Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Deteksi Dini Gangguan Perkembangan Anak kecenderungan ADHD

Oleh :

Nurwus Pranerti 10961005708

Pembimbing : Alma Yulianti Nip : 19790701 200912 2 002 Pamong : Irma Suryani Nim : 10861001808

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru 2012

HASIL PRAKTIKUM DETEKSI DINI KECENDRUNGAN ADHD

A. IDENTITAS SISWA

a. Biodata Siswa Nama anak Inisial : Aflah Sholeh Wajib Utomo : A

Tempat & tanggal Lahir : Koto Baru, 16 Desember 2005 Pendidikan Kelas Ciri-ciri fisik : TK B : B-1 : Aflah Sholeh memiliki perawakan tubuh yang agak gemuk untuk anakanak seusianya. Wajahnya panjang dan kulitnya berwarna cokelat sawo matang. b. Biodata Orang tua Nama Orang tua Ayah Ibu : : Atur : Yurnalis : Jl. Swakarya, Gg. Abadi

Alamat Orang tua

B. HASIL OBSERVASI

1. Observasi I Hari/Tanggal : Rabu,18 April 2012 Waktu Lokasi : 10.00-11.00 : Kelas TK B

Deskripsi Hasil Observasi Hari ini kegiatan A dan teman-temannya adalah bebas. Ia menunggu giliran sebelum namanya dipanggil untuk menggambil buku tugas. Setelah namanya dipanggil dan ia mendapatkan buku tugasnya A mencari tempat untuk memulai mengerjakan tugas. Awalnya A tampak serius dalam mengerjakan tugas berhitung, setelah selesai A memberikan kepada ibu guru untuk diperiksa. Setelah itu ia melanjutkan dengan pelajaran menulis. Ia duduk disebuah meja berdua dengan temannya. Beberapa menit pertama ia tampak serius mengerjakan tugasnya, berselang menit ketiga ia mulai mengganggu teman di sebelahnya dengan mencoret buku temannya tersebut. Temannya balik membalas mencoret buku si A dengan menuliskan nama A tersebut. Sehingga akhirnya ia tidak menyelesaikan tugasnya. 2. Observasi II Hari/Tanggal : Senin, 23 April 2012 Waktu Lokasi : 08.15-09.00 : Lapangan TK Raudatul Athfal

Kegiatan Sebelum masuk kelas Sebelum masuk ke kelas A dan teman-temannya harus melakukan senam. Ketika anak-anak lain tengah melakukan gerakan senam, A sibuk dengan kegiatannya sendiri dan tampak tidak serius dalam melakukan senam. Sampai kegiatan sebelum masuk kelas itu berakhir, ia tampak sangat susah untuk serius memperhatikan. Ia selalu sibuk dengan kesibukannya sendiri dan terkadang mengganggu teman yang ada didekatnya

3.

Observasi III Hari/Tanggal : Senin, 30 April 2012 Waktu Lokasi : 10.00-11.00 : Kelas TK B

Sebelum memulai kegiatannya hari ini, A bersama teman-temannya membaca doa terlebih dahulu. Ketika teman-temannya membaca doa, ia tidak ikut membacanya, malah sibuk dengan kegiatannya sendiri (memain-mainkan tangannya, sekali-kali mengganggu temannya dan juga bercerita dengan teman disebelahnya). Setelah membaca doa mereka bermain tebak-tebakan nama buah-buahan dan nama-nama binatang, tapi ia hanya diam saja, seakan tak peduli dengan kegiatan temantemannya. Ia baru memperhatikan setelah ditegur oleh ibu guru. Dan itupun hanya berselang beberapa saat saja. Kemudian kegiatan mereka dilanjutkan dengan kegiatan bebas. Ketika temantemannya sibuk mengerjakan tugas masing-masing, ia sibuk dengan kegiatannya sendiri. Ia sibuk jalan-jalan kesana kemari dan bercerita dengan teman-temannya. Ia baru berhenti ketika ditegur oleh ibu guru. Baru sebentar mengerjakan tugasnya, perhatiannya kembali tercurah mendengarkan cerita dari temannya. C. HASIL WAWANCARA

1. Wawancara I Hari/Tanggal Waktu Lokasi : : : Senin, 23 April 2012 10.00-11.00 Kelas TK B Guru

Yang diwawancara :

Pada wawancara pertama, diketahui bahwa Aflah adalah salah satu anak yang termasuk kategori yang mempunyai keinginan belajar yang sangat minim. Masih suka main-

main ketimbang belajar. Dan sering tidak mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan oleh guru. 2. Wawancara II Hari/Tanggal Waktu Lokasi : : : Senin, 23 April 2012 10.00-11.00 Kelas TK B Anak

Yang diwawancara :

Wawancara yang kedua ini dilakukan dengan Aflah, disini diketahui bahwa Aflah susah untuk focus diajak bicara dan bisa dikatakan tidak mau menjawab setiap pertanyaan dari kita kecuali ketika temannya yang kita tanya malah dia yang menjawab terlebih dahulu sebelum temannya menjawab. Dan juga diketahui kalau Aflah sangat marah ketika namanya diejek-ejek oleh temannya tersebut. 3. Wawancara III Hari/Tanggal Waktu Lokasi : : : Senin, 30 April 2012 10.00-11.00 Kelas TK B Guru

Yang diwawancara :

Pada wawancara ketiga ini didapatkan hasil yang memperkuat bahwa Aflah mempunyai keinginan belajar yang minim dan tidak mengikuti instruksi yang diberikan. Dia sangat peduli dengan teman-temannya sampai-sampai dia mengabaikan tugas yang diberikan kepadanya. Ia hanya bisa berkosentrasi berselang waktu 3 menit, malahan 3 menit itu bisa dikatakan waktu yang paling lama ia bisa berkosentrasi sebelum ditegur kembali.

4. HASIL ASSASMENT MENGGUNAKAN SKREENING Berdasarkan hasil screening yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa ada beberapa kecendrungan perilaku ADHD yang ditunjukkan oleh Siswa, hal tersebut antara lain yaitu :
No Kriteria Ya Tidak Keterangan (perilaku yang tampak)

1 2

5 6 7 8 9

10 11

12 13 14 15

Seringkali gelisah dengan tangan atau kaki mereka dan sering menggeliat dikursi Sering meninggalkan tempat duduk didalam kelas atau dalam situasi lainnya dimana diharapkan agar anak tetap duduk Sering berjalan atau naik-naik secara berlebihan dalam situasi dimana hal ini tidak tepat Sering mengalami kesulitan dalam bermain atau terlibat dalam kegiatan senggang secara tenang Sering bergerak atau bertindak seolah-olah ;dikendalikan oleh motor Sering berbicara berlebihan. Mereka sering member jawaban sebelum pertanyaan selesai. Mereka sering mengalami kesulitan menanti giliran. Mereka sering menginterupsi atau mengganggu orang lain, misalnya memotong pembicaraan atau permainan Bergerak atau bertingkah laku secara berlebihan pada suatu aktifitas tertentu Meninggalkan tugas atau pekerjaan yang belum selesai dan melakukan aktifitas lain (mengganggu teman) Berperilaku ceroboh, sehingga mengakibatkan kehilangan milik pribadi Tidak mau terlibat dalam aktifitas yang menyertai imajinasi Tidak focus ketika diajak berbicara Tidak merasa takut melakukan aktifitas berbahaya untuk seusianya

Jalan-jalan menengok teman-teman yang lain.

Ketika dia ditanya diam aja, giliran temannya dia yang jawab duluan.

Tidak menyelesaikan tugas dan asyk cerita dengan temannya.

Susah kalau diajak ngomong Lari-lari didalam kelas, diantara teman-teman yang lagi asyk belajar dan bermain.

16

Pelupa dalam kegiatan sehari-hari

17 18

Bingung dan mudah terganggu oleh gangguan luar Tidak mengikuti baik-baik instruksi yang diberikan Sulit mempertahankan pemusatan perhatian saat bermain atau bekerja Sering menginterupsi atau mengganggu anak lain, menyela, masuk kedalam permainan tanpa antri

Tidak menyelesaikan tugas karena ada temannya yang lagi cerita. Gampang terpengaruh

19 20

KESIMPULAN

5. PEMBAHASAN

1. DASAR TEORI A. Pengertian Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau disingkat ADHD, ataupun dalam bahasa Indonesia dikenal dengang Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Ini merupakan gangguan yang ditandai oleh rentang perhatian yang buruk, yang tidak sesuai dengan perkembangan atau ciri heperaktivitas dan implusif atau keduanya yang tidak sesuai dengan usia (Kaplan,1997). Sejalan dengan itu ADHD secara internasional dijelaskan dalam buku rujukan diagnosis psikiatri, DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Health Disorder), berdasarkan penelitian psikiatri anak dan remaja seluruh dunia ; yaitu bila seorang anak menampilkan beberapa gejala dari gangguan perhatian dan konsentrasi, implusivitas, dan hiperaktivitas ( dalam ADHD, Attention Deficit Hyperactivity Disorder : 2010). Menurut banyak pendapat, ADHD sendiri diidentikkan dengan anak yang senang bergerak, padahal sebenarnya tidak selalu demikian. Tidak semua anak penyandang ADHD mempunyai perilaku yang banyak gerak dan tidak dapat diam, sebab hal tersebut bukanlah masalah atau gejala satu-satunya dari anak ADHD, hanya merupakan streotipe yang berkembang karena generalisasi yang banyak terjadi pada anak ADHD. Sehingga perlu banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mendiagnosis anak ADHD. Misalnya saja adanya

ketidakmampuannya untuk memfokuskan dan menjaga perhatiannya pada satu hal, yang tidak sertai dengan gejala hiperaktif, yang kita kenal dengan sebutan ADD. B. Gejala ADHD merupakan gangguan yang terjadi pada anak-anak, dan cenderung memiliki beberapa gejala yang sering tampak dan kemudian di generalisasikan pada anak-anak yang didiagnosis memiliki gangguan ini. Namun secara garis besar, gejala ADHD itu sendiri antara lain yaitu : 1. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Konsentrasi Hal yang terjadi sebenarnya pada mereka yang mengidap ADHD adalah gagalnya penyeleksian perhatian, yang kemudian menyebabkan gangguan pada peningkatan kepekaan terhadap faktor yang menarik perhatiannya. Dengan kata lain, mereka dengan gangguan ini tidak mampu membedakan mana faktor yang bisa di terima sebagai aspek yang perlu mendapatkan perhatian, dan mana yang tidak. Inilah sebenarnya yang menjadi dasar sehingga kemudian anak-anak ADHD seringkali sangat kesulitan mempertahankan perhatiannya pada suatu tugas yang diberikan. 2. Implusivitas Bentuk perilaku ini adalah adanya ketidakteraturan perilaku dan gangguan fungsi eksekutif, dalam hal ini berupa gangguan fungsi perencanaan yang disebut dengan planning disorder. Contohnya saja untuk mereka yang memberi jawaban pertanyaan sebelum mereka benar-benar mendengar atau memulai tugas sebelum benar-benar membacanya. Dengan kata lain mereka cenderung tergesa-gesa, atau bertindak tanpa berpikir sebelumnya. 3. Hiperaktivitas Bentuk gangguan ini adalah bentuk-bentuk perilaku yang muncul dalam bentuk motorik yang tidak pernah tenang, yang juga muncul akibat gangguan inhibisi. Anakanak dengan gangguan ini, sulit sekali untuk diam dalam kurun waktu tertentu, mereka sering kali gelisah dan bergerak sepanjang hari.

C. Penyebab ADHD Sebenarnya penyebab ADHD sendiri sampai saat ini masih tetap berlangsung dalam penelitian yang semakin berkembang. Hanya saja beberapa diantaranya yang tercatat sebagai penyebab gangguan ini antara lain yaitu : 1. Faktor Keturunan Penelitian menunjukkan bahwa anak kembar dan anak adopsi membawa peranan sekitar 80% terhadap penyebab atau gejala ADHD. Dimana anak dengan orang tua yang menyandang ADHD mempunyai delapan kali kemungkinan risiko mendapatkan anak ADHD. Hanya saja meskipun ditemukan bahwa gen yang meningkatkan risiko ADHD, gen yang benar-benar menyebabkan ADHD sendiri sampai saat ini masih belum ditemukan secara jelas. 2. Genetik dan Lingkungan Dalam hal ini disebutkan bahwa interaksi antara gen dan lingkungan akan menjadi penyebab dari ADHD. Dengan kata lain bahwa ADHD juga bergantung kepada kondisi gen tersebut dan efek negative lingkungannya. Hal ini merujuk pada istilah risiko lingkungan, yang terkait dengan lingkungan psikologis, fisik, maupun lingkungan biologis. Meski sebenarnya pengasuhan dan pendidikan tidak bisa menyebabkan ADHD atau menyebabkan munculnya ADHD. Faktor-faktor itu memang dapat mempengaruhi munculnya gejala ADHD, tetapi tergantung dari beratnya gejala ADHD yang ada pada anak tersebut. 3. ADHD dan Otak Dalam hal ini ADHD terkait pada pengaktifan sel-sel saraf (eksitasi) dan penghambatan sel-sel saraf (inhibisi). Dari penelitian tentang otak sendiri pada umumnya pada anak ADHD tidak tampak adanya kerusakan otak, namun memang ada neuroanatomi dan neuro-kimiawi yang berbeda antara anak dengan atau yang tanpa ADHD. Dimana perbedaan neuro-anatomi adalah adanya perbedaan bentuk dari beberapa bagian otak, sementara untuk perbedaan neuro-kimiawi adalah terkait perbedaan penyampaian sinyal-sinyal di dalam otak.

2. ANALISISl S Dalam kasus Aflah ini, diketahui bahwa Aflah merupakan anak yang mempunyai keinginan belajar yang minim. Aflah lebih suka sibuk dengan kegiatannya sendiri dibanding memperhatikan kegiatan yang diberikan oleh ibu guru. Seperti ketika teman-temannya membaca doa sebelum belajar Aflah sibuk sendiri (memain-mainkan tangannya dan sesekali berbicara dengan teman disebelahnya), ketika temannya mengerjakan tugas Aflah jalan-jalan kesana kemari dan terkadang bercerita dengan teman-temannya. Dari gambaran yang

dijelaskan di atas tadi, secara kasar perilaku Aflah yang seperti itu sebenarnya mengarah pada ADHD, namun tidak serta merta itu bisa disetujui. Aflah mempunyai perhatian yang berlebihan terhadap teman-temannya. Aflah lebih memilih memperhatikan dan mendengarkan cerita dari teman-temannya dibanding mengikuti kegiatan yang diberikan oleh ibu guru. Aflah sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, sehingga sulit untuk focus terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Aflah juga suka mengganggu teman-temannya, namun ketika ia yang diganggu oleh temannya ia sangat marah dan berbuat kasar kepada temannya dan berbicara dengan suara besar (berteriak). Seperti saat salah seorang temannya mengejek-ejek namanya, ia memukul temannya tersebut dan mengatakan temannya bodoh dengan volume suara yang besar. Dari beberapa hal yang terlihat dalam kasus Aflah ini sebenarnya tidak bisa lansung dikatakan bahwa Aflah mengalami ADHD. Namun, kecenderungannya itu ada, dimana ada beberapa perilaku Aflah tersebut yang termasuk dalam karakteristik ADHD. Seperti kesulitan Aflah untuk focus dalam mengerjakan sesuatu dan gampang terpengaruh oleh lingkungan sekitar.

6. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan Berdasarkan data yang didapat dari hasil penelitian maka Aflah memiliki kecendrungan ADHD. Karena generalisasi perilaku yang tampak yaitu sulit untuk focus dan gampang terpengaruh oleh lingkungan sekitar merupakan salah satu dari gejala ADHD. Minimnya keinginan belajar Aflah disebabkan karena Aflah gampang terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan perhatian Aflah yang berlebihan terhadap temannya, sehingga ini membuat Aflah kurang antusias untuk belajar. 2. Saran Namun demikian, yang terjadi kepada Aflah ini hanya merupakan kecenderungan. Oleh karena itu perlu dicarikan rekomendasi agar perkembangan Aflah bisa berlansung dengan baik, diantaranya yaitu memberikan kegiatan yang bisa dilakukan secara individual sesuai dengan kemampuan anak, sehingga kemudian setiap anak bisa mengembangkan diri sesuai kemampuannya dan memberikan Punishment dan Reward bagi anak yang mematuhi perintah dan konsekuensi bagi mereka yang melanggar yang dilakukan secara tegas dan konsisten.

G. KENDALA

Kendala saya dalam menyelesaikan tugas praktikum deteksi dini ini yaitu kurang maksimalnya observasi dan wawancara yang dilakukan, karena kondisi saya yang kurang mendukung. Teman-teman yang lain bisa delapan kali pertemuan, saya hanya enam kali, dikarenakan saya sakit. Karena itu, mungkin hasil laporan saya tidak maksimal, masih banyak kekurangankekurangan dan yang kurang dimengerti oleh pembaca. Pekanbaru, 23 april 2012 Penyusun

Nurwus Pranerti 10961005708

DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Linda. Kargenti, Anggia. Dkk. 2012. Modul Praktikum Deteksi Dini Gangguan Perkembangan pada Anak. Pekanbaru : Fakultas Psikologi Uin Suska Riau. Paternotte, Arga dan Buitelar, Jan. 2010. ADHD, Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Jakarta : Perdana.

Lampiran :
Surat turun lapangan Surat dari sekolah Monitoring Screening Verbatim dokumentasi

Verbatim

1. Wawancara I Hari/Tanggal Waktu Lokasi : : : Senin, 23 April 2012 10.00-11.00 Kelas TK B Guru

Yang diwawancara :

Guru Saya

: nurwus, Aflah yaa yang diobservasi. : bukannya kemaren adek yang itu ya buk (sambil nunjuk salah satu anak lupa namanya)

Guru Saya Guru

: gak, diganti yaa. Solanya kami mau tau hasil laporan dari Aflah. : oh, iyalah buk : iyaa, soalnya Aflah tu sangat minim keinginan untuk belajar tu. Maunya main-main aja dan sering tidak mengikuti instruksi yang diberikan. Kecuali sudah ditegur.

Saya

: ooh, iyalah buk.

2. Wawancara II Hari/Tanggal Waktu Lokasi : : : Senin, 23 April 2012 10.00-11.00 Kelas TK B Anak

Yang diwawancara :

Saya Aflah Saya Aflah Saya Aflah Fazel Aflah

: bikin apa dek? : (gak ada jawaban) : belajar menulisa yaa? : (masih tidak ada jawaban) : kalau adek bikin apa? (Kepada temannya) : dia tu fazel namanya tu : kalau dia Aflah widodo namanya tu kak (sambil menunjuk Aflah) : eh, kau tu..(lansung memukul temannya dan berbicara dengan suara lantang)

3. Wawancara III Hari/Tanggal Waktu Lokasi : : : Senin, 30 April 2012 10.00-11.00 Kelas TK B Guru

Yang diwawancara :

Saya Guru

:keseharian Aflah tu gimana buk? : yaa, seperti itulahkosentrasi belajarnya tu hanya bisa bertahan sebentar, paling hanya 3 menit, itu bisa dikatakan paling lama tu. Nanti kalau dah ditegur baru ngerjain lagi. Dia tu sangat perhatian sama teman-temannya tu, tapi dia jadi lupa diri. Dia sering tidak menyelesaikan tugasnya karena bermain dan bercerita-cerita dengan teman-temannya.

Saya Guru

: kalau dirumah gimana kata orang tuanya buk? : begitulah, kerjanya main aja. Sepertinya tu belum ada terpikir untuk belajar tu, dipikirannya tu cuma main dan main.

DOKUMENTASI

LEMBAR PENGESAHAN DETEKSI DINI KECENDERUNGAN ADHD

Oleh :

Nurwus Pranerti 10961005708

Telah diterima dan dipresentasikan dihadapan Pembimbing dan Pamong Pada Selasa, 15 Mei 2012
Pamong : Pembimbing :

Irma Suryani Nim : 10861001808

Alma Yulianti, M.Si Nip : 19790701 200912 2 002

Anda mungkin juga menyukai