Anda di halaman 1dari 17

BAB I SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK)

1.1 Pengertian SPK Sistem Pendukung Keputusan(SPK)/Decision Support Sistem(DSS) adalah sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Beberapa definisi lain dari sistem pendukung keputusan : a. Little (1970) Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya. b. Alter (1990) Sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal : SPK PDE Penggunaan :Aktif Penggunaan : Pasif Pengguna :Manajemen Pengguna : Operator/Pegawai Tujuan :Efektifitas Tujuan : Efisiensi Mekanis Time horizon :Sekarang dan masa Time horizon :Masa Lalu depan Kelebihan : Fleksibilitas Kelebihan :Konsistensi c. Keen (1980) Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem. d. Bonczek (1980) Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem

pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. e. Hick (1993) Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi. f. Man dan Watson Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. g. Moore and Chang Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. h. Bonczek (1980) Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah. i. Turban & Aronson (1998) Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.

j. Raymond McLeod, Jr. (1998) Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur. 1.2 Tahap - tahap dalam pengambilan keputusan Tahap - tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah : a. Kegiatan intelijen Kegiatan ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk

mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat. b. Kegiatan merancang Merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,

mengembangkan, dan menganalisa berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. pertimbangn-

pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. c. Kegiatan memilih dan menelah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih. 1.3 Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut: a. Mengambil elemen-elemen informasi b. Menganalisa seluruh file c. Menyiapkan laporan dari berbagai file

d. Memperkirakan akibat dari keputusan e. Mengusulkan keputusan f. Membuat keputusan 1.4 Tujuan dan Manfaat SPK Tujuan SPK adalah : a. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur. b. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat. c. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya. Manfaat SPK adalah : a. SPK memperluas kemampuan mengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya. b. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. c. SPK membantu pengambilan keputusan dalam hal penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. d. Walaupun suatu sistem pendukung keputusan, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulant bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya. e. f. SPK juga dapat memberikan pandangan baru dalam proses belajar. SPK bisa memperbaiki kendali dan performasi manajemen, sekaligus dapat meningkatkan efektifitas manajemen. g. SPK juga meningkatkan produktifitas analisis pengambilan keputusan yang obyektif dan konsisten. h. SPK mampu mencoba beberapa strategi dalam konfigurasi yang berbedabeda secara cepat.

1.5 Komponen-Komponen SPK 1. Subsistem Manajemen Data/The Data Management Subsystem termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS) 2. Subsistem Manajemen Model/The Model Management Subsystem Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan. 3. Communication / Interface (dialog subsystem) User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. 4. Knowlegde Based (Management) Subsystem => bersifat (optional) Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. 1.6 Karakteristik SPK 1. Memberikan dukungan dalam pengambilan yang utamanya situasi semi terstruktur dan tak terstruktur. 2. Disediakan untuk berbagai level yang berbeda 3. Disediakan bagi individu dan juga bagi group 4. Menyediakan dukungan bagi keputusan yang beruturan atau saling berkaitan 5. Mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan 6. Mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda 7. DSS dapat beradaptasi sepanjang masa. 8. DSS mudah digunakan. 9. DSS mencoba meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan, lebih dari efisiensi yang bisa diperoleh 10. DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan. 11. DSS mengarah pada pembelajaran

12. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana 13. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model dalam menganalisis berbagai keputusan 14. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.

BAB II DATA MANAGEMENT

Manajemen Data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database (DBMS/Data Management System). Subsistem manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repository untuk data perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan. Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini: 1. Database sistem pendukung keputusan 2. Sistem Manajemen Database(DBMS: Database Management System) 3. Direktori Data(Data Directory) 4. Fasilitas Query(Query facility) 2.1 Database Database merupakan kumpulan data yang saling terkait yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan serta bisa digunakan oleh lebih dari 1 orang dan lebih dari satu aplikasi. Ada sumber data dalam sistem pendukung keputusan: 1. Data Internal Data yang sudah ada dalam suatu organisasi dan dikendalikan oleh organisasi tersebut. Data internal dapat berupa data mengenai orang, produk, layanan dan proses-proses. Contoh data internal: data tentang pegawai, data tentang peralatan mesin, data penjualan, data penjadwalan produksi. 2. Data Eksternal Data berasal dari luar sistem dan data ini tidak bisa dikendalikan oleh organisasi. Contoh: peratuan perundangan, harga pasar, keadaan pesaing, kurs dolar dsb. 3. Data Privat/Personal Data mengenai kepakaran/naluri dari user terhadap masalah yang akan diselesaikan. Dapat berupa pendapat dari user mengenai variabel yang

diperlukan dalam menyelesaikan masalah atau nilai dari suatu variabel. Data tersebut bersifat subyektif. 4. Ekstraksi Dalam membuat sebuah database sering diperlukan adanya koneksi ke data warehouse. Proses pemindahan data-data dari database relasional ke dalam data warehouse atau database yang khusus digunakan untuk analisis disebut ekstraksi. Ekstraksi juga menangani pengambilan data dari sumber-sumber data eksternal dan data internal. Kemampuan manajemen database sebagai berikut : 1. Kemampuan untuk dapat mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan dan ekstraksi data. 2. Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah. 3. Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logical sesuai dengan pengertian pemakai sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan penambahan dan pengurangan. 4. Kemampuan untuk menangani data secara personil sehingga pemakai dapat mencoba berbagai alternatif pertimbangan personil. 5. Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data. Keuntungan pemisahan Database : 1. Data dalam pengendalian. 2. Lebih baik dalam pengelolaan software. 3. Banyak organisasi yang masih berorientasi pada pemrosesan transaksi. 4. Penggunaan data menjadi efisien dan sederhana, bila terjadi pertukaran fungsi dan ekstraksi. 5. Penggantian dan perubahan data cepat, mudah, dan murah. 6. Mudah mengakses dan memanipulasi data yang dimiliki. 7. Dapat mengadopsi struktur yang optimal. Kerugian Database : 1. Lebih mahal dan sulit mengelola banyak daripada satu database. 2. Memungkinkanterjadinya redundensi dan inkonsistensi data.

2.2 Sistem Manajemen Database Database dibuat, diakses dan diperbarui melalui sistem manajemen database / Data Base Management System (DBMS), contohnya: Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Oracle, MySQL dsb. Pertimbangan dalam memilih DBMS, terkait dengan aplikasi yang akan dibangun: a. Arsitektur sistemnya: apakah stand alone atau client server, berbasis dekstop atau web dsb. Setiap DBMS mempunyai keunggulan pada masing-masing arsitekturnya. b. Platform sistem operasi. c. Besarnya data. d. Pentingnya dukungan keamanan. Kemampuan DBMS yang diharapkan : 1. Capture/extracts data secara inklusi pada Database SPK 2. Update secara cepat (add, delete, edit, change) record data dan file. 3. Menghubungkan dari beberapa sumber data yang berbeda. 4. Mendapatkan data secara cepat dari database untuk query dan report. 5. Memberikan pengamanan data secara komprehensif (pengamanan dari pihak yang tidak punya hak akses, kemampuan recovery dll.) 6. Men-track penggunaan data. 2.3 Direktori Data Merupakan katalog dari semua data yang ada dalam database. Isinya definisi data, dan fungsi utamananya adalah menjawab pertanyaan mengenai ketersediaan item-item data, sumber atau arti pentingnya. Direktori mampu mendukung penambahan entry baru, menghapus entry dan menampilkan entry data. 2.4 Fasilitas Query Merupakan fasilitas untuk menyediakan akses ke database serta untuk manipulasi data dalam database. Fasilitas ini menjawab bagaimana kebutuhan informasi dari user bisa dipenuhi oleh database.

BAB III MODEL MANAGEMENT

Manajemen model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan. Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain : 1. Mampu menciptakan model model baru dengan cepat dan mudah 2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai 3. Mampu menghubungkan model model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai. 4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen. Subsistem dari manajemen model dari Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari elemen-elemen berikut ini: 1. Basis Model 2. Sistem Manajemen Basis Model 3. Direktori Model 4. Model Eksekusi, Intelegensi dan Perintah 3.1 Basic Model Basis model berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen, dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah sistem pendukung keputusan. Kemampuan untuk invokasi, menjalankan, mengubah, menggabungkan, dan menginspeksi model merupakan suatu kapabilitas kunci dari sistem pendukung keputusan dan yang

10

membedakannya dengan CBIS (Computer Base Information System) lainnya. Model dalam basis model dapat dibagi menjadi empat kategori utama, dan satu kategori pendukung, yaitu: 1. Strategis : Model strategis digunakan untuk mendukung manajemen puncak untuk menjalankan tanggung jawab dalam perencanaan strategis. Contoh: pengembangan perusahaan, pemilihan lokasi pabrik, perencanaan merger. 2. Taktis : Model Taktis digunakan terutama oleh manajemen tingkat menengah, untuk membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi. Contoh: perencanaan kebutuhan tenaga kerja, pembelajaran rutin dll. 3. Operasional : Model ini digunakan untuk mendukung manajemen level bawah dalam pelaksanaan aktivitas kerja harian transaksi organisasi. 4. Analitik : Model ini digunakan untuk menganalisis data, model ini meliputi model statik, ilmu manajemen, algoritma data mining, model keuangan, dan lainnya. 5. Blok Pembangunan Model dan Rutin : Selain berisi model strategis, taktis, dan operasional, basis model juga berisi blok pembangunan model dan rutin. Contoh-contohnya meliputi satu rutin generator dengan jumlah acak, kurva, atau line-fitting rutin, rutin komputasi present-value, dan analisis regresi. Blok pembangunan ini dapat digunakan dalam beberapa cara. Dapat disebarkan untuk aplikasi sebagai analisis data, dapat juga digunakan sebagai komponen present-value, dan analisis regresi. 3.2 Sistem Manajemen Basis Model Fungsi perangkat lunak sistem manajemen basis model (MBMS) adalah untuk membuat model dengan menggunakan bahasa pemrograman,alat sistem pendukung keputusan atau subrutin, dan blok pembangunan

lainnya,membangkitkan rutin baru dan laporan, pembaruan dan perubahan model, dan manipulasi data model. MBMS mampu mengaitkan model-model dengan link yang tepat melalui sebuah database. Peran direktori model yang terhubung ke BMS sama dengan direktori database.

11

3.3 Direktori Model Katalog dari semua model dan perangkat lunak lainnya pada basis model. yang berisi definisi model dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kapabilitas model. 3.4 Model Eksekusi, Intelegensi dan Perintah Eksekusi berfungsi mengontrol jalannya aktifitas nyata. Intelegensi menggabungkan operasi beberapa model, sedangkan Perintah berfungsi menerima dan menterjemahkan instruksi model dari model lain. Sistem Manajemen Basis Model/Model Base Management System (MBMS) berisi beberapa elemen antara lain, yaitu : 1. Eksekusi Model : Eksekusi Model adalah proses mengontrol jalannya model. 2. Integrasi Model : Model ini mencakup gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan (misalnya mengarahkan output suatu model, katakanlah perkiraan, untuk diproses model lain, misal model perencanaan pemrograman linier). 3. Perintah (Comman Processor Model) : Model ini digunakan untuk menerima dan menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dari komponen antarmuka pengguna dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau fungsi-fungsi integrasi elemen-elemen tersebut beserta antarmukanya dengan komponen sistem pendukung keputusan.

12

BAB IV DIALOG MANAGEMENT

Manajemen dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain : 1. Bahasa Aksi (The Action Language) Merupakan tindakan tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada. 2. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage) Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan masukan yang telah dilakukan. 3. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language) Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.

13

Tipe-Tipe Gaya Dialog : Dialog tanya jawab : Sistem bertanya kepada user User menjawab Hasil dialog menghasilkan alternatif keputusan Dialog perintah: User memasukkan perintah untuk menjalankan fungsi yang ada pada sistem Dialog menu: User dihadapkan pada berbagai alternatif menu Untuk menentukan pilihan,user cukup menekan tombol tertentu Setiap pilihan akan menghasilkan respon/jawaban tertentu Dialog masukan/keluaran: Terdapat form input dan output User memasukkan perintah dan data melalui form input Form keluaran berisi respon dari sistem

Manajemen subsistem antarmuka pengguna Dalam Manajemen subsistem antarmuka pengguna dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sebagai sistem manajemen antarmuka pengguna/User Interface Management System (UIMS). UIMS terdiri dari beberapa program yang memberikan kapabilitas. UIMS juga dikenal sebagai generasi dialog dan sistem manajemen. Pengguna berinteraksi dengan komputer yang diproses oleh UIMS. Pada sistem lanjutan, komponen antarmuka pengguna dapat menggunakan objek standar (misal menu pull-down, button, browser internet) melalui UIMS. UIMS memberikan kapabilitas di bawah ini : a. Memberikan antarmuka pengguna grafis. b. Mengakomodasi pengguna dengan berbagai format dan alat input. c. Menyajikan data dengan berbagai format dan alat output.

14

d. Memberikan kepada pengguna kapabilitas bantuan, prompting, diagnostik, dan ruti-rutin saran, atau semua dukungan feksibel lainnya. e. Memberikan interaksi dengan database dan basis model. f. Menyimpan data input dan output. g. Memberikan grafis berwarna, grafis tiga dimensi, dan plotting data. h. Memiliki window yang memungkinkan banyak fungsi untuk ditampilkan secara konkuren. i. Dapat mendukung komunikasi diantara dan antarpengguna dan

pembangunan Management Support System. j. Memberikan pelatihan berdasarkan contoh (memandu pengguna melalui proses input dan pemodelan). k. Memberikan flesibilitas dan adaptivitas sehingga dapat mengakomodasi masalah-masalah dan teknologi yang berbeda-beda. l. Berinteraksi dengan banyak gaya dialog yang berbeda-beda. m. Mengangkap, menyimpan, dan menganalisis pemakaian dialog

(pelacakan) untuk meningkatkan sistem dialog, pelacakan oleh pengguna juga disediakan. n. Memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan subsistem

manajemen model dan manajemen data.

15

BAB IV PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dengan pembuatan makalah ini maka penulis dapat memberikan sebuah kesimpulan bahwa Sistem Pendukung Keputusan sangat bermanfaat bagi seluruh pihak karena mempermudah dalam mencari sebuah solusi yang terbaik memecahkan sebuah masalah yang terjadi dalam kehidupan lingkup kerja ini, dan juga makalah ini membahas tentang komponen teknologi dalam DSS yang terdiri dari manajemen data, manajemen model dan manajemen dialog.

16

DAFTAR PUSTAKA

http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukungkeputusan-spk/ www.scribd.com/doc/44885554/Modul-Kuliah-Sistem-Pendukung-Keputusan http://sindarku.wordpress.com/category/corat-coret-kuliah/decision-supportsystem-spk/ http://id.wikipedia.org/wiki/sistem Sistem_Pendukung_Keputusan dan sumbersumber lainnya.

17

Anda mungkin juga menyukai