Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Geografi adalah ilmu yang mempelajari bumi beserta makhluk yang ada di atas dan didalamnya dan mengkaji interaksi, interelasi, dan interdependensi antara keduanya. Interaksi antara makhluk di bumi terutama manusia yang memiliki struktur kehidupan yang lebih kompleks. Interaksi yang terjalin antara manusia dan alam tidak sekedar untuk keperluan kehidupan semata, bahkan lebih dari itu, begitu juga hubungan antara sesama manusia yang menghasilkan struktur dan tatanan sosial masyarakat dari berbagai lapisan dan ciri yang berbeda. Geografi terbagi menjadi 3 bagian ilmu terapan, yaitu geografi fisik yang meliputi geologi, geomorfologi, klimatologi dan lain-lain. Kemudian geografi manusia yang terdiri dari geografi ekonomi dan sosial, geografi permukiman, desa kota, dan lain-lain. Selanjutnya geografi tekhnik yang meliputi kartografi, penginderaan jauh, analisis photo udara, dan lainlain. Untuk ilmu geografi yang mengkaji hubungan antara interaksi manusia dan alam untuk memenuhi kebutuhannya, maka digunakan ilmu terapan geografi sosial dan ekonomi untuk mencari tahu bagaimana hubungan kondisi fisik wilayah terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji wilayah dan masyarakat merupakan ilmu yag dinamis karena berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Belajar geografi tidaklah cukup hanya dengan membaca literatur dan rerferensi yang ada, melainkan juga belajar pada lingkungan sekitar baik lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Oleh karena itu dalam jurusan geografi memiliki orientasi belajar ke lapangan dalam 2 bidang kajian, yaitu fisik melalui Kuliah Kerja Lapangan fisik dan sosial ekonomi melalui KKL sosial ekonomi. Untuk Kuliah Kerja lapangan (KKL) sosial ekonomi menekankan pembelajaran lapangan terkait dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat melalui penelitian langsung ke lapangan guna mendapatkan informasi mengenai kondisi yang sedang berlangsung. Sebagai calon guru geografi melalui pendidikan geografi sangatlah berguna malakukan penelitian lapangan terkait dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat karena selain sebagai pengalaman, hal ini akan menjadi bekal untuk pembelajaran di masa yang akan datang.

Berbicara mengenai masalah keadaan suatu kondisi sosial ekonomi masyarakat, sebagian besar dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya yang ada. Apakah itu sumber daya alam ataupun sumber daya manusia yang sangat berperan penting dalam menentukan corak dan karakteristik kondisi sosial ekonominya. Terkhusus kepada ketersediaan sumber daya alam yang ada sangat dipengaruhi oleh keadaan geografis daerah tersebut, jenis sumber daya alam apa yang ada ditentukan oleh sifat atau corak karakter daerah tersebut. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan keadaan geografis tersebut adalah segala faktor-faktor alam yang menentukan ketersediaan sumber daya alam tersebut. Misalnya letak daerah, keadaan iklim, topografi, keadaan tanah, dan lainnya sebagai faktor alam yang berpengaruh besar akan sumber daya tersebut. ( G.T. Renner : world economy geography ) mengatakan bahwa segala macam aktivitas ekonomi yang ada hanya dapat berlangsung jika berhubungan dengan lingkungan hidup manusia , yatu alam di sekitarnya berikut dengan semua unsur unsure yang terdapat di dalamnya, baik yang abstrak maupun yang nyata. Salah satu aktivitas ekonomi yang banyak terdapat di Indonesia adalah aktivias ekonomi pertanian dan ekonomi pesisir. Kegiatan atau aktivitas ekonomi akan berkaitan dengan suatu kegiatan hidup yang disebut dengan mata pencaharian yang akan menunjukkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kegiatan atau aktivitas penduduk pasti membutuhkan dengan jenis dan jumlah yang bervariasi pula, khususnya yang asalnya dari daerah pesisir itu. Hal ini membutuhkan suatu proses yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat tersebut serta kondisi lokasi tempat ekonomi itu berlangsung, yang tidak kalah penting adalah proses produksi dari suatu aktivitas ekonomi pesisir mengenai kuantitas dan dan daerah pemasaran dari hasil dari aktivitas ekonmi yang dilakukan dan hubungannya dengan faktor faktor pendukung lain, apakah sebab ataupun akibat dari aktivitas ekonomi tersebut terutama di daerah pesisir. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km dan luas perairannya 3.257.483 km. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia hidup. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km, Sumatera dengan luas 473.606 km, Kalimantan dengan luas 539.460 km, Sulawesi dengan luas 189.216 km, dan Papua dengan luas 421.981 km. Batas wilayah Indonesia searah penjuru mata angin, yaitu: utara.selatan,timor , dan barat. Selain wilayah daratan, indonesia juga memiliki lautan yang luas, mulai dari samudera Hindia, laut Banda, Laut jawa, Selat Malaka, dan lain-lain yang menyimpan potensi dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Selain itu juga Indonesia

memiliki keragaman budaya yang memungkinkan Indonesia memiliki struktur sosial masyarakat yang kompleks, tidak terkecuali untuk propinsi Sumatera uatara khususnya kabupaten Tapanuli Tengah. Tapanuli Tengah sebagai sebuah kabupaten yang masih terbilang muda merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara yang memiliki wilayah yang sangat kompleks dan beragam ditinjau dari kondisi fisik maupun sosialnya. Secara fisik wilayah, Tapanuli tengah (Tapteng) memiliki wilayah perbukitan dengan lahan pertanian yang sangat subur dan juga memiliki lautan yang menghadap ke lepas samudera Hindia dengan potensi perikanan yang tak terukur. Kondisi fisik wilayah tepteng tentu akan memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam membentuk struktur dan kondisi sosial ekonomi masyarakatnya. Selain kegiatan ekonomi, kabupaten tapteng sebagai sebuah wilayah yang didiami penduduk dengan berbagai etnis dan suku akan memiliki pluralitas yang didalamnya ada sebuah interaksi dan menghasilkan suatu corak dan ciri masyarakat. Masyarakat yang saling melakukan hubungan dan memiliki keterikatan dalam bentuk emosional dalam kaidah-kaidah trtentu akan melakukan suatu sinergi pengembangan akal dlam mencapai suatu tujuan yang menghasilkan budaya sebagai karaya cipta dan karsa setelah melakukan berbagai interaksi dan hubungan. Namun, bagaimana karakteristik kondisi sosial ekonomi masyarakat di Tapteng masih menjadi pertanyaan. Tapteng sendiri adalah wilayah yang pantai barat sumatera memiliki banyak kecamatan dan kelurahan, salah satu kecamatan yang bisa menjadi representasi keadaan sosial ekonomi masyarakat tapteng adalah kecamatan Tukka untuk wilayah dengan corak masyarakat pertanian dan kecamatan hajoran untuk corak masyarakat nelayan/pesisir. Untuk mencari tahu kondisi sosial ekonomi masyarakat suatu wilayah memerlukan berbagai indikator sebagai tolak ukur sejauh mana dan berada pada posisi yang bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat di kabupaten Tapteng. Dalam mengkaji kondisi sosial ekonomi masyarakat perlu dilakukan penelusuran lapangan terkait dengan kondisi terkini, dalam hal ini melalui Kuliah Kerja Lapangan. Oleh karena itu, untuk menjawab semua masalah tersebut, tidak hanya dengan melihat literatur yang ada saja tetapi perlu diadakan suatu penelitian, yaitu mencari tahu secara langsung bagaimana lokasi tempat aktivitas penduduk baik aktifitas ekonomi dan hubungan social budaya masyarakat itu berlangsung dan bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat tersebut dibalik kondisi fisik wilayah yang sangat berpotensi di wilayah Tapteng. Oleh karena itu, malalui Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Sosial Ekonomi dengan pendekatan geografi, akan dilakukan penelitian terkait dengan kondisi sosial ekonomi

masyarakat tapanuli tengah. Agar kehiatan yang dilakukan melalui penelitian dalam KKL ini sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan adanya peninjauan kembali terhadap struktur dan kondisi masyarakat di Tapteng. Maka peneliti bermaksud mengambil judul: KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KECAMATAN TUKKA DAN HAJORAN, KABUPATEN TAPANULI TENGAH. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian KKL ini adalah bagaimana karakteristik kondisi sosial ekonomi masyarakat kabupaten Tapanuli tengah C. Tujuan Penelitian Kuliah kelrja lapangan (KKL)
D. Manfaat Penelitian KKL

Manfaat dari penelitian dalam KKL ini adalah: E. Metolologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan untuk penelitian ini bersifat eksperimental, yang dapat disajikan sebagai berikut :
-

Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian pada Kuliah kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan pada tanggal 15 nopember 2010 adalah Kabupaten

Populasi dan Sampel

1. Populasi Menurut Arikunto (1997: 108) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kabupaten Tapanuli Tengah dan seluruh penduduknya. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 1998: 117). Mengingat besarnya populasi yang ada maka perlu diambil sampel. Untuk menentukan sampel ini harus representatif agar dapat mencerminkan atau mewakili populasi penelitian. Untuk memperoleh sampel yang representatif maka, digunakan teknik proportional random sampling. Menurut Hadi (1990: 73). Sampel yang diambil dalam penelitian dalam KKL ini adalah

wilayah Hajoran dan kecamatan Tukka. Dengan sampel penduduk tiap-tiap kecamatan yang diambil untuk representatif wilayah dan penduduk.

Fokus penelitian Penelitian ini difokuskan pada masalah karakteristik sosial ekonomi masyarakat di

wilayah pesisir dan pertnian. Variabel Penelitian

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. karakteristik rumah tangga 2. kondisi ekonomi 3. kondisi sosial 4. kondisi rumah 5. tingkat kesejahteraan penduduk F. Tekhnik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menunjukkan cara-cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam kenyataannya di sini data penelitian ini diperoleh dari : 1. Data primer Sumber data penelitian didapat dari responden, sebagian masyarakat yang menajdi sampel di kecamatan Tukka dan Hajoran sebagai sampel yang representatif. 2. Data sekunder Sumber data penelitian ini didapat dari dokumen dokumen yang ada di lapangan maupun kantor atau instansi di saerah Tapteng yang didapatkan melalui : 1. Metode dokumentasi Metode dokumentasi merupakan sumber penelitian yang diambil dari sejenis dokumen (Hadi 1990: 69). Metode yang ditempuh untuk memperoleh data tentang kondisi yang tampak secara konkret. 2. Metode angket

Metode angket ini merupakan suatu metode yang diperlukan dalam mengambil data dari responden dengan cara menghimpun informasi. Metode ini diperoleh untuk mendapatkan data tentang : pendapatan dan kondisi pekerjaan serta sosial masyarakat dan ke;luarga. 3. Metode wawancara Metode wawancara dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada responden, hal ini dimaksudkan untuk menghindari salah pengertian dari responden tentang pertanyaan yang diajukan. Wawancara yang dilakukan dengan mencatat hasil wawancara dengan berbagai instrumen pertanyaan yang sudah dilayangkan. 4. Metode observasi Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan secara lansung mengenai kondisi fisik wilayah dan kondisi sosial ekonomi dengan melihat lingkungan tempat tinggal dan hubungan masyarakat. G. Tekhnik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif. Dalam menganalisis data tidak menggunakan uji statistik. Teknik analisis deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mengetahui bagaimana Karakteristik Kondisi sosial ekonomi masyarakat di wilayah penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan induktif, artinya data dikumpulkan, dianalisis, diabstraksikan dan akan muncul teori teori sebagai dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Sifat kualitatif penelitian ini mengarah pada mutu kedalaman uraian pembahasan yang dikaji. Pembahasan dan penyajian data akan disajikan dengan tabel-tabel frekuensi.

BAB II DESKRIPSI WILAYAH

A. Lokasi Penelitian B. Kondisi Fisik Wilayah Penelitian C. Kepadatan Penduduk

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penilitian

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai