Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Setiap hari manusia pasti menghasilkan sampah. Setiap individu menghasilkan jenis dan banyak sampah yang berbeda sesuai dengan aktivitas yang mereka lakukan. Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat juga menjadi faktor meningkatnya jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbunan sampah memerlukan pengelolaan.

Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan.

Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain; 3) sampah yang berupa debu/abu; dan 4) sampah yang berbahaya bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia yang berbahaya.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengelolaan sampah rumah tangga karena sampah rumah tangga adalah sampah yang paling sering dan lazim ditemukan. Biasanya sampah rumah tangga terdiri dari sampah organik seperti sisa makanan, sisa sayuran, daun, dan lain-lain serta sampah anorganik seperti logam, plastik, kertas, dan sebagainya. sampah yang teronggok begitu saja di tempat sampah atau tempat pembuangan sampah memperlihatkan bahwa manusia hanya bisa memakai dan membuang sisa yang mereka pakai atau gunakan. Padahal barang-barang yang sudah tidak terpakai yang disebut sebagai sampah terkadang bahkan sering adalah barang yang masih berguna. Tergantung kejelian dan kreatifitas seseorang memandangnya. Sesuatu yang disebut sampah tersebut sebenarnya bisa dikelola dengan sedikit sentuhan tangan orang yang kreatif dan imajinatif. Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis,

menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Apresiasi pemerintah dan masyarakat selalu dituntut untuk melakukan pengelolaan sampah sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara mandiri dan menjadi sumberdaya. Mencermati penomena di atas maka sangat diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat dalam upaya mewujudkan lingkungan rumah yang nyaman, bersih dan hijau. karena kebersihan yang paling utama bukan berasal dari sekolah atau tempat-tempat umum, melainkan dari rumah kita sendiri. Seandainya setiap rumah mempunyai kesadaran untuk mengelola sampah rumah tangga masing-masing, maka akan tercipta lingkungan yang bersih, sehat, nyaman, asri dan indah.

I.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan sampah rumah tangga? 2. bagaimana cara mewujudkan lingkungan rumah yang nyaman dan asri serta terbebas dari sampah?

I.3 Tujuan Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum II 2. Untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan sampah rumah tangga 3. Untuk mengetahui cara mewujudkan lingkungan rumah yang nyaman dan asri serta terbebas dari sampah.

I.4 Metode Penulisan Makalah ini ditulis berdasarkan studi kepustakaan. Dalam tulisan ini, semua literature yang berhubungan dengan permasalahan, ditelaah, dibandingkan satu sama lain guna mendukung pemecahan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah juga didefinisikan oleh banyak orang sebagai barang yang sudah tidak ada gunanya dan keberadaannya hanya menganggu. Jadi, segala sesuatu (benda) yang sudah tidak ada fungsinya lagi disebut sebagai sampah. Jenis-jenis sampah Berdasarkan sumbernya 1. Sampah alam 2. Sampah manusia 3. Sampah konsumsi 4. Sampah nuklir 5. Sampah industri 6. Sampah pertambangan Berdasarkan sifatnya 1. Sampah organik dapat diurai (degradable) 2. Sampah anorganik tidak terurai (undegradable) 3. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos; 4. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton

II.2 Sistem Pengolahan Sampah Sistem Pengolahan Sampah ada ( 2 ) yaitu : a. Sistem Pengelolaan Formal.

Yaitu pengumpulan pengangkutan, dan pembuangan yang di lakukan oleh aparat pemerintah setempat, misalnya Dinas kebersihan dan pertamanan. Pemerintah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk menangani kegiatan ini. Disamping itu juga di sediakan Tempat Penampungan Akhir ( TPA ) untuk menampung dan mungkin mengolah sampah yang masuk. Sistem ini terdapat kelemahannya, karena sudah menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan, seringkali peran aktif dari masyarakat kurang dan cuek terhadap pengelolaan sampah.

b. Sistem Masyarakat In Formal. Yaitu aktivitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari sebagian masyarakat. Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam kebersihan lingkungan desa seperti pemulung dan Industri daur ulang, baik jenis kertas, plastik, kaleng, seng, botol, kardus, dll. Terdapat manfaat ganda dari kegiatan pemulung yang pertama menjaga kebersihan dan yang kedua terdapat nilai ekonomi pada sampah-sampah yang di kumpulkan.

c. Sistem Pengelolaan Mandiri Yaitu masyarakat membersihkan, dan mengumpulkan serta mengelola sampah mereka sendiri atau yang disebut dengan daur ulang. Jadi ada masyrakat yang sadar dan perduli akan lingkungan sehingga mereka mendaur ulang sampah

mereka sendiri untuk digunakan kembali atau bahkan untuk dijadikan benda bernilai ekonomi.

II.3 Pengolahan Sampah Rumah Tangga a.Sampah Organik Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsipprinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimalisasi sampah harus dijadikan prioritas utama. Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industriindustri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah. Pada pokok bahasan ini mengacu pada pengolahan sampah rumah tangga, maka banyak yang bisa kita lakukan. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga ini yang berperan bukan hanya ibu kita sebagai pengurus rumah tetapi semua anggota keluarga. Seperti yang dijelaskan di atas berdasarkan sifatnya sampah ada dua jenis. Jenis pertama adalah sampah organik. Sampah organik adalah sisa sampah yang mudah membusuk dan mudah terurai. Contohnya adalah sisa-sisa makanan kita setiap hari. Biasanya makanan sisa yang sudah tak bisa dimakan dibuang oleh Ibu kita ke tempat sampah. Padahal sisa makanan yang berupa sampah organik tersebut bisa dimanfaatkan menjadi pupuk organik (pupuk kompos). Begitu pula dengan dedaunan yang jatuh di halaman rumah yang biasanya hanya dikumpulkan dan dibakar.

Berikut adalah cara membuat pupuk kompos dari sampah organik : Cara pembuatan : 1. Siapkan Bak plastik (beri beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air) 2. Isi wadah bak plastik dengan pasir setelah itu masukkan sampah organik dan sampah seperti sayuran, buah, atau dedaunan. 3. Lalu masukkan lagi kotoran ternak seperti kotoran ayam, kotoran kambing atau lainnya. 4. Lalu taburi dengan abu gosok kemudian ditaburi tanah secukupnya. 5. Diamkan selama 1 2 bulan dan jaga bak plastik tersebut agar tetap lembab.

bak untuk wadah kompos Begitulah cara membuat pupuk kompos dari sampah organik. Hasil dari daur ulang yang berupa pupuk tersebut dapat kita manfaatkan pada tanamantanaman dipekarangan rumah. Sehingga biaya pengeluaran untuk membeli pupuk sebagai perawatan terhadap tanaman kesayangan tidak diperlukan lagi. Bahkan pupuk yang terbuat dari sampah organik tersebut bisa menghasilkan nilai ekonomis dengan cara dijual kembali.

Sebenarnya cara daur ulang ini adalah dari kita, oleh kita, untuk kita. Apa yang kita gunakan, sisa yang tak bermanfaat lagi tapi bisa berubah fungsi oleh kita dikelola dengan demikian rupa sehingga hasilnya pun untuk kita kembali. Dengan begitu, sampah organik tersebut tidak hanya teronggok di tempat pembuangan sampah dan meninggalkan bau busuk. b. Sampah anorganik Mengolah sampah anorganik sebenarnya tidak susah. Meskipun sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk dan sukar terurai. Kebanyakan dari sampah anorganik adalah sampah kering berupa kertas, plastik, logam, dan sebagainya. Sampah anorganik yang biasanya hanya berujung di tempat pembuangan sampah sebenarnya bisa di daur ulang. Daur ulang (Recycle) adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Daur ulang juga merupkan bagian ketiga dari proses hierarki sampah yaitu 3R (Reuse, Reduce, and Recycle). Merujuk pada pengertian daur ulang di atas, maka sampah rumah tangga berupa sampah anorganik juga dapat di daur ulang dan dipakai kembali. Misalnya saja kantong plastik yang digunakan sehabis belanja. Seharusnya kantong plastik itu tidak dibuang begitu saja, melainkan disimpan untuk dipakai kembali sehingga pada penggunaan berikutnya kita tidak perlu membeli kantong plastik lagi. Untuk lebih ramah lingkungan pada saat berbelanja membawa keranjang belanja sendiri dari rumah atau menggunakan kantong kain ramah lingkungan yang bisa di daur ulang. Kertas, merupakan sampah yang paling umum dalam sampah rumah tangga. Mungkin hampir setiap anggota keluarga setiap harinya menggunakan kertas. Kebanyakan dari kita menulis pada satu halaman kertas setelah itu menulis pada lembaran kertas yang lain, padahal untuk lebih menghemat kertas sebaiknya menggunakan kertas tersebut secara bolak balik. Bila kita bisa menghemat

pemakaian kertas sebesar 1 kg saja per orang per tahun, maka dalam setahun di Indonesia saja kita bisa menyelamatkan 5,28 juta batang pohon (dengan asumsi penduduk Indonesia sebesar 220 juta jiwa). Dengan semakin sedikitnya pohon yang ditebang, secara tidak langsung kita juga akan mengurangi terjadinya efek global warming. Selanjutnya adalah sampah plastik bekas bungkus makanan, sabun, detergen dan sebagainya. Di desa.... masyarakat setempat memanfaatkan plastik bekas bungkus barang tersebut menjadi benda yang menarik dan ekonomis seperti sendal, tas, dan sebagainya. Berikut dicontoh mendaur ulang sampah plastik.

Alat dan bahan:

1. 4 kemasan plastik 450 ml dengan corak dan warna yang senada (2 buah untuk sisi depan dan belakang, 2 buah lagi untuk sisi kiri dan kanan).50cm bisban dengan ukuran lebar 3cm untuk tali tas. 2. 1m bisban dengan ukuran lebar 2cm. 3. 4cm perekat 4. 30cm renda katun sebagai pemanis. 5. Jarum (ukuran 16) dan benang jahit berwarna senada. Cara membuat:

1.Bersihkan kemasan plastik dari segala noda dan kotoran. Untuk membersihkannya Anda bisa menggunakan kertas tisu. Jika noda sulit dibersihkan, Anda bisa merendam plastik di dalam air hangat. Jangan menggunakan air yang terlalu panas, karena akan merusak tekstur plastik. 2.Gunting dua buah kemasan dengan ukuran yang diinginkan. Usahakan potongan kedua kemasan plastik memiliki ukuran yang sama. 3.Gunting dua kemasan lain (untuk sisi kiri dan kanan) menjadi dua bagian lebarnya (7cm). Jahit bisban pada sisi lebar masing-masing kemasan yang sudah dipotong. 4.Pasang dan jahit perekat, dengan menggunakan mesin jahit, pada bagian dalam masing sisi depan dan belakang.
9

5.Pasang dan jahit bisban lebar 3cm pada bagian permukaan plastik (sisi depan dan belakang), sebagai tali tas. 6.Kemudian pasang dan jahit renda katun sekaligus bisban pada sisi atas lembar kemasan plastik. Lakukan langkah ini pada kemasan plastik untuk sisi depan dan belakang. 7.Sambungkan kedua kemasan plastik yang sudah dipotong berukuran 7cm (untuk sisi kiri dan kanan tas). Sehingga membentuk lembaran panjang. 8.Hubungkan dan sambung dengan jahitan mesin, bagian tadi (no.7) dengan lembaran plastik untuk sisi depan dan belakang. 9.Lalu pasang bisban pada seluruh tepinya. Jadilah sebuah tas mungil nan cantik, berbahan kemasan plastik. Cara yang sama juga bisa dilakukan untuk tas yang berukuran lebih besar.

II.4 Menciptakan lingkungan rumah yang bersih, sehat, nyaman dan asri. Berkaitan dengan pembahasan pengelolaan sampah dengan cara daur ulang di atas, maka lingkungan rumah yang bersih, sehat, nyaman dan asri dapat tercipta. Rumah yang bersih adalah rumah yang terbebas dari kotoran dan sampah. Pemilik rumah yang cerdas dan perduli terhadap lingkungan senantiasa membersihkan sampah dan meminimalisir sampah dengan cara menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai berkali-kali dan mendaur ulang sampah untuk dijadikan barang baru yang berguna dan bernilai.

10

Jika rumah sudah bersih, maka lingkungan dan penghuni rumah tersebut akan bebas dari penyakit. Karena tidak ada kuman dan sumber penyakit yang betah berada di lingkungan rumah yang bersih. Lingkungan rumah yang bersih dan sehat menciptakan tempat yang nyaman. Anggota keluarga bebas beraktivitas tanpa terganggu pemandangan dan bau yang tidak sedap yang berasal dari tumpukan sampah. Penghuni rumah yang cerdas dan perduli dengan lingkungan tidak hanya mementingkan kebersihan rumah yang bebas dari sampah namun juga keasrian rumah yang dihiasi tanaman atau pohon yang rindang. Selain sedap dipandang, oksigen dengan bebas dihirup anggota keluarga udara pun menjadi sejuk. Jadi untuk mewujudkan lingkungan rumah yang bersih, sehat, nyaman dan asri diperlukan kesadaran dan keperdulian penghuni rumah. Dengan menjaga lingkungan rumah kita maka kita termasuk sudah menjaga bumi tempat kita bernaung. Jika kesadaraan untuk perduli terhadap lingkungan sudah dimulai dari rumah maka untuk menjaga lingkungan di tempat-tempat lainnya sudah tidak menjadi hal yang canggung lagi.

11

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah juga didefinisikan oleh banyak orang sebagai barang yang sudah tidak ada gunanya dan keberadaannya hanya menganggu. Sampah yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah sampah rumah tangga. Sampah yang dihasilkan oleh semua anggota keluarga dalam suatu rumah. Sampah rumah tangga terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk dan mudah terurai seperti sisa-sisa makanan, sisa-sisa sayuran dan buah-buahan serta dedaunan kering. Sampah organik bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos yang bisa digunakan sendiri atau dimanfaatkan sebagai barang komersil. Untuk sampah anorganik, yaitu sampah yang sukar terurai dan tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, logam dan sebagainya selain dapat digunakan kembali juga bisa di daur ulang. Mendaur ulang sampah anorganik tergantung kreatifitas dan imajinasi seseorang. Karena banyak cara meminimalisir produksi sampah. Dengan mengelola sampah rumah tangga maka akan terwujud lingkungan rumah yang bersih dan sehat yang membuat semua anggota penghuni rumah menjadi nyaman. Kebersihan sangat berkaitan erat dengan lingkungan. Lingkungan yang bersih namun gersang juga tidak sedap dipandang. Maka diperlukan pohon dan tanaman yang menghiasi halaman rumah agar tercipta lingkungan rumah yang asri. Apalagi dedaunan yang jatuh dari pohon dan tanaman tersebut bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos. Karena itu segala sesuatunya saling berkaitan dan saling membutuhkan.
12

III.2 Saran Kita sebagai warga masyarakat harusnya lebih paham dan mengerti tentang pengolahan sampah dan harus lebih sadar akan kebersihan lingkungan yang kita diami. Karena dampak dari lingkungan kotor dapat mendatangkan penyakit bagi kita sendiri dan masyarakat sekitarnya. Untuk itu mulai sekarang marilah kita menggalakan hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.

13

DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Sri.2008.Biologi I.Jakarta : Eirlangga Prihartono, Slamet.2007.Sains Biologi.Jakarta : Bumi Aksara Sudjatmiko,dkk.2007.Sampah dan Permasalahannya.Yogyakarta : Paradigma Undang-Undang No. 18 Nitikesari, Putu Ening. 2005. Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sampah http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=13245
http://letsgogreenliving.blogspot.com/2009/06/pentingnya-daur-ulang.html http://www.isomwebs.com/2012/makalah-pengolahan-sampah/ http://www.isomwebs.com/2011/makalah-tentang-sampah/

14

Anda mungkin juga menyukai