Anda di halaman 1dari 41

Makalah

Pengukuran Energi dan Interaksi Sinar Gamma dengan Materi


(Fisika Inti)
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Fisika Inti)
Dosen Pengampu Diah Mulhayanti, M.Pd

Di susun:
Nisa Nurnisa (1209207056)
Rita Rosdinawati (1209207065)
Taufik Awaludin (1209207079)
Toyah (1209207080)
Umi Nurarfah (1209207082)
Wulan Dewi A. (1209207084)
Yani Mulyani (1209207085)


Prodi Pendidikan Fisika / Kelas B
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati
Bandung
2011-2012
KATA PENGANTAR `
Alhamdulilah segala Puji bagi Allah seru sekalian alam yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis, hingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat
pada waktunya. Berkat taufiq-Nya semata penulis dapat menyelesaikan makalah ini,
Allah pernah berfirman dalam Q.S Huud: 88
_ 4`4 EO1gO> )
*.) _ gO^OU4N eU-4O>
gO^O)4 CU1g^q ^gg
88. . dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah.
hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Teknologi informasi dan Komunikasi Pendidikan, dengan judul Penggunaan
Anates sebagai alat mempermudah penjabaran penelitian. Dengan membuat tugas ini
penulis berharap, lebih bisa memahami dan memakai teknologi informatika sebagai alat
untuk membantu proses pembelajaran serta meningkatkan kualitas pendidikan.
Penulis menyadari, tak ada gading yang tak retak. Sebagai seorang pembelajar
yang masih dalam proses pembelajaran, makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak, demi kebaikan bersama di masa yang akan datang.
Apabila ada salah seorang diantara kalian mempunyai bahan nasehat kepada
temannya, maka hendaklah disampaikan (HR. Ibnu Adiy)
_. up) CjOq )
EEU;e"- 4` euC4-c-
^gg
88. . aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku
masih berkesanggupan. .(QS. Huud[11]:88)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Penyerapan Sinar Gamma oleh Materi (Hasil Eksperimen)
2
B. Penyerapan Sinar Gamma oleh Materi (Teori) 6
C. Interaksi Sinar Gamma oleh Materi 8
D. Fotolistrik 12
E. Hamburan Compton 14
F. Produksi Pasangan 16
G. Pengukuran Energy Gamma 19

BAB III PENUTUP ......................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................25

PENDAHULUAN
Emisi sinar gamma dianggap hanya sebagai sarana sehingga inti bisa
lewat dari keadaan tereksitasi ke keadaan yang tidak tereksitasi. Studi tentang
partikel gamma tergantung pada kemampuan untuk mengukur energi dari sinar
gamma dengan presisi tinggi, akan tetapi untuk mengukur energi partikel berbeda
dengan pengukuran energy untuk partikel bermuatan. Karena sinar gamma berupa
radiasi elektromagnetik dan tidak memiliki muatan listrik, sehingga sinar gamma
tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet atau listrik. Akibatnya, pengukuran
langsung dari energi sinar gamma tidak mungkin menggunakan spektrometer
magnetik. Mekanisme penyerapan sinar gamma oleh materi juga berbeda dari
partikel bermuatan, hal nini dapat ditunjukan berdasarkan tingkat daya tembus
sinar gamma yang tinggi. Karena sifat dari sinar gamma tersebut, maka harus
dilakukan analiisi terhadap interaksi antara sinar gamma dan materi. Setelah
dilakukan anlisi terhadap interaksi sinar gamma dan partikel maka kita dapat
menetukan metode yang tepat untuk mengukur energi sinar gamma. Dengan
demikian partikel gamma dapat dipelajari.




A. Penyerapan sinar gamma dengan materi: data eksperimen
Sifat dasar dari penyerapan sinar gamma ditunjukkan dalam
penurunan eksponensial intensitas radiasi sebagai berkas homogen sinar
gamma yang melewati potongan tipis dari materi. Ketika seberkas sinar
gamma dengan intensitas I menembus pada suatu lempengan dengan
ketebalan x, perubahan intensitas bberkas sinar saat melewati lempengan
sebanding dengan ketebalan dan intensitasnya.
. I I x A = A (1)
Dimana konstan disebut koefisien penyerapan. Jika semua foton sinar
gamma memiliki energi yang sama, tidak tergantung dari x, dan integrasi
Persamaan. (1) menghasilkan
0
x
I
e
I

= (2)
Persamaan (2) memberikan intensitas radiasi I setelah berkas awal I
0
telah
dilalui ketebalan x dari bahan tertentu. Intensitas - dapat ditulis
I Bhv = (3).
dimana B adalah jumlah foton yang melintasi satuan luas dalam satuan
waktu, dan hv adalah energi per foton, B sering disebut flux, yang
didefinisikan sebagai jumlah foton per sentimeter persegi per detik, dan I
adalah fluks energi yang sesuai. Persamaan (15-2) maka dapat ditulis
0
x
B
e
B

= (4)


Gambar 1. Skema dari alat yang digunakan untuk pengukuran dari total
koefisien penyerapan sinar gamma
Persamaan yang menjelaskan penyerapan sinar gamma dan sinar-x sama,
karena keduanya berjenis sinar radiasi elektromagnetik. Bahkan, tidak
mungkin untuk membedakan antara sifat sinar-gamma dan sinar-x, karena
tidak ada perbedaan diantaranya. Istilah sinar gamma dan sinar-x
digunakan untuk membedakan sumber sinar; sinar gamma datang dari inti,
sedangkan sinar-x dari radiasi energi tinggi yang dihasilkan dari lompatan
elektron extranuclear dalam atom, atau diproduksi oleh sumber buatan
seperti tabung Coolidge atau sebuah betatron . Pembahasan penyerapan
dalam bagian ini berlaku untuk sinar gamma dan sinar-X Hal ini
diperlukan untuk mendefinisikan dengan tepat kondisi di mana Persamaan
(l), (2), dan (3) valid. Kondisi adalah :
(1) berkas sinar gamma monoenergetic, yakni berkas nya bersifat
homogen,
(2) berkas sinar yang terbentuk berpasangan sehingga membentuk sudut
yang kecil
(3) penyerap adalah ". Tipis"

Pengaturan eksperimental untuk mempelajari penurunan intensitas dari
sinar gamma pada kondisi ini ditunjukkan pada Gambar 1. Pengaturan ini
menghasilkann berkas sinar berpasangan. Dalam gambar Timbal
digunakan sebagai penghalang untuk menyekat ruang, menjadi beberapa
ruang yang sempit, sehingga berpasangan. Penghitung digunakan untuk
mendeteksi sinar gamma yang dikelilingi oleh perisai timbal untuk
menyerap sinar gamma asing dan elektron yang tersebar ke dalamnya
sehingga dapat dihitung. Dalam sebuah percobaan "geometri", foton
dikeluarkan dari berkas sinar baik dengan penyerapan atau dengan
hamburan .Sebuah foton yang mengalami tabrakan hamburan dengan atom
dalam lempengan penyerap dapat dibelokkan, sehingga tidak mencapai
detektor dan hilang dari berkas sinar. Sehingga seolah-olah telah diserap.
Penurunan intensitas berkas ketika melewati lempengan adalah ukuran
dari efek gabungan dari penyerapan langsung dan defleksi. Penyerapan ini
sering digunakan sebagai Istilah penurunan.

Gambar 2
Validitas Pers. (2) dan (3) dapat ditunjukkan oleh eksperimen "geometri".
Hasil percobaan diberikan pada Gambar 2;. Penyerap adalah timah, dan
sumbernya adalah Zn
65
, yang memancarkan sinar gamma dengan energi
1,14 MeV. Ketika transmisi pecahan diplot pada skala logaritmik terhadap
ketebalan penyerap pada skala linier, hasilnya adalah garis lurus sesuai
dengan persamaan. Kemiringan garis memberi nilai (cm
-1
) = 0,7068
0,0051. Banyak pembulatan nilai eksperimenl dari koefisien penyerapan
yang telah dibuat dengan cara ini dan telah ditemukan bahwa nilai
koefisien absorpsi tergantung pada sifat penyerap dan pada energi awal
sinar-gamma. Beberapa nilai yang diperoleh oleh Davisson dan Evans
'tercantum di kolom ketiga Tabel 1 Jelaslah bahwa untuk elemen tertentu,
koefisien absorpsi menurun karena energi dari sinar gamma meningkat..
Nilai juga bervariasi dari elemen ke elemen dan secara umum, nilai-nilai
teoritis yang lebih besar untuk unsur berat daripada elemen cahaya.
ketebalan X dapat dinyatakan dalam cm atau gm/cm
2
. Besar x harus
berdimensi, dapat dinyatakan dalam cm
-1
atau cm
2
/gm. ketebalan
penyerap dinyatakan dalam atom/cm
2
atau electrons/cm
2
bukan dalam
gm/cm
2
; koefisien absorpsi dinyatakan dalam cm
2
/atom atau
cm
2
/electron. Koefisien penyerapan biasanya dinotasikan dengan saat
dalam cm
-1
, atau dengan / saat cm
2
/gm, oleh,
e
untuk cm
2
/electron,
dan
a
untuk cm
2
/atom. Dalam hal,
e
dan.
a
, koefisien lainnya adalah
e
Z
o
=
(5)

e
Z N
N
A A
o

| |
= =
|
\ .
(6)

e
Z N
N
A A
o


| |
= =
|
\ .
(7)


di mana Z adalah nomor atom, A adalah massa atom, N adalah bilangan
Avogadro, dan adalah densitas gm/cm
3
. Dalam Persamaan. (7), produk
N /A.Z adalah jumlah electrons/cm
3
penyerap dan, karena,
e
memiliki
unit cm
2
/electron, keluar dalam cm
-1
. Koefisien.
a
memiliki unit
cm
2
/atom, dan bila dikalikan dengan N/A, jumlah atom/cm
3
, hasilnya
adalah dalam cm
-1
lagi. Koefisien.
e
dan.
a
sering disebut "cross
section per electron " dan cross section per atom,
penurunan sinar gamma juga dapat dinyatakan dalam jumlah yang disebut
setengah ketebalan, yaitu ketebalan penyerap dibutuhkan untuk
mengurangi intensitas setengah nilai awalnya. Persamaan (2) dapat ditulis
dalam bentuk logaritma
0
log 0, 4343
I
x
I

| |
=
|
\ .
(8)
Ketika
0
1
2
I
I
=

Dan
1
2
1
log 0, 4343
2
x
| |
=
|
\ .

0, 693
1
2
x
=
(9)






Tabel 1. Pengukuran Beberapa Koefisien Penyerapan Sinar Gamma

dimana x
1/2
adalah setengah ketebalan. Pada contoh Gambar. 2, setengah
ketebalan timbal untuk 1,14 MeV sinar gamma adalah 0,98 cm.
Aturan pokok dapat digunakan secara langsung berdasarkan koefisien
penyerapan. Dalam Pers. (6) dan (7), rasio Z/A berubah sangat lambat
dengan meningkatnya Z dan, seperti akan ditunjukkan kemudian, ",
e

kurang lebih sama untuk semua elemen di daerah energi tertentu. Oleh
karena itu, koefisien penyerapan menunjukkan variasi terkecil dari elemen
ke elemen ketika dinyatakan sebagai,
e
atau /. Dari Persamaan. (9),
( ) 1
2
0, 693
x


=
(10)


dan, karena / bervariasi perlahan dengan Z, produk (x
1/2
) juga
bervariasi perlahan dari elemen ke elemen. Sehingga semakin besar
densitas dari bahan tertentu untuk mengurangi intensitas sinar gamma
sampai batas tertentu. Untuk alasan ini, logam berat seperti besi,
digunakan untuk melindungi dari sinar gamma dan sinar x. Kehadiran
perkiraan / dan (x
1/2
) berarti bobot bahan yang berbeda yang
dibutuhkan untuk mengurangi intensitas radiasi oleh fraksi tertentu sangat
hampir sama. Tapi untuk kepadatan lebih tinggi, volume, dan karenanya
ketebalan, akan lebih kecil daripada bahan dengan densitas rendah.
B. Penyerapan sinar gamma dengan materi: Teori
Menurut teori, besar koefisien penyerapan
o
atau dapat diperoleh
dari nilai-nilai koefisien parsial yang diberikan oleh tabel 2, 3, dan 4 dan dari
grafik data tersebut. Berdasarkan Prosedur berikut:
1. Nilai
o
/Z
5
n

untuk nilai yang berbeda bagi setiap n ditemukan dari tabel
15-2 atau dari grafik. Nilai penampang fotolistrik per atom
o
diperoleh
pada mengalikan dengan Z
5
n
2. Nilai hamburan Compton per atom
o
diperoleh dari data pada Tabel 15-3
dengan mengalikan nilai
e
oleh Z.Nilai
o
k / diperoleh dari tabel 15-4
atau Gbr.15-6 untuk nilai yang sama dari n (= 1 / ) yang digunakan dalam
dua langkah pertama, dan dikalikan dengan = 5,796 x 10-28Z
2
untuk
memberikan sepasang produksi penampang per atom
o
k.
Koefisien penyerapan total per
o
atom ini kemudian
( )
N
A
o o o

t o k

= + + (11)
Penyerapan massa koefisien / adalah
( )
N
A
o o o

t o k

= + + (12)

Koefisien Penyerapan adalah
( )
N
A
o o o

t o k = + +
(13)
Tabel nilai dari
o
,
o
,
o
k, dan
o
disusun oleh Davisson dan Evans
untuk 24 unsur mulai dari hidrogen (Z = 1) dan untuk bismut (Z = 83). Nilai-nilai
unsure tersebut, untuk timbal tercantum dalam Tabel 5 bersama-sama dengan
nilai-nilai / dan . Nilai penampang per atom adalah 10-24 cm
2
/ atom. Massa
penyerapan koefisien / (cm
2
/gm) yang tercantum dalam tabel 15-6 untuk
empat peredam umum digunakan (air, alumunium, besi dan timah).
Penyerapan total dan parsial penampang per sentimeter untuk timbal diplot
pada Gambar. 15-7, dan fitur umum dari penyerapan sinar- dapat dilihat dengan
mempertimbangkan kurva ini. Pada tingkat energi dasar, penyerapan fotoelektron
lebih banyak, tetapi penyerapan tersebut menurun dengan cepat seiring dengan
naiknya energi. Disebabkan menurunnya penyerapan, penurunan efek Compton
menjadi relatif lebih penting untuk dianalisis, sampai kedua efek ( potolistrik dan
Compton) memilki energy yang sama sekitar 0,5 MeV. Pada energi kurang dari 1
MeV sebagian besar redaman disebabkan oleh efek Compton.

Tabel 2 NILAI DARI KOEFISIEN SERAPAN untuk Timbal
EnergiFoton,
Mev
Fotolistrik Compton
Pasangan
Pembentukan
Total
Koefisien Per Cm,
, Cm
-1
Koefisien
Massa
0,1022 1782 40,18 1822 59,9 5,30
0,1277 985 38,01 1023 33,6 2,97
0,1703 465 35,04 500 16,4 1,45
0,2554 161 30,70 192 6,31 0,558
0,3405 75,7 27,63 103,3 3,39 0,300
0,4086 47,8 25,74 73,5 2,42 0,214
0,5108 27,7 23,50 51,2 1,68 0,149
0,6811 14,5 20,73 35,2 1,16 0,102
1,022 6,13 17,14 23,45 0,771 0,0682
1,362 386 14,81 0,1948 18,87 0,620 0,0549
1.533 13,91 0,3313
2,043 2,08 11,86 1,247 15,19 0,499 0,0442
2,633
3,065 9,313 3,507
4,086 0,869 7,761 5,651 14,28 0,469 0,0415
5,108 0,675 6,698 7,560 14,93 0,491 0,0434
6,130 5,917 9,119
10,22 0,316 4,115 14,04 18,47 0,607 0,0537
15,32 0,206 3,042 18,00 21,25 0,698 0,0618
25,54 0,122 2,044 23,24 25,41 0,835 0,0739


Gambar 3
Tabel 3. Koefesien Massa Absorbsi
Energy Foton
Mev
AIR ALUMUNIUM BESI TIMAH
0,1 0,167 0,160 0,342 5,29
0,15 0,149 0,133 0,182 1,84
0,2 0,136 0,120 0,138 0,895
0,3 0,118 0,103 0,106 0,335
0,4 0,106 0,0922 0,0918 0,208
0,5 0,0967 0,0840 0,0828 0,145
0,6 0,0894 0,0777 0,0761 0,114
0,8 0,0786 0,0682 0,0668 0,0837
1,0 0,0706 0,0614 0.0595 0,0683

Penyerapan pada saat pembentukan pasangan dimulai ketika energinya
sekitar 1 MeV dan akan terus meningkatkan semantara efek lain menurun, hingga
mencapai energi tertinggi maka penyerapan pada produksi pasangan hampir
terpenuhi seluruhnya. Jika dibandingkan Kurva antara koefisien total penyerapan
dan energy, kedua kura memiliki energy minimal di mana efek Compton dan
produksi pasangan menjadi sebanding. Sementara karakteristik yang menonjol
dari kurva penyerapan untuk semua elemen, yakni energi khusus pada satu proses
atau proses lainnya penting untuk bervariasi dari elemen ke elemen. Tabel berikut
menunjukkan kisaran energi di mana berbagai efek memberikan kontribusi
terbesar mereka dalam elemen ringan (alumunium) dan dalam elemen berat
(timbal).

Gambar 4

Efek Fotolistrik Efek Compton Pasangan
Pembentukan
Alumunium < 0.05 Mev 0.05 15 Mev > 15 Mev
Lead < 0.5 Mev 0.5 - 5 Mev > 5 Mev
Variasi koefisien penyerapan vs kurva energi dari elemen ke elemen ditunjukkan
oleh kurva untuk timah alumunium, tembaga, dan timah pada Gambar. 6.
Metode paling sederhana untuk menguji teori penyerapan sinar- adalah
dengan mengukur penyerapan koefisien total dengan metode yang dibahas dalam
Bagian 1. Meskipun pengukuran semacam ini pada dasarnya sederhana, hasil
eksperimen tergantung pada pengetahuan tentang energi dari foton yang
dipancarkan oleh sumber, pada kemurnian penyerap, dan pada banyak rincian
eksperimen lain. Produksi radionuklida buatan telah memberikan sumber
monoenergetik -ray dengan energi dalam kisaran 0,5-2,8 MeV, dan
monoenergetik sinar-sinar energi yang lebih tinggi telah diperoleh sebagai
produk dari reaksi nuklir. Telah ditemukan bahwa pada rentang energi dari 0,1
MeV sampai 6 MeV nilai-nilai teoritis dari efek fotolistrik, efek Compton dan
produksi pasangan, berada dalam perjanjian baik dengan sejumlah besar elemen
dalam tabel periodik dari karbon untuk memimpin. Perbandingan sebagian teori
dan eksperimen diberikan dalam Tabel 1.
Koefisien penyerapan parsial juga telah diukur secara eksperimen,
meskipun pengukuran semacam ini lebih sulit, dan karenanya kurang luas,
dibandingkan dengan koefisien penyerapan total. Teori efek individu telah
ditemukan untuk memberikan penampang atau koefisien penyerapan parsial
dalam perjanjian dengan hasil eksperimen. Dengan demikian, teori penyerapan
fotolistrik, Klein-Nishina formula untuk efek Compton, dan teori pembentukan
pasangan semuanya telah ditunjukkan untuk memprediksi hasil yang benar. Teori
proses-proses dan verifikasi eksperimental diperlakukan secara rinci dalam buku
Heitler, The Teori Kuantum Radiasi. (3)

C. Interaksi Sinar Gamma dengan Materi
Interaksi sinar gamma dengan materi jelas berbeda dengan interaksi
partikel-partikel bermuatan seperti partikel alfa dan beta. Perbedaan terlihat
jelas dari daya tembus sinar gamma dalam hokum penyerapan. Sinar gamma
dan sinar x keduanya merupakan radiasi cahaya elektromagnetik, yang
memberikan karakteristik dalam bentuk eksponen untuk penyerapan materi,
sehingga dalam suatu rentang tertentu tidak dapat dipastikan letak kedudukan
partikel tersebut. Muatan pertikel, khususnya partikel besar, akan kehilangan
energy yang cukup besar ketika betumbukan dengan electron atom. Energy
tersebut hilang disetiap tahap, dan patikel berangsur-angsur berkurang hingga
semuanya habis dan terserap. sinar gamma terbentuk dari proses penyerapan,
dimana sebagian photon akan menghilang atau menghambur keluar sinar.
Salah satu peristiwa yang dapat menjelaskan absorbsi gamma dapat
dilihat dari peritiwa-peristiwa sebagai berikut:
- Fotoelektrik
- Hamburan Compton oleh electron dalam atom
- Produksi pasangan, sebagai hasil interaksi antara sinar gamma dengan
medan listrik nucleus
Mekanika kuantum dapat menjadi solusi untuk mendapatkan persamaan
peluang untuk setiap proses atau keadaan selain itu mekanika kuantum dapat
menemukan nilai koefisien absorbsi. Nilai absorbsi total ditunjukkan oleh
persamaan 1 dan 2, ringkasnya nilai koefisien untuk setiap proses berbeda.
Masalah selanjutnya yaitu kenyataan bahwa koefisien absorbsi bergantung
pada energy yang diserap pada setiap penyerapan materi. Konskuensinya
absorbs sinar gamma tidak dapat digambarkan hanya dengan satu persamaan
atau hanya menggunakan kurva energy. Akan tetapi setiap bagian harus
disilang atau koefisien absorbsinya harus berbentuk fungsi energi untuk setiap
benda atau dapat pula dengan menetapkan kurva yang sesuai dengan nilai
koefisien absorbsi total seperti yang telah diberikan untuk setiap benda, maka
akan diperoleh:
( ) ( ) ( ) ( ) E E E E t o k = + +
(14)

Dimana o, t, menunjukan fotolistrik, Compton dan koefisien produksi
pasangan. Secara berturut-turut setiap koefisien absorbsi tersebut memiliki
hubungan silang yang sesuai untuk setiap bagian seperti yang ditunjukkan
oleh persamaan 7. Dalam pembahasan selanjutnya persamaan untuk bagian
silang dalam ketiga proses ditunjukkan akan ditulis ,didiskusikan dan
diilustrasikan dengan table dan kurva.
Dalam proses fotolistrik, seluruh enrgi hf dalam setiap perpindahan foton ke
ikatan-ikatan electron ketika keluar dari atom memiliki energy kinetic T=hf-I ,
dengan I sebagai daya potensial ionisasi elektron. Elektron mungkin akan
dikeluarkan dari absorber atau jika absorber tidak cukup besar dan kuat, secara
langsung electron akan diserap kembali dikarenakan jarak penyususn zat padat
yang sangat rapat. Energy foton yang rendah untuk aluminium dibawah 50
kev dan 500 kev untuk energy timah. Efek fotolistrik memberi kontribusi
sebagai solusi untuk mendapatkan koefisien absorbsi.
Kenaikan energy radiasi, dalam hamburan Compton menggantikan efek
fotolistrik sebagai solusi tunggal koefisien absorbs untuk perpindahan
electron. Dalam hamburan Compton peristiwa hamburan foton oleh salah satu
electron dalam atom yang kemudian memisahkan diri dari atom. Perpindahan
foton membentuk sudut yang dibentuk dari arah original dan energy
terendahnya. Perubahan arah menunjukkan hilangnya foton dari sinar gamma.
Hamburan Compton membrikan kontribusi untuk koefisien absorbs materi
dengan tingkat energy antara50 kev sampai 15 Mev untuk aluminium,
sedangkan untuk timah 0.5-5 mev. Dalam rentang energy tersebut, energy
pada peristiwa sinar gamma lebih besar daripada energy ikat electron dalam
atom. Proses hamburan foton mwnjadi electron bebas, semenjak itu electron-
elektron dalam atom berhamburan satu-satu. Koefisien hamburan Compton
sebanding dengan besar nilai nomer atom Z.
Ketika memperoleh energy yang cukup, efek fotolistrim maupun hamburan
Compton menjadi tidak penting jika dibandingkan dengan produksi pasangan.
Dalam proses selanjutnya, ketika berada dalam medan listrik nukles dalam
atom, sinar gamma kehilangan sedikit energy kemudian electron dan positron
terbentuk. Energy total produksi pasangan sama dengan enrgi hf pada
peristiwa sinar gamma, energy kinetic pasangan :
2
0
2 T hv m c =
(15)

Jika loncatan kecil nucleus diabaikan. Untuk setiap produksi pasangan yang
terjadi, energy hf harus lebih besar dari

atau 1.02 Mev. Produksi


pasangan tidak dapat terjadi jika energy hf kurang dari

, karena jumlah
energy yang dibutuhkan untuk mensuplai sisa energy dari dua partikel. Setiap
partikel yang berpasangan mimiliki muatan yang berlawanan sehingga harus
dibentuk, jika harganya kekal. Energy foton lebih besar daripada 5 Mev untuk
timah dengan 15 mev untuk aluminium. Peluang produksi pasangan lebih
besar dibanding dengan hamburan Compton dengan kenaikan energy.
Tambahan untuk 3 efek yang telah dijelaskan di atas, terdapat beberapa efek
tambahan yang memberikan kontribusi untuk perpindahan sinar gamma. Yang
paling penting dari semuanya adalah saling berkaitannya satu lubang atom
atau molekul yang mana ada beberapa persen tambahan untuk koefisien
absorbsi nomor atom z benda seperti dalam hukum tingkat energi sinar
gamma. Selain itu ada beberapa efek yang dapat pula menjelaskan sinar
gamma, yaitu:
- efek fofolistrik nuklir, dengan energy yang besar ketika neutron keluar
dari nucleus.
- Hamburan Thomson dan Compton oleh nuklir lebih baik daripada oleh
electron
D. FOTOLISTRIK
Rumus untuk peluang suatu electron dengan energi hv akan mengalami
penyerapan photoelektrik diperoleh dengan cara mekanika kuantum. Beberapa
perbedaan rumus harus bisa digunakan jika peluang, koefisien penyerapan
diketahui, dengan cakupan energi foton di atas 0.1 Mev sampai 5 atau 10 Mev.
Alasan ini digunakan karena banyak asumsi yang berbeda tentang
cakupan/rentang energi dalam rangka mempermudah penyelesaian perhitungan
yang rumit/sulit. Hal utama yang mempengaruhi koefisien penyerapan dari alat
isap yaitu nomor atom dan energi foton, semua itu bisa ditunjukkan dengan rumus
yang sederhana. Jika energi foton tidak mencukupi/kecil maka efek relativistic
tidak mempengaruhi, tetapi jika energi foton cukup besar, maka energi ikat
electron diabaikan. Perkalian bagian per atom


untuk penyerapan photoelektrik
yaitu:
7
4
2 2
5 0
0
1
4 2
137
m c
Z
hv
o
t |
| |
| |
=
| |
\ .
\ .
(16)


Dimana
2
2
25 2
0 2
0
8
6, 651 10
3
e
cm
m c
t
|

| |
= =
|
\ .
(17)

Pada persamaan (16), hv adalah energi foton peristiwa, moc
2
adalah energi gerak
dari elektron, dan Z adalah nomor atom.
0
merupakan variabel pengali untuk
mengukur energi terendah dari foton untuk melepaskan electron dalam keadaan
diam. Ini merupakan bagian dari hamburan, yang disebut hamburan Thomson.
Persamaan (3) hanya digunakan untuk pelepasan electron dari suatu atom dari
kulit K yang dipengaruhi 80% dari efek dari phoelectric. Yang paling
mempengaruhi dari


yaitu nomor atom dan energi foton.


berbanding lurus
dengan Z
5
dan berbanding terbalik dengan (hv)
7/2
.
Pengaruh dari Z
5
yaitu untuk memberikan energi foton, proses penyerapan
photoelektrik sangat berpengaruh pada logam-logam berat seperti alumunium
dibandingkan dengan cahaya. Pengaruh energi yang dibebaskan pada suatu unsur
tertentu lebih besar dibandingkan dengan besar energi pada cahaya. Hal ini
menunjukkan bahwa batasan terendah energi foton pada efek photoelektrik oleh
unsur berat sangat berpengaruh.
Pada kebanyakan rumus yang telah berlaku, ketergantungan dari

pada Z
dan hv, sama halnya terlihat pada persamaan (16). Eksponen memberikan
pemahaman yang lebih baik dalam menjelaskan peningkatan energi pada sinar
gamma dengan rentang antara 4 dan 5 untuk energi di atas 0.35 Mev, 4.5 pada
1.13 Mev dan 4.6 pada 2.62 Mev. Ketergantungan dari

pada energi dari sinar
gamma tidak dapat dijelaskan dengan hokum yang sederhana.

menyusut
dengan cepat dengan peningkatan energi kira-kira seperti (hv)
-3
untuk energi
kurang dari 0.5 Mev, dan (hv)
-1
untuk energi yang lebih besar dari 0.5Mev. Nilai
yang diperoleh ditampilkan dalam table 2 untuk mempermudah dalam
penggunaan.
Tabel 4. Efek Fotolistrik

Nilai

/Z
5
n dalam unit 10
32
cm
2


Gambar 5
Daftar nilai kuantitas dari

/Z
5
n, dimana n adalah rasio m
0
c
2
/hv. Nilai n
meningkat sesuai dengan penurun energi sinar gamma. Untuk partikel penyerap
tertentu, nilai dari

, diperoleh dari perbedaan energi sinar gamma, petunjuk


pertama pada table yaitu Z
5
= (82)
5
, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan
nilai dari n. Kurva untuk alumunium (Z = 13), besi (Z = 26), timah (Z = 50), dan
pimpin (Z = 82) di tunjukkan pada gambar 15 -3. Nilai

/Z
5
n ditulis pada daftar
table dalam satuan 10
-32
cm
2
. Nilai dari

untuk energi dan nomor atom selain
yang terdapat pada tebel dapat diperoleh dengan membuat kurva yang sesuai
dengan yang diinginkan dan interpolasi. Nilai untuk Z = 0 meliputi interpolasi
untuk unsur dengan Z< 13.


E. HAMBURAN COMPTON
Energi yang hilang dari satu foton dalam proses efek Compton dapat di
lihat dari persamaan .
( )
0
0
1 cos
h
m c
| A = =
Dan begitu juga untuk perubahan panjang gelombang dari foton, yaitu:
0
0
(1 cos )
h
m c
| =
(18)


Pada persamaan (18),
0
adalah panjang gelombang foton sebelum
tumbukan. adalah panjang gelombang setelah tumbukan, dan adalah
sudut antara awal dan ahir arah foton. Dimana = c/v, maka persamaan
(18) dapat ditulis:
0 0
(1 cos )
c c h
v v m c
| =
Atau
2
0 0
1 1
(1 cos )
h
v v m c
| =
Dari kedua persamaan di atas, maka persamaan terakhir yang dihasilkan:
2
0 0
1
1
(1 cos )
v
h
v m c
|
=
+

Jika persamaan di atas yang sebelah kanan di kalikan oleh v
0
, dan kedua
ruas kiri kanan dikalikan dengan h, maka diperoleh hasil:
0
0
2
0
1 (1 cos )
hv
hv
hv
m c
|
=
+
(19)

Persamaan (15 16) menjelaskan energi dari foton yang berkaitan dengan
energi awal dan sudut yang dihasilkan setelah hamburan. Elektron
mempunyai energi kinetic yaitu:

0
0
2
0
0
2
0
(1 cos )
=
1 (1 cos )
T hv hv
hv
m c
hv
m c
|
|
=

+

(20)

Energi kinetic elektron dapat bernilai maksimum ketika cos = -1 atau
= 180, dan foton disebar secara langsung mundur. Energi elektron dalam
hal ini, yaitu:
0
max
2
0
0
1
2
hv
T
m c
hv
=
| |
+
|
\ .
(21)

Elektron mendapatkan energi paling sedikit pada satu tumbukan dimana
foton bergerak dengan frekuensi pada arah maju, dan elektron dikeluarkan
dengan percepatan mendekati nol dan tegak lurus dengan arah foton.
Pembahasan lebih jauh dapat dijelaskan pada proses Hamburan Compton
tunggal. Akibat dari efek Compton pada partikel , perlu menghitung
peluang suatu kejadian pada proses hamburan tersebut. Peluang ini
dihitung dengan dasar mekanika kuantum relativistik oleh Klein dan
Nishina. Walau rincian teori terlihat rumit atau sulit, hasil akhir dapat
dijelaskan dengan rumus secara langsung sehingga dalam perhitungan
sangat mudah. Satu rumus diperoleh dari perkalian per elektron e untuk
perubahan dari foton pada kejadian hamburan tersebut:
( )
( ) ( )
( )
0 2 2
2 1
1 1 1 1 3
3
ln 1 2 ln 1 2
4
1 2 2
1 2
e
o
o o
o | o o
o o o o
o

+ (
+ +
= + + +
` (
+
+

)
(22)

dimana nilai
0
2
0
hv
m c
o =
(23)


dan

diberikan oleh persamaan (17). Ketika e dikalikan oleh N (Z


/A), hasil koefisien penyerap Compton (cm
-1
), adalah
( )
1

e
Z
cm N
A
o o

=
(24)

Koefisien adalah satu ukuran dari peluang foton yang berhambur keluar dari
berkas per centimeter dari alat isap, berkas sinar pada awalnya homogen,
adalah nilai perubahan energy total yang diserap per cm absorber. Perlu
diketahui bahwa baik energi yang dihasilkan oleh hamburan foton maupun
besar energi yang diserap absorber, energy tersebut disebabkan oleh loncatan
electron. Jumlah ini ditunjukkan dengan dua kuantitas yang ditandakan oleh
e

o
dan
e

o
. Terdahulu,
e

o
disebut "Panampang-lintang hamburan Compton
per elektron untuk energi dari hamburan foton." Ini diberikan oleh:
( )
( )( )
( ) ( )
2
2
8 0 2 3 3
2
2 1 2 2 1
3 1 8
ln 1 2
8
1 2 3 1 2
e
o o o
o
o | o
o
o o o
(
+
( = + + +
+ + (

(25)

Kuantitas
e

o
adalah "Compton menyeberangi elektron untuk tiap energi
yang diserap." Koefisien
e
adalah penjumlahan dari
e

o
dan
e

o
:
8 e e e o
o o o = +
(26)

Sehingga ketika
e
dan
e

o
diketahui, maka
e

o
dapat diperoleh dari
pengurangan. Dianalogikan dengan persamaan (15 21).
8 8

e
e
Z
N
A
Z
N
A
o o
o o
o o
=
=
(27)

Sehingga, penjumlahan terahir yaitu:
8 o
o o o = +
(28)

tunjukkan bagaimana total koefisien Compton dipecah ke dalam satu
koefisien untuk energi yang menyebar keluar berkas dan satu koefisien
untuk energi yang singkirkan oleh lompatan balik elektron. Elektron,
karena akibat tersebut dengan jangka sangat pendek, maka sering
tercerna dan energi mereka tampak pada bentuk lain yaitu panas. Pada
beberapa masalah praktis ini perlu untuk mengetahui berapa banyak panas
yang dihasilkan sebagai hasil atenuasi dari satu palang dari sinar untuk
lulus melalui satu alat isap tertentu. Kontribusi dari Hamburan Compton
ke panas ini dapat diperoleh ketika
e

o
diketahui untuk energi partikel
tertentu sinar . Ini tepat untuk menyusun tabel nilai dari
e
,
e

o
, dan,
e

o

yaitu, nilai dalam cm
2
/elektron, karena ini adalah bebas tak terikat dari
hak milik dari alat isap. Nilai untuk satu alat isap tertentu diperoleh dari
penggunaan persamaan (24) dan (27). Tabel 5 memberikan panampang-
lintang untuk Compton mempengaruhi
e
,
e

o
, dan,
e

o
dalam satuan 10
25

cm
2
/elektron. Nilai dari koefisien penyerap per centimeter , dan
o
,
untuk kasus tertentu istimewa (Z = 82) ditunjukkan pada gambar 6





















Gambar 6

Tabel 5.

Persamaan (22) dan (25) menunjukkan bahwa Hamburan Compton per
elektron adalah bebas tak terikat dari Z, sehingga hamburan per atom
adalah sebanding Untuk Z. massa koefisien hamburan

diberikan oleh

e
Z
N
A
o
o

=
(29)

dan yang membedakan variabel Z. Untuk unsur cahaya Z/A sama dengan
1/2, sehingga energi untuk satu foton tertentu

pada kenyataannya tetap


untuk unsur ini. Total koefisien hamburan per elektron
e
, penyusutan
dengan peningkatan energi foton , seperti dapat dilihat dari nilai di Tabel
5. Pengurangan nilai rendah dari energy sangat lambat, dan untuk energi di
atas 0.5 Mev,
e
sebanding dengan (hv)
-1
. Dengan demikian hamburan
efek Compton pengurangan energy jauh lebih perlahan dibandingkan
dengan peningkatan energy. Batas serapan photoelectric; bahkan pada
unsur berat, yang paling penting adalah proses berjalan pada energi dari
sekitar 0.6 untuk 2.5 Mev. Pada perlakuan sejauh ini, telah diasumsikan
bahwa satu demi satu foton berpindah dari berkas cahaya sinar Asumsi
ini digunakan untuk mendefinisikan satu lapisan tipis alat isap. Ditengah-
tengah alat isap satu demi satu foton berhamburan secara berulang-ulang
hingga menjangkau detektor. Masalah pengulangan atau perkalian,
Hamburan Compton sinar gamma sangat penting dihubungkan dengan
perisai(pengahalang) agar terlindungi dari emisi radiasi sinar gamma
reaktor nuklir

F. PRODUKSI PASANGAN
Mekanika radiasi elektromagnetik dapat menyerap bentuk sepasang electron-
positron. Proses ini, tidak dapat dianalogikan di fisika klasik, mungkin dapat diterima dari
fenomena percobaan. Penemuan positron dan bentuk pasangan, bagaimanapun,
merupakan salah satu penemuan besar dalam teori fisika modern, dan untuk disimpan
beberapa saat. Ini akhir dari Bab 7 persamaan Schroedinger, dan pokok persamaan
gelombang tidak memenuhi syarat invarians dari postulat relativitas khusus. Ketika Teori
atom Bohr menggantikan mekanika gelombang, menjadi ancaman bagi electron yang
diam. Masalah ini diselesaikan oleh Dirac, yang memperoleh pesamaan, persamaan
elektron Dirac, merupakan salah satu dari perkembangan terbesar dalam fisika modern.
Persamaan Dirac membutuhkan persamaan yang mewakili gerak elektron menjadi
invariant dengan transformasi Lorentz

Gambar 7
Penyelesaian dari persamaan Dirac di rumus pemancaran cahaya untuk struktur
spectrum garis dan spin electron. Tetapi solusi persamaan Dirac memiliki asumsi bahwa
electron dapat terbagi menjadi dua keadaan kuantum. Satu energy positif dan energy
negative. Telah ditemukan nilai yang mungkin dari energy electron bebas nilainya lebih
besar dari

atau lebih kecil daripada

, dan tidak mungkin energy keluar


diantara dua batas. Keadaan peristiwa yang terlihat di gambar 15-5, dimana medan
energi yang ada. Atom yang berenergi positif biasanya memiliki gerakan yang teramati,
demikian juga dengan keadaan electron negative tidak dapat dianalogikan secara klasikal.
Beberapa electron bisa mempertimbangkan dari sudut pandang klasikal. Untuk kasus ini,
nilai energi electron hanya dapat berubah dalam energi cahaya, dan proton tidak dapat
memancarkan energi secara berkesinambungan ada celah diantara

dan energi

. Dengan kata lain, keadaan energi negative tidak nyata. Menurut teori kuantum,
electron dapat berpindah secara terputus dari tingkat energi satu ke energi yang lainnya,
sehingga tidak ada jalan untuk energi positif dan energi negative berpindah.
Dirac menghindarkan kesukaran dari mengumpamakan bahwa keadaan nyata energi
negative, tetapi mereka biasanya sibuk. Diperkirakan bahwa satu electron dapat
menghilang dan berubah menjadi keadaan energi negative. Keadaan kosong, maka Dirac,
akan Nampak partikel dengan energi positif dan muatan positif, sejak ada partikel
berenergi dan muatan negative pun ada. Tempat kosong, Lubang Dirac ada tingkah
seperti muatan positif partikel. Perkiraan pertanya Dirac yaitu bahwa pernyatan itu
disebut proton, tetapi perkiraan itu hilang, karena itu tidak dapat membedakan perbedaan
antara proton dan electron maupun adanya stabilitas proton.

Gambar 8
Tabel 6

Keputusan Anderson pada 1933, selama mengikuti study sinar kosmik dalam
ruangan gelap, terlihat partikel yang massanya sama dengan electron dan dengan arus
listrik yang sama besarnya tetapi bertantangan dengan electron. Partikel ini dinamakan
dengan positron dan dikenal dengan lubang Dirac. Secara umum, Teori Dirac, hasil
positron menafsirkan yang diikuti. Energi photon lebih besar dari

dapat
memancarkan electron dari keadaan energi negative ke keadaan energi positif.
Hilangnya energi negative, dalam arti terlihat positron. Electron mengelilingi proton.
Sehingga terjadi penggabungkan electron. Masing-masing partikel memiliki massa yang
sama

, proton memiliki energi

atau 1.02 Mev. Proses ini biasanya


mengambil medan magnet di dekat inti, karena memiliki energi dan momentum system.
Persamaan lengkap penggabungan antara penyerapan fotoelektrik dan efek Compton,
tidak akan dituliskan disini. Nilai lintasan per atom,

, dan dapat diperoleh energi


proton dan variasi

Lintasan pertama proton memiliki energi lebih dari 1.02 Mev,


energi terbesar, bertambah sedikit demi sedikit, bergabung cepat dengan nomor atom.
Hasil panggabungkan golongan per unit memiliki nilai.
2
2 2
2 23 2
2
0
5, 796 10
137
Z e
Z cm
m c

| |
u = =
|
\ .
(29)

kurfa

adalah fungsi dari

seperti terlihat di gambar 15-6 untuk udara


dan timah, nilai dari

dan

untuk Al dan Pb ini dilihat di energi proton di


table 15-4. Energi proton sekitar 10

atau sekitar 5 Mev, diperlukan penyaringan


untuk peristiwa ini. Electron-positron yang memiliki energi memiliki jarak dari inti atom.
Ketika ada jarak antara kulit electron luar, menimbulkan reduksi pada inti atom.
Akibatnya, energi terbesar lebih dari 25 Mev nilai timah lebih kecil daripada udara atau
alumunium, masih ada energi besar, sehingga efeknya nyata.
Golongan dapatbdigabungkan bergantung pada Z dan energi dari proses penting
yang melibatkan golongan lain. Gabungan dari total penyerapan memiliki koefisien
untuk timah sama dengan efek Compton sekitar 4.75 Mev. Tingkat energi, dikuasai
golongan.
Proses memasangkan golongan berhubungan dengan proses
penggabungan, pemisahan electron-positron. Setelah positron terbentuk,
mengalami tumbukan partikel electron sampai terhenti. Dua partikel hilang, dan
dua proton berjalan berlawanan lalu menghilang, masing-masing memiliki energi
0.511 Mev, sama dengan energi proton saat diam. Dua proton lebih dari satu,
memiliki momentum yang menghancurkan inti atom. Proton menghancurkan
gabungan electron-positron disebut reaksi penghancuran, dan penyerapan sinar
oleh proses penggabungan yang selalu dilengkapi oleh energi yang rendah untuk
radiasi kedua.

G. PENGUKURAN ENERGI SINAR GAMMA.
Beberapa metode yang umum dapat digunakan untuk mengukur energi dari sinarl
. Partikel merupakan radiasi elektromagnetik, metode yang langsung
digunakan adalah menentukan panjang gelombang dan energi diukur dengan
menggunakan kristal sebagai kisi difraksi. Sebuah instrumen presisi tinggi disebut
foamingtype eumerl-kristal spektrometer telah digunakan oleh DoMund. Prinsip
yang ditentukan secara skematis diperlihatkan pada Gambar. 9. Kuarsa- kuarsa
difraksi kristal C dibengkokkan dan dijepit sehingga difraksi alat tersebut
bertemu, ketika diperluas, dalam garis di Fig, normal terhadap bidang gambar.
Jari-jari kelengkungan kristal ini kemudian sama dengan diameter F lingkaran
berfokus ditampilkan (2,0 m). Jika sumber partikel berada di nyata fokus R, dan
jika kondisi Bragg, yaitu pada persamaan
2 sin n d u =
Persamaanada difraksi sinar yang memasuki D detektor seolah-olah datang dari
sebuah virtual sumber di V, sudut Bragg dilambangkan dengan . Untuk setiap
panjang gelombang yang berbeda ada posisi tertentu dari sumber di suatu tempat
di fokus lingkaran yang menghasilkan berkas difraksi. Tingkat coilnting dari
detektor ditentukan sebagai fungsi dari posisi sumber sebagai sumber tersebut
akan dipindahkan di sekitar lingkaran fokus, tingkat memiliki maksimum tajam
pada titik untuk sinar difraksi kuat yang terjadi. Posisi titik ini menentukan
panjang gelombang dan karenanya frekuensi dan energi dari sinar . Metode ini
dapat memberikan hasil dengan presisi sangat tinggi.

Gambar. 9 Skema Diagram dari Kristal Spektrometer Sinar
sinar terkait dengan partikel dari Au
198
ditentukan sebagai 411,770 0,036
kev, dan hasil dengan presisi serupa telah diperoleh untuk energi dari banyak
metode lain difraksi kristal nuklir. Namun, memiliki dua kelemahan. Pertama,
pengukuran menjadi lebih sulit dan kurang tepat sebagai energi dari sinar
meningkat dan panjang gelombang berkurang, dengan akibat bahwa pengukuran
tidak dapat dilakukan banyak di atas 1 MeV. Kedua, mereka membutuhkan
sumber yang sangat aktif, dan ini adalah sering tidak tersedia.
Spektrometer DuMond itu juga digunakan untuk mengukur energi dari
pemusnahan radiasi. Foton dari penghancuran positron dari Cu
64
ditemukan
memiliki energi sebesar 510,941 0,067 kev. Ketelitian untuk energi sisa elektron
pada saat percobaan adalah 510,969 0,015 kev, sehingga nilai diukur dari energi
dari radiasi pemusnahan setuju sangat baik dengan nilai yang diperkirakan oleh
teori pembentukan pasangan dan pemusnahan. Dua nomor dapat dikutip
digunakan untuk menghitung perbedaan mungkin di antara massa positron dan
elektron, dan ditemukan bahwa untuk bagian dalam 10
4
tidak ada bukti untuk
setiap perbedaan massa antara elektron positif dan negatif. Ini hasil memiliki nilai
khusus karena, bersama dengan perbandingan langsung terakhir dari rasio tersebut
m / e untuk elektron dan positron, ia menyediakan independen eksperimental
bukti bahwa elektron dan positron adalah sama kecuali untuk tanda muatan listrik.
Dalam perbandingan elektron diprediksikan dari filamen panas dan positron dari
Na
22
dianalisis dalam massa spektrometer dengan medan listrik reversibel dan
medan magnet tetap. Partikel diikuti lintasan identik dalam arah yang berlawanan
di spektrometer. Besarnya medan listrik dibutuhkan untuk berfokus diambil
sebagai ukuran m/e untuk partikel terlibat. Hasil yang diperoleh adalah
( ) ( )
( )
6
26 71 10
m m
e e
m
e
+

=
Dimana rasio dengan tanda minus dan plus mengacu pada nilai yang diperoleh
dengan berfokus partikel dalam percobaan, dan penyebut adalah menerima nilai
rasio untuk elektron. Dengan demikian, baik massa dan biaya tertentu dari
positron dan elektron telah terbukti sama dengan dalam jumlah yang sedikit.
Meskipun perbandingan percobaan-tidak langsung berhubungan dengan sinar ,
telah disertakan di sini karena cara di yang suplemen percobaan radiasi
pemusnahan. Spektrometer kristal melengkung telah diterapkan untuk masalah
seperti studi tentang sinar dari penangkapan neutron. Sebagai contoh dari
ketepatan yang dapat diperoleh, pengukuran terakhir '32 'dari energi deuteron
mengikat memberikan hasil 2,2255 0,0015 MeV.
energi sinar gamma energi yang paling sering dipelajari dengan cara foto elektron
dan elektron mundur Compton yang mereka mengeluarkan dari bahan yang cocok
disebut radiator. Energi dari elektron dikeluarkan diukur dengan spektrometer
magnetik.

Gambar 10
Ketika efek Compton yang digunakan, sumber tertutup dalam penyerap bahan
dengan nomor atom rendah seperti aluminium, cukup tebal untuk menghentikan
semua utama elektron atau partikel bermuatan lainnya tetapi bukan sinar . Itu
Compton elektron dikeluarkan dari radiator, yang biasanya foil tipis, difokuskan
pada spektrometer dan membentuk spektrum kontinu dengan cukup tajam
didefinisikan batas atas. Batas atas sesuai dengan elektron dikeluarkan dalam arah
maju dari permukaan penyerap, dan adalah terkait dengan energi sinar oleh
Pers. (18). Jika T, adalah maksimal energi elektron, dan hv adalah energi sinar-?
diinginkan [jumlah ini hanya untuk menjatuhkan nol subskrip dalam Pers. (15-la).
( )
1
2 2 2
0
1
2
2
m m m
hv T T T m c
(
= + +
(

(31)

Maka diagram skematik susunan untuk mengukur energi sinar dari sumber yang
memancarkan kedua 19-partikel dan cara ditunjukkan pada Gambar 15.
Jika radiator adalah foil tipis bahan dari atom menengah atau tinggi nomor, foto
elektron dikeluarkan dari itu membentuk spektrum garis. Garis muncul sesuai
dengan elektron dari K-shell dan Gshell, dan untuk spektrometer resolusi sangat
tinggi bahkan elektron M dapat diselesaikan. Energi dari elektron dalam garis
yang diberikan dapat ditentukan dari posisi baris (yaitu, dari nilai Hr) dan energi
sinar diperoleh dengan menambahkan energi tender dari elektron di shell dari
mana itu dikeluarkan dengan energi elektron diukur.
Beberapa spektrometer partikel dapat digunakan untuk mendeterminasikan
energy sinar gamma dengan pengukuran energy Compton.

Gambar.11
Elektron dan photoelectrons. Deutsch, Elliott, dan Evan telah
memperlakukan
teori, desain, dan penggunaan spektrometer magnetik lensa pendek untuk
kedua sinar dan sinar . Spektrum partikel dari dua radiator, yang
diproduksi ditunjukkan pada Gambar. 11. Gambar l1 (a) menunjukkan
foto elektron dan Compton elektron takut dikeluarkan dari radiator timbal
oleh sinar dari Mn
52
yang digambarkan empat puncak yang disebabkan
oleh sinar energi 0,510 MeV 0,01, 0,734 0,015 MeV, 0,94 0,02 MeV
dan 1,46 0,03 MeV. Gambar l0(b) menunjukkan spektrum elektron
mundur Compton diproduksi dalam radiator tembaga menunjukkan empat
sinar yang sama. Energi terendah adalah pasti radiasi pemusnahan,
karena Mn
52
adalah positron.
Pada energi yang lebih tinggi, di atas 2 atau 3 MeV, sinar yang terbaik
dipelajari dengan sepasang spektrometer, karena kemungkinan
pembentukan pasangan meningkat dengan meningkatkan energi foton,
sedangkan lintas Compton dan fotolistrik bagian menurun. sepasang sinar
Jatuh pada radiator dan Menyemburkan pasangan elektron-positron.
Elektron dan positron terfokus secara terpisah dalam medan magnet
homogen menjadi beberapa counter. Hal ini diperlukan untuk mendeteksi
secara bersamaan elektron dan positron yang diproduksi oleh satu sinar ,
dan ini dapat dilakukan dengan tekhnik yang tepat.

Gambar 12. Skema diagram spektrometer pasangan (Walker dan Mc
-I
)).

Dalam metode yang tepat hanya deteksi simultan dari dua peristiwa di
penghitung yang berbeda dicatat. Hal ini dimungkinkan, dengan cocok
sirkuit elektronik, untuk mencapai "waktu menyelesaikan" dari sebagian
kecil dari mikrodetik, yaitu, kurang dari satu detik, dengan penghitung
Geiger. Dengan ionisasi ruang dan pengganda elektron, menyelesaikan
kali lebih kecil (~l0
-8
detik) dapat dicapai. Dua peristiwa yang terjadi dalam
interval waktu kurang dari menyelesaikan waktu dan dideteksi oleh
penghitung terpisah dikatakan dengan tepat. Energi dari elektron
berpasangan dan positron ditentukan dari nilai-nilai Hr mereka, dan
jumlah dari energi bersama-sama dengan sisanya energi (1,02 MeV)
memberikan energi dari sinar .
Diagram skematik dari sebuah spektrometer sepasang digunakan oleh
Walker dan Mc Daniel ditampilkan pada gambar 11. Sebuah medan
magnet homogen diletakkan tegak lurus terhadap bidang kertas. Sebuah
sinar paralel dari sinar jatuh pada foil tipis radiator ditempatkan tegak
lurus terhadap balok. Pasangan Elektron-positron diproduksi, untuk sinar
dengan energi yang cukup tinggi (> 3 MeV), keluar hampir ke arah depan.
Elektron dan positron dapat jatuh ke dalam empat penghitung yang
ditempatkan pada bidang foil radiator. Penghitung terhubung ke sirkuit
berpasangan, pasangan yang dihasilkan oleh sinar dari energi yang sama
dihitung dan dicatat.
Energi dari Sinar juga dapat diperoleh dari pengukuran energi elektron
konversi internal. Dalam proses ini elektron sekunder datang, bukan dari
radiator, tapi dari radioaktif atom itu sendiri. Energi elektron ditentukan
dengan analisis magnetik dan muncul sebagai spektrum sekunder atau
garis emmiter.
Metode penyerapan juga dapat digunakan untuk menentukan energi dari
sinar . Pada prinsipnya, pengukuran penurunan sinar timbal oleh
penyerap yang tidak diketahui percobaan "geometri" akan memberikan
nilai penyerapan koefisien. Untuk penyerap yang diberikan, koefisien
penyerapan dikenal sebagai fungsi dari energi baik dari teori, atau sebagai
hasil dari pengukuran dengan sinar energi yang dikenal, dan energi yang
tidak diketahui kemudian dapat ditemukan dari nilai diukur dari koefisien
penyerapan. A minor komplikasi diperkenalkan oleh fakta bahwa
koefisien penyerapan diberikan mungkin sesuai dengan dua energi foton
yang berbeda karena minimum dalam kurva coefficientenergy absorppon,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar.7 dan 8. Energi yang benar dapat
ditemukan dengan mendapatkan kurva penyerapan dalam dua bahan yang
berbeda.
Namun metode "geometri " membutuhkan sangat aktif Sumber karena
hanya sebagian kecil dari sinar . Dipancarkan oleh sumber sinar gamma
dan partikel
Nilai dalam ketebalan aluminium untuk enegi rendah sinar yaitu digunakan
dalam percobaan. Ketika sumber lemah hanya tersedia, penyerapan percobaan
dengan "geometri yang tidak baik" dapat digunakan. Suatu perjanjian aimilar
dengan Gambar.5 dapat dilakukan, tetapi dengan penyerap ditempatkan terhadap
meja dan dengan sumber ditempatkan jauh dari penghitung intensitas sumber
memungkinkan. Penghitung partikel dalam gambar menggantikkan penghitung
. Dengan kondisi tersebut dan jika radiasi homogen, kurva eksponensial (garis
lurus) diperoleh pada rentang 3 atau 4. Energi dapat diperoleh dari kurva
ketebalan setengah. Dikenal energi seperti itu untuk aluminium ditunjukkan pada
Gambar.13, dan ini: metode menghasilkan nilai energi yang cukup akurat di
bawah 1 MeV.

Gambar13.
Hal ini juga untuk menentukan energy sinar dengan mengukur maksimum
berbagai elektron Compton dikeluarkan dari radiator oleh mays. Itu pengukuran
jangkauan dapat dibuat dalam ruang awan atau dengan kebetulan metode. Dalam
metode kedua, elektron Compton melewati dua berdinding tipis penghitung
Geiger terhubung ke rangkaian yang tepat, dan penyerap ditempatkan antara dua
penghitung. Tingkat ketepatan diplot kembali dengan ketebalan penyerap, tetapi
menurun dengan cepat dengan peningkatan ketebalan penyerap dan menjadi nol
ketika titik akhir dari elektron Compton tercapai. Metode ini dapat digunakan
untuk energi sampai sekitar 5 MeV.
Metode terakhir yang disebutkan adalah dari spektrometer sintilasi. Dalam
metode ini , penghitung berperan sebagai penghitung proporsional untuk
mengukur energi dari elektron yang dihasilkan oleh radiasi , dan energi
dari sinar .

BAB III
KESIMPULAN
Dalam melakukan pengukuran energy sinar gamma yang berinteraksi
dengan materi, secara teori dapat dibuktikan dengan tiga peritiwa yaitu efek
fotolistrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Besar energy yang diukur
dilihat dari peritiwa penyerapan sinar gamma oleh materi (partikel-partikel
penyusun materi). Ketiga peristiwa tersebut diuji secara experimental di lab, dan
hasil dari penelitian menunjukan hasil yang sama dengan hipotesis teori yang
diajukan sebelumnya, yakni sebagai berikut:
- Efek Fotolistrik
Efek foto listrik adalah peristiwa diserapnya energi foton seluruhnya oleh
elektron yang terikat kuat oleh suatu atom sehingga elektron tersebut terlepas dari
ikatan atom. Elektron yang terlepas dinamakan fotoelektron.efek foto listrik
terutama terjadi antara 0,01 MeV hingga 0,5 MeV.

Efek fotolistrik ini umumnya banyak terjadi pada materi dengan Z yang besar,
seperti tembaga (Z = 29).
Energi foton yang datang sebagian besar berpindah ke elektron fotolistrik dalam
bentuk energi kinetik elektron dan sebagian lagi digunakan untuk melawan energi
ikat elektron

Agar efek fotolistrik terjadi, maka energi foton harus sekurang-kurangnya sama
dengan energi ikat elektron yang berinteraksi.

- Hamburan Compton
Satu demi satu foton berpindah dari berkas cahaya sinar Asumsi ini
digunakan untuk mendefinisikan satu lapisan tipis alat isap. Ditengah-
tengah alat isap satu demi satu foton berhamburan secara berulang-ulang
hingga menjangkau detektor. Dan untuk menghitung besar energy dari
hamburan tersebut, dapat menggunkan persamaan:

e
Z
N
A
o
o

=
- Produksi Pasangan
Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan medan listrik
dalam inti atom berat. Jika interaksi itu terjadi, maka foton akan lenyap dan
sebagai gantinya akan timbul sepasang elektron-positron. Karena massa
diam elektron ekivalen dengan energi 0,51 MeV, maka produksi pasangan
hanya dapat terjadi pada energi foton 1,02 MeV (2m
0
c
2
).
Dengan demikian pada dasarnya dalam melakukan pengukuran tingkat energy
sinar gamma yang berinteraksi dengan materi didapat dengan cara memonitoring
ionisasi (hamburan) yang ditimbulkan sinar gamma terhadap materi (partikel
penyusun materi).
DAFTAR PUSTAKA
www.alawiyah.blogspot.com
Stockley, Corine dkk. Kamus Fisika. 2011. Jakarta:Erlangga
Wiyanto, Yusman. 2009.Fisika Nuklir dalam Telaah Semi- klasik dan
Kuantum.Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Anonym.1993. Nuclear Physics and Reactr Theory. Washington D.C.
Kaplan, Irving. Nuclear Physics.Cambridge

Anda mungkin juga menyukai