Anda di halaman 1dari 11

Kebijakan Pemerintah di Bidang Keluarga Berencana

Tahun 1970 Kebijakan yang dilaksanakan Dibentuk suatu task force keluarga berencana dengan tugas untuk membantu L.K.B.N. dalam menyusun suatu pedoman bagi Lembaga Keluarga Berencana dan bertujuan melancarkan gerak usaha program keluarga berencana telah dilakukan peng-reorganisasi-an dari pada program keluarga berencana itu dengan pembentukan Dewan Pembimbing Keluarga Berencana Nasional dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, dimana Pemerintah memegang peranan yang lebih besar dalam kegiatan-kegiatan usaha keluarga berencana Usaha penerangan tentang Keluarga Berencana melalui media Massa seperti MajalahKeluarga Sedjahtera, Pembuatan Film Keluarga Sedjahtera , sandiwara radio, slight bioskop dan Televisi Memulai kegiatan penelitian dan statistik pada program keluarga berencana 1971 memperlengkapi perlengkapan kantor (pusat dan daerah) dari unit-unit keluarga berentjana. Penerangan Program Keluarga Berencana, adapun Sasaran yang hendak dicapai dari usaha-usaha penerangan pada pokoknya adalah para ibu-ibu (hamil, baru melahirkan) dan (pemimpin-pemimpin) masyarakat guna menimbulkan pengertian, motivasi dan appresiasi terhadap program keluarga berencana Pendidikan dan latihan dalam bidang keluarga berencana terutama ditujukan kepada tenaga-tenaga Dokter, Bidan, Perawat serta tenaga-tenaga non medis lainnya yang akan turut mengambil bagian dalam pelaksanaan program ini melalui kursus dan up-grading Penyediaan logistik terutama diarahkan kepada djaminan tersedianya kontraseptif dalam jumlah yang cukup serta kontinu Kegiatan penelitian dan evaluasi untuk mendapatkan data-data dasar tentang keadaan struktur penduduk, sikap dan pandangan-pandangan pada umumnya dalam hubungannya dengan keluarga berencana, keadaan fasilitas, pengukuran efektivitas usaha-usaha yang dijalankan dan sebagainya. Hasil-hasil penelitian ini menjadi dasar untuk_penentuan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta penyempurnaan lebih lanjut rencana tahunan pelaksanaan program Keluarga Berencana Dalam tahun ketiga Repelita yakni tahun 1971/72 usaha-usaha untuk mengembangkan pendidikan kependudukan bagi golongan penduduk yang lebih muda (pendidikan kependudukan melalui sekolah dan diluar sekolah) telah mulai dirintis untuk terus dikembangkan dalam tahun-tahun selandjutnya. dibentuknya Badan Koordinasi Penerangan (BAKOPEN) keluarga berencana, Untuk lebih mengefektivkan usaha-usaha penerangan keluarga berencana Pendidikan dan latihan tenaga-tenaga pelaksana program keluarga berencana terus ditingkatkan Penyediaan logistik diusahakan terutama untuk menjamin tersedianya kontraseptif dalam jumlah jang cukup serta kontinu Meningkatnya jumlah klinik keluarga Berencana dan jumlah pengguna program KB

1972

1973

1974

Kegiatan penerangan dan motivasi dalam tahun 1 9 7 2 / 7 3 terutama dilakukan melalui: Penerangan (informal) umum, Penerangan kelompok, Penyuluhan wawan muka, Pendidikan kependudukan. Klink-klinik keluarga berencana yang melayani para akseptor adalah KIA yang diintegrasikan dengan keluarga berencana dan dilaksanakan oleh berbagai unit pelaksana seperti Depkes, ABRI, Muhammadyah, DGI, perusahaan-perusahaan Pendidikan dan latihan keluarga berencana meliputi antara lain petugas administrasi keluarga berencana, petugas pencatatan dan pelaporan, petugas penelitian, petugas penerangan dan motivasi petugas lapangan keluarga berencana dan lain sebagainya. Kegiatan logistik dalam tahun 1972/73 terutama meliputi penyediaan dan penyaluran bahan-bahan kontrasepsi dan pengembangan sarana kerja dan sarana pelaksanaan program lainnya Pencatatan jumlah klinik keluarga berencana yang lebih teliti dan lebih tepat Pencatatan dan penelitian kebenaran laporan jumlah akseptor Meningkatkan masuknya laporan-laporan tepat pada waktunya. Melakukan penelitian dan pengawasan langsung, untuk meningkatkan mutu dan kecepatan pencatatan dan pelaporan Kegiatan penerangan dan motivasi dilakukan melalui: Penerangan (informal) umum, Penerangan kelompok, Penyuluhan wawan muka, Pendidikan kependudukan. Pengembangan sarana pusat-pusat latihan (termasuk peralatan pengajar. Pengembangan tenaga-tenaga pelatih keluarga berencana. Penyediaan buku pedoman. Pembakuan kurikulum latihan keluarga berencana. Pembinaan sistim latihan. Integrasi kurikulum keluarga berencana pada universitas dan berbagai lembaga pendidikan lainnya Di bidang logistik program Keluarga berencana ini meliputi penyediaan alat kontrasepsi, fasilitas kerja, sarana angkutan dan lain sebagainya Dilakukan penyeragaman sistim pencatatan dan pelaporan Mengadakan pembinaan para tenaga peneliti (dan staf) baik di pusat maupun di daerah. Mengadakan koordinasi pelaksanaan penelitian -laian untuk menunjang pelaksanaan keluarga berencana Inventarisasi Lembaga-lembaga Penelitian yang bergerak di bidang penelitian yang ada hubungannya dengan keluar- ga berencana (sosial, psikologi, anthropologi dan lain sebagainya). Inventarisasi lembaga penelitian yang bergerak di lapangan keluarga berencana yang terdapat pada universitas/ perguruan tinggi. Latihan bagi petugas penelitian keluarga berencana (di da- lam maupun di luar negeri). Pembinaan akseptor-akseptor yang ada dipergiat untuk menjaga


1975

1976

kelangsungan Program Keluarga Berencana. Pelaksanaan keluarga berencana diperluas ke luar pulau Jawa dan Bali. Peningkatan sasaran ini membutuhkan peningkatan kemampuan organisasi dan administrasi pelaksanaan. pelayanan medis, penerangan dan motivasi, pendidikan dan latihan, serta penelitian ditingkatkan. dikembangkan pula keserasian timbal balik antara kebijaksanaankebijaksanaan dalam program keluarga berencana dengan kebijaksanaankebijaksanaan di bidang pembangunan lainnya dengan tujuan agar menunjang pelaksanaan keluarga berencana Sasaran-sasaran utama program keluarga berencana dalam Repelita II adalah mengintensifkan pelaksanaan program keluarga beren- cana di Jawa dan Bali, mengembangkan pelaksanaan program keluarga berencana di luar Jawa dan Bali, meningkatkan kemampuan organisasi dan administrasi, meningkatkan usaha-usaha penelitian terapan khususnya dalam bidang penyuluhan dan pelayanan keluarga berencana, serta meningkatkan keserasian timbal-balik antara langkah kebijaksanaan dalam rangka program keluarga berencana dengan berbagai langkah kebijaksanaan lainnya yang menunjang program keluarga berencana Dalam tahun kedua Repelita II kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan program keluarga berencana meliputi antara lain kegiatan penyuluhan keluarga berencana (penerangan dan motivasi), pelayanan keluarga berencana, pendidikan dan latihan, logistik, penelitian dan penilaian, pelaporan dan dokumentasi, serta kegiatankegiatan penunjang lainnya. Dalam tahun 1975/76 kegiatan penerangan dan penyuluhan ditingkatkan lagi dengan mempertegas tanggung-jawab masingmasing unit penerangan sebagai bagian dari kegiatan penerangan keluarga berencana mulai dari tingkat pusat sampai tingkat kecamatan dalam Repelita II diusahakan untuk mengembangkan jumlah klinikklinik keluarga berencana, termasuk klinik keliling agar sejauh mungkin dapat melayani masyarakat luas Selain pelayanan yang diberikan oleh klinik-klinik, dalam tahun 1975/76 telah dikembangkan lebih lanjut pelayanan yang diberikan oleh Team Medis Keliling, terutama kepada penduduk yang bertempat tinggal jauh dari klinik Sistim kerja Team Medis Keliling diperbaiki dengan memusatkan kegiatan Team Medis Keliling di ibukota kabupaten dan tidak lagi di ibukota propinsi seperti dalam tahun 1974/75 Untuk menampung kegiatan pendidikan dan latihan bagi tenaga pelaksana, pada tahun 1974/75 telah didirikan Pusat Latihan Tingkat Propinsi sejumlah 3 buah pusat latihan di daerah Dalam pengembangan sistim pendidikan kependudukan, sesuai dengan perkembangan dan pembaharuan sistim pendidikan yang mulai dilaksanakan dalam kurikulum 1975, materi pendidikan kependudukan mulai diintegrasikan ke dalam bidang-bidang studi yang berkaitan dalam kurikulum tersebut. Kegiatan logistik merupakan usaha penunjang pelaksanaan pro-gram keluarga berencana secara keseluruhan penyediaan alat-alat kontrasepsi yang cukup dan teratur, penyediaan sarana administrasi, sarana penerangan, sarana PLKB serta pembi- naan dan penyempurnaan sistim logistik keluarga berencana.

dibentuk Pusat Jaringan Nasional Informasi dan Dokumentasi Keluarga Berencana dan Kependudukan, sebagai salah satu langkah untuk mengembangkan sistim penyebaran dan pengumpulan informasi kegiatan lanjutan adalah penelitian mengenai pengetahuan dan praktek golongan minoritas terhadap keluarga berencana di Jawa dan Bali, pe nelitian kelangsungan penggunaan alat-alat kontrasepsi di Jawa Timur dan penelitian mengenai kedudukan wanita dalam masyarakat adat di Madura. penelitian yang baru, meliputi penelitian mengenai PPKBD, penelitian mengenai faktor-faktor sosial ekonomi budaya program keluarga berencana di Jawa Tengah, penelitian monografi di Sumatera Utara, penelitian Team Medis Keliling dan Sub Team Medis Keliling, penelitian daya jangkau klinik di Jawa Tengah, penelitian penyaluran kondom melalui pos, penelitian re-gistrasi penduduk, studi pengembangan keluarga berencana di daerah transmigrasi dan beberapa penelitian lainnya Langkah-langkah yang ditempuh untuk menurunkan tingkat kelahiran ditujukan untuk meningkatkan peserta keluarga berencana secara langsung. Selanjutnya dilakukan pula usaha-usaha yang secara tidak Iangsung menunjang terlaksananya penurunan tingkat kelahiran melalui program pendidikan kependudukan dan program-program pembangunan lainnya yang berkaitan erat dengan usaha-usaha penurunan tingkat kelahiran seperti usaha-usaha di bidang gizi, peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta usaha-usaha di bidang pendidikan dan kesempatan kerja Dalam tahun 1976/77 kegiatan penerangan diarahkan kepada perbaikan mutu penerangan, demikian pula kegiatan penerangan dipusatkan di tingkat kecamatan dilakukan pula kegiatan-kegiatan pengayoman dalam rangka pembinaan akseptor untuk menjaga kelestariannya serta merintis kearah pelembagaan gagasan keluarga berencana ke dalam kehidupan masyarakat dengan orientasi kepada penerimaan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera pemanfaatan sarana mobil unit penerangan keliling yang telah tersedia satu buah pada tiap Kabupaten di Jawa dan Bali terus ditingkatkan, baik dalam operasinya maupun dalam perlengkapannya Dalam hubungan ini dalam Repelita II diusahakan untuk mengembangkan klinik keluarga berencana, termasuk klinik keliling agar sejauh mungkin dapat melayani masyarakat luas Dalam tahun 1976/77 telah dilakukan pendidikan dan latihan bagi berbagai kategori personil yang meliputi tenaga-tenaga medis dan tenaga-tenaga non-medis. Dalam rangka pengembangan kegiatan tersebut maka pendidikan kependudukan telah diintegrasikan kedalam kurikulum pendidikan 1975. Materi pendidikan kependudukan telah selesai dipersiapkan dan akan dimasukkan kedalam buku-buku pelajaran yang disusun Departemen P & K. Dengan demikian dalam tahun 1976/77 materi pendidikan kependudukan telah terjalin dalam bahan-bahan pelajaran untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Pertama. Selanjutnya dalam tahun 1976/77 telah mulai dirintis pengintegrasiannya kedalam kurikulum Sekolah Lanjutan Atas Pada tahun 1976/77 penyaluran alat-alat konstrasepsi diarahkan tidak hanya sampai pada klinik keluarga berencana, tetapi sampai

1977

1978

ke desa melalui Pos Keluarga Berencana Desa dengan pengawasan PLKB setempat. Pemusatan penyediaan alat-alat kontrasepsi dialihkan dari propinsi ke Kabupaten. Selain dari pada itu dalam tahun 1976/77 Jawa Timur dijadikan pusat penyediaan logistik untuk wilayah Timur Indonesia sehingga lebih mudah menjaga kelancaran penyediaan. Dalam rangka menghasilkan pil keluarga berencana di dalam negeri maka dalam tahun 1976/77 telah dirintis pembangunan pabrik pil keluarga berencana yang diharapkan akan mulai berproduksi pada akhir tahun 1977 dalam tahun 1976/77 sistim monitoring telah ditingkatkan dengan dikembangkannya sistim pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh petugas yang paling bawah yaitu Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa. Dalam tahun 1976/77 mulai dilakukan penelitian kelangsungan pemakaian kontrasepsi untuk 10 propinsi di luar Jawa dan Bali Di samping mengusahakan tercapainya sasaran peserta keluarga berencana baru, dalam tahun 1977/78 dilakukan pula kegiatan pembinaan dan pelembagaan untuk menjaga kelestarian para peserta keluarga berencana yang ada Usaha penerangan dan motivasi keluarga berencana dalam tahun 1977/78 terutama diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai arti dan hakekat keluarga berencana serta manfaatnya bagi kesejahteraan keluarga maupun kesejahteraan masyarakat Dalam tahun 1977/78 telah diusahakan menambah jumlah klinik keluarga berencana termasuk klinik keliling agar dapat melayani masyarakat seluas-luasnya berencana dalam tahun 1977/78 pelayanan melalui organisasi masyarakat terus dikembangkan terutama dalam segi pembinaan, khususnya dalam penyaluran pil dan kondom. Dalam tahun 1977/78 dilanjutkan pengembangan pelayanan keluarga berencana melalui rumah bersalin/rumah sakit khususnya bagi ibu-ibu yang baru melahirkan dalam tahun 1977/78 telah dididik dan dilatih tenaga pelaksana yang meliputi tenaga medis dan tenaga pelaksana non-medis. Pelaksanaan latihan dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri dalam tahun 1977/78 telah diadakan lokakarya dalam rangka pengembangan dan perbaikan kurikulum dan metode pendidikan dan latihan keluarga berencana. Peningkatan kurikulum dan metode diarahkan agar pendidikan dan latihan lebih sesuai dengan kebutuhan dan keadaan lapangan. Pendidikan kependudukan dilaksanakan pada sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dan pendidikan luar sekolah. Dalam hubungan ini dalam tahun 1977/78 pengadaan buku-buku pelajaran serta buku pegangan guru terus dilanjutkan, sehingga kebutuhan akan hal-hal ini semakin terpenuhi, khususnya buku-buku untuk Sekolah Dasar kelas IV, V, VI, SLP, dan SLA Dalam tahun 1977/78 telah lebih disempurnakan serta diperkuat susunan organisasi logistik dari tingkat pusat sampai ke daerah pedesaan, terutama untuk menunjang sistim distribusi dan pergudangan alat-alat kontrasepsi, sehingga penyediaan alat-alat kontrasepsi lebih dekat kepada masyarakat.

Sementara itu, dalam tahun 1977/78 kegiatan monitoring pergudangan dan arus gerak barang-barang terus ditingkatkan sebagai usaha menjamin kelancaran penyaluran alat kontrasepsi ke lapangan Dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam negeri untuk menghasilkan alat-alat kontrasepsi telah diambil langkah-langkah untuk pembuatan IUD dan pil keluarga berencana di Indonesia dalam tahun 1977/78 telah dikembangkan sistim pencatatan dan pelaporan peserta keluarga berencana dengan pendekatan wilayah kecamatan keluarga berencana dengan pendekatan wilayah kecamatan, dikembangkan sistim penyebaran dan pelayanan berbagai data dan informasi dalam tata-kerja jaringan informasi dan dokumentasi keluarga berencana dan kependudukan selama Repelita II telah berkembang dalam masyarakat usaha-usaha sukarela yang membantu memberi penerangan, motivasi serta pelayanan lainnya di bidang keluarga berencana Kegiatan penerangan massa dilakukan dengan berbagai media seperti pers, surat kabar, radio, televisi, pameran, film dan sebagainya dilakukan kegiatan penerangan keliling dengan menggunakan sarana mobil unit penerangan. Selama Repelita II telah diusahakan agar setiap kabupaten dan kotamadya di propinsi Jawa dan Bali meningkatkan jumlah maupun mutu pelayanan klinik dalam usaha lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat pelayanan melalui Klinik KB dan Team Medis Keliling Rumah Sakit/Rumah Bersalin khususnya bagi ibu-ibu yang baru melahirkan telah pula dilakukan berbagai latihan bagi berbagai kategori personil seperti dokter, bidan/pembantu bidan, petugas penerangan motivasi, PLKB dan tenaga-tenaga Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa. dilaksanakan kegiatan untuk mengembangkan sistem pendidikan kependudukan pada tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Pertama, Sekolah Lanjutan Atas, SPG, Perguruan Tinggi dan melalui program luar sekolah penyediaan alat-alat kontrasepsi yang cukup, teratur dan tepat pada saat dibutuhkan, penyediaan sarana administrasi yang memadai, sarana penerangan maupun penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan penelitian-penelitian untuk program operasional, penelitian data dasar, penelitian untuk pengembangan program pedesaan dan penelitian-penelitian biomedis ditemukan data dilaksanakannya Sensus Penduduk Tahun 1980 Pengembangan usaha terpadu KB-Gizi Usaha penerangan tetap menggunakan jalur penerangan massa melalui mass media, ceramah, dan wawanmuka dilakukan penelitian masalah pelayanan kontrasepsi dalam rangka memberikan pelayanan kontrasepsi yang lebih baik, penelitian tentang efektivitas penerangan, di samping melanjutkan penelitian yang sedan berjalan. mengefektifkan pelaksanaan Undang-undang Perkawinan termasuk

1979

1980 1981 Tidak

1982

ketentuan mengenai umur minimum perkawinan terus dilanjutkan melalui penerangan mengenai pengunduran usia kawin serta konsultasi perkawinan. meningkatkan perluasan daya jangkau jaringan komunikasi sehingga memungkinkan pendekatan yang lebih akrab dengan masyarakat dalam rangka mempercepat proses pelembagaan dan pembudayaan. dilakukan pendidikan dan latihan berbagai jenis tenaga antara lain meliputi pendidikan tenaga medis dan tenaga non-medis pengisian kebutuhan tenaga pelatih/guru pendidikan kependudukan untuk bidang pendidikan luar sekolah dan tenaga pelatih/guru untuk kelompok-kelompok masyarakat khususnya wanita dan pemuda Pembinaan peserta yang sudah ada untuk menjaga kelestarian para peserta keluarga berencana dalam menggunakan kontrasepsi melalui pelayanan kontrasepsi yang lebih mudah dan tetap ada dalam jangkauan masyarakat, dilakukan pula melalui berbagai kegiatan kependudukan yang mendukungnya antara lain usaha terpadu KB - Gizi dan usaha peningkatan pendapatan keluarga Dalam rangka lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang tinggal jauh di pelosok desa dan pedalaman, usaha peningkatan pelayanan melalui Team Medis Keliling (TMK) terus dilaksanakan untuk daerah perkotaan pada tahun 1980/81 telah dilakukan penataan kembali dalam cara pendekatan dan pelayanan kepada masyarakat dengan meningkatkan peranan dokter dan bidan praktek swasta pada tahun 1980/81 telah dirintis usaha peningkatan pengumpulan data dasar melalui berbagai pertemuan dan penjajagan di beberapa propinsi sebagai usaha pengembangan selanjutnya. dilakukan berbagai penelitian terapan baik yang ber- sifat penelitian sosial budaya maupun yang bersifat medis dan biomedia dilakukan beberapa proyek uji coba yang bertujuan mengkaji gagasan atau penemuan baru sebelum disebarluaskan ke seluruh wilayah program usaha peningkatan dan pembinaan lembaga-lembaga penelitian kependudukan di berbagai universitas terus dilanjutkan meningkatkan kemampuan daerah-daerah yang potensial, da- lam arti daerah yang sangat berpengaruh terhadap keselu- ruhan hasil program secara nasional tetapi relatif masih lemah. Daerah-daerah tersebut antara lain Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Se- latan dan Nusa Tenggara Barat membina, mempertahankan dan memberikan pengayoman pada daerah-daerah yang relatif telah maju antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara dan Bengkulu memberikan rangsangan kepada propinsi-propinsi lainnya untuk lebih meningkatkan program di wilayahnya masing- masing dila-kukan usaha pemantapan organisasi dan personalia pelaksana, peningkatan pelaksanaan kegiatan program yang lebih intensif bagi propinsi-propinsi yang masih lemah, dan mengembangkan penggarapan program kependudukan dan keluarga berencana perkotaan Usaha-usaha pemantapan, antara lain pemantapan inatitusi baik institusi pemerintah maupun non-pemerintah dalam ke ikutsertaannya secara aktif dalam pelaksanaan program meratakan keberhasilan pencapaian sasaran dengan meningkatkan

keterpaduan pelaksanaan kegiatan penerangan dan motivasi dengan pelayanan kontrasepsi serta pengkaitan pencapaian sasaran menurut penjadwalan waktu

meningkatkan keterpaduan program-program lintas sektoral dalam rangka menunjang keberhasilan program dilanjutkan kegiatan tahun-tahun sebelumnya, terutama dalam pengembangan pendidikan kependudukan untuk pendidikan luar sekolah menata kembali program pendidikan kependudukan dalam lingkungan pendidikan formal untuk lebih memantapkan pelaksanaan program selanjutnya Di bidang penelitian pada tahun 1981/82 terutama telah dilaksanakan penelitian penjajagan pendirian pabrik kondom di dalam negeri, melanjutkan kegiatan penelitian untuk mendapat- kan bahan baku pil keluarga berencana, di samping melanjutkan penelitianpenelitian yang ada dibentuk suatu wadah yaitu pertemuan peningkatan mutu penerangan dan motivasi yang dilaksanakan secara berkala baik pada tingkat pusat maupun pada tingkat lapangan dilakukan peru- musan kembali cara pendekatan penerangan sesuai dengan kondisi masyarakat perkotaan antara lain melalui iklan di surat kabar dan majalah serta peningkatan penerangan melalui RRI dan radio swasta niaga dikembangkan pula penerangan bagi kelompok masyarakat khusus melalui jalur khotbah, bagi masyara-kat keturunan Cina melalui jalur Badan Komunikasi Pembina Kesatuan Bangsa (Bakom PKB) dan pemanfaatan .tenaga mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pembinaan pusat-pusat latihan kependudukan dan keluarga berencana yang meliputi pembinaan teknis latih- an, materi latihan, administrasi, kelengkapan dan mutu per-sonil, serta perlengkapan latihan terus ditingkatkan Dalam rangka mendukung pelembagaan dan pembudayaan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, program pendidikan kependudukan pada tahun 1981/82 masih tetap diarahkan pada penyiapan tenaga guru/pelatih pendidikan kependudukan. Untuk bidang pendidikan formal, pada tahun 1981/82 te- lah selesai dilakukan penilaian lapangan yang dilanjutkan dengan penyiapan langkah-langkah baru dalam penanganan pendi dikan

kependudukan sistem pencatatan pelaporan yang ada telah dilakukan usaha peningkatan dan penyempurnaan se-suai dengan tuntutan dan ruang lingkup informasi yang dibutuhkan, antara lain terjadinya peningkatan dan pengembangan tugas dan fungsi PLKB di lapangan serta pengintegrasian sis-tem pencatatan pelaporan dengan kegiatan penerangan dan PPKBD telah dilakukan pemasangan komputer di kantor Pusat dalam rangka mempercepat proses pengolahan laporan-laporan. dilakukan berbagai penelitian terapan antara lain penelitian operasional, penelitian data dasar, penelitian pengembangan dan penelitian media

1983

meningkatkan tingkat keberhasilan daerah-daerah yang potensial, yaitu daerah yang sangat berpengaruh terhadap keseluruhan hasil program secara nasional dan yang tingkat pencapaian sasaran masih bisa ditingkatkan. Daerahdaerah itu antara lain Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat membina, mempertahankan dan memberikan pengayoman pada daerah-daerah yang relatif telah maju antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara dan Bengkulu memberikan rangsangan kepada propinsi-propinsi lainnya untuk lebih meningkatkan pelaksanaan program di wilayah-nya masing-masing usaha-usaha pemantapan keikutsertaan lembaga-lembaga baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana meningkatkan keterpaduan pelaksanaan kegiatan penerangan dan motivasi dengan pelayanan kontrasepsi serta pengkai-tan pencapaian sasaran menurut penjadwalan waktu meningkatkan keterpaduan program-program lintas sektoral dalam rangka menunjang keberhasilan program Upaya pengayoman dilakukan melalui program peningkatan pendapatan keluarga peserta keluarga berencana yang dilaksanakan melalui jalur paguyuban/kelompok-kelompok keluarga berencana yang telah tumbuh di dalam masyarakat berusaha meningkatkan penge-tahuan dan kesadaran masyarakat mengenai permasalahan kependudukan. kegiatan penerangan dan motivasi juga diarahkan untuk memberikan pengayoman dalam rangka membina kelestarian para peserta keluarga berencana agar mereka tetap melaksanakan praktek keluarga berencana secara berkesinambungan. melatih dan mendidik tenaga keluarga berencana untuk meningkatkan ketrampilan tehnis operasional para pelaksana dan mengembangkan lebih lanjut program pendidikan kependudukan di sekolah dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan dalam materi pendidikan bagi tenaga pelaksana program dan pelaksana pendidikan kependudukan. Dengan

