Anda di halaman 1dari 2

Slide 1-2 (elis)

: Baca Slide

Slide 3(elis): Tarif tunggal - Biaya Overhead dibebankan secara langsung ke kesatuan biaya tersebut dengan menambahkan seluruh biaya overhead yang diperkirakan muncul dalam satu tahun. Secara logika, kita dapat berargumentasi bahwa biaya-biaya ini dibebankan ke aktivitas makro yang sangat luas: produksi. Sewaktu biaya dihitung masuk ke dalam kesatuan biaya ini, tarif keseluruhan pabrik dihitung dengan menggunakan penggerak tingkat unit (biasanya jam tenaga kerja langsung). Terakhir, biaya overhead dibebankan ke produk, melalui cara mengkalikan tarif tersebut dengan jumlah total jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan masing-masing produk. Slide 4(porisa) : Tarif Departemen - Terdiri dari 2 tahap, yaitu :

1. Biaya overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap departemen produksi, dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen. Ketika biaya dibebankan ke tiap departemen produksi, penggerak berdasarkan unit seperti jam tenaga kerja langsung (untuk departemen yang memakai banyak tenaga kerja) dan jam mesin (untuk departemen yang memakai banyak mesin), digunakan untuk menghitung tarif departemen. Produk yang diproses oleh berbagai departemen diasumsikan mengkonsumsi sumber daya overhead sesuai proporsi penggerak berdasarkan unit departemen (seperti jam mesin atau jam tenaga kerja langsung yang digunakan) 2. Biaya overhead dibebankan ke produk dengan mengalikan tarif departemen dengan jumlah penggerak yang digunakan dalam departemen terkait. Total overhead yang dibebankan ke produk secara sederhana adalah jumlah dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam setiap departemen Slide 5-7(gesang) Slide 8-11(hakiki) Slide 12-16 : fila Slide 17-akhir : gesang : baca Slide : baca slide

Anda mungkin juga menyukai