Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Dunia fashion adalah dunia yang tidak pernah mati, selalu berubah dan memiliki trendnya sendiri. Dari zaman dulu hingga sekarang, orang tidak pernah bosan mengikuti perkembangan fashion. Perempuan, sebagai pengguna dan pecinta fashion terbesar, cenderung memiliki anggapan bahwa fashion dapat menunjukan identitas diri, style, dan menambah kepercayaan diri. Anggapan itulah yang senantiasa membuat usaha fashion selalu menjanjikan. Fenomena tersebut dapat kita lihat di berbagai pusat perbelanjaan fashion yang tidak pernah sepi pengunjung dan pembeli. Persaingan dunia fashion yang terbilang ketat, menuntut produsen/penjual pakaian dan pelengkap busana untuk terus membuat/menjual produk yang dapat menarik minat pembeli. Saat ini, fashion bukan hanya produk yang mengandalkan konsep kebutuhan konsumen saja, melainkan juga harus dapat memenuhi keinginan dan permintaan konsumen. Satu-dua tahun belakangan ini, salah satu jenis fashion yang kembali diminati oleh konsumen adalah fashion bergaya etnis. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang menggemari batik, bukan hanya sebagai pakaian resmi melainkan pakaian untuk santai dan bergaya. Selain itu muncul pula corak-corak bernuansa tradisional dalam beberapa jenis pelengkap busana seperti tas, sepatu, dan kerudung. Fenomena itulah yang menarik minat penulis untuk mengembangkan usaha fashion (pakaian, sepatu, dan tas) yang bernuansa etnis. Diharapkan dengan dibukanya usaha ini, masyarakat dapat menemukan pakaian dan aksesoris bergaya etnis dengan model yang menarik dan tidak ketinggalan zaman.

1.2 Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi : Mengembangkan dunia fashion 2. Misi: Bekerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak dengan para pengusaha home industry yang memproduksi pakaian dan pelengkap berbusana yang menggunakan teknik handmade (buatan tangan). Menjual beragam busana dan pelengkap berbusana dengan nuansa etnis yang menarik dan tidak ketinggalan zaman.

BAB II PEMASARAN DAN ANALISIS LINGKUNGAN USAHA 2.1 Marketing Mix 1. Produk Varian produk yang dijual adalah: Blus wanita Tas wanita Sepatu wanita Sandal/selop wanita

Merek produk: Produk dipesan dari produsen, dan diberi merek sesuai dengan kehendak pemilik, yaitu Poetry (yang berarti puisi), sesuai dengan nama tokonya yaitu : Toko Poetry. 2. Price Harga produk yang dijual: Blus wanita : Rp 75.000,00 s.d Rp 250.000,00 Tas wanit : Rp 65.000,00 s.d Rp 200.000,00 Sepatu wanita : Rp 100.000,00 s.d Rp 200.000,00 Sandal/selop wanita: Rp 100.000,00 s.d Rp 200.000,00

3. Place Tempat usaha : Pasar Baru Trade Centre Pemasok : Para produsen pakaian bergaya etnis di berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah

4. Promotion Membuka blog di internet agar konsumen dapat membeli secara online atau sekedar memberikan informasi mengenai Toko Poetry. Membuat brosur untuk pengunjung Pasar Baru Trade Center. Memberikan sale untuk produk-produk lama.

2.2 Target Market Pasar sasaran dari Toko Poetry adalah: Perempuan remaja dan dewasa, pengunjung Pasar Baru Trade Centre, ditujukan terutama untuk kelas ekonomi menengah. 2.3 Analisis SWOT Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal Strenght (kekuatan): 1. Terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi. 2. Corak dan desain yang unik dan menarik. 3. Proses produksi sebagian dikerjakan dengan tangan (handmade) dan menggunakan cara yang masih trandisional sehingga sulit untuk ditiru. 4. Karena produk unik dan terbatas, maka memiliki pelanggan tetap. 5. Produk tidak dibuat dalam jumlah yang banyak, sehingga terbatas dan bersifat ekslusif. Opportunity (Peluang): Pesaing untuk produk yang sejenis masih sedikit. Minat masyarakat terhadap perkembangan fashion sangat tinggi. Weakness (kelemahan): 1. Karena sebagian produk dibuat dengan tangan, maka proses produksi membutuhkan waktu cukup lama serta harga yang relatif mahal. 2. Ongkos pengiriman barang yang cukup tinggi karena sebagain produk besar dari luar Bandung dan luar Jawa Barat. 3. Keterbatasan modal untuk membuka cabang lain. 4. Tidak dapat memenuhi pesanan dalam jumlah banyak, karena produk dibuat dalam jumlah terbatas Threat (Ancaman): Minat konsumen terhadap pakaian bernuansa etnis relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan pakaian bergaya modern. Produsen pakaian modern cepat mengeluarkan model-model baru.

BAB III PENDANAAN

3.1 Sumber Modal Modal berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman, dengan perbandingan 60% modal sendiri (Rp 18.645.000), dan 40% modal pinjaman ke koperasi (Rp 12.430.000). 3.2 Aktiva Tetap (Gedung, tanah, kendaraan, mesin/peralatan, dll): Jenis Aktiva Jumlah yang diperlukan Harga Satuan Jumlah Biaya Manekin/patung (2 unit) : Rp 300.000,00 = Rp 600.000,00 Rak untuk tas (2 unit) : Rp 1.200.000,00 = Rp 2.400.000,00 Rak gantungan (4 unit) : Rp 200.000,00 = Rp 800.000,00 Gantungan baju (40 buah) : Rp 5.000,00 = Rp 200.000,00 Gantungan tas (5 unit) : Rp 15.000,00 = Rp 75.000,00 Etalase (2 unit) : Rp 750.000,00 = Rp 1.500.000,00 Kursi (2 unit) : Rp 100.000,00 = Rp 200.000,00 Meja (1 buah) : Rp 300.000,00 = Rp 300.000,00 Sewa Gedung (4 bulan) : Rp 2.000.000,00 = Rp 8.000.000,00 Jumlah = Rp 14.075.000,00

3.3 Modal Kerja (Gaji pemilik, gaji pegawai, bahan baku, bahan pembantu, dll): Modal Kerja Jumlah yang diperlukan Harga Satuan Jumlah Biaya 1. 1. Gaji karyawan : Rp 800.000,00/bulan 2. Biaya pengadaan barang 2 orang : Rp 1.600.000,00 3. 8 lusin pakaian, 3 lusin tas, 30 pasang sepatu/selop, ditambah ongkos kirim barang : Rp 16.000.000,00 Jumlah Rp Rp 17.000.000,00

3.4 Cash Flow Uraian selama satu tahun Perkiraan Penerimaan: 1. Hasil penjualan Rp 8.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 19.000.000,00 Perkiraan Pengeluaran Pengadaan barang (pembelian barang dan biaya transportasinya)

Gaji pegawai 2 orang Rp 1.600.000,00 Sewa toko Rp 2.000.000,00

Lain-lain (ATK, penerangan, dll) Jumlah pengeluran Rp 16.000.000,00

Rp 200.000,00

Rp 19.800.000,00 Rp 7.000.000,00

Rp 1.600.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 10.000,00

Rp 10.610.000,00 Rp 7.200.000,00

Rp 1.600.000,00 Rp 2.000.000,00

Rp 10.800.000,00 Rp 8.000.000,00

Rp 1.600.000,00 Rp 2.000.000,00

Rp 11.600.000,00 Surplus (deficit) (Rp 11.800.000,00) Rp 4.390.000,00 Rp 7.200.000,00 Rp 7.400.000,00

3.5 Neraca Perkiraan Laba Rugi TOKO POETRY PERKIRAAN LABA RUGI Juni 2005

Penghasilan: Rp 60.000.000,00 Pengeluaran: Pengadaan barang Rp 38.200.000,00 Gaji pegawai Rp 6.400.000,00 Sewa toko Rp 8.000.000,00

Lain-lain Rp 210.000,00 Jumlah pengeluaran Rp 52.810.000,00 Perkiraan laba kotor Rp 7.190.000,00 selama 4 bulan

Laba bersih setelah dipotong pinjaman yang harus dilunasi dalam jangka 12 bulan. Besarnya pinjaman Rp 12.430.000,00. Bunga pinjaman ke koperasi sebanyak 14 % per tahun dengan sistem bunga tetap. 14% x 12.430.000,00 = Rp. 1.740.200,00 Pembayaran bunga tiap bulan: Rp. 1.740.200:12 = Rp 145.017,00 Pembayaran cicilan tiap bulan = (Rp 12.430.000/12+ Rp.145.017) = Rp 1.178.850,00 Pembayaran cicilan selama 4 bulan = Rp 4.715.401,00

Perkiraan laba bersih selama 4 bulan pertama =perkiraan laba kotor selama 4 bulan pembayaran cicilan tiap 4 bulan = Rp 7.190.000,00 Rp 4.715.401,00 = Rp 2.474.599,00

BAB III PENUTUP

Demikin proposal ini dibuat sebagai pegangan dalam pengelolaan usaha, tolak ukur keberhasilan usaha, dan terutama ditujukan kepada kreditor sebagai pertimbangan dalam pemenuhan permohonan kredit yang kami ajukan. Semoga memberikan gambaran yang jelas mengenai usaha yang akan kami buat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai