Anda di halaman 1dari 22

MATERI PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI INDONESIA

( L P 3 I )
I. PENDAHULUAN Senantiasalah kita mengucap syukur, dan menerjemahkannya dalam setiap sisi kehidupan kita, atas segala yang Ia berikan pada kita. Terbaik bagi kita. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah curahkan atas Rasulullah Muhammad SAW, dan semoga teralir pula pada keluarga, sahabat, dan seluruh umat manusia yang tetap istiqomah menegakkan Islam hingga akhir kelak. Berikut ini adalah kisi-kisi materi yang akan disampaikan dalam pelaksanakan pembelajaran LP3I. Sebagian materi yang tercakup di dalamnya merupakan komplemen dan sebagian lainnya merupakan suplemen bagi materi Pendidikan Agama Islam yang disampaikan dalam kegiatan perkuliahan.

II.

DASAR PENYUSUNAN BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM

a. b.

Dibutuhkannya standarisasi dan keseragaman dalam penyusunan Materi Dibutuhkannya buku sebagai sarana mempermudah pemahaman materi

Pendidikan Agama Islam di setiap kelas di LP3I. dalam Pembelajaran Agama Islam. III. FUNGSI MATERI AGAMA ISLAM

a. b.

Materi PAI dari sudut pandang dan metode penyampaian yang berbeda, Materi Pendidikan Agama Islam diperlukan sebagai dasar pelaksanaan

guna lebih memperdalam pemahaman mahasiswa terhadap materi PAI. ibadah harian mahasiswa. IV. VISI DAN MISI PAI Visi Ajaran Islam menjadi sumber nilai dan pedoman hidup yang mengantarkan mahasiswa untuk mengembangkan bakat, minat serta kepribadian islami. Misi Menumbuhkembangkan daya intelektual mahasiswa agar menjadi orang yang beriman dan bertakwa, berbudi pekerti mulia, berpedoman pada ajaran Islam

sebagai dasar pemikiran dan berperilaku sesuai dengan akhlak Rasulullah SAW, serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kondisi sosial kemasyarakatan. V. MATERI ASISTENSI AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN: AQIDAH Tujuan Instruksional : 1. 2. Memahami fungsi aqidah Memantapkan pemahaman terhadap rukun iman

Target Pembelajaran:

1. Peserta benar-benar meyakini tentang adanya Allah Yang Maha Kuasa yang
tercermin dalam kehidupan kesehariannya. 2. Peserta mempunyai pemahaman yang lebih matang tentang rukun iman. 3. Peserta memahami posisi manusia dalam taqdir dan kuasa Allah. 4. Peserta menanamkan dalam hatinya tentang datangnya hari kiamat. Parameter Keberhasilan:

1. Peserta mampu memahami dan menjelaskan fenomena-fenomena alam terutama


yang menunjukkan kekuasaan Allah.

2. Peserta

mampu

merenungi

dan

menjelaskan

fenomena-fenomena

dalam

kehidupan pribadi mereka yang menunjukkan kekuasaan dan taqdir Allah. Sub Pokok Bahasan: 1. a. b. c. d. 2. a. b. Pendahuluan Makna Aqidah Pengantar untuk memudahkan pemahaman terhadap aqidah Kaidah Aqidah Urgensi Aqidah Pembahasan Rukun Iman Iman Kepada Allah Iman Kepada Malaikat Iman Kepada Kitab-kitab Allah Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah Iman Kepada Hari Akhir

c.
d. e.

f. Studi Studi Kasus: 1. 2. Titik Tekan Materi :

Iman Kepada Taqdir Allah

Fenomena kesyirikan saat ini Sikap manusia terhadap taqdir

1.

Pemantapan iman kepada Allah, sehingga peserta benar-benar menguatkan

keyakinannya. Konsekuensi manusia ketika terlah bersyahadat, dan hal-hal yang dapat membatalkannya.

2.
3. Rujukan:

Sikap seorang muslim terhadap kitab suci selain Al Quran, dan Pemahaman yang benar terhadap taqdir Allah.

kewajibannya terhadap Al Quran

Yunahar Ilyas, Lc. Kuliah Aqidah Islam. FAI, UMY. 1991 Tarjamah Al-Quran Yusuf Qardhlawi, Hakikat Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan. Ajat Sudrajat Sudrajat, M.Ag. Din Al-Islam. UPP IKIP Yogyakarta. 1998 Al Imam Yahya bin Syarafuddin An-Nawawi. Syarah Hadits Arbain. Al Qowam. 2001 POKOK BAHASAN: AKHLAK Tujuan Instruksional: 1. 2. Memberi pemahaman tentang definisi akhlak Memberi pemahaman tentang cakupan akhlak Memberi pemahaman untuk menjadikan Akhlak rasul dan sahabat sebagai Memberi pemahaman tentang urgensi akhlak dalam mempererat

3. 4.

contoh dalam kehidupan sehari-hari persaudaraan antar sesama Target Pembelajaran:

1.

Peserta menerapkan esensi akhlak (yang dicontohkan Rasul dan sahabat)

dalam kehidupan.

2.

Peserta membiasakan adab-adab keseharian dalam konteks kekinian

yang disunahkan oleh Rasul dalam kehidupannya. Parameter Keberhasilan:

1. Terbiasa mengucapkan salam dan berjabat tangan bila bertemu sesame muslim
2. Bercanda dengan kata-kata yang baik 3. Tidak merokok

4. Membiasakan

mengucapkan

kalimat

thayyibah

setiap

melihat

hal

yang

menunjukkan kebesaran allah. Sub Pokok Bahasan: 1. Pengertian Akhlak a. Definisi akhlak secara bahasa & istilah b. Perbedaan Akhlak dan Suluk c. Akhlak Islami 2. Cakupan Akhlak a. Akhlak terhadap Allah b. Akhlak terhadap orang tua c. Akhlak terhadap guru d. Akhlak terhadap saudara muslim e. Akhlak terhadap non muslim f. Akhlak terhadap lingkungan alam semesta 3. Akhlak mulia sebagai benih ukhuwah Studi Kasus: 1. 2. Tata cara berbusana menurut Islam Keutamaan birrulwalidain Titik Tekan Materi: 1. Pengertian akhlak islami

2. Penerapan akhlak yang dicontohkan rasul dalam kehidupan keseharian dalam


berbagai cakupannya

Rujukan: Tarjamah Al-Quran Tarjamah Hadits Arbain Abdullah Nashih Ulwan. Persaudaraan Islam. Al-Ishlahi Press

POKOK BAHASAN: THAHARAH DAN SHALAT Tujuan Instruksional:

Thaharah
1. Memberi pemahaman kepada peserta tentang hukum thaharah

2. Memberi pemahaman kepada peserta bagaimana tata cara berwudhu yang


benar

3. Memberi pemahaman kepada peserta tentang tata cara mandi sebagai salah
satu cara bertharaha

4. Memberi pemahaman kepada peserta tentang tata cara bertayamum dan


kondisi-kondisi yang memperbolehkan tayamum. 5. Memberi pemahaman kepada peserta tentang tata cara istinja.

Shalat
1. Mengetahui hukum shalat

2. Mengetahui
ketentraman jiwa

urgensi

shalat

sebagai

kebutuhan

hidup

yang

memberi

3. Memahami cara shalat yang benar dan dalil-dalilnya

4. Mengamalkan dengan khusyu sehingga shalat menjadi pencegah dari


perbuatan keji dan mungkar Target Pembelajaran:

Thaharah
1. Peserta memahami hukum thaharah

2. Peserta memahami dan dapat mempraktikkan bagaimana tatacara berwudhu yang


benar 3. Peserta memahami tatacara mandi sebagai salah satu cara berthaharah

4. Peserta memahami dan dapat mempraktikkan dengan benar tatacara bertayamum


dan mengetahui kondisi-kondisi yang memperbolehkan tayamum 5. Peserta memahami tata cara istinja

Shalat

1. Peserta mengetahui hukum shalat dan urgensinya dalam memberi ketentraman


jiwa 2. Peserta memahami cara shalat yang benar dan dalil-dalilnya 3. Peserta melaksanakan shalat lima waktu Parameter Keberhasilan:

Thaharah:
Peserta memahami dan mempraktekkan dengan benar tata cara berthaharah

Shalat:
Peserta memahami dan mempraktekkan dengan benar tata cara shalat Sub Pokok Bahasan:

Thaharah
1. Hukum Thaharah a. Dalil Naqli Thaharah b. Macam-macam air dan pembagiannya c. Benda-benda yang termasuk najis 2. Wudlu a. Dalil Naqli Wudlu b. Rukun Wudlu c. Sunnah Wudlu d. Yang Membatalkan Wudhu 3. Mandi b. c. d. e. f. g. h. 4. Tayamum a. Dalil Naqli Tayamum b. Rukun Tayamum Dalil Naqli Mandi Hal yang mewajibkan mandi Hal yang disunnahkan untuk mandi Rukun Mandi Hal yang disunnahkan ketika mandi Hal yang dimakruhkan ketika mandi Tata cara mandi

c. Sunnah Tayamum d. Hal yang Membatalkan tayamum e. Tata cara tayamum

Shalat
1. Hukum Shalat a. Dalil Naqli Shalat b. Tata Cara Shalat c. Sunnah Shalat d. Shalat dalam berbagai kondisi 2. Shalat Berjamaah a. Dalil naqli shalat berjamaah b. Urgensi shalat berjamaah Studi Kasus: 1. 2. Bersuci & ketenangan hati Shalat berjamaah

Titik Tekan Materi :

Thaharah
Untuk memenuhi ibadah atau kebaikan lain diperlukan kesucian. Dengan ihsan dalam thaharah dan senantiasa menjaga thaharah maka akan diperoleh shohihul ibadah.

Shalat
Kondisi saat ini dimana masyarakat menganggap shalat hanya sebagai ibadah ritual belaka. Karena itu shalat harus kembali diposisikan sebagai tiang agama. Daftar Bacaan:

1. Abu Bakr Jabir Al-Jazairi, 2003, Ensiklopedi Muslim; Minhajul Muslim hal 269 290,
Jakarta: Darul Falah

2. H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo


POKOK BAHASAN: BACA AL-QURAN Tujuan Instruksional: Membimbing peserta mampu membaca al Quran dengan baik dan benar sesuai tajwid

Target Pembelajaran: 1. Peserta mampu mengucapkan huruf hijaiyah dengan benar 2. Peserta mampu membaca Al Quran dengan benar Parameter Keberhasilan: Peserta mampu membaca Al Quran dengan benar Sub Pokok Bahasan: 1. Makhorijul Huruf 2. Hukum nun mati dan tanwin 3. ikhtisar tentang: Hukum Bacaan Mad; Hukum lam mati; Hukum waqaf dan 4. hukum-hukum tajwid lainnya Titik Tekan Materi: Peserta mampu membaca Al Quran dengan benar, tanpa penekanan pada penguasaan teori. Rujukan:

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. 10 Kekasih Allah. Pustaka Azzam. 2000 Buku Panduan Tahsin, LPIM Yogyakarta Iqra, AMM Yogyakarta

POKOK BAHASAN: URGENSI BELAJAR ISLAM BERKESINAMBUNGAN Tujuan Instruksional:

1. Memberi pemahaman kepada peserta tentang pentingnya mempelajari Islam


secara berkesinambungan, intensitef, dan terencana

2. Memberi pemahaman kepada peserta tentang urgensi lingkungan dalam sebuah


proses belajar dan pemantapan kepribadian

3. Memberi pemahaman kepada peserta tentang urgensi sosok guru dalam proses
belajar Target Pembelajaran: Peserta memiliki semangat untuk terus mempelajari Islam guna mem- backup kepribadiannya Parameter Keberhasilan: 1. Peserta mengekspresikan ketertarikannya untuk mempelajari Islam

2. Peserta antusias bahkan menyatakan kesediaannya untuk komitmen


mempelajari Islam, di samping menuntut ilmu di bangku kuliah Sub Pokok Bahasan: 1. Menjadi Pribadi Pembelajar 2. Faktor-faktor pendukung sosok pembelajar a. Faktor internal b. Faktor eksternal c. Orang tua dan keluarga d. Teman pergaulan 3. Urgensi Lingkungan yang baik dalam mendukung proses belajar 4. Urgensi guru dalam membimbing sosok pembelajar Studi Kasus: 1. 2. Pengaruh lingkungan bagi sosok pembelajar Guru sebagai pengganti orang tua di perantauan

Titik Tekan Materi: Penyadaran peserta untuk memiliki semangat mempelajari Islam dan mengupayakan lingkungan yang mendukung. Rujukan: Tarjamah Al Quran Al Imam Yahya bin Syarafuddin An-Nawawi. Syarah Hadits Arbain. Al Qowam. 2001 POKOK BAHASAN: PROBLEMATIKA UMAT Tujuan Instruksional: 1. Memberi pemahaman kepada peserta tentang kondisi umat Islam saat ini

2. Menggugah kepedulian peserta untuk turut andil dalam perubahan menuju


perbaikan kondisi umat Target Pembelajaran: 1. Memiliki kesadaran untuk pedul terhadap kondisi umat Islam saat ini 2. Memperoleh informasi tentang kondisi umat Islam saat ini 3. Peserta memahami kilasan sejarah peradaban Islam Sub Pokok Bahasan: 1. Historika Peradaban Islam

2. Ghazwul Fikri 3. Islam dan terorisme 4. Peran Pemuda Muslim dalam mengubah peradaban dunia menjadi lebih baik Studi Kasus: 1. Perkembangan terorisme mutakhir 2. Fenomena peghancuran generasi muslim Titik Tekan Materi: 1. Fenomena Islam dan label terorisme

2. Kesadaran pemuda Islam untuk mengubah peradaban dunia menjadi lebih baik
Rujukan: Tarjamah Al Quran.

Demonologi Islam, Upaya Bara Membasmi Kekuatan Islam. Asep Syamsul M.


Romli, S.IP. Jakarta. GIP. 2000

Bagaimana Berpikir Islami. Abu Azmi Azizah. Solo. Era Intermedia. 2001.

POKOK BAHASAN: PRIBADI MUSLIM UNGGUL Tujuan Instruksional:

1. Memberikan pemahaman dan kesadaran kepada peserta untuk membentuk dirinya


menjadi sosok muslim ideal yang benar-benar dibutuhkan umat.

2. Mengenalkan Rasul, sahabat, dan tokoh-tokoh Islam lainnya sebagai sosok yang
unggul dalam kehidupannya (bukan hanya aspek keagamaannya) Parameter Keberhasilan: Peserta mengenal sosok Rasul, sahabat, dan tokoh-tokoh Islam lainnya sebagai pribadi unggul. Sub Pokok Bahasan:

1. Pribadi Muslim Unggul; Kualitas Fisik, Fikir, dan Religius


2. Biografi singkat tokoh-tokoh besar - Rasulullah saw - Khulafaur Rasyidin - Abdurrahman bin Auf - Imam Buchori 3. Kiat Menjadi Pribadi Muslim Unggul

Studi Kasus: 1. Urgensi keseimbangan fisik, fikir, dan ruhiyah 2. Muslim cerdas dan berwawasan luas Titik Tekan Materi:

1. Tokoh Islam bukan hanya ahli dalam bidang keagamaan saja, namun juga ahli
dalam bidang lainnya. Ia juga memiliki fisik yang kuat, pengetahuan luas, dan kecerdasan. 2. Upaya menjadi sosok pribadi muslim unggul Daftar Bacaan: - Tarjamah Al Quran

- Bagaimana Berpikir Islami. Abu Azmi Azizah. Solo. Era Intermedia. 2001. - Al Imam Yahya bin Syarafuddin An-Nawawi. Syarah Hadits Arbain. Al Qowam.
2001 METODE PENYAMPAIAN: Dapat dilakukan dengan alternatif/pilihan metode berikut: 1. Ceramah dilanjutkan dengan diskusi. 2. Sebelum pertemuan, peserta telah ditugasi membaca buku/tulisan tertentu. Dilanjutkan diskusi pada pertemuan kemudian. 3. Studi kasus 4. Simulasi/games VI. PENUTUP Demikian materi ini kami susun, semoga Allah memudahkan kita untuk berbuat, menuju kemuliaan tertinggi dalam hidup.

PENDAHULUAN Pada hakekat Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari pada Pendidikan Nasional dalam menbentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT (Hablumminallah) dan berakhlak karimah (hablumminannas) serta memiliki sumber daya manusia yang handal (ulil albab). Mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak hanya mengantarkan peserta didik (mahasiswa) untuk menguasai berbagai hal dalam ajaran Islam, tetapi yang terpenting adalah bagaimana peserta didik (Mahasiswa) dapat mengamalkan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari bahkan dapat digandengkan dengan Jurusan (Prodi)yang ditempuhnya. I. Karakteristik Masa Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI)

A.

Prinsip Dasar pendidikan adalah mengoptimalkan keutuhan dan

keterpaduan antara ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Prinsip dasar pendidikan itu akan lebih bermakna apabila diletakan dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu akidah, syariah dan akhlak.

B.

Akidah merupakan penjabaran dari prinsip iman, syariah merupakan

penjabaran dari konsep Islam dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan. Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keislam, kajian sains danteknologi yang sangat dibutuhkan oleh umat Islam khususnya, dan umat lain pada umumnya.

C.

Tujuan akhir dari Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah terbentuknya

peserta didik (mahasiswa) yang memiliki akhlak mahmudah (mulia) yang relevan dengan misi utama diutusnya Nabi Muhammad Saw. Dengan demikian akhlak yang baik adalah jiwa atau roh dari Islam. II. GBPP Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI)

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) Merupakan mata pelajaran interdisipliner yang penjabarannya didukung oleh banyak disiplin ilmu, seperti : filsafat, ilmu hukum, sejarah, medis, budaya, politik dan banyak lagi ilmu lain. Namun dalam penjabaran dan pengembangannya tetap berpijak kepada Al-Quran, hadits dan Ijtuhad para ulama. Sehubungan dengan itu, agar prestasi proses pembelajaran serta tingkat keberhasilan mahasiswa dapat diwujudkan dengan baik sangat diperlukan pedoman atau rambu-rambu yang disebut GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) yang materinya berpedoman kepada Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI tahun 2006 Nomor 43/Dikti/Kep/2006.

KARAKTERISTIK PENDIDIKAN ISLAM (PAI)

A.

Dasar atau Landasan PAI Dalam mempelajari Agama Islam yang baik dan benar harus berpedoman kepada 3 (tiga) sumber hukum Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad. Al-Quran Kariim merupakan wahyu Allah yang mutlak, benar dan mutlak pasti tentang isi dan ajaran yang terkandung didalamnya. Sikap seorang muslim dalam mempelajari dan memahami ajaran Islam agar tidak ragu maka Al-Quran dijadikan sebagai pedoman dan pusat rujukan yang pertama dan utama. Setelah Al-Quran sebagai rujukan atau pedoman pertama maka seorang muslim sangat dianjurkan pula untuk memahami hadits sebagai sumber hukum islam yang kedua. Dalam mempergunakan ketiga sumber hukum tersebut perlu dipatuhi dan dipedomani secara baik dan berurutan. Firman Allah :

Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, (QS. Al-Isra, 17 : 9)
Hadits Rasullah SAW yang artinya :

Kutinggalkan untuk umat ku dua pusaka tidaklah kamu akan tersesat selama -lamanya, selama kamu masih berpegang kepada kedua pusaka itu, yaitu kitabullah dan sunah Rasul-Nya.
B. Tiga Kerangka Dasar PAI Begitu banyaknya isi ajaran islam yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan dirinya dan hubungan manusia dengan manusia lain. Bahkan mengatur hubungan manusia dengan alam serta dengan lingkungannya, namun dari semuanya itu dapat dikelompokan kepada tiga kelompok (Tiga Kerangka Dasar) yaitu tentang ajaran dari Akidah dan Syariat serta tentang akhlak . Seorang Islam yang baik, tiga hal ini harus melekatkan pada dirinya dan dilahirkan dalam bentuk perbuatan atau katifitas sehari-hari. Kualitas islamnya seseorang sangat ditentukan oleh keyakinan (Akidah)yang kuat, kokoh dalam mengakui dan mempercayai Allah SWT adalah penguasa mutlak, penentu mutlak, pemberi mutlak kepada alam ini termasuk umat manusia. Allah adalah tuhan yang wajib disembah dan wajib dipatuhi perintah dan larangan-Nya. Tidak boleh ada dalam diri seorang muslim, tuhan yang wajib disembah kecuali Allah SWT. Kualitas Islamnya seseorang juga ditentukan oleh kerangka dasar yang kedua yaitu mematuhi secara sadar, sabar dan ikhlas hukum dan aturan yang ada dalam islam. Yang mana bersumber kepada Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad. Kualitas keislaman seseorang tidak kalah penting nya dari keimanan dan kemampuan dalam menumbuh kembangkan sifatsifat yang baik, prilaku yang baik, baik sebagai hamba Allah, maupun sebagai makhluk individu bahkan sebagai makhluk bermasyarakat (bersosialisasi). Nilai Keislaman seseorang menurut tiga kerangka dasar diatas, Allah jelaskan dalam firmannya*


