Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 1 Kelas A
Hypodontia
hyperdontia
Tahap Histodiferensiasi
Kelainan Struktur Gigi
1. Amelogenesis Imperfekta Kekurangan jaringan enamel sebagian atau seluruhnya mengakibatkan mahkota yang kasar, berwarna kuning sampai coklat, beresiko tinggi untuk rusak. 2. Dentinogenesis Imperfekta Gigi ini lemah karena kurang dukungan dari jaringan dentin. Klinis semua gigi susu/tetap berwarna biru keabu-abuan sampai kuning, kadang-kadang bertukar warna. Radiologis menunjukkan saluran akar dan ruang pulpa sebagian atau sama sekali tidak ada. Dentinogenesis Imperfekta 3. Enamel Hypoplasia Gangguan pada ameloblast ketika pembentukan enamel matrik. Amelogenesis Imperfecta
Tahap Morfodiferensiasi
Kelainan Ukuran Gigi 1. Microdontia/dwarfism Ukuran gigi lebih kecil dari normal. Mikrodontia terbagi menjadi: True microdontiayang terjadi pada seluruh gigi penderita dwarfisme False microdontia, yang sering terjadi pada gigi insisivus lateral atas dan molar ketiga. 2. Macrodontia/gigantism Makrodontia adalah ukuran gigi lebih besar daripada gigi normal. Makrodontia terbagi menjadi: True macrodontia, terjadi pada seluruh gigi penderita gigantisme False macrodontia, terjadi pada beberapa gigi dan biasanya insisivus dan kaninus.
False microdontia
False macrodontia
Germinasi
fusion
Concrescence
Akar Tambahan
9. Hypercementosis pembentukan jaringan sementum yang berlebihan sekitar akar gigi setelah gigi erupsi 10.Dilaserasi akar dan mahkota gigi yang sangat bengkok/distori 11.Atrisi, Abrasi, dan Erosi Atrisi yaitu gigi aus karena terpakai untuk mengunyah/bruxism. Abrasi yaitu gigi aus karena mekanis. Erosi yaitu gigi aus karena chemis.
Abrasi
Atrisi
Tahap Aposisi
Perubahan Pada Warna 1. Exsogenous Stains perubahan warna mungkin disebabkan pigmen pada substansi makanan (kopi, tobako) atau diwarnai oleh produk dari bakteri kromogenik pada plak gigi. 2. Endogenous Stains contohnya: Tetracycline Stain: Cytotoxic chemotherapy Flourosis
Tetracycline Stain
flourosis
Tahap Erupsi
Kelainan Erupsi Gigi 1. Neonatal teeth: merupakan gigi yang telah erupsi pada waktu kelahiran 2. Gigi Impaksi: Gigi terpendam adalah gigi yang gagal erupsi karena kekurangan daya erupsi, rintangan mekanis. 3. Erupsi Prematur/Dini: Erupsi yang terjadi sebelum waktunya. 4. Erupsi Lambat: Erupsi gigi yang terjadi melewati waktu yang seharusnya
Neonatal teeth
Micrognatia
Macrognatia
4. Tonus Palatinus Torus merupakan pembengkakan pada rahang yang menonjol dari mukosa mulut yang tidak berbahaya dan disebabkan oleh pembentukan tulang normal yang berlebihan Tonus Palatinus
1. infeksi oral yang berat, meluas dan menghancurkan sebagian wajah dan dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani. Bakteri utama yang berpengaruh adalah bakteri anaerob termasuk Fusibacterium necrophorum, Prevotella intermedia dan spirochaetes 2. Actinomycosis kronik suppuratif infeksi disebabkan oleh bakteri filamentous, biasanya Actinomyces israelii. 3. Ostemolitis Akut peradangan akut pada tulang dan tulang marow dari mandibula dan maksila paling sering terjadi karena adanya perpanjangan abses periapikal. 3. Osteomilitis Kronis salah satu gejala sisa osteomielitis akut (baik yang tidak diobati atau tidak diobati), merupakan penyakit jangka panjang. bakteri (misalnya, stafilokokus, streptokokus, Bacteroides, actinomyces) merupakan penyebab untuk sebagian besar kasus osteomielitis kronis. 4. Osteomilitis Garre Osteomielitis Garre, atau kronis osteomielitis dengan periostitis proliferatif, pada dasarnya adalah subtipe dari osteomielitis kronis yang sudah ada, dengan adanya
Infeksi Bakteri Pada Tulang Rahang Maxcillofacial Gangrene (Noma, Cancrum Oris)
Noma
Osteomylitis Akut
Actinomadura
Epstein-barr virus
Neoplasma
Tumor yang berasal dari epitel:
1. Ameloblastoma: suatu tumor epithelial odontogenik yang berasal dari jaringan pembentuk gigi, bersifat jinak, tumbuh lambat, penyebarannya local invasive dan dekstruktif serta mengadakan proliferasi ke dalam stroma jaringan ikat. 2. Squamous Odontogenic Tumor: pulaupulau multipel dari epitel skuamosa (sering dengan degenerasi kistik pada bagian sentral, dan muncul dalam prosessus alveolar dari proliferasi sisa Malazzes atau hiperplasia pseudoepiteliomatosa gingiva. 3. Clear Cell Odontogenic Tumor: Berasal dari odontogenik, tetapi histogenesisnya belum. 4. Ameloblastic Karsinoma: bentuk yang sangat jarang dari ameloblastoma yang menunjukkan gambaran histopatologi dari keganasan pada tumor primary atau rekuren atau pada lesi metastatic. 5. Intraalveolar Carcinoma: Merupakan tipe umum dari karsinoma alveolar yang berasal
ogenic Fibroma
Cementoblastoma
Kelainan lain
1. Idiopathic Osteoclerosis: ditujukan kepada focal area dari peningkatan densitas yang mana tidak diketahui penyebabnya dan tidak bisa dihubungkan dengan beberapa peradangan, displasia, neoplasia atau kerusakan sistemik. 2. Massive Osteolysis: penyakit langka yang ditandai oleh kerusakan spontan dan biasanya progresif dari satu atau lebih tulang. 3. Penyakit Paget tulang (Paget's Disease of Bone): Penyakit Paget tulang adalah suatu kondisi yang ditandai oleh resorpsi abnormal dan anarkis dan deposisi tulang, yang dihasilkan dan didisorsi dan melemahnya tulang yang terkena. 4. Fibrous dysplasia: gambaran pertumbuhan tumor yang diperlihatkan dengan proliferasi berlebihan jaringan fibrous bersama-sama dengan tulang trabekula menggantikan tulang yang normal. 5. Cemento osseous dysplasia: terjadi pada gigi dan merupakan lesi tipe ini yang paling sering ditemukan dalam kehidupan seharihari. 6. Periapikal cement-osseus dysplasia: Sering melibatkan periapikal gigi pada region anterior rahang bawah. Lesi yang sulit
TERIMA KASIH