, hak juga merupakan unsure normative yang melekat pada diri setiap manusia. Menurut W. Nickle, ada dua teori utama memperoleh hak yaitu: Teori mcCloskey menyebutkan bahwa pemberian hak adalah untuk dilakukan, dinikmati, atau sudah dilakukan. Teori Joel Feinberg menyatakan bahwa pemberian hak penuh merupakan kesatuan dari hak abasah atau keuntungan yang diperoleh dari pelaksanaan hak yang disertai kewajiban. Kesimpulan dari teori kedua yaitu keuntungan dapat diperoleh dari pelaksanaan hak bila disertai pelaksanaan kewajiban. Kemudian istilah lainnya yaitu hman rights atau bias di artikan sebagai Hak Asasi Manusia, yang dulu di Barat dikenal dengan nama natural rights dan yang pertama mencetuskan istilah ini adalah john locke (1632-1704) mengenai hak-hak alamiah manusia, john locke menggambarkan bahwa kehidupan manusia yang asli sebelum bernegara ( state of nature ) yaitu memiliki hak-hak dasar yang alami. Hak-hak alamiah tersebut meliputi: Hak untuk hidup Hak kemerdekaan Hak milik Setelah bernegara hak-hak itu tidak lenyap tetapi justru harus dijamin dalam kehidupan bernegara.

Tetap istilah natural rights diganti dengan istilah lainnya yaitu rights of man dan ternyata tidak secara otomatis mengakomodasi pengertian yang mencakup rights of women berangkat dari masalah tersebut Presiden Amerika ke-32, Franklin Delano Rooselvet mengubahnya menjadi Human Rights karena dianggap lebih netral dan universal. Berikut ini merupakan beberapa pendapat tentang istilah HAM,diantaranya yaitu: a) Menurut Jan Materson ( Komisi HAM PBB), mendefinisikan HAM sebagai hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil bias hidup sebagai manusia (Human right could be generally defined as those right which are inherent in our nature and without which can not live as human being). b) Sedangkan dalam kamus Politik, pengertian Hak Asasi Manusia adalah setiap hak yang dimiliki manusia karena kelahirannya bukan karena diberikan oleh masyarakat atau Negara. Hak Asasi Manusia ini antara lain: hak hidup, kebebasan, hak atas milik pribadi, hak atas keamanan, beragama, dan hak untuk mencapai kebahagiaan. c) Hal senada juga di sebutkan dalam Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 1 disebutkan bahwa: Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak dan

keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta peerlindungan harkat dan martabat bangsa Jadi kesimpulannya adalah untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia, diperlukan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia, karena tanpa hal tersebut manusia akan kehilangan sifat dan martabatnya, sehingga dapat mendorong manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya (homo hominilupus), selain itu karena manusia merupakan makhluk sosial, maka hak asasi manusia yang satu dibatasi oleh hak asasi manusia yang lain, sehingga kebebasan atau hak asasi manusia bukanlah tanpa batas. Akan tetapi hak asasi manusia

harus benar-benar dihormati, dilindungi, dan ditegakkan, dan untuk itu pemerintah, aparatur negara, dan pejabat publik lainnya mempunyai kewajiban dan tanggungjawab menjamin terselenggaranya penghormatan, perlindungan, dan penegakan hak asasi manusia.

B. Sejarah Lahirnya HAM dan Perkembangannya Secara Internasional Hak Asasi Manusia dideklarasikan pada tahun 1948 tepatnya setelah perang dunia II, yang di dasari dari banyaknya hak-hak manusia yang diinjak-injak akibat perang, yang sekarang lebih dikenal dengan naskah Universal Declaration of Human Rights ( Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia ). Deklarasi di atas sesungguhnya merupakan salah satu rangkaian usaha manusia untuk lepas dari tindakan kesewenang-wenangan penguasa, untuk lepas dari belenggu keserakahan manusia terhadap manusia lainnya, serta untuk memperjuangkan yang menjadi hak-haknya. Usha tersebut seringkali harus dibayar dengan pengorbanan dan tumpah darah para pejuang HAM, misalnya di Barat pada abad pertengahan usaha memperjuangkan HAM sering mncul akibat adanya persinggungan, dan persinggungan itu yang dianggap meredahkan harkat dan martabat manusia, dalam proses tersebut banyak melahirkan naskah-naskah mengenai upaya-upaya untuk saling menghargai dan menghormati serta memelihara hak-hak manusia yang dianggap asasi dan universal. Berikut adalah naskah-naskah yang dimaksud diatas: 1. Magna charta ( piagam agung, 1215 ), yaitu suatu dokumen yang mencatatbeberapa hak yang diberikan Raja John di inggris kepada para bangsawanbawahannya atas tuntutan mereka. Naskah ini sekaligus membatasi raja john agar tiadak sewenang wenang kepada rakyat dan para bangsawannya. 2. Bill of Rights ( undang-undang Hak, 1689 ), suatu undang-undang yang diterima oleh parlemen inggris, setelah pada tahun 1688 mengadakan perlawanan tak berdarah atau lebih dikenal dengan nama the Glorious Revolution of 1688 terhadap Raja James II.
7

3. Declaration des droits de Ihomme et du citoyen ( Pernyataan hak-hak manusia dan warga Negara, 1789 ), suatu naskah yang di cetuskan pada permulaan Revolusi Perancis, sebagai perlawanan terhadap tindakan kesewenang-wenangan rezim lama. 4. Bill of Rights ( Undan-undang Hak ), suatu naskah yang disusun oleh rakyat amerika pada tahun 1789, dan menjadi bagian dari undang-undang dasar tahun 1791 Naskah-naskah deklarasi abad ke-17 dan abad ke-18 di atas pada prinsipnya banyak diprakarsai oleh gagasan mengenai hokum alam( Natural Law ), seperti yang dirumuskan oleh john Locke dan Jaques Rousseau yang hanya terbatas pada hak-hak yang bersifat politis seperti hak kesamaan, hak untuk kebebasan, hak untuk dipilih, dan hak untuk memilih. Tetapi memasuki abad ke-20an hak-hak diwilayah politik saja ternyata tidak memadai dan tidak sempurna, oleh karena itu Presiden Amerika ke-32 Franklin D Rooselvelt mencetuskan gagasan baru yaitu empat kebebasa atau yang terkenal dengan istilah The Four Freedom, yakni: 1. Freedom of Speech (kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat ), 2. Freedom of Religion ( kebebasan beragama), 3. Freedom of Fear ( kebebasan dari rasa takut ), 4. Freedom of Want ( kebebasan dari kemiskinan dan kemelaratan). Berdasarkan naskah HAM diatas jelas sekali bahwa terdapat pergeseran pola pikir dari politik sentries menjadi pola pikir lebih luas lagi, yaitu bahwa HAM itu tidak hanya berpusat di wilayah politik saja tetapi juga menyangkut hak ekonomi seperti hak mendapat pekerjaan dan mendapat hak kesejahteraan. Dan sampai saat ini di era modern seperti saat ini pergeseran pola pikir mengenai HAM tersebut terus bergulir dan berkembang dari waktu ke waktu. C. Bentuk-bentuk HAM dan UU Tentang HAM di Indonesia Prof. Bagir Manan dalam bukunya Perkembangan dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di Indonesia, membagi HAM pada beberapa kategori yaitu:

Hak sipil

hak diperlakukan sama di muka hokum, hak bebas dari kekerasan, hak khusus

bagi kelompok anggota masyarakat tertentu, dan hak hidup dan kehidupan. Hak politik hak bebeas untuk berserikat dan berkumpul, hak kemerdekaan

mengeluarkan pikiran dengan lisan ataupun tulisan, dan hak menyatakan pendapat di muka umum. Hak ekonomi hak jaminan sosial, hak perlindungan kerja, hak dagang, dan hak

pebangunan berkelanjutan. Hak sosial dan budaya hak mendapat pendidikan, hak kekayaan intelektual, hak

kesehatan, dan hak memperoleh perumahan atau pemukiman. Sedangkan dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia ( Declaration of Human Rights, 1948 ), membagi HAM kedalam beberapa bentuk, yaitu: a. Hak personal ( hak jaminan kebutuhan pribadi ) b. Hak legal ( hak jaminan perlindungan hokum ) c. Hak sipil dan politik d. Hak subsistensi (hak jaminan adanya sumber daya untuk kelangsungan hidup) e. Hak ekonomi, sosial, dan budaya Bentuk-bentuk HAM di indonesia terdapat dalam UUD 1945 hasil amandemen I-IV, yakni terdiri dari: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat; Hak kedudukan yang sama di dalam hukum; Hak kebebasan berkumpul; Hak kebebasan beragama; Hak penghidupan yang layak; Hak kebebasan berserikat;

7.

Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran. Sementara itu secara oprasional lagi bentuk-bentuk HAM terdapat dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM secara khusus diatur dalam Bab XA, mulai pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J, yakni: 1. Hak untuk hidup; 2. Hak berkeluarga dan melanjutkan kehidupan; 3. Hak mengembangkan diri; 4. Hak memperoleh keadilan; 5. Hak atas kebebasan pribadi; 6. Hak atas rasa aman; 7. Hak atas kesejahteraan; 8. Hak turut serta dalam pemerintahan; 9. Hak wanita; 10. Hak anak.[ ] Rumusan tersebut pada dasarnya sama saja dengan rumusan yang ada dalam ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 dan perlu diketahui bahwa tap MPR No. XVII/MPR/1998 sekarang ini telah dicabut berdasarkan ketetapan MPR No. I/MPR/2003. Hal ini disebabkan isi dalam ketetapan tersebut sudah termuat dalam UUD 1945.

10

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia HAM atau Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya Adapun beberapa pengertian tentang HAM adalah sebagai berikut: a. Musthafa kemal fasha (2002) menyatakaan bahwa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia itu adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada esensinya sebagai Anugrah Allah SWT. b. Gazalli (2004) menyatakan bahwa Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir dan melekat dengan potensinya sebagai mahluk dan wakil Tuhan. c. Miriam Budiardo dalam bukunya dasar-dasar ilmu politik menyebutkan Hak Asasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya dengan kelahirang atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat. d. Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap manusia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa e. Kemudian dikatakan pula HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun (Winarno, 2007).
11

f. Sedangkan dalam kamus Politik, pengertian Hak Asasi Manusia adalah setiap hak yang dimiliki manusia karena kelahirannya bukan karena diberikan oleh masyarakat atau Negara. Hak Asasi Manusia ini antara lain: hak hidup, kebebasan, hak atas milik pribadi, hak atas keamanan, beragama, dan hak untuk mencapai kebahagiaan. Berkaca dari pengertian HAM di atas dapat disimpulkan bahwa HAM adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak ia hidup, bukan pemberian masyarakat atau Negara melainkan karena dilahirkan, dan siapapun atau pihak manapun termasuk Negara tidak berwenang untuk mengurangi atau bahkan menghilangkannya. Kemudian rumusan sejak lahir sekarang ini dipertanyakan, sebab bayi yang ada dalam kandungan sudah memiliki hak untuk hidup. Oleh karena itu, rumusan yang lebih sesuai adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak ia hidup.

B. Sejarah Lahirnya HAM dan Perkembangannya

Sejarah pengakuan Hak Asasi Manusia Latar beakang sejarah terbentuknya HAM, pada hakikatnyaa, muncul karena inisiatif manusia terhadap harga diri dan martabatnya, sebagai akibat tindakan sewenang-wenang penguasa, penjajahan, perbudakan, dan ketidak adilan atau kezaliman(tirani). Menurut Muhammad Kusnardi dan Ibrahim (1981:308), bahwasannya perkembangan dari hak-hak asasi manusia adalah dengan ditanda tanganinya Polition of Rights pada tahun 1628 oleh raja Charles 1. Kalau pada tahun 1215 raja berhadapan dengan kaum bangsawan dan gereja, yang mendorong lahirnya Magna Charta, maka pada tahun 1628 tersebut raja berhadapan dengan parlemen yang terdiri dari utusan rakyat (The House Of Comouons) kenyataan ini memperlihatkan bahwa perjuangan hak-hak asasi manusia memiliki korelasi yang erat sekali dengan perkembangan demokrasi.

12

Namun dalam hal ini yang perlu dicatat, bahwasannya hak asasi manusia itu telah ada sejak abad 13,karena telah adanya pejuangan-perjuangan dari rakyat untuk mengukuhkan gagasan hak asasi mausia sudah di miliki. Tetapi menurut Winarno ( Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007:132 ) Perkembangan HAM berjalan secara perlahan dan beragam pula, Winarno juga menyatakan kalau perjuangan HAM sudah ada dari jamannya Nabi Musa, dan berikut rincian sejarah perkembangan HAM menurut beliau: a. Perkembangan Hak Asasi Manusia Pada Masa Sejarah 1) Perjuangan Nabi musa dalam membebaskan umat yahudi dari perbudakan sekitar tahun 6000 SM 2) Adanya hokum Hammurabi di babylonia yang memberi jaminan keadilan bagi warga

Negara sekitar tahun 2000 SM 3) Socrates ( 469-399 SM ), Plato ( 429347 SM ), dan Aristoteles ( 384-322 SM ) 4) Perjuangan rosul Muhammad saw, untuk membebaskan para bayi dan wanita dari penindasan bangsa quraisy (tahun 600 Masehi).

b. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Inggris Inggris merupakan Negara pertama di dunia yang memperjuangkan hak asasi manusia. Perjuangan tersebut tampak dari bukti sejarah sebagai berikut : 1) Munculnya Piagam magna charta atau piagam agung pada tahun 1215. Terjadi pada jaman Raja Jhon, lahir karena Raja tersebut bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya dan terhadap kelompok bangsawan, dan perjanjian magna charta membatasi kekuasaan Raja Jhon. 2) Munculnya piagam petition of right tahun 1628. Yang berisi pertanyaan hak-hak rakyat beserta jaminannya, hak-hak tersebut sebagai berikut:
13

a. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan; b. Warga Negara tidak boleh dipaksa menerima tentara dirumahnya; c. Tentara tidak boleh menggunakan hokum perang dalam keadaaan damai; 3) Munculnya Habeas Ccarpus Act tahun 1679. Yang merupakan undang-undang tentang hokum menahan seseorang, 4) Munculnya Bill of Right tahun 1689. Merupakan undang-undang yang diterima parlement inggris sebagai perlawanan terhadap Raja James II. c. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat Di dasari oleh pemikiran jhon locke yaitu tentang hak-hak alam seperti Hak hidup (life) Hak kebebasan ( liberty) Hak milik (property)

Dan hak-hak inilah yang menjadi landasan dalam Declaration of Independence of the United States.

Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika sebagai negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia dalam konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas jasa presiden Thomas Jefferson presiden Amerika Serikat lainnya yang terkenal sebagai pendekar hak asasi manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan Jimmy Carter.

d. Perkembangan Hak Asasi Manusia di Perancis Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu naskah pada awal Revolusi Prancis tahun 1789. Perjuangan itu dilakukan sebagai pernyataan tidak puas kaum

14

borjuis dan rakyat terhadap kesewenang-wenangan rezim lama yaitu Raja Louis XVI. Naskah tersebut dikenal dengan DECLARATION DES DROITS DE LHOMME ET DU CITOYEN yaitu pernyataan mengenai hak-hak manusia dan warga negara. Pernyataan yang dicetuskan pada tahun 1789 ini mencanangkan hak atas kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan atau kesetiakawanan (liberte, egalite, fraternite).

e. Atlantic charter Tahun 1941 Atlantic charter, muncul pada saat terjadinya perang dunia II yang di plopori oleh Franklin D Roosevelt, yang terkenal dengan istilah The Four Freedom atau 4 macam kebebasan, yaitu: Kebebasan untuk berbicara atau menyampaikan pendapat Kebebasan untuk beragama Kebebasan dari rasa takut Kebebasan dari kemiskinan dan kemelaratan f. Pengakuan Hak Asasi Manusia oleh PBB Tanggal 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris menerima baik hasil kerja panitia tersebut. Karya itu berupa UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS atau Pernyataan Sedunia tentang Hak Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara yang terwakil dalam sidang umum tersebut, 48 negara menyatakan persetujuannya, 8 negara abstain, dan 2 negara lainnya absen. Oleh karena itu, setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia. Universal Declaration of Human Rights antara lain mencantumkan, Bahwa setiap orang mempunyai Hak : Hidup Kemerdekaan dan keamanan badan Diakui kepribadiannya
15

Masuk dan keluar wilayah suatu Negara Mendapatkan asylum Mendapatkan suatu kebangsaan Mendapatkan hak milik atas benda Bebas mengutarakan pikiran dan perasaan Bebas memeluk agama Mengeluarkan pendapat Berapat dan berkumpul Mendapat jaminan sosial Mendapatkan pekerjaan Berdagang Mendapatkan pendidikan Turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan *(Winarno, 2007 )

C. Bentuk-bentuk HAM dan UU tentang HAM di Indonesia Melengkapi catatan di atas mengenai macam dan bentuk HAM, berikut penjelasan lebih lanjut. Undang-undang-undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 1 disebutkan bahwa: Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta peerlindungan harkat dan martabat bangsa (Winarno, 2007)

16

Berdasarkan pengertian Hak Asasi Manusia tersebut,maka dapat diketahui cirri pokok dari hakikat Hak Asasi Manusia adalah (Tim ICCE UIN,2003): 1. Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi. Hak asasi manusia adalah bagian dari manusia secara otomatis. 2. Hak asasi manusia berlaku bagi semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal usul, ras, agama, etnik, dan pandangan politik. 3. Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap memiliki hak asasi manusia meskipun sebuah Negara membuat hkum yang tidak melindungi bahkan melanggar hak asasi manusia. Hak asasi manusia merupakan hak dasar dari manusia. Apa saja yang termasuk hak dasar manusia itu senantiasa berubah menurut ukuran zaman dan perumusannya. Beberapa contoh hak dasar tersebut sebagai berikut. a. Hak asasi manusia menurut piagam PBB tentang Deklarasi Universal of Human Rights 1948, meliputi: a) Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat, b) Hak memiliki sesuatu, c) Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran, d) Hak menganut aliran kepercayaan atau agama, e) Hak untuk hidup, f) Hak untuk kemerdekaan hidup, g) Hak untuk memperoleh nama baik h) Hak untuk memperoleh pekerjaan dan

17

i) Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum. a. Hak asasi manusia meliputi berbagai bidang, sebagai berikut: a) Hak asasi pribadi ( Personal Right ), missal hak kemerdekaan hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama. b) Hak asasi politik ( Political Right ),yaitu hak untuk diakui sebagai warga Negara missal: memilih dan dipilih, hak berserikat dll. c) Hak asasi ekonomi ( Property Right ), missal hak memiliki sesuatu, hak mengadakan perjanjian dll. d) Hak asasi social dan kebudayaan( Social and Cultural Right ), hak medapat pendidikan, hak mendapat santunan dll. e) Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dimata hukum dan pemerintah ( Right of Legal Equality) f) Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam tatacara peradilan dan perlindungan (Procedural Right )

Perkembangan tuntutan HAM berdasar tingkat kemajuan peradaban budaya dapat dibagi secara garis besar meliputi bidang sebagai berikut. a. Hak asasi pribadi (personal rights) b. Hak asasi di bidang politik (politic rights) c. Hak asasi di bidang ekonomi (economic and property rights) d. Hak asasi di bidang sosial budaya (social and cultural rights) e. Hak untuk memajukan ilmu dan teknologi

18

f. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights) g. Hak asasi di bidang HANKAM (defense and security rights) Hak-Hak Asasi Dalam Undang-undang Dasar 1945 Telah di jelaskan pada pembangian sebelumnya bahwa Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari tiga bagian yang mempunyai kedudukan yang sama, yaitu pembukaan, batang tubuh yang terdiri dari Pasal 37. Undang-undang dasar 1945 mengatur hak-hak asasi manusia dalam 7 pasal ,yaitu PasalPasal yang langsung berbicara mengenai hak-hak asasi. Ketujuh pasal tersebut adalah : 1. Pasal 27: Tentang persamaan dalam hukum dan penghidupan yang layak bagi

manusia. 2. Pasal 28: Tentang kebebasan berserikat,berkumpul,dan mengeluarkan pikiran secara

lisan maupun tulisan. 3. Pasal 29: Tentang kemerdekaan untuk memeluk agama 4. 5. 6. 7. Pasal 31: Tentang hak untuk mendapat pengajaran Pasal 32: Perlindungan yang bersifat kulturil Pasal 33: Tentang hak ekonomi dan Pasal 34: Tentang kesejahteraan social.

19

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari beberapa sumber yang ada baik dari para tokoh ataupun dari sejarah lahirnya HAM itu sendiri, kami dapat menyimpulkan bahwa sesungguhnya Hak Asasi Manusia itu merupakan suatu keharusan yang pasti akan selalu ada dan melekat dalam setiap jiwa manusia dari sejak hidup sampai mati, hak dasar yang tak seorangpun dapat membatasi atau bahkan melenyapkannya, hak ini bukanlah pemberian penguasa atau pemerintah di suatu Negara tetapi hak dasar yang telah ada bawaan atau pemberian Tuhan kepada setiap individu /Manusia, dan ini sesuai dengan kaidah HAM itu sendiri. Adanya aturan mengenai HAM karena semata-mata hanya untuk memperjuangkan harkat martabat dan kehormatan setiap individu, dan dilihat dari konteks sejarahnya HAM ini mengalami berbagai keadaan yang mungkin bisa dibilang lambat dalam prosesnya tetapi memang memerlukan perjuangan yang hebat dari para pejuang HAM bukan hanya pemikiran yang mereka korbankan tetapi juga jiwa raga tumpah darah dalam proses perjalanan perjuangannya. Maka dari itu mari kita saling menghargai hak-hak setiap individu sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 BAB 20A Pasal 28A sampai 28J.

20

DAFTAR PUSTAKA

Subhan Sofhian dan Asep Sahid Gatara, pendidikan Kewarganegaraan, Bandung:Fokusmedia, 2011. Winarno, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007 http://www.scribd.com/doc/38482865/TEORI-HAM) 2011http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

21

Anda mungkin juga menyukai