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran, 3 : 102)
C. Sasaran yang ingin dicapai dari PAI Dalam mempelajari agama Islam, sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dalam bidang kognitif baik ilmu tentang Islam dan juga dalam bidang ilmu umum lainnya. Masyarakat Islam harus mampu memahami dan menguasai tentang ilmu untuk kebutuhan hidup di dunia dan akhirat. Ajaran Islam mencakup berbagai dimensi kehidupan manusia, ada dimensi keduniawian, dan dimensi tauhid dan akhirat yang tidak dapat dipisahkan serta tidak mungkin dipertentangkan asal prinsip-prinsip pokok yang orisinal (Al-Quran dan Hadist) tidak dilanggar dan diabaikan. Firman Allah SWT:


Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka

Mengapakah mereka tiada juga beriman? 31. dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. 32. dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. 33. dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (QS. Al-Anbiya, 21 : 30-33)
Sasaran berikutnya dalam mempelajari agama Islam adalah terjadinya perubahan perilaku dari yang tidak baik menjadi baik dari, dari yang tidak bermanfaat kepada yang bermanfaat, dari perilaku yang salah kepada perilaku yang benar sehingga menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari (akhlak karimah). Firman Allah:


Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orangorang yang fasik. (QS. Ali Imran, 3 : 110)
Struktur Kajian PAI Mempelajari agama Islam yang dapat mengantarkan pada pemahaman yang baik ditentukan oleh konteks dan substansi yang jelas. Ilmiah dan mengacu pada referensi terpercaya serta memahami historis agama Islam dengan baik. Selanjutnya jadikan Islam sebagai prescriptive (membimbing) kita dalam pola pikir (jalan pemikiran). Perilaku (sifat yang ada) dan pola tindak (sikap) yang diambil sehingga dapat dirasakan bahwa agama Islam adalah agama rahmat bagi manusia.

D.

PERTEMUAN KEDUA AGAMA DAN PENGERTIANNYA DALAM BERBAGAI BENTUK A. Pengertian Agama Unsur-unsur Penting yang Terdapat Dalam Agama Tiga Persoalan Pokok Dalam Sebuah Agama AD-DIENUL Islam E. PENGERTIAN AGAMA 1. Ad-Dien (bhs Arab)

B.
C. D.

a.

Menurut bahasa : Ad-Dien dari kata kerja Dana, yadinu, artinya : Pembahasan, perhitungan (jaza) (QS. Alfatihah : 3 QS. Adz Ibadah atau penyembahan (QS. Al-Aroof : 29, QS> AzHukum dan Undang-undang (QS. Yusuf : 76) Taat atau patuh (QS. An-Nahl : 52) Nasehat (Hadits Nabi Agama itu ialah nasehat) Bermasyarakat (empati) (Hadits Nabi Ad-Dien itu ialah

Dzariyaat : 6, QS. Infithor : 17, QS. Al-Waqiah : 56, Qs. Shaad : 78)

Zumar : 2-3)

b.

bermasyarakat) Millah atau agama (QS. Al-Kafiruun : 6, QS. Al-Anam : 156) Menurut Definisi (Tarif) Ad-Dien adalah :

1)

Suatu undang-undang atau peraturan yang lengkap

yang diturunkan oleh Allah kepada para Nabi (Rasul) untuk mengatur kehidupan manusia, lahir bathin, dunia akhirat.

2)

Undang-undang

atau

peraturan

Allah

yang

diturunkan oleh para Rasul dengan perantaraan wahyu yang sudah dikumpulkan dalam bentuk kitab suci yang isinya untuk mengatur kehidupan dan penghidupan manusia lahir bathin, dunia akhirat.


Allah telah mensyariatkan untuk kamu ad-dien sebagai yang telah ditetapkan-Nya kepada Nuh dan juga yang telah kami (Allah) wahyukan kepada Muhammad, dan juga yang telah Kami (Allah) wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa. Hendaklah kamu menegakkan ad-dien itu dan janganlah kamu berselisih pendapat tentangnya (Ad-Dien). (QS. Asy-Syuaro, 42 : 13)

Kemudian Kami jadikan kamu tetap berada diatas hukum Allah dan Rasul dalam setiap urusan, maka ikutilah hukum Allah dan Rasul itu, dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengenal Allah dan Rasul. (QS. ...........................) c. 1) Definisi Ad-Dien Islam yang Esensial Informasi atau undang-undang yang datang dari Allah tentang alam beserta kedudukannya yang ditunjukkan kepada manusia melalui para Nabi atau Rasul yang dibukukan menjadi kitab suci (Al-Quran) sebagai acuan atau pedoman dalam sikap aktifitas hidup manusia.

Informasi / perintah Allah (agama) Disampaikan kepada manusia oleh Rasul


Quran)

Untuk menuntun, pedoman bagi setiap aktifitas manusia (AlUntuk keselamatan, kebahagiaan, lahir bathin, dunia akhirat

manusia (Hablum Munallah wahablum minannas)


Maka barang siapa yang hendak dikehendaki Allah diberikan petunjuk kepadanya niscaya Allah akan membukakan pintu hatinya untuk memeluk Agama Islam. Dan siapa yang disesatkan Allah niscaya Allah jadikan hatinya sempit lagi keluh kesah, sesak, seolah-olah dia mendaki ke langit. Demikianlah Allah menjadikan hati-hati yang kotor bagi orang-orang yang tidak beriman (QS. Al-Am : 125). 2)

2) 23). 3) 3)

Dinul Islam adalah agama yang berhak dan benar serta diakui oleh

Allah SWT (QS. At-Taubah : 29 dan 33, QS. Ali Imran : 85, QS. Al-Maidah :

Dinul Islam namanya diberikan langsung dari Allah bukan nama

yang diberikan oleh Nabi Muhammad (QS. Ali Imran : 19) Definisi tentang Ad-Dien mengandung makna sebagai berikut : a. Ali Imran : 102) Membentuk manusia tunduk dan patuh kepada Allah (perintah dan larangan Allah SWT) Berpegang teguhlah kamu kepada ajaran Allah SWT. (QS.

b. c.

Kemampuan

mengenal

Allah

akan

melahirkan

kemampuan

mengerjakan ajaran agama utuh (bulat) Kaffah, Integral. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan ini ada rambu-rambu petunjuk-Nya dalam QS. (tentang Tuhan dan alam).

d.
e.

Menterjemahkan

bahwa

kewajiban

dan

kepatuhan

yang

dilaksanakan akan ada ganjaran/balasannya dari allah SWT. Suatu proses alih nilai (transfer of value) yang dikembangkan dalam rangka perubahan perilaku dlam mewujudkan manusia insane kamil bercirikan : punya daya fikir (Trought Processes) kuat analisis atau penalaran akal, daya dzikir (Feeling Life) mengoptimalkan hati nurani (Sanubariyum), daya cipta imajinasi dan daya karir (Behavior) meningkatkan sumber daya manusia, mutu, kwalitas sebagai makhluk yang actual dan berakal. 2. Agama Dalam Bahasa Sangskrit

a.
berantakan. b.

Pengertian menurut bahasa A = Tidak, Gama = Pergi, A = Tidak,

Gama = Kacau/Chaos. Agama berarti aturan/peraturan, tuntunan dan tidak Definisi Agama

Agama adalah peraturan-peraturan ang merupakan hukum yang Agama adalah ikatan-ikatan yang harus dipegang teguh dan

harus dipatuhi oleh manusia dipatuhi oleh manusia yang mana ikatan itu berasal dari kekuatan ghaib atau kekuatan yang lebih tinggi dari manusia. Lebih menonjolkan soal tradisi. 3. a. mengingat b. Menurut definisi : Religi adalah kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang Religi adalah mengikat manusia dengan Tuhan yang harus diterangkan dalam kitab suci (rutinitas ritual atau acara sakral). diutamakan dalam kehidupan sehari-hari melalui sosialisasi kemanusiaan. Agama Dalam Bahasa Latin (Religi) Pengertian menurut bahasa : mengumpulkan, membaca,

Religi adalah kekuatan yang lebih tinggi dan tidak bisa ditangkap

dengan panca indra karena bersifat ghaib atau subjektif (dokma). Kesimpulan : 1.

1.

Ad-Dien Islam : keselamatan hidup manusia lahir bathin, dunia kahirat, yang disebut wajib, sunnat, halal dan haram.

Peraturan-peraturan (hukum) yang harus dipatuhi oleh manusia, guna untuk

Mewajibkan

seseorang

untuk

tunduk

dan

patuh

kepada

Tuhan

dengan

mengamalkan segala perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan sebagai wujud kepatuhan dan eksistensi atau statusnya sebagai manusia. Kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan dan akan dipertanggung jawabkan baik langsung atau tidak langsung (akhirat). Berisikan perintah dan larangan yang selalu ada balasannya dari Allah SWT (Basiron) untuk orang Islam, (Nadziron) untuk orang kafir. Berisikan perintah untuk mempercayai yang ghaib dengan segala bentuk peristiwa dan keadaan. Bukan sebatas agama diikutinya. 2. Agama dan larangan-Nya. Perintah dan larangan akan tetap ada balasannya. Berisikan perintah untuk berbuat baik kepada Tuhan, sesama manusia dan alam sekitarnya. Menonjolkan soal tradisi. 3. Religi Berisikan ajaran-ajaran tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Berisikan ajaran bahwa tuhan adalah kekuatan yang lebih dan tidak dapat ditangkap dengan panca indra. Ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama manusia dan dengan alam lingkungan. Meyakini dan mematuhi hal-hal yang abstrak/ghaib (misterius fascinas). Tidak terdapat pada Injil. Lebih menonjolkan ikatan manusia dengan keompoknya dan dengan dirinya. F. UNSUR-UNSUR PENTING YANG TERDAPAT DALAM AGAMA

Berisikan ajaran untuk mempercayai adanya Tuhan dan melaksanakan perintah

1.

Kekuatan Ghaib a. Manusia merasa dirinya lemah, maka kekuatan ghaib dijadikan tempat meminta pertolongan.

b. Hubungan baik antara manusia dengan kekuatan ghaib harus dibuktikan


dengan mematuhi perintah dan larangan yang datang dari kekuatan ghaib. Dalam memahami dan meyakini kekuatan ghaib masing-masing pemeluk agama mempunyai diferensiasi (perbedaan kemampuan memahami) tentang kekuatan ghaib. Diferensiasi itu mengalir dari perasaan (emosional) dan pikiran (rasional).

2.

Keyakinan manusia bahwa kekuatan ghaib akan atau sangat menentukan

kebahagiaan dan kegagalan hidup manusia itu sendiri, baik dunia atau akhirat akan melahirkan ketarisasi (pembersihan jiwa) karena ingat diujung kehidupan ditunggu oleh kematian (momentomori) they will be done (pengadilan Allah akan berlaku). 3. Respon yang bersifat emosional dari manusia terhadap kekuatan ghaib/Tuhan. a.

a. b.
Monoteisme

Dalam bentuk perasaan Takut : Banyak terdapat dalam agama Dalam bentuk perasaan Cinta : Banyak terdapat dalam agama

Primitive (D, A, P)

c. d.

Dalam bentuk Penyembahan : Agama Primitive (D, A, P) Dalam bentuk Pemujaan : Agama Monoteisme Respon itulah

yang memberikan cara dan corak hidup tertentu bagi masing-masing pemeluk agama (salah satu ciri ajarannya). Respon ini akan mengantarkan para pemeluk agama berusaha Adjusmen (menyesuaikan diri) dengan ajaran agamanya, kadangkala sudah mengantarkan pemeluknya pada tingkat Habitforming (menjadi kebiasaan)

Anda mungkin juga menyukai