Anda di halaman 1dari 3

PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA KONTRAKALIH DAYA ( OUTSOURCE ) DALAM PERJANJIAN KERJAOUTSOURCING(Studi di PT.

Wira Usaha Sejahtera Gresik)


Oleh: NUR HADI ( 04400136 ) Law
Dibuat: 2008-07-18 , dengan 3 file(s).

Keywords: Perlindungan Hukum, Tenaga Kerja Kontrak Outsourcing, Perjanjian Kerja Dalam iklim persaingan usaha yang makin ketat saat ini, banyak perusahaan berusaha untuk melakukan efisiensi biaya produksi. Salah satu solusi yang dilakukan adalah dengan menggunakan sistem outsourcing, dimana dengan sistem ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam membiayai sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Penggunaan sistem kontrak outsourcing dalam dunia kerja memiliki beberapa keuntungan khususnya yang berkaitan dengan efisiensi biaya, dalam sistem ini perusahaan dapat memakai tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan apabila para pemilik perusahaan sudah tidak cocok dengan mereka, maka mereka dapat diputus kontraknya atau di PHK (pemutusan hubungan kerja). Pemutusan hubungan kerja bagi tenaga kerja outsourcing tidak mengharuskan perusahaan pengontrak pekerjaan memberikan hak-hak kepada tenaga kerja outsourcing seperti tenaga kerja pada umumnya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan pengontrak pekerjaan memperoleh tenaga kerja outsourcing dari perusahaan outsourcing, dan dari hubungan tersebut mereka membuat suatu perjanjian kerjasama. Dengan perjanjian tersebut maka segala hak dan tanggung jawab dari tenaga kerja outsourcing kembali kepada perusahaan outsourcing. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya jaminan perlindungan hukum bagi tenaga kerja outsourcing yang pada keadaan tertentu mereka sering dimanfaatkan oleh para pengusaha dalam berbisnis. Dalam penulisan skripsi ini permasalahan yang diangkat yaitu bagaimana perlindungan hukum tenaga kerja kontrak alih daya (outsource) dalam perjanjian kerja outsourcing, yang ditinjau dari aspek, bentuk perjanjian kerja, hak dan kewajiban para pihak serta berakhirnya perjanjian?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk perlindungan hukum tenaga kerja kontrak alih daya (outsource) dalam perjanjian kerja outsourcing, yang ditinjau dari aspek, bentuk perjanjian kerja, hak dan kewajiban para pihak serta berakhirnya perjanjian. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis sosiologis dengan bahan yang diperoleh dari studi lapangan dan kepustakaan. Sedangkan analisa data dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu berusaha menganalisa data dengan cara menguraikan dan memaparkan secara jelas serta apa adanya mengenai obyek yang diteliti. Hubungan hukum dalam perjanjian kerja outsourcing ini melibatkan tiga pihak didalamnya yaitu perusahaan outsourcing (PT.WUS) yaitu penyedia jasa tenaga kerja outsourcing, perusahaan pengontrak pekerjaan dan tenaga kerja outsourcing. Masing-masing pihak memiliki hubungan kerja yang berbeda-beda artinya tidak selalu memiliki hubungan kerja tergantung ada tidaknya, perjanjian kerja antara para pihak tersebut. Hubungan kerja antara tenaga kerja outsourcing dengan perusahaan outsourcing adalah karyawan dan majikan, hubungan kerja antara perusahaan outsourcing dengan perusahaan pengontrak adalah hubungan kerjasama pemborongan pekerjaan, sedangkan hubungan tenaga kerja outsourcing dengan perusahaan pengontrak pekerjaan adalah tidak ada karena mereka tidak terikat dalam perjanjian kerja. Umumnya bentuk perjanjian kerja antara mereka adalah berbentuk tertulis dan menggunakan

standart baku, sehingga masalah perlindungan hukum bagi para pihak telah ditentukan dalam perjanjian kerja tersebut, yaitu disesuaikan dengan si pembuatnya dalam hal ini para pengusaha. Apabila hubungan kerja dari masing-masing pihak putus atau berakhir sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama di awal perjanjian kerja , maka secara hukum hubungan kerja tersebut telah putus dengan sendirinya. Apabila setelah berakhirnya perjanjian kerja, ada hal-hal yang merugikan bagi para pihak, masing-masing tidak boleh protes karena perjanjian kerja tersebut dibuat dan disesuaikan dengan kehendak pengusaha secara sepihak dan telah disepakati para pihak diawal perjanjian. Sehingga khusus bagi tenaga kerja outsourcing perlindungan akan hak-haknya hanya ada seperti yang tercantum didalam perjanjian kerja yang dibuat oleh pengusaha.

In the business competition climate currently, many firms try to conduct produce cost efficiency. One of solution was conducted by outsourcing system, where by this system firm able to economize human resources cost who work at the pertinent firm. Usage of outsourcing contract system on the job had several advantages especially related with cost efficiency, in this system the firm can uses employee appropriate with what they want and if the owner had not suitable with them, they can be fired. Discharge for outsourcing employee make the firm doesnt have to give the rights of outsourcing employee as like the others. It was caused the firm obtained outsourcing employee from outsourcing firm and they make cooperation agreement. By that agreement, all of rights and responsible from outsourcing employee returned to outsourcing firm. Based on that need law protection to outsourcing employee at the certain situation often used by entrepreneur in business. In this thesis, the problem was how the law protection of outsource contract employee on the job agreement of outsourcing reviewed from aspects, job agreement form, rights and duty each parties and also the end of the agreement?. Approach of this research use juridical sociological research method with obtained material from field study and literature. The data analysis was conducted by descriptive method, i.e. try to analysis data by express and explain clearly and also the real fact about object was researched. The law relation on outsourcing job agreement involve three parties i.e. outsourcing firm (PT. WUS) i.e. supplier of outsourcing employee, job contractor firm and outsourcing employee. Each parties had different job relation means it not always had job relationship depends on job agreement among that parties. The job relation between outsourcing employee with outsourcing firm was employee and employer, job relation between outsourcing firm with contractor firm was cooperation relationship of the job contracting, whereas relation of outsourcing employee with the job contractor firm was nothing they didnt related on the job agreement. Generally the form of job agreement among them had writing form and uses standard, thus problem of law protection for each party had determined on that job agreement, i.e. suitable with it maker in this case was entrepreneur. If the job agreement from each party would be end appropriate with previous agreement in early job agreement, as law that job relation had broken automatically. If the job agreement had finished, there was something lose for each party, each of it shouldnt be protest because that job agreement was made and appropriated with what they want unilaterally and had been agreed each of party in the early agreement. Thus, particularly for outsourcing employee protection of their rights only enclosure on the job agreement have made by entrepreneur.

Anda mungkin juga menyukai