Anda di halaman 1dari 3

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Hakikat dari pelaksanaan sistem pertahanan

dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata) sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 30 Ayat 2 UUD NRI Tahun 1945 adalah merupakan suatu pelaksanaan sistem bela negara yang dilakukan oleh berbagai unsur atau alat pertahanan dan keamanan negara yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Rakyat Indonesia yang secara nyata bersatu padu berupaya untuk mewujudkan cita-cita nasional Indonesia dengan melakukan penerapan geopolitik dan geostrategi pertahanan dan keamanan NKRI. Konsepsi geopolitik dan geostrategi pertahanan dan keamanan NKRI, pada mulanya digunakan oleh Presiden Soekarno pada 13 Desember 1957, yang dimana pada saat itu keadaan negara dinyatakan bahaya karena terjadinya berbagai pemberontakan diantaranya pemberontakan NII-Teungku Muhammad Daud Beureueh, NII-SM Kartosoewirjo dan Republik Maluku Selatan. Sehingga pada akhirnya dengan pelaksanaan konsepsi tersebut pemberontakan-pemberontakan di tanah air setidknya dapat diredam hingga masa reformasi sekarang ini. Perkembangan pertahanan dan keamanan negara dalam bingkai NKRI masih menonjolkan isu-isu separatisme, seiring dengan perkembangan politik dan besarnya ancaman separatisme maka perkembangan pendekatan konsepsi geopolitik dan geostrategis pertahanan dan keamanan pun mengalami perkembangan yang cukup baik dan dengan melakukan metode-metode yang lebih kompleks, komprehensif dan berjangka panjang. Wujud pelaksanaan geopolitik dilakukan melalui perwujudan metode Wawasan Nusantara. Yang dimana Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan, cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya pun didasarkan pada ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam 1

mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek astagatra yakni perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional : 1). Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, a). Gatra letak dan kedudukan geografi b). Gatra keadaan dan kekayaan alam c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk 2). Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu : a). Gatra ideologi b). Gatra Politik c). Gatra ekonomi d). Gatra social budaya e). Gatra pertahanan dan keamanan. Sedangkan Konsepsi Geostrategi Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujnas (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam me ujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia dapat diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Hal ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan heterogen berdasarkan Pembangunan dan UUD NRI Tahun 1945. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta 2

perjuangan dalam mengejar tujuan nasional. Ketahanan nasional diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and

prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice, freedom of the people.
Sehingga oleh karena itu komitmen pendekatan geopolitik dan geostrategis pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia hendaknya dilakukan secara komrehensif dan menyeluruh serta berkesinambungan guna meningkatkan rasa nasionalisme yang tinggi di dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai