Anda di halaman 1dari 9

FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenis sekolah Mata pelajaran Kurikulum Alokasi waktu No. : : : : Kompetensi Dasar Kls/ smt Jumlah soal Bentuk soal/tes Penyusun Materi pokok : : .................. : 1. 2. Nomor soal

Standar Kompetensi

Indikator soal

Keterangan: Isi pada kolom 2, 3. 4, dan 5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang ada di dalam silabus/kurikulum. Penulis kisi-kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri, kecuali pada kolom 6.

Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini. 1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional. 2. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami. 3. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya. Agar soal yang disusun bermutu baik, maka penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisannya. Untuk memudahkan pengelolaan, perbaikan, dan pengembangan soal, maka soal ditulis di dalam format kartu soal Setiap satu soal dan pedoman penskorannya ditulis di dalam satu format. Contoh format soal bentuk uraian dan format penskorannya adalah seperti berikut ini.

a. Kartu Soal Uraian KARTU SOAL


Jenis Sekolah Mata Pelajaran Bahan Kls/Smt Bentuk Soal Aspek yang diukur KOMPETENSI DASAR : ............ : ........... : ............ : ............ : ............ BUKU SUMBER: RUMUSAN BUTIR SOAL MATERI INDIKATOR SOAL Penyusun : 1. 2. 3. Tahun Ajaran : .

NO SOAL:

KETERANGAN SOAL NO DIGUNAKAN UNTUK TANGGAL JUMLAH SISWA TK DP PROPORSI PEMILIH ASPEK A B C D E OMT

KET.

FORMAT PEDOMAN PENSKORAN NO SOAL KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR

b. Kartu Soal Pilihan Ganda


KARTU SOAL Jenis Sekolah Mata Pelajaran Bahan Kls/Smt Bentuk Soal Tahun Ajaran Aspek yang diukur KOMPETENSI DASAR : : : : : : . . . . . . Penyusun : 1. 2. 3.

BUKU SUMBER RUMUSAN BUTIR SOAL

MATERI

NO SOAL: KUNCI :

INDIKATOR SOAL

NO DIGUNAKAN UNTUK TANGGAL

JUMLAH SISWA

KETERANGAN SOAL TK DP PROPORSI PEMILIH A B C D E OMT

KET.

KISI KISI SOAL Mata Pelajaran : Fisika Jenjang Sekolah : SMA Kelas : XI Kurikulum Acuan : KTSP Alokasi Waktu : 45 menit Jumlah Soal : 10 Standar Kompetensi : Siswa mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskrit (partikel) N o 1. Kompetensi Dasar Membedakan konsep energi, usaha, dan daya serta mampu mencari hubungan antara usaha dan perubahan energi kinetik Penilaian Jenis Bentuk Tagihan Instrume n Tes Tes Formatif Pilihan 1 Ganda

Materi Pokok o Hubungan antara gaya, energi, usaha, dan daya dalam bentuk persamaan o Hubungan antara usaha dengan perubahan energi kinetik o Hubungan antara konsep daya dengan usaha dan energi o Hubungan medan gaya konservatif

Indikator o Memformulasikan hubungan antara gaya, energi, usaha, dan daya ke dalam bentuk persamaan o Menunjukkan kaitan usaha dengan perubahan energi kinetik o Memformulasikan konsep daya ke dalam bentuk persamaan dan kaitannya dengan usaha dan energi o Merumuskan hubungan medan gaya konservatif

No Soal 1, 8

2, 3, 4, 9 5

2.

Menerapkan hukum

6, 7, 10

kekekalan energi mekanik dalam kehidupan sehari hari

dengan energi potensial, energi kinetik dan hukum kekekalan energi mekanik

dengan energi potensial, energi kinetik dan hukum kekekalan energi mekanik

SOAL ULANGAN HARIAN Mata Pelajaran : Fisika Jenjang Sekolah : SMA Kelas : XI Alokasi Waktu : 45 menit Materi Pokok : Usaha dan Energi No SOAL Soal 1. Sebuah gaya F = (2i + 3j) N melakukan usaha sebesar 26 J dan berpindah menurut r = (4i + aj), maka nilai a sama dengan A. 5 B. 6 C. 8 D. 9 E. 10 2. Sebuah palu memiliki massa 2 kg, menghantam sebuah paku dengan kecepatan 20 m/s sehingga paku masuk ke dalam kayu 5 cm. Besar gaya tahanan yang disebabkan kayu adalah A. 400 N B. 800 N C. 4000 N D. 8000 N E. 40.000 N

PEMBAHASAN Usaha = perkalian titik vektor gaya dengan vektor perpindahan. W = F . r 26 = (2i + 3j) (4i + aj) 18 =6 26 = 8 + 3a a = 3 Dengan menggunakan konsep energi = kemampuan melakukan usaha, maka : EK = W m v2 = F s (2)(20)2 = F (5 10-2) 400 = F (5 10-2) 400 F= = (5 10 2 ) 8000 N Gunakan hubungan usaha dan energi kinetik, sebagai berikut : W = EK F . s = m (v2- vo2) F. 10 = . 50 (22 0) F = (25 . 4) : 10 F = 10 N

KUNCI JAWABAN

3.

Benda massanya 50 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Besar gaya perlawanan yang diperlukan agar benda tersebut tepat berhenti 10 m dari titik awal gaya mulai beraksi adalah A. 0,8 N B. 5 N C. 10 N D. 20 N

4.

5.

E. 40 N Besar usaha untuk menggerakan mobil bermassa 1000 kg dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah (gesekan diabaikan) A. 1,25 104 J B. 2,50 104 J C. 2,00 105 J D. 6,25 105 J E. 4,00 106 J Sebuah motor yang mempunyai efisiensi 80% menjalankan mesin Derek dengan efisiensi 50%. Daya motor adalah 5kW. Jika Derek itu mengangkat beban seberat 40 kg, kecepatan pengangkatan beban tiap detiknya adalah A. 2 10 m/s B. 5 m/s C. 5 5 m/s D. 5 10 m/s E. 10 m/s

Usaha = perubahan energi kinetik Jika v = 72 km/jam = 20 m/s W = EK W = m (v2- vo2); W = 103 202 = 2 105 J

Daya keluaran motor menjalankan derek : P P = keluar 0,8 = keluar Pkeluar = 4000 Pmasuk 5000 W Maka kecepatan derek mengangkat beban : 1 mv 2 W EK Pkeluar = masukan = = 2 .t .t (0,5)(1) 4000 =
1 2

.40.v 2 0 v = 10 m / s 0,5 E

6.

Balok bermassa 25 kg mula - mula diam di titik A. Gaya F = 120 N bekerja pada benda hingga menaiki bidang miring (lihat gambar), ternyata kecepatannya di titik C adalah 2 m/s. Jika BC = 3 m dan AC = 20 m. Besarnya gaya gesekan yang bekerja pada balok adalah C B A

Jika Usaha = Energi Mekanik F sAC = EPC + EKC (F fk) sAC = mghBC+ mvC2 (120 fk) 20 = (25 10 3) + ( 25 22)

(120 fk) 20 = 800 A. 40 N B. 50 N C. 64 N D. 75 N E. 80 N Sebuah balok bermassa 3 kg bergerak ke atas pada bidang miring yang sudut kemiringannya 60o, dengan energi kinetic awal 18 J. Jika koefisien gesekannya 0,3 maka jarak terjauh yang dicapai balok pada saat meluncur pada bidang miring adalah A. 0,9 m B. 0,8 m C. 0,6 m D. 0,4 m E. 0,2 m Benda massanya 1 kg ditarik mendatar pada bidang licin dari titik A dengan kecepatan 0,5 m/s, setelah 5 detik sampai di titik B yang berada 100 m dari A dengan kecepatan 2 m/s. Usaha benda tersebut sebesar . A. 3 J B. 20 J C. 30 J D. 333,3 J E. 750 J Sebuah peluru (massa =20 gram) ditembakkan dengan sudut elevasi 30o dan kecepatan 40 m/s.Jika gesekan dengan udara diabaikan, maka energi potensial peluru pada titik tertinggi adalah . A. 2 Joule B. 4 Joule C. 5 Joule D. 6 Joule E. 8 Joule 120 fk fk = 40 = 80 N

7.

EK = F s 18 = (m g sin 60o + m g cos 60o) s 18 = 3 (10 0,866 + 0,3 ) s s = 0,6 m

8.

Dengan menggunakan persamaan : W=F.s =m.a.s v vo W = m s t 2 0,5 W =1 100= 30J 5 Jika saat titik tertinggi berlaku : 2 v o sin 2 yH = h = maka : 2g v o sin 2 EPH = m g h = m g 2g 2 2 = m vo sin = ( 20 10-3) (40)2 (sin 30o)
2

C B

9.

10.

Benda bermassa 2 kg terletak di tanah, ditarik vertikal ke atas dengan gaya 25 N selama 2 detik, lalu dilepaskan. Jika g = 10 m/s2, energi kinetik benda pada saat sampai di tanah adalah. A. 150 Joule B. 125 Joule C. 100 Joule D. 50 Joule E. 25 Joule

= (10-2) (1600) (0,25) = 4 J Pada saat t = 2 detik, kecepatan benda : F F mg 25 20 2 a= = = = 2,5 m/s m m 2 1 at2 = 1 (2,5) 2 = 5 m s= 2 (2) 2
2 v = at = (2,5) = 5 m/s (2) Berlaku hukum kekekalan energi mekanik, berikut : {(EP + EK)saat t=2} = {(EP + EK)saat ditanah} m g h + m v2 = 0 + (EKsaat ditanah) (2) (10) (5) + (2) (5)2 = (EKsaat ditanah) (EKsaat ditanah) = 100 + 25 =125 J

Anda mungkin juga menyukai