Anda di halaman 1dari 12

Para pakar kimia di abad ke 19 semula menggunakan istilah radikal bebas untuk suatu kelompok atom yang membentuk

suatu molekul. Pada saat itu, para ilmuwan tidak percaya bahwa radikal bebas dapat berada dalam keadaan bebas. Terjadi perubahan drastis pada abad ke 20 dari hasil kerja seorang rusia bernama Moses Gomberg yang lahir di Blisavetgrad pada tahun 1866 dan hijrah bersama keluarga ke Amerika serikat pada usia 18 tahun yang mendapat gelar Doktor di universitas Micihigan pada 1894., dia membuat radikal bebas organik pertama dari trifenilmetan suatu senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai bahan dasar berbagai zat pewarna. Sebagai hasil dari penelitian Gomberg dan ilmuwan lain pada tahun-tahun pertama abad ke 20 istilah radikal bebas kemudian diartikan sebagai molekul yang relatif tidak stabil yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di orbit luarnya. Oleh karena elektron yang tidak berpasangan itu mengitari orbit mereka. Di dalam molekul mereka membentuk semacam efek magnet yang menyebabkan radikal bebas berikatan dengan molekul-molekul di dekatnya. Banyak radikal bebas sangat tidak stabil sehingga keberadaan mereka hanya sesaat , selama hidup mereka yang sangat singkat itu radikal bebas bertindak seperti katalis yang menjembatani reaksi kimia dan berubah bentuknya dalam molekul lain. Sebenarnya radikal bebas ini penting artinya bagi kesehatan dan fungsi tubuh yang normal dalam memerangi peradangan, membunuh bakteri, dan mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah dan organ-organ dalam tubuh kita. Kunci kerjanya radikal bebas yang aman dan efektif dalam tubuh kita bila tidak dalam jumlah yang berlebihan atau dalam keadaan seimbang, akan tetapi masalahnya adalah mekanisme keseimbangan tubuh kita yang sangat rapuh ini sering sekali keluar jalur sehingga menimbulkan penyakit. Saat tubuh kita dipenuhi radikal bebas yang berlebihan maka molekul yang tidak stabil yang berada didalam tubuh kita berubah bentuk menjadi molekul pemangsa. Mereka mulai bergerak liar dan menyerang bagian tubuh yang sehat maupun yang tidak sehat sehingga terjadi penyakit. Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan aktivitas radikal bebas. Penyakit-penyakit tersebut mencakup lebih dari 50 kelainan seperti Stroke, Asma, Pankreatitis, Berbagai penyakit radang usus, Penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, Penyakit parkinson, Sel Sickle Leukemia, Artritis rematoid, Perdarahan otak & tekanan darah tinggi, bahkan AIDS. Untuk memperbaiki keadaan ini tubuh kita membentuk pembasmi radikal bebas yang dikenal sebagai antioksidan endogen. Antioksidan endogen ini akan menetralisir radikal bebas yang berlebihan itu sehingga tidak merusak tubuh. Antioksidan endogen ini dikemukakan oleh ilmuwan Amerika pada tahun1968 oleh J.M. Mc Cord dan I. Fridovich yang menemukan enzim antioksidan alami dalam tubuh manusia yaitu Superoksid dismutase yang saat ini disingkat SOD.. Hanya dalam waktu singkat setelah teori tersebut disampaikan, selanjutnya ditemukan enzim-enzim antioksidan alami lainnya seperti Glutation peroksidase , Katalase yang siap menetralisir radikal bebas yang berlebihan agar tetap seimbang. Saat ini enzim-enzim antioksidan alami ini sudah dapat diperiksa kadarnya dalam tubuh di laboratorium. Sedangkan antioksidan yang kita makan dari luar melalui makanan atau melalui food suplemen untuk membantu tubuh melawan kelebihan radikal bebas, kita sebut antioksidan eksogen. Menurut Phyllis A Balch, Cnc & James F. Balch, MD dalam bukunya Prescription for Nutritional Healing maka yang dapat dimasukkan dalam antioksidan eksogen ini adalah : Alpha lipoic acid ( ALA ), Bilberry ( Vaccinium myrtillus ), Burdock ( Artium lappa ), Carotenoids, Coenzyme Q 10, Curcumin ( Tumeric ), Flavonoids, Garlic, Ginkgo biloba, Glutathione, Grape seed extract, Green tea, Melantonin, Mettthionine, N-Acetylcysteine( NAC ), Nicotinamide Adenine dinucleotide ( NADH ), Oligomeric Proanthocyanidins ( OPCs ), Pycnogenol, Selenium, Silymarin, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Seng. Sayangnya sistem perlindungan dari dalam maupun dari luar tubuh sering tidak memadai karena terlalu banyaknya radikal bebas yang terbentuk seperti polusi udara, asap rokok, sinar ultra violet yang diproduksi sinar matahari, pestisida dan pencemaran lain di dalam makanan kita , bahkan karena olah raga yang berlebihan. Tampaknya kemanapun kita bergerak berbagai senyawa dan keadaan tertentu senantiasa membayangi kita dengan

berbagai radikal bebas akibat ulah kita sendiri. Ada 4 langkah yang dapat dilakukan menurut Dr. Kenneth H. Cooper yang menjadi pencetus Preventive medicine untuk melawan radikal bebas yang berbahaya dalam tubuh kita yaitu : 1. Berolah raga dengan intensitas rendah 2. Mengkombinasi beberapa antioksidan setiap hari 3. Mengatur diet dan memasak secara benar agar antioksidan dalam makanan tidak rusak 4. Bergaya hidup bebas dari radikal bebas Berikut merupakan ulasan dan saran-saran bagaimana cara memahami 4 langkah tersebut diatas. Langkah 1: Lakukan Olah Raga Dengan Intensitas Rendah Pada keadaan normal radikal bebas terbentuk secara amat perlahan kemudian dinetralisir oleh antioksidan yang ada dalam tubuh. Namun jika laju pembentukan radikal bebas sangat meningkat karena terpicu oleh latihan yang terlalu keras atau berolahraga secara berlebihan sehingga jumlah radikal bebas akan terbentuk melebihi kemampuan sistem pertahanan tubuh, maka molekul pemberontak tambahan yang tidak dapat dicegah ini lalu menyerang membran sel , sehingga terjadi kerusakan pada sel-sel tubuh kita yang mengakibatkan timbulnya penyakit . Sebaliknya dengan meningkatkan ketahanan tubuh kita secara bertahap melalui program latihan olah raga dengan intensitas rendah yang disarankan seperti jalan cepat, jogging, berenang, dan bersepeda statis ini, dapat meningkatkan enzim antioksidan endogen seperti enzim superoksid dismutase, glutation peroksidase dan katalase untuk mencegah kerja setiap radikal bebas yang merusak. Ada beberapa pedoman dasar yang dapat kita pergunakan untuk merencanakan program latihan olahraga dengan intensitas rendah ini yaitu berolah raga dengan frekwensi 3 5 kali dalam satu minggu dan lamanya kita berolah raga 45 60 menit sampai tercapai target denyut nadi yang dapat dihitung dengan rumus yang terdapat dibawah ini : Angka batas denyut nadi maksimal = 220 Usia x 0,70 Contoh : Pria berusia 40 tahun, perkiraan laju denjut jantung maksimum adalah 126 detak jantung permenit didapat dari 220 - 40 x 0,70 . Bila kita dalam berolah raga belum dapat mencapai nadi yang telah ditentukan itu maka olah raga kita belum benar. Dengan menerapkan pedoman ini maka kita dapat memantau intensitas olah raga kita sehingga tidak melakukan olah raga yang berlebihan. Langkah 2 : Gunakan Kombinasi Beberapa Antioksidan Setiap Hari Seperti kita ketahui campuran antioksidan ada beraneka ragam bergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat kegiatan , serta bobot badan kita. Banyak pandangan sangat meyakini bahwa kebutuhan semua vitamin dan mineral dapat kita peroleh dari makanan yang kita makan melalui menu harian kita, ternyata tidak semudah itu. Untuk memperoleh vitamin E dengan dosis 100 IU dimana jumlah dosis itu lebih kecil dari dosis optimum harian rata-rata yang disarankan oleh para ahli nutrisi, kita harus makan dua mangkuk kemiri, atau semangkuk biji bunga matahari dan bila kita memakannya maka pemasukan lemak dan kalori akan luar biasa banyaknya. Untuk memperoleh 1000 mg vitamin C diperlukan mengkonsumsi 15 buah jeruk, atau 25 buah cabe hijau, atau untuk memperoleh 25.000 50.000 IU beta karoten diperlukan makan paling sedikit dua sampai tiga batang wortel atau tiga mangkuk butternut squash. Bila kita melihat contoh diatas maka jalan terbaik untuk dapat mencukupi vitamin atau mineral adalah menyusun dan mengkonsumsi beberapa suplemen yang disesuaikan dengan kebutuhan kita sendiri. Pengunaan suplemen makanan ini tentunya tergantung dari pada usia, jenis kelamin, tingkat kegiatan, bobot badan serta penyakit yang sedang diderita oleh kita.

Untuk mengetahui jenis apa saja yang dapat dikonsumsi tentunya harus konsultasi dengan dokter atau ahli nutrisi anda. Langkah 3 : Cara Memasak dan Cara Diet Agar Antioksidan Dalam Makanan Tidak Rusak. Sekalipun kita mengetahui suatu makanan mengandung banyak antioksidan, ini tidak berarti bahwa jika kita memakannya akan memperoleh seluruh keuntungan yang terdapat di dalam makanan tersebut. Nilai gizi makanan dapat hilang banyak selama pegemasan, penyimpanan, pemasakan, atau penyiapan lain . Sebagai paduan didalam menyiapkan makanan ingatlah hal-hal berikut ini : . Perubahan nilai PH nya , keasaman, atau kebasaannya makanan dapat terjadi selama proses pembuataannya. penambahan zat tambahan misalnya vetsin, dll. . Metode masak terbaik untuk mempertahankan kandungan antioksidan adalah : Microwave, Uap, Tumis. . Hindari bahan-bahan yang sudah layu dalam mengolah makanan. . Hindari pemotongan, perajangan, pengirisan, pembilasan, atau perendaman yang berlebihan. . Cobalah mengkonsumsi air yang kita gunakan dalam merebus bahan makanan mungkin antioksidan ada didalamnya. . Jangan menyimpan di kulkas makanan yang telah dimasak lebih dari satu hari tanpa mengunakan wadah yang kedap udara. . Jangan menghangatkan kembali makanan nabati yang telah dimasak satu kali. . Hindari mempertahankan kehangatan makanan selama lebih dari 30 menit sebelum dihidangkan. . Jangan menyimpan bahan makanan segar dalam lemari es lebih dari 1 minggu Langkah 3: Gaya Hidup Bebas Dari Radikal Bebas. Tidak ada jalan untuk mundur atau melarikan diri ke suatu lingkungan yang betul-betul bebas dari gangguan radikal bebas. Dengan hidup di tengah masyarakat modern kita akan terpapar oleh berbagai pemicu dari lingkungan yang memacu pembentukan molekul radikal bebas yang bisa merusak dalam tubuh kita. Kendati demikian kita dapat meminimalisasi ancaman radikal bebas terhadap kesehatan kita dan membuat hidup kita lebih panjang serta menjadi lebih produktif secara maksimal. Seperti kita ketahui, olah raga yang tidak berlebihan, mengkonsumsi suplemen antioksidan, dan tata menu makanan yang benar dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap radikal bebas secara bemakna. Akan tetapi untuk memperoleh pertahanan yang betul-betul sempurna perlu juga dilakukan tindakan pencegahan yang memungkinkan hadirnya radikal bebas dalam diri kita. Ini berarti bahwa kita harus belajar mengenali dan mengurangi atau bahkan menghilangkan faktor-faktor yang dapat terus-menerus memacu pembentukan radikal bebas dalam tubuh kita. Tahap terakhir ini merupakan tahap yang tersulit karena beberapa hal yaitu : . Berhadapan dengan kebiasaan-kebiasaan pribadi yang sudah berakar kuat misalnya merokok. . mengatasi berbagai hambatan yang tampaknya sulit teratasi misalnya pencemaran udara di tempat kita hidup atau bekerja. Kenyataan tersebut diatas jangan menyurutkan semangat kita untuk dapat menghindari dari semua radikal bebas yang berlebihan yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Memang suatu pekerjaan yang sulit untuk menghilangkan sama sekali radikal bebas yang sangat banyak ini, tetapi paling tidak dengan mengetahui radikal bebas tersebut, dapat kita meminimalkan terpaparnya sehingga rencana dapat kita buat untuk pertahanan seumur hidup terhadap ancaman molekul-molekul pemberontak itu Sekarang kita telah memiliki 4 pelindung utama untuk mencegah kerusakan akibat radikal bebas yaitu olah raga dengan intensitas rendah, suplemen antioksidan, tatanan menu dengan jumlah antioksidan maksimal, kemudian perlindungan paling akhir bagi kita adalah gaya hidup yang kita pilih sehari-hari untuk menghindari paparan berlebihan berbagai radikal bebas yang mengancam tubuh kita . Langkah tersebut diatas kita sebut revolusi antioksidan jika dipertimbangkan dari berbagai aspek sesungguhnya merupakan suatu cara pendekatan yang menyeluruh dan betul-betul merupakan perubahan baru untuk memperoleh kesehatan dan umur panjang

Peranan Anti-oksidan & Bahaya Radikal Bebas, Kaitannya Dengan Perawatan Kesehatan Serta Pencegahan Terhadap Penyakit Degenerasi Di awal memasuki usia 40 tahun-an, seseorang akan mengalami penuaan secara nyata. Seperti kulit mulai tampak mengeriput dan kering, sebab produksi kelenjar keringat kulit mulai menurun. Selanjutnya, diikuti oleh proses pigmentasi kulit yang semakin meningkat disertai rambut yang mulai beruban. Gejala negatif lainnya seperti stress, gangguan fungsi jantung, katarak (lensa mata yang menjadi keruh) dan berbagai perubahan kejiwaan yang tampak menurun. Gangguan jantung akan semakin cepat nampak jika seseorang sering mengalami stress, yang akan merangsang peningkatan kholesterol darah khususnya LDL kholesterol sehingga berisiko tinggi terhadap penyakit jantung koroner. Sementara itu, gejala perubahan kejiwaan yang tampak dalam proses penuaan adalah kepikunan alias cepat lupa terhadap apa yang baru saja dilakukan, seperti tempat meletakkan kunci mobil, tas, jam tangan dan lain-lain. Gejala lainnya adalah sulit membedakan dan mengingat sesuatu seperti nama orang, tempat, dan ruang (kalau kepikunannya sudah amat parah). Untuk mencegah dan menghindari agar kulit tetap bersih, kencang dan tidak keriput, menurunkan resiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, kepikunan serta berbagai penyakit Degenerasi lainnya, para ahli kesehatan memberikan tips sehat untuk mencegah terjadinya penuaan dini. Di dalam tips sehat yang disampaikan, seperti makan makanan yang bergizi seimbang, hindari kebiasaan buruk (seperti merokok, minum minuman beralkohol, konsumsi obat obatan diluar anjuran dokter) juga tidak lupa anjuran untuk mengkonsumsi makanan kesehatan Supplemen yang mengandung Anti-Oksidan. Tujuannya adalah untuk menghalau Radikal Bebas yang terdapat di dalam tubuh.

Pengertian

tentang

Anti-Oksidan

dan

Radikal

Bebas

Anti-oksidan dan Radikal bebas, menjadi topik yang amat digemari masyarakat modern, terutama yang tertarik pada cara melakukan pencegahan terhadap penuaan dini, serta upaya menurunkan resiko terkena penyakit Degenerasi. Raikal bebasmerupakan senyawa alami di dalam tubuh yg memiliki ikatan bebas, agar dapat mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh, termasuk kuman/mikroorganisme-parasit, virus serta berbagai racun tubuh hasil metabolisme yang haryus dikeluarkan. Kalau Radikal bebas berguna bagi tubuh, lalu mengapa harus takut dan mengambil langkah untuk mengikat dan membuangnya melalui pemberian Anti oksidan ? Radikal bebas memang penting bagi kelangsungan hidup manusia, tetapi kita lupa kalau di dalam perjalanan hidup manusia, terjadi berbagai perubahan terutama yang mempengaruhi lingkungan hidup. Perkembangan teknologi modern, dari mulai ditemukannya mesin, perkembangan jumlah penduduk yang mengharuskan manusia membuka lahan hutan untuk pemukiman tanpa ada gantinya, serta berbagai penemuan makanan minuman siap saji dalam kemasan, yang diawetkan. Semua inilah yang kemudian kita sebut dengan Polusi Radikal Bebas akan mengganggu aktifitas metabolisme sel. Sel menjadi lebih mudah rusak. Radikal Bebas akan mengikat lemak, membentuk Oksidase lemak yang kemudian melekat pada dinding pembuluh darah, membentuk Plaq yang akan menyumbat saluran darah. Yang kemudian kita kenal dengan penyempitan pembuluh darah, dengan segala akibatnya. Beberapa sel sel penting penghasil Hormon juga mengalami gangguan, seperti sel Beta pulau Langerhans organ Pankreas, yang menghasilkan hormon Insulin, hal mana akan mengakibatkan penyakit Diabetes Mellitus (Kencing manis). Hasil dari paparan sejumlah senyawa polusi yang merugikan yang berasal dari lingkungan sekitar seperti sinar ultra violet matahari, polusi udara berupa asap kendaraan bermotor, asap rokok dan bahan-bahan beracun lainnya, termasuk juga bahan bahan kimia pengawet-perasa-pewarna yang terkandung di dalam jenis makanan tertentu seperti fast food (cepat saji) serta makanan kemasan atau kaleng (siap saji). Radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh adalah hasil Oksidasi bebas dari paparan tersebut di dalam tubuh, yang kemudian membentuk molekul atau atom apa saja yang sangat tidak stabil karena memiliki satu atau lebih elektron yang tak berpasangan.

Radikal bebas ini berbahaya karena amat reaktif mencari pasangan elektronnya. Jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya jumlahnya terus bertambah. Hasil dari reaksi termaksud yang paling

berbahaya adalah Peroksidase lemak, yang mampu memporak porandakan tatanan fungsi dan sistem regenerasi selluler. Selanjutnya akan merusakan sel-sel tubuh kita, selanjutnya terjadi pengerusakan jaringan yang akan mempercepat proses penuaan Degenerasi. Semua sel dalam tubuh, mempunyai enzim yang dapat menangkal serangan radikal bebas. Enzim SOD (Superoxide dismutase) dan Glutation peroksidase misalnya, merupakan sebagian dari contoh anti-oksidan alami dalam tubuh manusia. SOD akan menjinakkan senyawa oksigen reaktif seperti superoksida anion (O-2) radikal, menjadi hidrogen peroksida (H2O2), selanjutnya glutation peroksidase mengubahnya menjadi air. Dengan meningkatnya usia, terjadilah penurunan jumlah kedua enzim ini dalam tubuh, sehingga kelebihan Radikal bebas tidak dapat sepenuhnya dimusnahkan. Belum lagi masuknya Radikal bebas dari luar yang menyusup masuk ke dalam tubuh akan memperburuk sistem regenerasi sel tubuh. Solusinya : Mencari Sumber Antioksidan. Pada zaman dahulu, ketika paparan Polusi masih sangat rendah, dan fungsi Radikal babas tubuh masih berjalan seimbang, kita tidak butuh Anti-oksidan untuk memusnahkan Radikal bebas. Tetapi pada zaman sekarang, Anti oksidan menjadi kebutuhan untuk meredam tingginya Radikal bebas yang beredar di dalam tubuh. Berbagai Penelitian Hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa buah-buahan, sayuran dan biji-bijian adalah sumber antioksidan yang baik dan bisa meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan proses penuaan dini. Tomat mengandung likopene, yakni antioksidan yang ampuh menghentikan radikal bebas sehingga tak berkeliaran mencari asam lemak tak jenuh dalam sel. Hal yang sama dilakukan lutein dan zeasantin yang terdapat di dalam bayam, diketahui amat aktif mencegah reaksi oksidasi lemak pada dinding sel lensa (mata) sehingga kita dapat terhindar dari katarak. Sedangkan antioksidan vitamin seperti vitamin C, E dan betakarotenoid (Vitamin A) akan menstabilkan membran sel lensa dan mempertahankan konsentrasi glutation tereduksi dalam lensa. American Heart Association (AHA) dalam petunjuk ilmiahnya yang dimuat dalam Journal of the American Heart Association edisi Februari 1999, mengatakan bukti-bukti yang ada sekarang tidak cukup kuat menjadi dasar merekomendasikan suplemen vitamin antioksidan untuk masyarakat umum. Namun, di sisi lain AHA terus merekomendasikan agar masyarakat meningkatkan konsumsi makanan kaya antioksidan seperti sayuran, buah dan kacang-kacangan. Hal yang sama juga dilakukan Institut Kanker Nasional AS, terus mengampanyekan agar masyarakat mengonsumsi 5 kali atau lebih buah atau sayur dalam sehari. Data ilmiah menyebutkan, individu yang rajin mengonsumsi buah dan sayur memiliki peluang untuk awet muda dan terhindar dari penyakit yang terkait dengan penuaan seperti kanker, gangguan saluran pernapasan dan penyakit Degenerasi lainnya. Langkah sehat lainnya adalah mengurangi asupan jumlah kalori yang berasal dari karbohidrat dan lemak. Kalori yang berlebihan, dapat mempercepat penuaan dini karena untuk mengubahnya menjadi energi diperlukan lebih banyak oksigen. Di lain pihak oksigen memicu terbentuknya lebih banyak radikal bebas dari senyawa reaktif oksigen (sumber polusi), yang kemudian menyerang sel-sel dan akhirnya mempercepat proses penuaan. Sungguh merepotkan, belum lagi ada individu yang tidak suka makan sayuran dan buah-buahan. Nutrisi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal

dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri. Sedagkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi. Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini. [rujukan?] Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C. Tanpa disadari, peran ganda yang dijalani perempuan sebagai pekerja sekaligus ibu rumah tangga turut memicu stres oksidatif. BEGITULAH yang ditemukan dalam sebuah penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB) baru-baru ini. Hasil penelitian berjudul Pengaruh Suplementasi Multi Vitamin-Mineral terhadap Status Antioksidan ini menunjukkan fakta bahwa perempuan pekerja rentan stres oksidatif, mengingat mereka berkonsep multiperan. Di samping itu, kondisi itu juga merupakan akibat paparan radikal bebas yang dihasilkan metabolisme normal di dalam tubuh atau dari paparan sinar ultraviolet, debu, ataupun asap rokok. Stres oksidatif merupakan suatu keadaan yang tidak seimbang antara oksidan dan antioksidan di dalam tubuh setiap orang, terang Dr Fitrah Ernawati Msc, dalam acara simposium yang bertajuk Allergy and Clinical Immunology Update in Daily Practice di Bogor, Jawa Barat, pekan lalu. Fitrah mengatakan aktivitas radikal bebas yang berbahaya dapat merusak membran, enzim, dan DNA. Untuk menghindari stres oksidatif diperlukan antioksidan, seperti vitamin E dan C. Vitamin E, menurut Fitrah, merupakan antioksidan yang mampu menghentikan rantai reaksi radikal bebas. Peranan vitamin C sebagai antioksidan ditunjukkan lewat kemampuannya menyumbang elektron ke dalam reaksi biokimia sehingga mampu menghilangkan senyawa radikal. Oleh karena itu, pemberian vitamin C sangat membantu vitamin E untuk beregenerasi. Dengan begitu, vitamin E dapat berperan kembali dalam memutus rantai radikal bebas. Sementara itu, spesialis penyakit dalam Dr dr Djoko Maryono, SpPD, SpJP, FIHA, FASE menuturkan, radikal bebas yang diproduksi berlebihan dalam tubuh akan menimbulkan stres oksidatif. Akibatnya, kerusakan pada sel dan bisa berkembang menjadi penyakit pada jaringan dan beberapa organ tubuh. Stres itu mental, sedangkan stres oksidatif menyerang dalam konteks sik, terang Djoko. Kondisi ini, kata dia, terjadi dalam keadaan jumlah molekul radikal bebas yang dihasilkan dari metabolisme tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisasinya. Akibatnya intensitas proses oksidasi sel-sel tubuh yang normal menjadi semakin tinggi dan menimbulkan kerusak an yang lebih banyak. Stres Hasil penelitian yang melibatkan 150 orang karyawati pabrik garmen di kawasan Bogor menunjukkan mereka berisiko kekurangan gizi dan terpapar stres oksidatif. Penyebabnya, mereka bekerja massal di ruang terbatas dan

dalam posisi berdiri terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu, badan PBB World Health Organization (WHO) pernah menunjukkan perempuan pekerja merupakan kelompok perempuan usia subur yang rawan terkena masalah kurang gizi mikro. Sebabnya faktor stres, baik stres lingkungan maupun beban kerja, atau karena masalah menstruasi. Fitrah sendiri mengungkapkan, dalam penelitian ini dilakukan pemberian multivitamin dan mineral selama 70 hari kepada para perempuan yang ikut serta dalam penelitian. Hasilnya terbukti dapat meningkatkan kadar vitamin E dan superoksida dismutase atau SOD, yakni enzim yang berfungsi memperbaiki sel dan mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, multivitamin dan mineral juga meningkatkan kadar vitamin A dan C. Radikal bebas memang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Zat ini antara lain dihasilkan setiap proses sel normal yang menggunakan oksigen, hingga polusi udara dari asap rokok sampai kendaraan bermotor, atau radiasi ultraviolet dari sinar matahari dan sinar X serta makanan berlemak. Fitrah menyarankan, radikal bebas dapat dihindari dengan cara antara lain mengurangi paparan terhadap radikal bebas dan memperbanyak jumlah antioksidan yang berfungsi sebagai penetralisasi. PENDAHULUAN Kekayaan dan kemiskinan mempunyai dampak yangmendalam pada makanan, gizi dan kesehatan. Ketikapendapatan meningkat dan para penduduk menjadi lebihmodern(seperti di kota) masyarakat memasuki stadium yangberbeda, yang disebut Transisi Gizi. Kemakmuran selaludikaitkan dengan konsumsi makanan yang kaya dengan lemak.Makanan impor, fast food, dan peningkatan konsumsi gulaserta lemak hewani bertanggung jawab terhadap peningkatanangka kegemukan dan penyakit kronis global (1) .Oleh karena penyakit kronis seperti kanker dan ateros-klerosis dikaitkan dengan proses oksidasi, maka perhatianyang sangat besar sekarang ini difokuskan pada bagaimanafaktor makanan mempengaruhi potensi oksidatif jaringan (2) .Kerusakan oksidafif terhadap jaringan biologi tergantungoleh banyak faktor, termasuk komposisi substrat (misalnya,komposisi asam lemak), konsentrasi oksigen, dan prooksidan(contohnya, reactive oxygen species, logam transisi, proteinyang mengandung besi dan enzim) (2) . RADIKAL BEBAS DAN SISTEM PERTAHANAN TUBUH

Reactive Oxygen Species (ROS) kemungkinan dilibatkandalam patofisiologi penyakit manusia, seperti kanker, kardio-vaskuler dan juga pada penyakit neurodegeneratif sepertialzheimer dan parkinson. ROS secara tetap diproduksi olehreaksi metabolisme dalam tubuh manusia (3) . Tabel 1. Beberapa ROS yang penting dalam organisme hidup (4) .Radikal bebas Non-radikal Radikal hidroksil OH Radikal superoksida O

Radikal nitrat oksida NO Radikal lipid peroksil LOO Hidrogen peroksida H Singlet oksigen Asam hipoklorat HOClOzon O Banyak ROS yang merupakan radikal bebas. Radikaibebas adalah molekul yang mempunyai atom dengan elektronyang tidak berpasangan. Radikal bebas tidak stabil danmempunyai reaktivitas yang tinggi. Jika bebas tidak dinakti-vasi, reaktivitasnya dapat merusak seluruh tipe makromolekulseluler, termasuk karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat.Dampak perusakan pada protein oleh radikal bebas menyebab-kan katarak, dampak pada lipid menyebabkan aterosklerosisdan dampak pada DNA menyebabkan kanker. Akan tetapi,radikal bebas tidak selalu merugikan. Misalnya, radikal bebasberperan dalam pencegahan penyakit yang disebabkan karenamikrobia melalui sel-sel darah khusus yang disebut fagosit (4) .Tabel 2. Beberapa sumber radikal bebas (4) .Sumber internal Sumber eksternal MitokondriaFagositXantin oksidaseReaksi yang melibatkan besi danlogam transisi lainnyaArakhidonat pathwayPeroksisomeOlah ragaPeradanganIskemia/reperfusiRokok sigaretPolutan lingkunganRadiasiObat-obatan tertentu, pestisidadan anestesi dan larutan industriOzon Tubuh manusia mempunyai beberapa mekanisme untuk bertahan terhadap radikal bebas dan ROS lainnya. Pertahananyang bervariasi saling melengkapi satu dengan yang lainkarena bekerja pada oksidan yang berbeda atau dalam bagianseluler yang berbeda. Suatu garis pertahanan yang pentingadalah sistem enzim, termasuk superoksida dismutase R(SOD), katalase, dan glutathion peroksidase. SOD merupakangolongan enzim antioksidan yang penting dalarn pendekom-posisian katalitik radikal superoksida menjadi hidrogenperoksida dan oksigen. Katalase secara spesifik mengkatalisisdekomposisi hidrogen peroksida. Glutathion peroksidasemerupakan golongan enzim antioksidan yang mengandungselenium yang penting dalam mengurangi hidroperoksida,sebagai contoh : hasil oksidasi lipid . Nutrisi memainkan peranan kunci dalam menjaga per-tahanan enzim tubuh terhadap radikal bebas. Beberapa mineralesensial termasuk selenium, tembaga, dan seng dilibatkandalam susunan atau aktivitas katalitik enzim-enzim tersebut .Apabila katalis yang larut air, seperti tembaga digunakan,fenolat hidrofilik dan askorbat sering tampak menjadiantioksidan yang lebih efektif daripada antioksidan hidrofobik,seperti -tokoferol . Antioksidan adalah suatu substansi yangmenghentikan atau menghambat kerusakan oksidatif terhadapsuatu molekul target .Garis pertahanan ke-2 adalah senyawa dengan beratmolekul kecil yang bekerja sebagai antioksidan, bereaksidengan mengoksidasi senyawa kimia, mengurangi kapasitasefek yang merusak. Beberapa, seperti glutathion, ubiquinoldon asam urat, diproduksi oleh metabolisme normal. Ubi-quinol adalah satu-satunya antioksidan larut lemak yangdisintesis oleh sel-sel hewan dan diyakini memainkan perananpenting dalam pertahanan seluler terhadap kerusakanoksidatif . ANTIOKSIDAN SERTA KAITANNYA DENGANNUTRISI DAN PENYAKIT KRONIS Antioksidan dengan berat molekul kecil lainnya ditemu-kan dalam makanan, yang diketahui adalah vitamin E, vitaminC dan karotenoid. Beberapa makanan juga mengandungsubstansi antioksidan lain. Sebagian besar antioksidan yangdijumpai dalam makanan tersebut adalah fenolat atau

senyawapolifenolat. Meskipun substansi tersebut belum diketahuifungsi nutrisinya, akan tetapi mungkin penting bagi kesehatanmanusia karena potensi antioksidannya . Tabel 3. Beberapa makanan yang mengandung antioksidan non-nutrien Produk Antioksidan KedelaiTeh hijau, teh hitamKopiAnggur merah Rosemary, sage, bumbu-bumbu lainnyaJeruk dan buah-buahan lainnyaBawang merahZaitunIsoflavon, asam fenolatPolifenol, catechinEster fenolatAsam fenolatAsam karnosat, asam rosmaratBioflavonoid, chalconeQuercetin, kaempferolPolifenol Bukti substansial yang menghubungkan ROS denganpenyakit, mengarah pada penelitian mengenai nutrien anti-oksidan dan antioksidan farmakologis untuk pencegahanpenyakit Antioksidan dapat disintesis dalam sel (misal, glutathion/ enzim katalase antioksidan, superoksidase dismutase (SOD),dan glutathion peroksidase); dihasilkan dari makanan (misal,vitamin E, vitamin C dan flavonoid) atau secara farmakologisdari suplemen dan obat (misal n-asetilsistein, NAC) .Sejumlah penelitian epidemiologis telah menguji perananspesifik nutrien antioksidan dalam pencegahan penyakit.Sebagai contoh : konsumsi vitamin C yang tinggi dikaitkandengan penurunan risiko kanker. Vitamin C atau glutathiondapat membersihkan OH yang sangat reaktif . Fenolat yangmerupakan 1 dari kelompok utama komponen makanan non-esensial dikaitkan dengan penghambatan aterosklerosis dankanker Konsumsi vitamin E yang cukup, penting dalammemperkecil resiko penyakit jantung koroner Vitamin Emencegah penyebaran kerusakan oleh radikal bebas dalammembran biologik dengan kemampuannya membersihkanradikal proksil . Konsumsi makanan flavonoid, antioksidan Tabel 4. Nutrien dan pertahanan antioksidan .Nutrian Peranannya dalam tubuh manusia Besi Katalase, memperbaiki fungsi mitokondria,hemoglobin.Mangan Mn-SOD dalam mitokondriaTembaga Cu, Zn-SOD caeruloplasmin.Seng Cu, Zn-SOD : lebih menghasilkan sifat antioksidan ?Menstabilkan stuktur membran ?Protein Asam amino yang mengandung sulfur diperlukan untuk membuat GSH, SOD, katalase, glutathion reduktase danperoksidase, transpor logam, dan pemyimpanan protein.Albumin, sebagai pembawa antioksidan tembaga sacrifical dalam plasma.Riboflavin(vit. B. yanglarut dalam air)Glutathion reduktase, memperbaiki fungsi mitokondria,dibutuhkan untuk membuat FMN & FAD.Selenium Glutathion peroksidase, fungsi tiroid; dapat membantumendetoksifikasi karsinogen?Vitamin E(tokoferol,vitamin yanglarut lemak)Melindungi terhadap proses peroksidasi lipid; dapatpula membantu menstabilkan struktur membran.Vitallin C (asamaskorbat vitaminyang larut air)Enzim hidroksilase; antioksidan yang larut air, mendaurulang vitamin E (?), mengurangi karsinogen nitrosamin. -karotenPrekursor vitamin A. Dapat mempunyai beberapa sifatantioksidan-pembersih kuat singlet O2, dapat bereaksidengan radikal peroksil. Beberapa melaporkan bahwa -karoten menghambat proses peroksidasi lipid dalammembran, tetapi hanya pada konsentrasi O2 yangrendah.Lycopene Pigmen merah orange pada tomat. Pembersih kuat singlet O2. Diperkirakan menjadi antioksidanin vivo, tetapi belum ditetapkan. Retinol (vitaminA; vitamin yanglarut lemak)Beberapa sifat antioksidan dibuktikan secara in vitro,tetapi tidak ada bukti yang baik bahwa, retinol bekerjasebagai antioksidan secara in vivo.Nikotinamid(vitamin B)Dibutuhkan untuk membuat NAD+, NADH, NADP+ ,NADPH - diperlukan untuk glutathion reduktase.Penting dalam metabolisms sel dan produksi energi.

yang terdapat dalam sayuran, teh, dan minuman anggur,baru-baru ini juga menunjukkan perbandingan terbalik dengankematian akibat penyakit jantung koroner . Flavonoidmengurangi OH, O2, dan radikal peroksil(3) . Berikut inidihadirkan label nutrien-nutrien yang berperan sebagai anti-oksidan dalam tubuh manusia.Beberapa nutrien yang diketahui sebagai antioksidan,ternyata ada yang mempunyai dampak yang kurang meNutrisi memainkan peranan kunci dalam menjaga per-tahanan enzim tubuh terhadap radikal bebas. Beberapa mineralesensial termasuk selenium, tembaga, dan seng dilibatkandalam susunan atau aktivitas katalitik enzim-enzim tersebut .Apabila katalis yang larut air, seperti tembaga digunakan,fenolat hidrofilik dan askorbat sering tampak menjadiantioksidan yang lebih efektif daripada antioksidan hidrofobik,seperti -tokoferol(2) . Antioksidan adalah suatu substansi yangmenghentikan atau menghambat kerusakan oksidatif terhadapsuatu molekul target(5) .Garis pertahanan ke-2 adalah senyawa dengan beratmolekul kecil yang bekerja sebagai antioksidan, bereaksidengan mengoksidasi senyawa kimia, mengurangi kapasitasefek yang merusak. Beberapa, seperti glutathion, ubiquinoldon asam urat, diproduksi oleh metabolisme normal. Ubi-quinol adalah satu-satunya antioksidan larut lemak yangdisintesis oleh sel-sel hewan dan diyakini memainkan perananpenting dalam pertahanan seluler terhadap kerusakanoksidatif (4) . ANTIOKSIDAN SERTA KAITANNYA DENGANNUTRISI DAN PENYAKIT KRONIS Antioksidan dengan berat molekul kecil lainnya ditemu-kan dalam makanan, yang diketahui adalah vitamin E, vitaminC dan karotenoid. Beberapa makanan juga mengandungsubstansi antioksidan lain. Sebagian besar antioksidan yangdijumpai dalam makanan tersebut adalah fenolat atau senyawapolifenolat. Meskipun substansi tersebut belum diketahuifungsi nutrisinya, akan tetapi mungkin penting bagi kesehatanmanusia karena potensi antioksidannya(4) . Tabel 3. Beberapa makanan yang mengandung antioksidan non-nutrien(4) Produk Antioksidan KedelaiTeh hijau, teh hitamKopiAnggur merah Rosemary, sage, bumbu-bumbu lainnyaJeruk dan buah-buahan lainnyaBawang merahZaitunIsoflavon, asam fenolatPolifenol, catechinEster fenolatAsam fenolatAsam karnosat, asam rosmaratBioflavonoid, chalconeQuercetin, kaempferolPolifenol Bukti substansial yang menghubungkan ROS denganpenyakit, mengarah pada penelitian mengenai nutrien anti-oksidan dan antioksidan farmakologis untuk pencegahanpenyakit(3) . Antioksidan dapat disintesis dalam sel (misal, glutathion/ enzim katalase antioksidan, superoksidase dismutase (SOD),dan glutathion peroksidase); dihasilkan dari makanan (misal,vitamin E, vitamin C dan flavonoid) atau secara farmakologisdari suplemen dan obat (misal n-asetilsistein, NAC) (3).Sejumlah penelitian epidemiologis telah menguji perananspesifik nutrien antioksidan dalam pencegahan penyakit.Sebagai contoh : konsumsi vitamin C yang tinggi dikaitkandengan penurunan risiko kanker. Vitamin C atau glutathiondapat membersihkan OH yang sangat reaktif (3) . Fenolat yangmerupakan 1 dari kelompok utama komponen makanan non-esensial dikaitkan dengan penghambatan aterosklerosis dankanker(2) . Konsumsi vitamin E yang cukup, penting dalammemperkecil resiko penyakit jantung koroner(6) .

Vitamin Emencegah penyebaran kerusakan oleh radikal bebas dalammembran biologik dengan kemampuannya membersihkanradikal proksil(3). Konsumsi makanan flavonoid, antioksidan Tabel 4. Nutrien dan pertahanan antioksidan(5) .Nutrian Peranannya dalam tubuh manusia Besi Katalase, memperbaiki fungsi mitokondria,hemoglobin.Mangan Mn-SOD dalam mitokondriaTembaga Cu, Zn-SOD caeruloplasmin.Seng Cu, Zn-SOD : lebih menghasilkan sifat antioksidan ?Menstabilkan stuktur membran ?Protein Asam amino yang mengandung sulfur diperlukan untuk membuat GSH, SOD, katalase, glutathion reduktase danperoksidase, transpor logam, dan pemyimpanan protein.Albumin, sebagai pembawa antioksidan tembaga sacrifical dalam plasma.Riboflavin(vit. B. yanglarut dalam air)Glutathion reduktase, memperbaiki fungsi mitokondria,dibutuhkan untuk membuat FMN & FAD.Selenium Glutathion peroksidase, fungsi tiroid; dapat membantumendetoksifikasi karsinogen?Vitamin E(tokoferol,vitamin yanglarut lemak)Melindungi terhadap proses peroksidasi lipid; dapatpula membantu menstabilkan struktur membran.Vitallin C (asamaskorbat vitaminyang larut air)Enzim hidroksilase; antioksidan yang larut air, mendaurulang vitamin E (?), mengurangi karsinogen nitrosamin.-karotenPrekursor vitamin A. Dapat mempunyai beberapa sifatantioksidan-pembersih kuatsinglet O2, dapat bereaksidengan radikal peroksil. Beberapa melaporkan bahwa-karoten menghambat proses peroksidasi lipid dalammembran, tetapi hanya pada konsentrasi O2yangrendah.Lycopene Pigmen merah orange pada tomat. Pembersih kuat singlet O2. Diperkirakan menjadi antioksidanin vivo, tetapi belum ditetapkan. Retinol (vitaminA; vitamin yanglarut lemak)Beberapa sifat antioksidan dibuktikan secara in vitro,tetapi tidak ada bukti yang baik bahwa, retinol bekerjasebagai antioksidan secara in vivo.Nikotinamid(vitamin B)Dibutuhkan untuk membuat NAD+, NADH, NADP+ ,NADPH - diperlukan untuk glutathion reduktase.Penting dalam metabolisms sel dan produksi energi. yang terdapat dalam sayuran, teh, dan minuman anggur,baru-baru ini juga menunjukkan perbandingan terbalik dengankematian akibat penyakit jantung koroner(7). Flavonoidmengurangi OH, O2-, dan radikal peroksil(3) . Berikut inidihadirkan label nutrien-nutrien yang berperan sebagai anti-oksidan dalam tubuh manusia.Beberapa nutrien yang diketahui sebagai antioksidan,ternyata ada yang mempunyai dampak yang kurang mepankreas dan kanker perut. Akan tetapi, konsentrasi oral dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi lambung dengan diaredan asidisikasi urin, yang dapat dikatakan sebagai awal daripembentukan batu injal .nguntungkan terhadap kesehatan, misalnya: fenolat,-karoten,vitamin A dan vitamin C.Ada bukti yang kuat bahwa makanan fenolat bermanfaatbagi kesehatan manusia, tetapi hubungan antara bioaktivitasdan sifat antioksidannya memerlukan penelitian lebih jauh.Fakta bahwa antioksidan fenolat dapat menjadi prooksidatif dan antioksidatif menunjukkan, dibawah kondisi tertentu dandalam jaringan tertentu, fenolat dapat lebih beresiko oksidatif daripada bermanfaat(2) . PENUTUP Banyak faktor mempengaruhi aktivitas antioksidan. Padaaktivitas kimia faktor seperti kelarutan, bioavailabilitas, danretensi jaringan seharusnya dipertimbangkan dalam meng-evaluasi bioaktivitas antioksidan(2).-karoten yang beketja sebagai antioksidan kondisifisiologis normal (gaya tegang oksigen yang rendah), dapat juga bekerja sebagai prooksidan pada konsentrasi tinggi dankondisi yang lebih bersifat oksidatif (seperti dalam paru-parupara perokok) sehingga meningkatkan resiko kanker paru-paru (3,4)

pankreas dan kanker perut. Akan tetapi, konsentrasi oral dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi lambung dengan diaredan asidisikasi urin, yang dapat dikatakan sebagai awal daripembentukan batu ginjal(5).nguntungkan terhadap kesehatan, misalnya: fenolat, -karoten,vitamin A dan vitamin C.Ada bukti yang kuat bahwa makanan fenolat bermanfaatbagi kesehatan manusia, tetapi hubungan antara bioaktivitasdan sifat antioksidannya memerlukan penelitian lebih jauh.Fakta bahwa antioksidan fenolat dapat menjadi prooksidatif dan antioksidatif menunjukkan, dibawah kondisi tertentu dandalam jaringan tertentu, fenolat dapat lebih beresiko oksidatif daripada bermanfaat(2) .

Anda mungkin juga menyukai