Anda di halaman 1dari 11

TEST GALLI MAININI

ANTONIUS TARIGAN 209210266

DEFENISI
Galli mainini test adalah suatu test kehamilan. Test ini dilakukan untuk mendapatkan hormon gonadotropin pada urine wanita hamil. Prinsip dari test galli mainini adalah menemukan spermatozoa dalam urine pria yg dirangsang oleh HCG urine. Penetapan kehamilan didasarkan terdapatnya dalam jumlah besar hormon gonadotropin (hormon chorionic = HCG) dalam urin dari wanita hamil muda. Hormon ini diberntuk dalam chorion (bagian dari plasent) dan mempunyai fungsi yang menyerupi fungsi LH (Luteinising hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar pituitaria

ETIOLOGI KEHAMILAN
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu : a. Ovum Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata. b. Spermatozoa Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat. c. Konsepsi Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii. d. Nidasi Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. e. Plasentasi Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.

KLASIFIKASI KEHAMILAN
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan: a. Triwulan I antara 0-12 minggu. b. Triwulan II antara 12-28 minggu. c. Triwulan III antara 28-40 minggu.

PATHOFISIOLOGI KEHAMILAN
Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan, masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal kira-kira 280 hari (40 minggu) sampai 300 hari (42 minggu) yang terhitung dari haid terakhir. Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan cukup bulan, bila kehamilan lebih dari 42 minggu disebut kehamilan post matur. Kehamilan dibagi 3 fase yaitu trimester I (antara 0 sampai 12 minggu) trimester II (antara 12 minggu sampai 28 minggu) dan trimester III (antara 28 minggu sampai 40 minggu).

TANDA-TANDA KEHAMILAN
Dari keseluruhan yang diuraikan maka diagnosis pasti kehamilan dapat dibuat apabila : Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin. Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara. Dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Dengan Ultrosonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin.

TANDA-TANDA KEHAMILAN
Tanda-tanda kehamilan menurut BKKBN (2004) adalah sebagai berikut: Tidak datang haid Pusing dan muntah pada pagi hari Buah dada membesar Daerah sekitar puting menjadi agak gelap Perut membesar

HORMON-HORMON REPRODUKSI

GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone). Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ). FSH (Follicle Stimulating Hormone) Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di testis). LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone) Estrogen Progesteron HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin

ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN


Alat-alat yang di gunakan adalah : Mikroskop lengkap dengan pasang objek glass dan deck glass. 2 buah spuit 5 cc. 5 batang pipa kaca. Stopwatch. 3 tabung kaca tempat kodok. Tabung ukur. 3 buah erlenmayer.

CARA KERJA

Teknik kerja dari test Galli Mainini yaitu : Kodok tersebut dipisahkan atas 3 kelompok, masing-masing kelompok I berisi 3 ekor, kelompok II berisi 3 ekor, dan kelompok III berisi 2 ekor. Sediakan urin A dan B yang telah diencerkan masing-masing 1x, 10x. Dan 50x. Pada kodok kelompok I diinjeksikan intraperitoneal urin A sebanyak 2cc dari masingmasing pengenceran pada kodok yang berbeda, dan ketiga kodok tersebut diberi tanda. Pada kodok kelompok II juga dilakukan seperti pada ad. 3 tapi dengan urin B.

CARA KERJA
Pada kodok kelompok III tidak diberi apaapa. Dengan pipet, diambil urin dari kloaka masing-masing kodok dan diperiksa dengan mikroskop tiap setengah jam sampai 2 jam sesudah injeksi. Cari apakah ada sperma pada urin tersebut.

Anda mungkin juga menyukai