Anda di halaman 1dari 5

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat dan dapat merambat dalam ruang hampa. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan, dimana arah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus. Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz. Gelombang elektromagnetik termasuk gelombang transversal. Hipotesis keberadaan gelombang elektromagnetik menurut James Clark Maxwell (Maxwell) adalah: Jika medan magnet dapat menimbulkan medan listrik, maka sebaliknya, perubahan medan listrik dapat menyebabkan medan magnet.

Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik.

Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan. Kebenaran hipotesa Maxwell tentang adanya gelombang elektromagnetik pada akhirnya dibuktikan oleh Heinrich Hertz. Ia menemukan cara menghasilkan gelombang radio dan menentukan kelajuannya. Eksperimen Hertz ini berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang berdekatan) sebagai

pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar dan penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini:

Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik. Dan dengan kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik. Selain Maxwell, ilmuan lain juga menjelaskan hipotesa tentang gelombang elektromagnetik, seperti: 1. Oersted Pada percobaan Oersted ini, ia menjelaskan bahwa arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet, dan ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah saat Oersted telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet ini dikenal sebagai Hukum Ampere. Dan Oersted juga menjelaskan bahwa arus listrik dalam konduktor menghasilkan medan magnet disekitarnya. 2. Faraday Medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam

bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ini ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry. Transmisi gelombang elektromagnetik dalam ruang adalah sebagai gelombang transversal sehingga GEM juga mempunyai karakterisasi gelombang. Gelombang dikarakterisasikan oleh frekuensi (f) dan panjang gelombang (). v kecepatan (m/s), diruang bebasv =c = 3 x 108 m/s panjang gelombang (m) frekuensi (Hz)

Spektrum Gelombang Elektromagnetik


Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi,atau tenaga per foton. Dan spektrum ini secara langsung berkaitan dengan:

Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi, hasilnya kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1eV/GHz Panjang gelombang dikalikan dengan energi per foton adalah 1.24 eVm

Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik dapat diidentifikasi berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya. Contohnya adalah cahaya, merupakan gelombang elektromagnetik sebagaimana gelombang radio atausin a r -X. Masing-masing memiliki penggunaan yang berbeda meskipun mereka secara fisika menggambarkan gejala yang serupa, yaitu gejala gelombang, lebih khusus lagi gelombang elektromagnetik. Mereka dibedakan berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya.

Gambar berikut ini menunjukkan spektrum gelombang elektromagnetik.

Hubungan antara frekuensi (f) dan panjang gelombang dan kecepatan rambat gelombang (c) dapat disimpulkan dengan rumus :

c=
Diruang hampa nilai c tetap , sedangkan nilai f bergantung pada nilai . Jika kecil,F besar.atau berlaku sebaliknya. Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektro volt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energy menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (0,5 mm). Istilah "spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 - 700 nm).

Berikut adalah tabel perbandingan gelombang :

Anda mungkin juga menyukai