Anda di halaman 1dari 2

Anggota Kelompok : Juanita Ayu Wijayanti Kiki Iwan Ayuditya Lalu Tarjian Antarido Novita Wahyuningtyas Prilia Cantya

Yovita Kelas : B/KM/IV (14.10.2073) (14.10.2076) (14.10.2077) (14.10.2084) (14.10.2085)

Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit TBC

Pengertian TBC Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang pada siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin namun sesuai fakta yang ada bahwa penderita penyakit TBC lebih banyak menyerang pada usia produktif yang berkisar antara usia 15 tahun 35 tahun.

Gejala penyakit TBC Gejala klinis tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala lokal dan gejala sistemik, bila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal ialah gejala respiratori atau gejala-gejala yang erat hubungannya dengan organ pernapasan (sedang gejala lokal lain sesuai dengan organ yang terlibat). Gejala respiratori ialah batuk lebih dari 2 minggu, batuk bercampur darah. Bisa juga nyeri dada dan sesak napas. Selanjutnya ada gejala yang disebut sebagai gejala sistemis antara lain demam , badan lemah yang disebut sebagai malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun menjadi semakin kurus. Gejala respiratori sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai gejala yang cukup berat tergantung dari luas lesi, sehingga pada kondisi yang gejalanya tidak jelas sehingga terkadang pasien baru mengetahui dirinya terdiagnosis Tuberkulosis saat medical check up.

Penularan penyakit TBC Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis, anak anak sering mendapatkan penularan dari orang dewasa di sekitar rumah maupun saat berada di fasilitas umum seperti kendaraan umum, rumah sakit dan dari lingkungan sekitar rumah. Oleh sebab itu masyarakat perlu menyadari bila dirinya terdiagnosis tuberkulosis maka hati hati saat berinteraksi dengan orang lain agar tidak batuk sembarangan , tidak membuang ludah sembarangan dan sangat dianjurkan untuk bersedia memakai masker atau setidaknya sapu tangan atau tissue.

Penanggulangan penyakit TBC Upaya promotif : memberikan penyuluhan dan informasi kepada masyarakat tentang penyakit TBC agar masyarakat dapat mengetahui gejala dan penularan penyakit TBC, melakukan upaya peningkatan gizi masyarakat dan peningkatan kebugaran jasmani. Upaya preventif : Menutup mulut waktu batuk dan bersin, tidak meludah di sembarang tempat, ventilasi rumah yang baik agar kondisi rumah tidak lembab, tidur dan olahraga yang cukup, meningkatkan daya tahan tubuh dengan gizi seimbang, tidak merokok dan minumminuman beralkohol. Upaya kuratif : Obat-obat yang digunakan untuk pengobata TBC antara lain INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid. Upaya rehabilitatif : Terapi mental mantan penderita TBC, pengembalian kondisi tubuh paska sakit.

Pencegahan penyakit TBC Primer : Makan makanan sehat seimbang, membiasakan diri berperilaku hidup sehat, rumah dengan ventilasi yang baik. Sekunder : Memperiksakan diri ke Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik terdekat apabila terasa gejala awal, melakukan pemeriksaan secara berkala, minum obat secara rutin. Tersier : Penggunaan media pendidikan untuk mengurangi cacat sosial dari TBC, serta penegasan perlunya rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai