Anda di halaman 1dari 30

Sistem komunikasi Massa

lanjutan

Faktor-faktor yang mempengaruhi Reaksi Khalayak pada Komunikasi Massa

1. 2. 3. 4.

Berdasarkan sudut pandang Psikologi: Psikologi Analisa Psikologi Behavior Psikologi Kognitif Psikologi Humanistik

Teori De Fleurdan Ball- Rokeach


Perspektif perbedaan individual Potensi biologis, pengalaman belajar, lingkungan Perspektif kategori sosial kelompok-kelompok sosial yang reaksinya cenderung sama usia, gender, tingkat pendapatan, pendidikan, tempat tinggal, keyakinan Perspektif hubungan sosial, Lazarfeld pengaruh personal sebagai model two step flow of communication( informasi bergerak pada sekelompok indv ygrelatif > tahu/ atau pemuka pendapat; kemudian pemuka pendapat,melalui saluran interpersonal disampaikan pada indv yang tergantung dalam hal informasi)

Pendekatan Motivasional dan Use and Gratification

Apakah Media massa berhasil memenuhi kebutuhan kita? Elihu Katz dkk, use and gratification : meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa dan sumber-sumber lain. Katz, Blumer, Gurevitch, 1974, merumuskan asumsi-asumsi dasar teori tsb:

Pendekatan Motivasional dan Use and Gratification

1.

2.

3.

Asumsi asumsi dasar teori tersebut adalah: Khalayak dianggap aktif, penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan Dalam proses komunikasi massa, banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dan pemilihan media terletak pada khalayak Kebutuhan yang bisa dipenuhi media massa hanyalah sebagian dari rentang kebutuhan manusia

Pendekatan Motivasional dan Use and Gratification


Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan masyarakat. masyarakat cukup mengerti untuk melaporkan motif dan kepentingannya pada situasi-situasi tertentu 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus meneliti terlebih dahulu orientasi khalayak Model use and gratification memandang individu sebagai makhluk supra rational dan sangat selektif.
4.

Pendekatan Motivasional Use and Gratification


William J. McGuire(1974): a card-carrying psychologistyang dipakai dasar bagi penjelasan klasifikasi motif. - Betulkah konsumsi komunikasi massa merupakan perilaku yang didorong oleh motif? *lingkungan eksternal: terpaan media massa faktor kebetulan, kesempatan? *seserapa besar khalayak mendapat kepuasan dari media massa? *faktor-faktor yang mempertahankan terpaan? teori behaviorisme; law of effectuntuk melanjutkan terpaan.

Pendekatan motivasional dan Use and Gratification

1.
2.

3.

Beberapa klasifikasi motif : Freud : Eros dan thanatos Maslow : kebutuhan fisiologis sampai aktualisasi diri Ahli-ahli komunikasi, disimpulkan oleh Harold Lasswell dan Charles Wright : ada empat fungsi media dalam memenuhi kebutuhan : surveillance(pengawasan lingkungan), correlation(hubungan sosial) hiburan dan trasmisi kultural

Pendekatan Motivasional dan Use and Gratification


6. Berdasarkan berbagai aliran psikologi motivasional, disimpulkan oleh J. McGuire : ada 16 motif 8 motif afeksi dan 8 motif kognisi, fokus pada : pertumbuhan dan pemeliharaan diri perkembangan dan stabilitas Motif kognitif: kebutuhan akan informasi dan tingkat ideasional tertentu. Motif afektif: aspek perasaan dan kebutuhan mencapai tingkat emosional tertentu.

Motif Kognitif dan Gratifikasi Media


Pada kelompok motif kognitif yang berorientasi pada pemeliharaan dan menjaga keseimbangan. Guire menyebut ada 4motif: - teori Konsistensi: kebutuhan untuk memelihara orientasi eksternal pada lingkungan - teori Atribusi: mencoba memahami sebab akibat - teori Kategorisasi: upaya untuk memberikan makna tentang dunia berdasar kategori internal dalam diri kita. - teori obyektifikasi: kecenderungan mengandalkan petunjukpetunjuk eksternal. Ke 4 teori tersebut menekankan aspek kognitif dari kebutuhan manusia sebagai makhluk yang berusaha menjaga kestabilan psikologisnya.

Motif Kognitif dan Gratifikasi Media

Lanjutan T. Otonomi: dikembangkan psikolog mazab humanistik tahapan perkembangan manusia sebagai makhluk yang berusaha mencapai aktualisasi diri, mancapai identitas kepribadian yang otonom. T. Teleologis: manusia sebagai makhluk yang berusaha mencocokkan persepsinya tentang situasi sekarang dengan representasi internal dari kondisi yang dikehendaki, menggunakan komputer sebagai analogi otak.

Motif Kognitif dan Gratifikasi Media

Lanjutan; T. Stimulasi: manusia makhluk yang lapar stimulasisenantiasa mencari pengalamanpengalaman baru. T. Utilitarian: memandang setiap situasi adalah peluanguntuk memperoleh informasi dan ketrampilan baru.

Moti Afektif dan Gratifikasi Media

Motif-motif untuk memelihara stabilitas psikologis: T. Reduksi tegangan:berusaha mengurangi tegangan dengan cara mengungkapkannya (katarsis) T. Ekspresif: memperoleh kepuasan dengan mengungkapkan eksistensi diri menampakkan perasaan dan keyakinan.

Motif Afektif dan Gratifikasi Media

lanjutan: T. Ego defence: berusaha mempertahankan citra diri, berpegang teguh pada konsep diri, bila terjadi peristiwa yang tidak sesuai dengan konsep diri cenderung menggunakan mekanisme pertahanan ego T. Peneguhan: menggunakan media massa karena mendatangkan ganjaran berupa informasi, hiburan, hubungan dengan orang lain, dlsb.

Motif Afektif dan Gratifitas Media


-

T. Penonjolan(assertion): makhluk yang selalu mengembangkan seluruh potensinya untuk memperoleh penghargaan baik dari dirinya dan orang lain, mencapai prestasi, sukses dan kehormatan(n for achievement and n. for power). motif agresi dan berkuasa. T. Afiliasi:mencari kasih sayang dan penerimaan/hubungan interpersonal; salah satu fungsi media adalahcorrelation

Motif Afektif dan Gratifikasi Media


-

T. Identifikasi: manusia cenderung mengidentifikasikan pada peranan yang bisa memuaskan egonya dan meningkatkan konsep dirinya. T. Peniruan: hampir sama dengan t.identifikasi tetapi lebih menekankan orientasi eksternal. Individu dipandang secara otomatis cenderung berempati dengan perasaan orang yang diamati dan meniru perilakunya.

Efek Kehadiran Media Massa

1. 2. 3. 4.

5.

Steven H. Chaffee, efek kehadirin media massa secara fisik ada 5: Efek ekonomis Efek sosial Efek penjadwalan kegiatan Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu Efek terhadap perasaan orang terhadap media

Efek Kognitif Komunikasi Massa

Pembentukan dan Perubahan Citra McLuhan, media massa adalah perpanjangan alat indra Realitas yang ditampilkan adalah realitas yang sudah diseleksi(second hand reality) Kita tidak dapat dan tidak sempat mengecek peristiwa yang disajikan media, cederung memperoleh informasi semata mata berdasar laporan media Akhirnya membentuk citra tentang lingkungan sosial berdasar realita kedua yang ditampilkan media massa. Media membentuk citra khalayak kearah yang dikehendaki media tersebut

Efek Kognitif Komunikasi Massa


-

News make name: diberitakan dikenal baik orang, lembaga, organisasi. Karena melaporkan dunia nyata secara selektif,maka media massa mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang bias,timpang dan tidak cermat, terjadilah apa yang disebut stereotip Stereotip, adalah gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi, masyarakat yang tidak berubahubah,klise,timpang dan tidak benar.

Efef Kognitif Komunikasi Massa


Klapper: media bukan saja mempertahankan citra khalayak ,cenderung lebih menyokong status qou ketimbang perubahan Roberts(1977): kecenderungan itu timbul karena: 1. Reporter dan editor memandang dan menafsirkan dunia sesuai dengan citranya tentang realitas (kepercayaan, nilai, norma) 2. Kebijaksanaan pemimpin media 3. Media cenderung menghindari hal-hal yang kontroversial, ada ketakutan akan menurunnya volume khalayak Jadi yang paling aman adalah menampilkan dunia sedapat mungkin seperti yang diharapkan kebanyakan khalayak.
-

investigative reporting, laporan penyelidikan secara sembunyi-sembunyi amat membantu dalam mengubah citra tentang lingkungan

Agenda Setting

Teori Agenda setting,dimulai dengan asumsi bahwa media massa menyaring berita, artikel atau tulisan yang akan disiarkan.secara selektif gatekeepers(penyunting redaksi,wartawan) menentukan mana yang pantas diberitakan. Setiap isyu /kejadian diberi bobot tertentu dengan panjang penyajian(ruang-surat kabar, waktu- tv). Bagaimana media massa menyajikan peristiwa itulah agenda setting. Agenda masyarakat diketahui dengan menanyakan kepada anggota masyarakat apa yang mereka pikirkan, apa yang dianggap sebagai masalah yang tengah menarik perhatian masyarakat (community salience)

Efek Prososial Kognitif

Selain media massa dapat membentuk citra tertentu melalui penyampaian informasi, juga berperan dalam penyampaian pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai yang baik. Bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki masyarakat disebut efek prososial Efek prososial bisa kognitif, afektif,behavioral.

Efek Prososial Kognitif


Lanjutan, Contoh; film sesame streetdi AS th1969,disiarkan >49 negara, dibuat dalam rangka mempersiapkan anakanak prasekolah untuk mengembangkan ketrampilan dalam:proses simbolik(mengenal angka, huruf, bentuk geometris); organisasi kognitif(diskriminasi perseptual, memahami hubungan diantara obyek dan peristiwa, mengklasifikasikan, memilih dan menyusun); berpikir dan memecahkan masalah; berhubungan dengan dunia fisik dan sosial. Film ini dirancang oleh pendidik, psikolog dan ahli media.

Efek Afeksi Komunikasi Massa

1.

2.

Hasil penelitian Joseph Klapper(1960) tentang pengaruh media massa terhadap pembentukan dan perubahan sikap,dapat disimpulkan: Pengaruh komunikasi massa diantarai oleh faktorfaktor seperti predisposisi personal, proses selektif, keanggotaan kelompok atau faktor personal. Sehubungan dengan(1),komunikasi massa biasanya berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat yang telah ada, walaupun kadang berfungsi sebagai media pengubah(agent of change)

Efek Afeksi Komunikasi Massa


Lanjutan: 3. Bila menimbulkan perubahan sikap, lebih umum terjadi perubahan kecil pada intensitas sikap dari pada konversi(perubahan seluruh sifat) 4. Cukup efektif mengubah sikap pada bidang dimana pendapat orang lemah,misal iklan komersial 5. Cukup efektif dalam menciptakan pendapat tentang masalah-masalah baru. Asch: semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki. (tergantung citra kita terhadap obyek sikap)

Efek Afeksi Komunikasi Massa


Rangsangan emosional, faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa a.l : suasana emosi(mood), skema kognitif, suasana terpaan, predisposisi individual, tingkat identifikasi terhadap tokoh peran (Weiss, 1969) Rangsangan seksual: pelaziman, imajinasi, pengalaman The report of the Commision on Obscenity and Pornografi(1971) menyimpulkan: terpaan erotika meskipun singkat bisa membangkitkan gairah seksual;menimbulkan reaksi2 emosional lain seperti resah, impulsif, agresif, dan gelisah.

Efek Behavioral Komunikasi Massa


-

Efef Prososial Behavioral(perilaku sosial yang diterima masyarakat): Memiliki ketrampilan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Bisa diperoleh dari : saluran-saluran interpersonal; media massa; media elektronik. Teori Psikologi yang dapat menjelaskan efek prososial komunikasi massa adalah teori belajar sosial dari Bandura

Efek Behavioral Komunikasi Massa

Bandura: proses belajar sosial melalui modeling, melalui 4 tahap: proses perhatian, proses pengingatan(retention), proses reproduksi motorik, dan proses motivasional. Modeling stimuli diperhatikan karena sifat-sifat stimuli itu dan karena karakteristik individu yang menangkap stimuli. Peristiwa yang menarik perhatian : menonjol dan sederhana, terjadi berulang ulang, dan menimbulkan perasaan positif bagi pengamat

Agresi sebagai efek komunikasi massa


Hasil penelitian tentang efek adegan kekerasan dalam film atau televisi dapat disimpulkan pada 3 tahap: 1. Observational learning 2. Disinhibition: kemampuan kendali diri berkurang 3. Dasensitization dimana tidak lagi tersentuh oleh korban agresi Film kekerasan mengajari agresi, mengurangi kendali moral penonton dan menumpulkan perasaan.hal ini sudah dibuktikan oleh ratusan hasil penelitian.

Agresi sebagai efek komunikasi massa

Sementara Fesbach(1955),dengan teori katarsis yang diambil dari psikoanalisis Sigmun Freud(Freud tidak menggunakan istilah katarsis ,tetapi manusia digerakkan oleh dua naluri eros dan thanatos), mengatakan justru memonton adegan kekerasan merupakan saluran agresi yang ada pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai