Anda di halaman 1dari 11

GLOBALISASI DAN ISU-ISU GLOBAL

Disusun Untuk Memenuhi TugasMata Kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : H. SUPONO, S.H, M.SI NIP.150 102 241

Disusun oleh : Imam santoso Puput amarta Imroah sholihah ( 210 911148 ) ( 210 911135 ) ( 210 911147 )

JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )PONOROGO 2012
BAB I

PENDAHULUAN

Globalisasi telah menjadi suatu proses terkini dalam peradaban manusia yang bergerak terus dan merupakan bagian pertumbuhan peradaban manusia. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi menimbulkan berbagai definisi. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengertian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.1 Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.2

Terlepas dari semua definisi diatas poin penting dalam globalisasi dan isu-isu global didalamnya adalah apakah bangsa indonesia mampu menghadapi tantangan globalisasi sekaligus mangambil peluang-peluang didalamnya.makalah ini akan

Robetson,Roland.Globalization:Social Theory And global Culture (London : SAGE Pub.,1992) Barker,Chris :The Sage dictionary of cultural studies (London : SAGE Pub.,2004)

mencoba membahas globalisasi dan isu-isu global serta tindakan yang tepat bagi kasus ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Globalisasi Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Kata globalisasi dipopularkan oleh Theodore Lavitte pada tahun 1985.3 Istilah itu menunjuk pada sebuah proses tumbuhnya kesadaran global bahwa dunia adalah sebuah lingkungan yang terbangun sebagai kesatuan utuh.Di Perancis, kata itu disebut dengan mondialisation.Di Spanyol dan Amerika Latin, disebut globalizacion. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara B .Isu-Isu Global 1.Imu Pengetahuan,Teknologi dan Informasi Di era globalisasi, lmu Pengetahuan,Teknologi dan Informasi berperan sangat penting dalam kehidupan.Dengan menguasai ilmu pengetahuan masyarakat modern dituntut efektif,efisien dan rasional dalam bertindak,dengan penekanan akan pentingnya memaksimumkan sumber daya manusia di semua sektor dalam era global maka penguasaan ilmu pengetahuan menjadi syarat wajib yang harus dimiliki setiap individu Globalisasi juga ditandai dengan semakin membaiknya bidang Teknologi dan Informasi sehingga berpengaruh terhadap dinamika masyarakat global.jika ilmu pengetahuan berperan membantu manusia untuk berfikir dan bertindak efektif dan rasional,maka teknologi

Mullman, Jeremy (July 10, 2006). "An 'original mind' of marketing dies.". Advertising Age 77: 8.

berperan untuk memperingan manusia dalam beraktifitas nyata..individu pada era global juga merespons cepat kebutuhan informasi hal ini untuk mendukung interkonektifitas4 2.Nilai-Nilai Inti Universal Dengan cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan,teknolgi dan informasi di era globalisasi maka akan banyak terjadi persinggungan berbagai jenis budaya.maka globalisasi juga merupakan penghilangan sekat dan penyatuan dunia. Sebuah pertanyaan muncul ,apakah nilai yang kita anut sesuai dengan nilai yang dianut budaya lain? Karena pada dasarnya ketika muncul gagasan penyatuan dunia kedalam satu sistem integral yang tidak melihat pada batas teritorial tentu secara tidak langsung akan berpegaruh pada nilai yang kita anut Maka diperlukan nilai-nilai inti universal.sebuah system nilai bersama yang bisa dijadikan pedoman beinteraksi dengan semua manusia di muka bumi.Demokrasi dan Hak Asasi Manusia adalah dua hal dasar yang menjadi nilai-nilai dasar Nilai-Nilai Inti Universal5

3.Tata Ekonomi Baru


44

Dalam era globalisasi pada dasawarsa terakhir ditemukan berbagai penemuan Teknologi dan Informasi kendati hal tersebut telah dirintis pada era globalisasi awal (World Wide Web oleh tim peneliti nasional inggris di Genewa, Swiis: ditemukan pada bulan Maret 1989 dan dipublikasikan pada bulan Desember 1990)
5

Copyright 1999 National Endowment for Democracy and the Johns Hopkins University Press. All rights reserved. Journal of Democracy 10.3 (1999) 3-17, Bahkan nilai universal ini dikukuhkan dalam perjanjian internasional dibidang HAM, seperti International Convenant on Civil and Political Rights, International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights, International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination dan lain-lain

Dalam era global secara bertahap ekonomi sepenuhnya diserahkan pasar dan inividu,perusahaan bahkan negara diberi kesempatan yang besar untuk masuk ke pasar ekonomi negara lain.dengan prinsip seperti ini peluang persaingan usaha akan semakin baik.pelaku sektor industri tidak lagi dibebani biaya tambahan dan produsen dipacu kreatifitasnya namun dalam sisi negatif,namun Tata Ekonomi global juga melahirkan kapitalisme dan global.kapitalisme global adalah upaya meraih keuntungan

mengakumulasikan modal tanpa batas atau sekat negara. Pada tahun 2010 indonesia diwajibkan mengikuti prosedur SEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari suatu kawasan bebas perdagangan.dampaknya indonesia mengurangi biaya masuk barang impor dari negara-negara ASEAN.akibatnya indonesia dibanjiri produk import6 Sisi negatif lain dengan adanya tata ekonomi global maka yang paling diuntungkan dengan rule ini adalah negara maju karena mereka memiliki modal,teknologi dan sumber daya manusia yang lebih baik dari negara berkembang.perlu kreatifitas dari tiap individu dan peran negara yang lebih untuk membendung kapitalisme global7

4.Budaya Sebagai Tirai8

Juga menyusul CAFTA (China-ASEAN Free Trade Agreement)

Ada dua pandangan.positif seperti seperti Stern (2000) dan Madison (1998) mereka berasumsi cara ini (i) dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan; mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang; Pandangan kontradiktif diberikan oleh kalangan skeptis seperti Holley (2000), bahwa globalisasi adalah: (i) sebagai kapitalisme (ii) anti negara; (iii) sebagai kompetisi yang menghancurkan

Tirai disini diartikan sebagai pelindung

Tidak semua budaya yang dibawa dalam proses globalisasi bisa dijembatani dan sesuai dengan budaya kita.beberapa budaya seperti hedonisme bertolak belakang dengan budaya bangsa kita. Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai budaya. Perkembangan Telekomunikasi, Teknologi dan terutama Media massa dipandang punya kedudukan strategis dalam penyebaran budaya era global yang justru mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri.pergeseran bahasa,fashion dan tata perilaku justru mengarah ke arah destruktifitas.budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong berganti budaya destruktif.9 Satu-satunya jalan untuk membendung budaya negatif dari arus globalisasi adalah menjadikan budaya kita sebagai tirai.ada beberapa persepsi keliru perihal anggapan kejumudan budaya.publik harus sadar bahwa budaya kita sebenarya lebih baik dari budaya modern.akulturasi budaya(kesenian) juga dipandang merupakan jalan tengah dari pergulatan budaya ini.

5.Pilar-Pilar Pendidikan untuk international understanding

Sebuah studi mengenai pola pergaulan mahasiswa diambil antara Juli 1999 hingga Juli 2002,hasilnya 97,05% Mahasiswi di Yogyakarta Hilang Kegadisannya, dengan melibatkan sekitar 1.660 responden yang berasal dari 16 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Yogya. Dari 1.660 responden itu, 97,05 persen mengaku sudah hilang keperawanannya saat kuliah

international understanding diperlukan untuk memahami realitas hubungan antar bebagai budaya dan globalisasi itu sendiri.berikut adalah beberapa poin penting international understanding10 A.Learning To Know Dengan cepatnya arus globalisasi.kita sebagai komponen bangsa diharapkan mampu memahami keadaan segera menganalisa dan memetakan peluang dalam era global dan pergumulan budaya.langkah awal ini perlu kita lakukan demi menghindarkan bangsa dari bahaya globalisasi B.Learning To Do Beberapa poin dalam globalisasi tidak hanya bersifat negatif. Seperti pemberlakuan perdagangan internasional,perjanjian visa perjalanan juga menjadi peluang.kita tidak boleh hanya berharap pada pemerintah (goverment) tapi kita (public) juga harus mengambil peluang. C.Learning To Live Together Di era globalisasi ini pergesekan dan saling mempengaruhi antar nilai budaya tidak bias dihindarkan.tapi bukan berarti kita tidak bisa hidup dengan budaya yang berbeda.permusuhan ketertutupan dan inferiority selayaknya dijauhi.peran aktif akan menghasilkan keterbukaan dan supereriority. Setidaknya kemungkinan ketiga,yaitu akomodatif.yakni penyesuaian dan penerimaan akan hal-hal yang datang dari luar sejauh bisa ditolerir D.Learning To Be

10

Dalam beberapa buku. international understanding berkaitan dengan globalisasi lebih diidentifikasikan sebagai kebijakan negara atau kebijakan sebuah lembaga ekonomi.lihat A. Coskun Samli:Globalization from the bottom up: a blueprint for modern capitalism hal 177

skill yang baik akan benar-benar membantu kita untuk bersaing dan dalam era globalisasi. Dengan semakin kompleksnya keadaan dunia maka skill adalah syarat mutlak yang harus dimiliki tiap individu. di era global

pemerintah seharusnya juga ikut aktif dalam mengorganisasi sumber daya manusia dan eksploitasi sumber daya.dengan organisasi yang efektif dan inovasi yang Progresif maka kita akan diuntungkan dalam pengolahan dan pemanfaatan sumber daya yang ada.Tanggung jawab kita dalam era globalisasi baru ini yaitu harus menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan perkembangan Imu Pengetahuan,Teknologi dan Informasi demi negara dan jati diri bangsa11

BAB III

KESIMPULAN
11

Stefano Zamagni: Cooperative enterprise: facing the challenge of globalization(2009; edward edgar publishing.inc)

Globalisasi peningkatan

adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan

dengan

keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia melalui media dan t eknologi sehingga

di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular. bentuk-bentuk interaksi batas-batas antara satu negara dan negara yang lain menjadi semakin sempit. dampak globalisasi dibagi menjadi dua Dampak positif Globalisasi : 1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan 2. Mudah melakukan komunikasi 3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi ) 4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran 5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri 6. Mudah memenuhi kebutuhan Dampak negatif Globalisasi: 1. Informasi yang tidak tersaring 2. Perilaku konsumtif 3. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk 4. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau bara

Daftar pustaka

10

1. Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997. 2. Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997. 3.Robetson,Roland.Globalization:Social Theory And global Culture (London : SAGE Pub.,1992) 4.Barker,Chris :The Sage dictionary of cultural studies (London :

SAGE Pub.,2004)
5. Fuad Hassan. Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia. Dalam http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm, didownload 7/15/04. 6.Stefano Zamagni: Cooperative enterprise: facing the challenge of globalization(2009; edward edgar publishing.inc)

11

Anda mungkin juga menyukai