Anda di halaman 1dari 24

ABDUL ROHMAN SAYYID HADIAN UJANG PERMANA EVI ATIKAH

Bagaimana pegertian dan pendapat ulama tentang Nasikh dan Mansukh? Seperti apa bentuk-bentuk Nasakh dalam AlQuran? Ada berapa macam Nasakh yang dibahas dalam Al-Quran? Bagaimana cara dan metode untuk mengetahui adanya Nasikh dan Mansukh pada ayat Al-Quran? Para Ulama membagi Nasakh menjadi berapa macam? 6. Seperti apa hikmah ynag terkandung pada adanya Nasakh dalam Al-Quran?

Andaikan al-Qur'an tidak diturunkan dari Allah, isinya pasti saling bertentangan([4]). Ungkapan ini sangat penting dalam rangka memahami dan menafsirkan ayat-ayat serta ketentuan-ketentuan yang ada dalam al-Qur'an. Kitab Suci yang terdiri dari 6000 ayat lebih dan terbagi dalam 114 kelompok surat, mengandung berbagai jenis pembicaraan dan persoalan. Didalamnya terkandung antara lain nasihat, sejarah, dasar-dasar ilmu pengetahuan, keimanan, ajaran budi luhur, perintah dan larangan. Masalah-masalah yang disebutkan terakhir ini, tampak jelas dengan adanya ciri-ciri hukum didalamnya. Semua jenis masalah ini terkait satu dengan lainnya dan saling menjelaskan. Dalam kaitan itu, Imam Suyuthi maupun Imam Syathibi banyak mengulas prinsip tersebut. Mereka mencatat adanya pendapat yang memandang adanya tiap ayat atau kelompok ayat yang berdiri sendiri. Tapi semuanya berpendapat bahwa antara satu ayat dengan ayat lainnya dari al-Qur'an tidak ada kontradiksi (ta'arudl). Dari asas inilah lahir metode-metode penafsiran untuk meluruskan pengertian terhadap bagian-bagian yang sepintas lalu tampak saling bertentangan. Adanya gejala pertentangan (ta'arudl) yang demikian merupakan asas metode penafsiran dimana Nasikh-Mansukh merupakan salah satu bagiannya([5]).

Ada beberapa pengertian nasakh antara lain : a. Menghilangkan (Izalah) yaitu mengganti ayat sebelumnya. b. Mengganti (Tabdil) yaitu mengoreksi dan meralat kalimat dengan yang lain yang lebih baik, namun kandungannya tetap. c. Memalingkan (Tahwil) yaitu ayat yang di mansukh diperbaharui kandungan-kandungannya sehingga lebih jelas. d. Menukil (memindahkan) yaitu memindahkan peletakan kata dalam suatu ayat agar lebih baik arti dan maknanya. e. Mengkhususkan (Tahshish) yaitu mengkhususkan/ menspesifikkan pembahasan ayat menjadi lebih terperinci sehinga lebih mudah dipahami.

Dalam berbagai referensi secara umum amtsal ada beberapa jenis yaitu : a. Dasar pendapat ini adalah firman allah SWT : ( 601 : ) Artinya : Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atauyang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? (QS. Al-Baqarah: 106) Ulama-ulama yang berpendapat seperti ini adalah Imam Syafii (204 H), An Nahas (388 H), As Suyuti (911 H) dan Asy Syukani (1250 H).

b. Tidak adanya naskah dalam Al-Quran


24(: (

Artinya : Yang tidak datang kepadanya (Al-Quran) kebatilan baik dari depanmaupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (QS. Fushilat :42) Golongan ini mengartikan lafadz dalam surat Al Baqarah ayat 106 dengan arti mukjizat. Sehingga lafadz ini bukan diartikan ayat dalam Al-Quran tetapi yang dimaksud dengan yang lain. Ulama-ulama yang berpendapat seperti ini adalah antara lain : Abu Muslim Al Abu Muslim Al Ashfahany (322 H, Imam Al Fakhrur Razy-Syafii Mazhaban (605 H), Muhammad Abduh (1325 H), Sayyid Rasyid Ridla (1354 H), Dr, Taufiq Shidqy dan Ustadz Khudhaybey.

a. Menasakhkan apa yang diperintah sebelum pelaksanaannya. ( 21 : ( Artinya : Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraankhusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepadaorang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak memperoleh (yang akandisedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang. (QS. Al Mujadalah : 12)

shalat dari baitul maqdis ke kabah di makkah. ( (441 : Artinya : Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, makasungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamuberada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orangorang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil)memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yangmereka kerjakan (QS. Al Baqarah: 144)

a. Menasakhkan tilawah dan hukumnya b. Menasakhkan hukum, tilawah tetap c. Menasakhkan tilawah, hukumnya tetap

a. Surat yang tidak adanya nasikh mansukh: 43 surat b. Surat yang tidak adanya nasikh saja : 6 surat. c. Surat yang tidak adanya mansukh saja : 40 surat d. Surat yang terdapat padanya nasikh : 31 surat.

a. Nash yang shahih dari rasulullah b. Keterangan para sahabat c. Perlawanan yang tidak dapat dikompromikan serta diketahui tarikh (sejarah) turunnya ayat-ayat itu. d. Menasakhkan

a. Nasakh Al-Quran dengan Al-Quran b. Nasakh Al-Quran dengan Hadits c. Nasakh Hadits dengan Al-Quran d. Nasakh Hadits dengan Hadits

a. Mengetahui keshalihan seorang hamba b. Menuju derajat syariat yang sempurna c. Menguji orang-orang mukallaf dengan mengikuti adanya nasikh mansukh d. Menjelaskan hal-hal yang baik dan mudah bagi umat.

Aku tak menegerti???.... ..

Ada beberapa pengertian nasakh antara lain : 1. Menghilangkan (Izalah) 2. Mengganti (Tabdil) 3. Memalingkan (Tahwil) 4. Menukil (memindahkan) 5. Mengkhususkan (Tahshish) Pembagian Nasakh a. Nasakh Al-Quran dengan Al-Quran b. Nasakh Al-Quran dengan Hadits c. Nasakh Hadits dengan Al-Quran d. Nasakh Hadits dengan Hadits

Dengan mengetahui, memahami ilmu nasikh mansukh dalam Al-quran kita akan semakin yakin bahwa al-Quran diturunkan dari Allah SWT. Dan semakin kuatpula keyakinan bahwa Al-Quran merupakn mukjizat yang paling agung.

TERIMA KASIH Haturnuhun Thank ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai