Anda di halaman 1dari 2

Danasakti Securities

Member of Indonesia Stock Exchage

October , 2010

IPO EQUITY

lanjutan (Latar Belakang Perusahaan)


Untuk mendukung layanan tersebut, Garuda Indonesia Group saat ini memiliki lima anak perusahaan: PT Aerowisata (travel, hotel, transportasi dan jasa catering), PT GMF Aero Asia (perawatan pesawat udara); PT Abacus Distribution Sistem (komputer penyedia reservasi); PT Gapura Angkasa (ground layanan penanganan) dan PT Lufthansa System Indonesia (TI penyedia dan solusi). Memiliki Kantor Pusat di Bandara Soekarno-Hatta International Airport, Garuda Indonesia saat ini mempekerjakan 5.808 orang dan menyediakan lebih dari 93.000 keberangkatan melayani lebih dari 9 juta pelanggan setiap tahun.

PT GARUDA INDONESIA Tbk. Bergerak dibidang Jasa Angkutan Udara Niaga Struktur Penawaran (Perkiraan Jadwal) Masa Penawaran Awal Tanggal Efektif Masa Penawaran Tanggal Penjatahan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik Tanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Jakarta Jumlah Penawaran Nilai Nominal Indikasi Harga Lead Underwriter : : : : : : : : : : : 12-24 Januari 2011 31 Januari 2011 2,4,7 Pebruari 2011 9 Pebruari 2011 10 Pebruari 2011 10 Pebruari 2011 11 Pebruari 2011 9.362.429.500 Saham Biasa atas nama Seri B Rp. 500,Rp. 750,- s/d Rp. 1100,PT. Bahana Securities, PT. Danareksa Securities & PT. Mandiri Sekuritas

Sumber: Prospektus Awal

Saham yang Ditawarkan

9.362.429.500 Saham Biasa atas nama Seri B yang terdiri dari: 7.426.691.500 Saham Biasa atas nama Seri B yang dikeluarkan dari simpanan (portapel) Perseroan 1.935.738.000 Saham Biasa atas nama Seri B Milik PT. Bank Mandiri sebagai Pemegang Saham Penjual. (Saham Divestasi)

Latar Belakang Perseroan

PT Garuda Indonesia (Persero) adalah operator pertama dan terbesar di Indonesia, terbang lebih dari 43 tujuan domestik dan internasional. Dengan pendekatan yang berorientasi pada pelayanan, Garuda Indonesia bertujuan menjadi penyedia layanan utama bagi wisatawan udara dan pengirim kargo udara di negara ini. Ini memiliki total armada 48 pesawat yang terdiri dari 3 B-747-400-an, 6 A-330-300 dan 39 B737 (300, 400, 500 dan 800 series) pada tanggal 31 Desember 2007. Untuk mendukung layanan tersebut, Garuda Indonesia Group saat ini memiliki lima anak perusahaan: PT Aerowisata (travel, hotel, transportasi dan jasa catering), PT GMF Aero Asia (perawatan pesawat udara); PT Abacus Distribution Sistem (komputer penyedia reservasi); PT Gapura Angkasa (ground layanan penanganan) Resiko Usaha 1. Resiko Terkait Kegiatan Usaha Perseroan seperti; dan PT Lufthansa System Indonesia (TI penyedia dan solusi).

Kinerja Keuangan 1. Pendapatan Usaha Perseroan Pendapatan Usaha Perseroan per 30 September 2010, naik sebesar 7% yoy, menjadi Rp.12.685 Milliar disebabkan naiknya pendapatan penerbangan berjadwal. Pendapatan Usaha Perseroan per 31 Desember 2009 turun sebesar 7,7% yoy, menjadi Rp. 17.860,4 Milliar disebabkan turunnya pendapatan penerbangan berjadwal. Pendapatan Usaha Perseroan Per 31 Desember 2008 naik sebesar 37,8 % yoy, menjadi Rp.19.349,7 Milliar disebabkan naiknya pendaptan penerbangan berjadwal, pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal dan pendapatan lainnya. 2. Beban Usaha Perseroan Beban Usaha Perseroan per 30 September 2010, sebesar 15,6% yoy, menjadi Rp. 12.975,0 Milliar disebabkan terutama oleh kenaikan beban operasional penerbanga dan beban administrasi dan umum. Beban Usaha Perseroan per 31 Desember 2009 turun sebesar 5,9% yoy, menjadi Rp.16.942,1 milliar disebabkan oelh penurunan beban operasional perusahaan. Beban Usaya Perseroan per 31 Desember 2008 meningkat sebesar 35,2% yoy, menjadi Rp.1.762,8 milliar, terutama disebabkan oleh peningkatan beban oprasional penerbangan. 3. Laba (Rugi) Usaha Perseroan Perseroan mengalami rugi usaha sebesar Rp. 289,9 milliar Per 30 September 2010 dari sebelumnya laba usaha sebersar 623,5 milliar per 30 September 2009. Laba Usaha Perseroan per 31 Desember 2009 mengalami penurunan 32,1% yoy, menjadi Rp.918,3 milliar. Laba Usaha Perseroan per 31 Desember 2008 meningkat 84,8% yoy, menjadi Rp.1.353,2 milliar. 4. Laba Bersih Perseroan Laba Bersih Perseroan per 30 September 2010, mengalami penurunan sebesar 65,8% yoy, menjadi Rp.194,9 milliar. Laba Bersih Perseroan per 31 Desember 2009 meningkat sebesar 4,5% yoy, menjadi Rp.1.018,6 Milliar. Laba Bersih Perseroan per 31 Desember 2008 meningkat 538,4% yoy, menjadi Rp.975,0 milliar.

Keterbatasan SDM, infrastruktur dan fasilitas bandara internasional dan bandara lain-lainnya,, bahan bakar yang berasal dari Pertamina, tidak terimplementasinya

Danasakti Securities
Member of Indonesia Stock Exchage

October , 2010 Komposisi Pemilikan Saham Perseroan Modal saham


Terdiri dari Saham Seri A Dwiwarna dan Saham Biasa Atas Nama Seri B Dengan Nilai Nominal Rp500 (lima ratus Rupiah) Setiap Saham

Keterangan

Sesudah Penawaran Umum dan MESA Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal % (Rp) 500 14.999.999.999500 15.000.000.000.000

Modal Dasar Saham Seri A Dwiwarna 1 Saham Biasa Atas Nama Seri B 29.999.999.999 30.000.000.000 Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 1.Saham Seri A Dwiwarna 1 Negara RI 2.Saham Biasa Atas Nama Seri B 15.653.127.999 Negara RI PT Bank Mandiri Tbk 403.634.000 PT Angkasa Pura II 248.496.000 PT Angkasa Pura I 371.334.500 MESA 8.991.095.000 Masyarakat Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham dalam Portapel
Sumber: Prospektus Awal

500

0.00

201.817.000.000 124.248.000.000 185.667.250.000 4.495.547.500.000 12.833.843.750.000 2.166.165.250.000

1.57 0.97 1.45 35.03 100

25.667.687.500 4.332.312.500

Resiko Usaha (lanjutan) Strategi Perseroan, tingginya tingkat hutang/kewajiban, Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali, kemampuan Perseroan dalam mentetapkan tarif penerbangan, aktivitas pekerja, pelanggan dan perusahaan di Indonesia, system otomatisasi, deficit modal kerja, larangan penerbangan ke Uni Eropa, beban bunga, inflasi & Ekspansi bisnis. 1. Resiko Terkait Industri Penerbangan, seperti: persaingan usaha yang sangat kompetitif, kenaikan bahan bakar, peraturan pemerintah, biaya tinggi,, pemasok armada pesawat dan mesin, kecelakaan/insiden pesawat, siklus hasil operasi yang bersifat musiman, wabah penyakit, teroris dan asuransi yang mahal 2. Resiko Terkait Indonesia, seperti: Perubahan Ekonomi, ketidakstabilan politik, Pertumbuhan otonomi daerah, zona gunung berapi, depresiasi/voltalitas nilai tukar rupiah & penurunan peringkat kredit Indonesia 3. Resiko Terkait Investasi pada saham Perseroan, seperti: Fluktuasi Harga Saham & kemampuan Perseroan membayar Dividen. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan Perseroan adalah maskapai penerbangan milik Negara Republik Indoneisa dan penyedia layanan angkutan udara niaga untuk penumpang , kargo, serta jasa lainnya yang terkait dengan transportasi udara di Indonesia. Perseroan memiliki sejarah operasional yang panjang di Indonesia dan dalam sejarahnya telah menjadi maskapai penerbanga pembawa bendera Negara yang melayani perjalanan penerbangan internasional dan domestik. Perseroan juga menyediakan jasa yang terkait dengan layan penerbangan, termasuk perbaikan , pemeliharaan dan overhaul (MRO) pesawat, ground service, reservasi dan penyediaan tiket pesawat dan in-flight catering, serta jasa travel, pariwisata dan perhotelan. Keungulan kompetitif yang sudah dimiliki Perseroan antara lain: Indonesia merupakan pasar yang memiliki pertumbuhan yang besar, Pemimpin di Pasar Indonesia, Brand yang kuat dan pelanggan yang loyal, fleksibilitas pengoperasian bisnis FSC dan LCC serta Tim Manajemen yang Ahli dan Berpengalaman Dengan Rekam Jejak yang Baik.

Ikhtisar Data Keuangan Penting


(dalam Jutaan US$)

Keterangan

30 September 2010 1594 1240 354 1421 251 22

31-Desember 2009 1659 1298 361 2001 425 114 2008 1715 1556 159 2168 381 109 2007 1339 1477 (138) 1574 274 17

Ikhtisar Neraca Total Aset Total Kewajiban Total Ekuitas Total Revenue EBITDAR Reported Net Income

Note: kurs nilai tukar pada 30 September 2010 sebesar 8.924 IDR/USD

Anda mungkin juga menyukai