Anda di halaman 1dari 48

PRAKTIKUM I PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI

A. STERILISASI 1. TEORI Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan alat maupun bahan dari segala bentuk kehidupan terutama mikrooarganisme. Dalam prektikum mikrobiologi sterilisasi dapat dilakukan secara fisik dan kimia, pemilihan cara sterilisasi dapat dilakukan secara fisik dan kimia, pemilihan cara sterilisasi tergantung pada jenis bahan yang akan disterilkan ataupun bahan/sediaan yang di sterilkan.

Cara Sterilisasi 1.1. Sterilisasi Pemijaran Cara ini terutama digunakan untuk sterilisasi kawat oase yang terbuat dari platina atau nikrome, dilakukan dengan membakar kawat ose sampai pijar. 1.2. Sterilisasi Udara kering (Oven) Oven umumnya digunakan untuk sterilisasi alat-alat gelas seperti erlenmeyer, beaker glass, petri deish, dan alat gelas lainnya. Temperatur yang digunakan 1500-1700C selama minimal 1 jam tergantung jumlah alat yang dilestarikan. 1.3. Sterilisasi Uap Bertekanan Sterilisasi dengan otoklaf merupakan tehnik sterilisasi yang paling efisien, karena adanya uap panas akan memperbesar penetrasi uap air ke dalam sel mikroba dan distribusi panas lebih merata sehingga terjadi koagulasi protein yang mempercepat kematian mikroba. Umumnya digunakan untuk sterilisasi alat-alat tertentu.

1.4. Sterilisasi dengan Penyaringan Mekanisme penyaringan berdasarkan perbedaan ukuran partikel, penyaringan dibuat memiliki pori yang tidak tahan pemanasan disterilkan dengan menggunakan penyaringan bakteri seperti : a. Barklefeld filter adalah penyaring bakteri dari tanah diatom b. Chamberlain filter merupakan penyaring bakteri dari poselen c. Seitz filter adalah penyaring bakteri dari asebs d. Fritted glass filter penyaringan bakteri dari gelas

2. TUJUAN Untuk membebaskan alat maupun bahan dari gelas bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Untuk mengetahui proses sterilisasi pada suatu alat/bahan.

3. ALAT DAN BAHAN a. Petri dish b. Erlenmeyer c. Pipet tetes d. Kapas e. Oven f. Kertas pembungkus g. Kawat ose h. Spirtus

4. CARA KERJA 4.1. Petri dish Menyimpan 28 petri dish Membersihkan bangian luar cawan dengan kapas dan alcohol Membungkus cawan dengan kertas Masukkan ke dalam otoklaf
2

4.2. Erlenmeyer Siapkan 3 labu Erlenmeyer Cuci hingga bersih Bilas dengan aquadest Bungkus dengan kertas Masukkan ke dalam otoklaf

4.3. Tabung reaksi Menyiapkan 40 tabung reaksi Cuci bersih Bilas dengan aquadest Tutup ujung dengan kertas kapas Bungkus dengan kertas jadi satu Masukkan ke dalam otoklaf Tabung durham dan pipet Bungkus jadi satu dengan kertas Masukkan ke dalam otoklaf

5. HASIL PERCOBAAN No. 1 2 3 4 5 28 buah Petri dish 3 buah erlenmeyer 15 buah pipet tetes 27 tabung durham 40 tabung reaksi Alat Sterilisasi Oven Oven Otoklaf Otoklaf Otoklaf

B. PEMBUATAN MEDIA

1. TEORI Media/substantia atas campuran nutrient (zat makanan) yang dipergunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Dalam laboraturium media memiliki dua fungsi, untuk isolasi & inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia mikroba Kebutuhan dasar suatu media pembenihan : Sumber energi Sumber karbon Sumber nitrogen Garam-garam PH yang sesuai Faktor Pertumbuhan

Sifat media pembenihan yang ideal : Memberikan pertumbuhan yang baik jika ditanami bakteri Pertumbuhan cepat Murah Mudah dibuat kembali Mampu memperlihatkan kjas mikroba yang diinginkan

Jenis Media : 1. Media Cair Media cair dugunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebarkan ke media padat, tidak cocok untuk isolasi untuk isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai untuk mempelajari koloni kuman. Contoh : Nutrient broth-NB : pepton dilution fluid PDF : Lactose Broth-LB; Mac Conkey broth dll.

Pepton merupakan protein yang diperoleh dari peruraian enzim hidrolitik seperti pepsin, tripsin, papain. Pepton mengandung nitrogen dan bersifat sebagai penyangga, beberaoa kuman dapat tumbuh dalam larutan pepton 4%. 2. Media Padat Media padat dipergunakan untuk mempelajari koloni kuman, untuk isolasi dan untuk memperoleh biakan murni. Contoh : Media padat Nutrient Agar-NA, potato Dextrose Agar-PDA, Plate Count Agar-PCA, dll. 3. Media Khusus Media Khusus dugunakan untuk pengayaan, media selektif dan media indicator. Media Diperkaya Media Diperkaya merupakan media dasar yang ditambahkan zat-zat tertentu. Media Selektif Media Selektif merupakan media cair yang ditambahkan zat tertentu untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu dan diberikan penghambat untuk mikroba yang tidak diinginkan. Media Diffensial Media yang digunakan untuk beberapa jenis bakteri, contoh EMB-Agar. 4. Media Transport Media yang digunakan untuk membawa sampel ataupun specimen. Pada pengambilan specimen diluar laboraturium, untuk mencegah kematian bakteri maka sample dapat ditanam dalam media transport sebelum dipindahkan pada medium pertumbuhan yang diperlukan. Contoh : medium Carry-Blair, Stuart

2. TUJUAN Untuk okulasi dan inokulasi mikroba serta intik fisiologi dan biokimia mikroba.

3. ALAT DAN BAHAN a) ALAT b) Tabung Reaksi Tabung Durham Labu Didih Erlenmeyer Cawan Petri Pipet Tetes Kapas Oven Gelas Ukur 10 ml

Bahan BGLB (Brilliant Green Lactose Broth) PCA (Plate Count Agar) PDF (Peptonwaser) NA (Nutrient Agar) MHA (Mueller Hinton Agar)

b. LEMBAR KERJA

SEDIAAN

BGLB 40g/L

PCA g/L 6,75 g

22,5 PDF 1 g/L

NA 23 g/L

MHA g/L

34

Membuat

12 g

5g

5,75 g

10,2 g

Volume (ad 300ml aquades) Alat

300ml

500 ml

250 ml

300 ml

yang 30 tabung Labu Didih reaksi dan 30 tabung durham

10 tabung Erlenmeyer Erlenmeyer reaksi

digunakan

4. Cara Pembuatan BGLB BGLB dilarutkan dengan air ad 300 ml dalam tabung erlenmeyer Setelah larut bagi larutan ke dalam 30 tabung reaksi masing-masing 10 ml Di setiap tabung reaksi yang telah diisi larutan masukkan tabung durham masing-masing 30 buah (didalam tabung durham yang telah dicelupkan tidak boleh ada gelembung) Keseluruh tabung ditutup dengan kapas lalu diikat bersama-sama dengan karet,lalu bungkus dengan kertas dan ikat lagi dengan karet Masukkan ke dalam Otoklaf PCA Masukkan PCA ke dalam Labu Didih Larutkan dengan aquadest ad 300 ml aduk ad homogeny Kemudian tutup rapat dengan kapas Masukkan ke dalam otoklaf

PDF NA Masukkan NA ke dalam erlenmeyer Larutkan dengan aquadest ad 250 ml, aduk ad homogen Kemudian tutup dengan kapas Masukkan ke dalam otoklaf Masukkan Pepton ke dalam erlenmeyer Larutkan dengan menggunakan aquadest ad 500 ml, aduk ad homogen Tuang PDF ke dalam 10 tabung reaksi masing-masing 9 ml Tutup tabung dengan kapas hingga rapat Ikat tabung 10 tabung reaksi dengan karet gulung, lalu bungkus rapat dengan kertas Masukkan ke dalam otoklaf

MHA Masukkan MHA ke dalam erlenmeyer Larutkan dengan aquadest ad 300 ml, aduk ad homogen Kemudian tutup dengan kapas Masukkan ke dalam otoklaf

C. PEMBAHASAN Sebelum melakukan sterilisasi kapas yang untuk menutup tabung harus benar-benar rapat, tapi masih mudah ditarik, hati-hati dalam membungkus alat yang akan disterilkan, jangan sampai pecah kemudian harus benar cara membungkusnya. Pada waktu menyatukan tabung reaksi ikatkan dahulu dengan karet supaya tidak jatuh. Dalam pembuatan media saat menaruh tabung durham pastikan tabung durham tidak berisi gelembung

D. Kesimpulan Dalam sterilisasi benar-benar tahu caranya, teliti, jangan ceroboh, juga harus berhati-hati. Pada pembuatan media dibutuhkan media yang memang cocok sebagai media pembiakan mikroorganisme agar mikroorganisme mendapatkan nurisi yang terdapat dari media tersebut.

PRAKTIKUM II ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI 1. TUJUAN Menghitung jumlah koloni bakteri aerob yang terdapat dalam tiap gram ataupun ml sampel uji.

2. TEORI Dasar dari membuat ALTB adalah membuat suatu seri pengenceran bahan dengan kelipatan 10, dari masing-masing pengenceran diambil 1 cc dan dibuat taburan dalam petridish dengan medium agar yang macam dan caranya tergantung pada macamnya mikroba. Setelah diinkubasi dihitung jumlah koloni tiap petridish dari masing-masing pengenceran. Dari jumlah koloni tiap petridish dapat ditentukan jumlah bakteri tiap cc atau gram bahan, yaitu dengan mengalikan jumlah koloni dengan kebalikan pengencerannya. Untuk membantu menghitung jumlah koloni dalam petridish dapat digunakan colony counter yang biasanya dilengkapi dengan electronic regester. Pada perhitungan dengan cara ini diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain: 1. Jumlah koloni tiap petridish antara 30-300 koloni, jika memang tidak ada yang memenuhi syarat dipilih yang jumlahnya mendekati 300. 2. Tidak ada koloni yang menutup lebih besar setengah luas petridish, koloni tersebut dikenal sebagai spreader. 3. Perbandingan jumlah bakteri dengan hasil pengenceran yang berturut-turut antara pengenceran yang lebih besar dengan pengenceran sebelumnya, jika sama lebih kecil atau dua hasilnya dirata-rata, tetapi jika lebih dari 2 yang dipakai jumlah mikroba dari hasil pengenceran sebelumya. 4. Jika dengan ulangan setelah mamanuhi syarat hasilnya dirata-rata.

10

3.

ALAT DAN BAHAN: a. b. c. d. e. f. g. h. Petri dish Tabung reaksi Pipet ukur Erlenmeyer Pepton dilution fluid Plate count agar Gunting & lampu spiritus Sampel makanan, minuman, dan jamu

4. CARA JERJA 4.1. Jamu a. Buat pengernceran sample mulai konsentrasi 10 ,10, 10, 10, 10, di tabung reaksi b. Masukkan 1ml sample dari pengenceran 10, 10, 10 duplo ke dalam petri dish c. Tambahkan PCA secukupnya dauk rata, biarkan membeku d. Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35C e. Hitung angka lempeng total bakteri

4.2. Makanan ringan a. Buat pengenceran sample jamu mulai konsentrasi 10 ,10, 10 b. Masukkan 1 ml sample dari pengenceran 10 ,10, 10 duplo. c. Tambahkan PCA aduk hingga rata, biarkan membeku d. Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35 C e. Hitung angka lempeng total bakteri

11

4.3. Minuman ringan a. Buat pengenceran sample mulai konsentrasi 10, 10 ,10, 10 b. Masukkan 1 ml sample dari pengenceran 10, 10 ,10 duplo c. Tambahkan PCA secukupnya aduk hingga rata, biartkan membeku d. Inkubasi 24-48 jam pada suhu 35C e. Hitung angka lempeng total bakteri

5. HASIL PENGAMATAN

a. Hasil pengamatan I ALTB Coliform Jamu Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample 10 21 koloni 7 koloni 10 35 koloni 6 koloni : Jamu Masuk Angin : PT. Sido Muncul :: : 10, 10, 10 : 10 47 koloni 38 koloni

ALTB : (27+7):2x

= 14x

kol/gr kol/gr

Syarat ALTB Jamu Serbuk <

Kesimpulan : Jamu Masuk Angin PT. Sido Muncul memenuhi syarat ALTB

12

ALTB Makanan Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample 10 12 koloni 28 koloni 31 koloni 29 koloni : Momogi : :: : : 10 15 koloni 25 koloni , 10, 10

ALTB : (12+28):2x10 = 20x Syarat ALTB Makana Ringan <

kol/gr kol/gr

Kesimpulan : Momogi memenuhi syarat ALTB ALTB Minuman Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample : Granita : :: : : , ,

15 koloni 0 koloni

31 koloni 29 koloni

15 koloni 25 koloni

ALTB : (15+30):2x

= 2,25x

kol/gr kol/gr

Syarat ALTB Minuman Ringan : <2x

Kesimpulan : Granita memenuhi syarat ALTB

13

b. Hasil pengamatan II ALTB Coliform Jamu Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample 10 92 koloni 396 koloni 10 108 koloni 44 koloni : Jamu Influensa : PT. Sido Muncul :: TR.781219571 : 10, 10, 10 : 10 14 koloni 9 koloni

ALTB : (108+4):2x10= 7,6x10 kol/gr Syarat ALTB Jamu Serbuk < kol/gr

Kesimpulan : Jamu Influensa PT. Sido Muncul memenuhi syarat ALTB ALTB Makanan Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample 10 0 koloni 0 koloni 15 koloni 9 koloni : Wafer Tanggo Coklat : PT. Ultra Prima Abadi :: MD.627110030583 : : 10 1 koloni 0 koloni , 10, 10

ALTB : (15+9):2x

= 1.2x

kol/gr kol/gr

Syarat ALTB Makana Ringan <

Kesimpulan : Wafer Tango Coklat memenuhi syarat ALTB


14

ALTB Minuman Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample : Panther cup : PT. Konicare Era Kosmetindo :: MD.250010002939 : : , ,

0 koloni 0 koloni

2 koloni 0 koloni

2 koloni 0 koloni

ALTB : (2+0):2x

kol/gr kol/gr

Syarat ALTB Minuman Ringan : <2x

Kesimpulan : Panther Cup memenuhi syarat ALTB

c. Hasil pengamatan III ALTB Coliform Jamu Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample 10 131 koloni 57 koloni 10 45 koloni 27 koloni : Tangkur Putih : PT. Eyang Laut :: TR.023213871 : 10, 10, 10 : 10 5 koloni 15 koloni

ALTB : (131+57):2x

= 9,4x

kol/gr kol/gr
15

Syarat ALTB Jamu Serbuk <

Kesimpulan : Jamu Influensa PT. Sido Muncul memenuhi syarat ALTB ALTB Makanan Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample 10 0 koloni 0 koloni 0 koloni 2 koloni : Malkist Crackers : PT. Mayora Indah,Tbk :: MD.6227110305036 : : 10 0 koloni 0 koloni , 10, 10

ALTB : (15+9):2x

= 1x

kol/gr kol/gr

Syarat ALTB Makana Ringan < ALTB Minuman Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample

Kesimpulan : Malkist Crackers Coklat memenuhi syarat ALTB

: Djinggo Teh Segar : PT. Bangun Berkah Anugrah :: MD.2513367103156 : : , ,

2 koloni 0 koloni

2 koloni 1 koloni

0 koloni 3 koloni

ALTB : (2+0):2x

kol/gr kol/gr

Syarat ALTB Minuman Ringan : <2x

Kesimpulan : Djinggo Teh Segar memenuhi syarat ALTB

16

d. Hasil pengamatan IV ALTB Coliform Jamu Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample 10 tak hingga tak hingga 10 87 koloni tak hingga : Jamu Gemuk : PT. :: TR.993200731 : 10, 10, 10 : 10 54 koloni 84 koloni

ALTB : 69x10 kol/gr Syarat ALTB Jamu Serbuk < kol/gr

Kesimpulan : Jamu Gemuk tidak memenuhi syarat ALTB ALTB Makanan Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample 10 3 koloni 1 koloni 4 koloni 2 koloni : Recheese : PT. : 18 1111 3 MM : MD.227110019775 : : 10 24 koloni 5 koloni , 10, 10

ALTB : 14x10 kol/gr Syarat ALTB Makana Ringan < kol/gr

Kesimpulan : Recheese memenuhi syarat ALTB

17

ALTB Minuman Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample : Frutang : PT. :: MD.250010070040 : : , ,

0 koloni 0 koloni

1 koloni 0 koloni

1 koloni 5 koloni

ALTB : (1+5):2x

= 3x

kol/gr kol/gr

Syarat ALTB Minuman Ringan : <2x

Kesimpulan : Frutang tidak memenuhi syarat ALTB

e. Hasil pengamatan V ALTB Coliform Jamu Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample 10 130 koloni tak hingga ALTB : (106+63):2x 10 106 koloni 63 koloni = 8,5 x kol/gr : Jamu Pelangsing : PT. Gujah sg :: TR.053243821 : 10, 10, 10 : 10 29 koloni 90 koloni

Syarat ALTB Jamu Serbuk <

Kesimpulan : Jamu Pelangsing memenuhi syarat ALTB

18

ALTB Makanan Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample 10 11 koloni 17 koloni 4 koloni 2 koloni : Biskuat : PT. Kraft :: MD.227110063288 : : 10 3 koloni 3 koloni , 10, 10

ALTB : (11+17):2x

= 140 koloni kol/gr

Syarat ALTB Makana Ringan <

Kesimpulan : Biskuat memenuhi syarat ALTB ALTB Minuman Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi Konsemtrasi sample Jumlah koloni tiap sample : Teh Rio : PT. Tirta Alam segar (Wings Food) :: MD.25010013955 : : , ,

0 koloni 2 koloni

0 koloni 0 koloni

0 koloni 0 koloni

ALTB : (0+2):2x

= 1 kol/gr kol/gr

Syarat ALTB Minuman Ringan : <2x

Kesimpulan : Teh Rio memenuhi syarat ALTB

19

6. PEMBAHASAN Jangan meletakkan kapas untuk menutup tabung diatas meja karena dikhawatirkan mikroorganisme lain akan menempel pada kapas tersebut Teliti dalam menghitung jumlah gelembung yang ada dalam tabung Durham

7. KESIMPULAN Sample yang memenuhi syarat jika MPN < 3/g, bila MPN sample melebihi kadar MPN berarti sample tersebut tidak aman untuk dikonsumsi. Jadi sample yang diujikan semua memenuhi syarat.

20

PRAKTIKUM III MPM (MOST PROBABLE NUMBER) COLIFORM 1. TEORI MPN adalah jumlah bakteri bentuk Coli yang terdapat dalam tiap g/ml sampel uji. Teknik MPN dilakukan dengan pengenceran. Suatu larutan yang mengandung mikroba diencerkan terus-menerus. Misalnya dengan larutan yang berisi 1000 sel/ml, diencerkan lagi, sehingga jumlah sel adalah 10 sel/ml, dan diencerkan 10 kali lagi, sehingga hanya terdapat 1 sel/ml, dan diencerkan lagi 10 kali lagi sehingga tinggal 0,1 sel/ml. Jika tiap 1 ml dari larutan tersebut dilarutkan kedalam tabung nutrient broth, akan ditemukan pertumbuhan. Akan tetapi, hanya akan diperoleh kesempatan sekali dari 10 kali apabila 1 ml larutan yang berisi 0,1 sel/ml yang dipinadahkan ke tabung nutrient broth. Dalam prakteknya deretan pengenceran sample dengan kelipatan sepuluh pertama harus dipersiapkan yaitu 10-1, 10-2, 10-3 dan seterusnya. Tiga atau lima ulangan dengan volume 1,0 ml masimg-masing larutan dipindahkan ke dalam tabung-tabung terpisah yang berisi media pertumbuhan, kemudian di inkulasi dan diperiksa pertumbuhannya.

2. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk menghitung jumlah bakteri coli yang terdapat dalam tiap gram/ml sampel makanan, minuman, dan jamu

3. ALAT DAN BAHAN Adapaun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu : 1. Lactose Broth 2. Tabung reaksi + tabung durham 3. Sampel uji 4. Pipet ukur 5. PDF 6. Erlenmeyer
21

4. CARA KERJA a. Sampel padat (makanan) dihancurkan dulu setelah itu ambil 25 g dan larutkan dengan PDF ad 250 ml, sampel jamu diambil 10 g dan diencerkan dengan PDF ad 100 ml dan minuman tidak perlu diencerkan lagi. b. Masukkan 1 ml sampel tiap pengenceran ke dalam petridish steril (duplo). c. Tambahkan PCA secukupnya aduk ad rata, biarkan membeku. d. Inkubasi 24-48 jam pada suhu 37oC. e. Hitung angka lempeng total bakteri.

5. HASIL PENGAMATAN

a. Hasil pengamatan I MPN Coliform Makanan Ringan Sample Diproduksi No. Batch : Momogi : :

No. Registrasi : TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3

KESIMPULAN : MPN Coliform Momogi < 3g/ml, maka memenuhi syarat MPN Coliform MINUMAN RINGAN Sample Diproduksi No. Batch : Granita : :-

No. Registrasi :

22

TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3

KESIMPULAN : MPN Coliform Ganita < 3 g/ml, maka memenuhi syarat MPN Coliform JAMU Sample Diproduksi No. Batch : Jamu Masuk Angin : PT. Sido Muncul :-

No. Registrasi : TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 2 MPN Coliform <3

KESIMPULAN : MPN Coliform Jamu Masuk < 3 g/ml , maka memenuhi syarat

b. Hasil pengamatan II MPN Coliform Makanan Ringan Sample Diproduksi No. Batch : Wafer Tanggo Coklat : PT. Ultra Prima Abadi :-

No. Registrasi : MD.627110030583

23

TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3

KESIMPULAN : MPN Coliform Wafer Tanggo Coklat < 3g/ml, maka memenuhi syarat MPN Coliform MINUMAN RINGAN Sample Diproduksi No. Batch : Panther cup : PT. Konicare Era Kosmetindo :-

No. Registrasi : MD.250010002939 TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3

KESIMPULAN : MPN Coliform Panther cup < 3 g/ml, maka memenuhi syarat MPN Coliform JAMU Sample Diproduksi No. Batch : Jamu Influensa : PT. Sido Muncul :-

No. Registrasi : TR.781219571 TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 2 MPN Coliform 3

KESIMPULAN : MPN Coliform Jamu Influensa = 3 g/ml , maka tidak memenuhi syarat

24

c. Hasil pengamatan III

MPN Coliform Makanan Ringan Sample Diproduksi No. Batch : Malkist Crackers : PT. Mayora Indah Tbk :-

No. Registrasi : MD.2271103053036 TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3

KESIMPULAN : MPN Coliform Malkist Crackers < 3g/ml, maka memenuhi syarat MPN Coliform MINUMAN RINGAN Sample Diproduksi No. Batch : Djinggo Teh segar : PT. Bangun Berkat Anugrah :-

No. Registrasi : MD.213367103156 TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3

KESIMPULAN : MPN Coliform Djinggo Teh segar < 3 g/ml, maka memenuhi syarat MPN Coliform JAMU Sample Diproduksi No. Batch : Tangkur Putih : PT. Eyang Laut : 097-26934

No. Registrasi : TR.023213871


25

TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 2 MPN Coliform 3

KESIMPULAN : MPN Coliform Tangkur Putih = 3 g/ml, maka tidak memenuhi syarat

d. Hasil Pengamatan IV MPN Coliform Makanan Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3 : Recheese : PT. : 18 1111 3 MM : MD.227110019775

KESIMPULAN : MPN Coliform <3 g/ml, maka memenuhi syarat MPN Coliform MINUMAN RINGAN Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi : Frutang : PT. :: MD.250010070040

26

TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3

KESIMPULAN : MPN Coliform < 3 g/ml, maka memenuhi syarat MPN Coliform JAMU Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi TABUNG GAS POSITIF 10-1 3 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform 9 : Jamu Gemuk : PT. :: TR.993200731

KESIMPULAN : MPN Coliform = 9 g/ml, maka tidak memenuhi syarat

e. Hasil pengamatan V MPN Coliform Makanan Ringan Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3 : Biskuat : PT. Kraft :: MD.227110063288

KESIMPULAN : MPN Coliform <3 g/ml, maka memenuhi syarat


27

MPN Coliform MINUMAN RINGAN Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3 : Teh Rio : PT. Tirta Alam segar (Wings Food) :: MD.25010013955

KESIMPULAN : MPN Coliform < 3 g/ml, maka memenuhi syarat MPN Coliform JAMU Sample Diproduksi No. Batch No. Registrasi TABUNG GAS POSITIF 10-1 0 10-2 0 10-3 0 MPN Coliform <3 :: TR.053243821 : Jamu Pelangsing : PT. Gujah sg

KESIMPULAN : MPN Coliform = <3 g/ml, maka memenuhi syarat

6. PEMBAHASAN Jangan meletakkan kapas untuk menutup tabung diatas meta karena dikhawatirkan mikroorganisme lain akan menempel pada kapas tersebut Teliti dalam menghitung jumlah gelembung yang ada dalam tabung durham.

28

7. KESIMPULAN Sample yang memenuhi syarat jika MPN <3 kol/g, bila MPN sample melebihi kadar MPN maka sample tidak aman dikonsumsi.

29

TABEL MPN COLIFORM JUMLAH TABUNG POSITIF GAS 1:10 0 0 0 1 : 100 0 0 1 1 : 1000 0 1 0 <3 3 3 < 0,5 < 0,5 5 9 MPN per GRAM/ml Batas Keyakinan 95% MAX MIN

1 1 1 1 1

0 0 1 1 2

0 1 0 1 0

4 7 7 11 11

< 0,5 1 1 3 3

20 21 23 36 36

2 2 2 2 2 2

0 0 1 1 2 2

0 1 0 1 0 1

9 14 15 20 21 28

1 3 3 7 4 10

36 37 44 89 47 150

3 3 3 3 3 3 3 3 3

0 0 0 1 1 2 2 2 3

0 1 2 0 0 2 0 1 2

9 14 15 20 21 28 93 150 210

1 3 3 7 4 10 15 30 35

36 37 44 89 47 150 380 440 470

30

3 3 3 3

3 3 3 3

0 1 2 3

240 460 1100 2400

36 74 150

1300 2400 4800

31

PRAKTIKUM IV PEMBIAKAN BAKTERI 1. TUJUAN Mengetahui cara-cara pembiakan bakteri. 2. DASAR TEORI Pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh lingkungan seperti suhu, kelembaban dan pengaruh lain. Kepekaan kuman terhadap zat kimia tertentu dapat dipakai untuk menghindari kontaminasi pada alat ataupun bahan. a) Pembiakan dengan goresan : menanam pada permukaan agar merupakan cara rutin untuk mendapat biakan murni. Ose dengan ujung bulat yang telah dipijar ditempelkan pada bahan yang akan dibiakkan. Oleskan pada permukaan agar padat. Bahan biakan disebar keseluruh permukaan agar dalam rangkaian agar sejajar.

b) Pembiakan lapangan : dilakukan dengan cara membasahi seluruh permukaan agar dengan suspensi kuman. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan kuman merata. Biasanya digunakan untuk uji kepekaan antibiotika dan uji jenis kuman dengan bakteriofagnya. c) Pembiakan agar miring : menggores kuman pada permukaan agar miring. d) Pembiakan dengan tusukan : menusukkan ose pada agar tegak.

32

e) Biakan agar tuang : biakan kuman maupun sampel sediaan dituangkan pada agar yang mencair dan diaduk perlahan, biarkan beku sebelum diinkubasi. f) Biakkan cair : dimasukkan kedalam wadah yang berisi media cair dicelupkan kawat ose yang telah dioleskan pada biakan kuman.

Agar miring

Agar tegak

Agar tuang

3. ALAT DAN BAHAN 1. Biakan Mikroba : a) Biakan Bacilus subtilis b) Biakan Escherichia coli c) Biakan Sthaphylococcus aureus d) Biakan Serratia marcecens 2. Petri dish

3. Media agar Nutrient Broth 4. Kawat ose 5. Bunsen

33

4. CARA KERJA 1) Ambil 15 tabung reaksi yang berisi agar miring dan siapkan pula kelima biakan bakteri yang telah tersedia. 2) Siapkan kawat ose dan Bunsen lalu pijar ujung kawat ose hingga berwarna merah. 3) Masukkan kawat ose ke dalam tabung pembiakan bakteri dan ambil satu sengkelit bakteri tersebut secara perlahan-lahan jangan merusak media agar miring. 4) Flambir ujung tabung reaksi yang berisi agar miring, pindahkan bakteri ke dalam tabung reaksi yang telah diflambir dengan bentuk zig-zag sebanyak dua kali bolak-balik. 5) Setelah itu tutup rapat dengan kapas dan beri label nama bakteri biakan 6) Lakukan hal yang sama pada bakteri lainnya, masing-masing bakteri dibuat triplo. 7) Inkubasi pada suhu 37?C selama 24 jam. 8) Amati pertumbuhan bakteri. 5. HASIL PENGAMATAN Biakan E. coli Bacillus subtilis Staphyloccocus aureus Serratia marcecens Warna Putih Putih Putih Merah Ciri Transparan dan Putih Licin dan Tebal Kasar dan Tebal Merah

6. PEMBAHASAN i. Dalam menyiapkan biakan murni, siapkan kapas terlebih dahulu agar pada saat selesai membuat biakan tabung dapat langsung ditutup. Dimaksudkan agar biakan tidak terkontaminasi oleh bakteri lain ii. Jangan meletakkan kapas yang akan digunakan untuk menutup tabung di atas meja karena dikhawatirkan mikroorganisme lain akan menempel pada kapas tersebut

34

7. KESIMPULAN Bakteri dapat berkembang biak dengan baik dalam media baru . Koloni yang dapat terbentuk dalam waktu yang cukup singkat dan dalam jumlah banyak (dapat membuktikan bahwa bakteri bisa memperbanyak diri dengan sangat cepat)

35

PRAKTIKUM V KEPEKAAN KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIK 1. TUJUAN PRAKTIKUM Mampu melakukan interpretasi terhadap hasil test kepekaan antibiotika Mengetahui metode untuk memeriksa kepekaan kuman terhadap berbagai antibiotika Mengetahui seberapa besar kepekaan bakteri terhadap antibiotik tertentu

2.

DASAR TEORI Penyakit yang dikarenakan infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotika. Antibiotika

adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi atau bakteri yang bersifat mematikan (bakterisid) maupun menghambat (bakteriostatik) terhadap pertumbuhan bakteri. Antibiotik yang baik untuk digunakan harus bersifat selektif, yaitu bereaksi terhadap bakteri dengan toksisitas terhadap manusia relatif kecil. Untuk mengatasi penyakit dengan antibiotika yang tepat diperlukan data kepekaan kuman penyebab infeksi tersebut terhadap antibiotika yang tersedia. Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotika dapat dilakukan dengan cara berikut : Cara Cakram (dish metode) Dengan menggunakan kertas cakram yang telah mengandung antibiotik dengan kadar tertentu dan diletakkan diatas lempeng agar yang telah ditanami/dilumuri dengan kuman. Diameter zona hambat pertumbuhan kuman yang tampak menunjukan sensitivitas kuman tersebut terhadapnantibiotika yang bersangkutan. Cara Tabung (tube dilution methode) Tabung yang telah diisi kuman ditambahkan antibitik dengan berbagai konsentrasi dan di amati konsentrasi terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan kuman.

36

3.

ALAT DAN BAHAN a) Kapas Usap Steril b) Larutan Antibiotika Amoxcicillin c) Larutan Antibiotika Tetrasiklin d) Larutan Antibiotika Kloramphenikol e) Spirtus f) Suspensi Kuman (E. coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus) g) MHA ( Muller Hilton Agar ) h) Cakram Antibiotika rangkap 2 i) Pinset

j) Mikropipet k) Yellow tipe l) Inkubator

4.

PROSEDUR KERJA a) Celupkan kapas steril ke dalam suspensi bakteri dengan menggunakan pinset, usapkan kapas pada lempeng MHA hingga merata,biarkan mengering 4 5 menit. b) Letakkan cakram rangkap 2 pada lempeng agar, teteskan pada cakram steril larutan antibiotika sebanyak 20 l dan 10 l . c) inkubasi 18 24 jam pada suhu 35 C d) Perhatikan ada tidaknya zona hambat yang terbentuk disekitar cakram.

37

5.

HASIL PENGAMATAN

Nama Bakteri Escherichia coli

Nama Antibiotik Amoxcyllin Kloramphenikol Tetrasiklin

Diamater Bakteri Cawan I 4 cm 7 cm 5,5 cm 5 cm 4 cm 6 cm Cawan II 4 cm 4,5 cm 4,5 cm 5 cm 3,5 cm 6 cm

Staphylococcus aureus

Amoxcyllin Kloramphenikol Tetrasiklin

6.

KESIMPULAN Antibiotik dalam konsentrasi tertentu mampu membunuh bakteri yang peka terhadap

antibiotik tersebut. Pemeriksaan kepekaan antibiotika terhadap bakteri dapat dilakukan dengan cara menggunakan cakram. Mekanisme kerja antibiotik adalah bakterisid dan bakteriostatik. Semakin besar diameter antibiotic berarti semakin besar pula spectrum kerjanya untuk menghambat ataupun membunuh bakteri.

38

PRAKTIKUM VI PEWARNAAN GRAM

1.

TUJUAN Membedakan bakteri menjadi dua golongan yaitu bakteri gram positif dan gram negatif.

2.

DASAR TEORI :

a. Guna pewarnaan bakteri untuk melihat mempelajari struktur, dan sifat bakteri untuk membantu identifikasi bakteri. b. Pewarnaan gram adalah metode empiris untuk membedakan bekteri gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. c. Ditemukan oleh Christian Gram 1884, zat warna I digunakan kristal violet (ungu) zat warna II digunakan safranin atau fuchsin (merah). d. Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan sedangkan bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada proses pewarnaan, dan mengambil warna merah dari fuchsin. e. Perbedaan Gram posif dan gram negative

Keterangan

Bakteri Gram positif

Bakteri Gram negatif

Dinding sel Lapisan peptidoglikan Kadar lipid Resistensi terhadap alkali (1% KOH) Kepekaan terhadap iodium Toksin yang dibentuk Resistensi terhadap Eksotoksin Lebih tahan Endotoksin Lebih peka
39

Lebih tebal 1-4%

Lebih tipis 1122%

Tidak larut

Larut

Lebih peka

Kurang peka

tellurit Sifat tahan asam Ada yang tahan asam Tidak ada

3. -

ALAT DAN BAHAN : Alat

Kaca Objek Cover Glass Mikroskop Bahan Biakan Kuman Staphyllococus aureus Bacillus subtilis Escherichia coli Aqua dest Karbol kristal ungu Fuchsin Lugol Alkohol 95% Immersion oi

40

4.

CARA KERJA Ambil satu sengkelit biakan kuman, letakkan di kaca objek, suspensi dengan air lalu difiksasi (digoyang-goyangkan dengan cara dibakar pada spiritus agar terbentuk suspensi). Tambahkan pewarna kristal ungu biarkan selama lima menit, lalu cuci dengan air. Tambahkan lugol (agar terbentuk ikatan iodin dan violet) biarkan selama 45-60 detik lalu cuci dengan air. Bilas dengan alkohol 95% (agar bakteri dapat dibagi menjadi dua warna yaitu ungu dan merah) sampai warna ungu tidak mengalir lalu cuci dengan air. Tambahkan fuchsin diamkan selama 1-2 menit lalu cuci dengan air dan keringkan. Tambahkan minyak immersi, tutup dengan cover glass, periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x dan 100x.

5.

HASIL PENGAMATAN Yang termasuk bakteri gram positif adalah Staphylococcus aureus (bentuk kokus seperti buah anggur). Sedangkan Escherisia coli adalah bakteri gram negatif karena berwarna merah.

GAMBAR BAKTERI : 1. E.coli

Bakteri gram negative.

41

2. Bacilus subtilis

Bakeri gram positif. 3. Staphylococcus aureus

Bakeri gram positif.

42

4. Serratia marcecens

Bakteri gram negatif

5.

KESIMPULAN : Bila dilihat dari mikroskop berwarna ungu berarti bakteri tersebut termasuk bakteri gram positif dan jika berwarna merah berarti termasuk bakteri gram negatif.

43

PRAKTIKUM VII FLORA NORMAL UDARA, KULIT DAN LOGAM

1. TEORI Pertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi oleh lingkunagn seperti suhu, kelembaban, dan pengaruh lain. Kepekaan kuman terhadap zat tertentu dapat dipakai untuk menghindari kontaminasi pada alat ataupun bahan. 2. TUJUAN Melihat pertumbuhan kuman di tangan, udara dan uang logam 3. ALAT DAN BAHAN Agar Na Inkubator Pewarnaan gram Gelas objek NaCl 0,9 % 3 jari tangan Udara ruangan Pinset

4. CARA KERJA 4.1.Percobaan pada tangan - Tangan yang belum dicuci diusapkan pada lempeng agar - Cuci tangan dengan sabun, ulangi langkah 1 pada permukaan lempeng agar lain - Inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 24 jam - Bandingkan yang terjadi 4.2. Percobaan dengan menggunakkan Logam Ambil satu buah logam tempelkan pada permukaan lempeng agar. Ambil satu buah logam yang lain, bakar hingga memijar dan tempelkan pada permukaan lempeng lain Inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 24 jam Bandingkan yang terjadi

44

4.3.Percobaan Udara - Menyiapkan 2 buah lempeng agar NA di dalam petri dish - Letakkan 3 jari sample pada salah satu lempeng agar - Cuci jari/tangan tersebut dengan sabun, keringkan dengan kasa steril - Letakkan kembali 3 jari yang sudah dibersihkan di lempeng agar yang kedua - Tutup petri dish, inkubasi terbalik selama 24 jam pada suhu 35C - Amati dan hitung koloni yang timbul pada lempeng

4.4. 4.5. -

Percobaan pada Mulut Buka cawan petri secukupnya Hembuskan udara dari mulut ke cawan petri Tutup cawan petri Inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 24 jam Bandingkan yang terjadi Percobaan di udara Menyiapkan 2 buah lempeng agar NA dalam petri dish Buka tutup lempeng pertama dan letakkan di dalam ruangan biarkan selama 5-10 menit. Tutup kembali Buka tutup lempeng kedua dan letakkan di luar ruangan biarkan selam 5-10 menit. Tutup kembali Inkubasi kedua lempeng tersebut selam 24 jam pada suhu 35C Amati dan hitung jumlah koloni yang timbul

5. HASIL PENGAMATAN Tangan Tidak Dicuci 200 koloni Di Cuci 0 koloni Udara Dalam 0 koloni Udara Mulut 130 Udara Luar 7 koloni 0 koloni Logam

45

6. PEMBAHASAN Cuci tangan sebelum makan atau sesudah memegang sesuatu dapat mengurangi mikroba yang masuk dalam tunuh lewat tangan

7. KESIMPULAN Banyak sekali mikroorganisme yang tumbuh di sekitar kita, oleh karena itu harus menjaga kesehatan diri kita sendiri dan lingkungn. Dengan cara memnanamkan pola hidup sehat.

46

DAFTAR PUSTAKA pedoman, T. p. (2010). buku pedoman praktikum mikrobiologi. jakarta. press, u. (1994). mikrobiologi kedokteran. jakarta: binarupa aksara. www.google.com www.wikipedia.com

47

48

Anda mungkin juga menyukai