1984

demikian diharapkan para tenaga pelaksana dapat mengi-kuti perkembangan program dengan lebih baik. dibangun pusat-pusat pendidikan dan latihan kependudukan keluarga berencana di 11 propinsi diluar Jawa dan Bali sebagai kelanjutan usaha pada masa Repelita II dilakukan berbagai kegiatan yang diarahkan untuk lebih meningkatkan penerimaan gagasan keluarga berencana secara lestari, baik keikutsertaan sebagai peserta KB maupun dalam peran serta menggarap dan mengembangkan kegiatan-kegiatan program kependudukan dan keluarga berencana melalui program KKB telah dilakukan upaya dengan memberikan bantuan modal untuk usaha kegiatan kelompok akseptor. Bantuan modal ini digunakan sebagai modal kelompok akseptor dalam kegiatan usahanya yang berupa koperasi simpan pinjam atau memberikan kredit bagi usaha-usaha yang produktif dilakukan usaha kegiatan dengan melakukan pendekatan kepada pars pemuda, para pelajar dan mahasiswa dalam rangka program peningkatan usia perkawinan maupun program pendidikan kependudukan dilakukan pemberian piagam penghargaan kepada para peserta keluarga berencana lestari 5 tahun, peserta keluarga berencana lestari 10 tahun dan kepada lembaga masyarakat pengelola program keluarga berencana di tingkat pedesaan telah dilaksanakan pengamatan yang seksama dan penjajagan cara penggarapan keluarga berencana yang setepat-tepatnya di daerah perkotaan. diusahakan pengembangan keluarga berencana di daerah kota Team Keluarga Berencana Keliling (TKBK) terus dikembangkan Untuk melakukan penanganan yang serasi dan saling menunjang antara kegiatan penerangan motivasi dan pelayanan kontrasepsi di daerah pedesaan Dalam rangka menghindarkan ketergantungan penyediaan kontrasepsi dari luar negeri, produksi perakitan pil KB yang dilakukan PT. Kimia Farma di dalam negeri terus ditingkatkan 83 terus dilakukan peningkatan dan penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan yang ada telah dilakukan berbagai usaha antara lain percobaan pelaksanaan registrasi vital pelaporan pengolahan dan pencarian data kependudukan yang lengkap dan menyeluruh (lahir, lahir mati, pindah/migrasi) yang dapat digunakan untuk perencanaan program pembangunan ditingkatkan berbagai kegiatan yang diarahkan untuk lebih meningkatkan penerimaan gagasan keluarga berencana secara lestari, baik dari segi keikutsertaan sebagai peserta.KB maupun dalam peran serta penggarapan dan pengembangan kegiatan-kegiatan program kependudukan dan keluarga berencana program usaha peningkatan gizi keluarga (UPGK) melalui program KKB telah dilakukan upaya membe-rikan bantuan modal untuk usaha kegiatan kelompok peserta KB dilaksa-nakan pengamatan yang seksama dan penjajagan cara penggarapan keluarga berencana yang setepat-tepatnya di daerah perkotaan Peningkatan motivasi dan pelayanan kontrasepsi di daerah pedesaan

1985

melalui Tim Keluarga Berencana Keliling (TKBK) penyediaan alat kontrasepsi yang cukup, teratur dan tepat pada saat dibutuhkan produksi pil KB yang dilakukan PT Kimia Farma di dalam negeri terus ditingkatkan Dalam rangka meningkatkan penyediaan data kependudukan dan penyebaran,informasi data telah dilakukan berbagai usaha, antara lain percobaan pelaksanaan pencatatan penduduk (registrasi vital) dan pencarian data kependudukan yang lengkap dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan Dalam rangka kerjasama penelitian yang lebih luas maka dalam Repelita III telah diusahakan kerjasama internasional antara negaranegara berkembang terutama di kawasan ASEAN dalam mencoba pendekatan baru yang bersifat komparatif dikembangkan pendekat-an baru yaitu penelitian dengan memakai sistem modular yang meliputi aspek sosial, ekonomi, migrasi, tingkat kesertaan KB, gizi, dan kesehatan lingkungan, kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi serta fertilitas yang akan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai situasi program Penundaan umur perkawinan Peningkatan Tingkat Pendidikan Program Terpadu Kependudukan dan Keluarga Berencana Penerangan dan motivasi Pembinaan Peserta Keluarga Berencana Pelembagaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Pelayanan kontrasepsi

dirumuskan pola penyediaan alat kontrasepsi untuk berbagai tingkatan mulai dari tingkat nasional sampai tingkat desa dan sub-desa. produksi pil KB oleh PT Kimia Farma terus ditingkatkan.

Berbagai macam penelitian telah dilaksanakan dalam program kependudukan dan keluarga berencana. Penelitian tersebut dapat merupakan pengamatan mengenai masalah kependu-dukan dan keluarga berencana sendiri tetapi juga kaitannya dengan sektor-sektor pembangunan lainnya

Anda mungkin juga menyukai