Anda di halaman 1dari 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di seluruh dunia.

Meskipun 88% penduduknya beragama Islam1, Indonesia bukanlah negara Islam. Muslim di Indonesia juga dikenal dengan sifatnya yang moderat dan toleran2. Besarnya jumlah pemeluk Islam di Indonesia tentunya berpengaruh pada kultur masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan muslimah. Muslimah di Indonesia menggunakan pakaian panjang atau pakaian muslimah dan jilbab sebagai salah satu alternatif untuk menutup aurat. Tahun 1970-an tercatat sebagai tahun munculnya gelombang kebangkitan pemeluk Islam di dunia internasional yang gaungnya merambah ke segala penjuru, termasuk ke Indonesia. Selama dalam waktu tahun 80 sampai 90-an jumlah pemakai jilbab terus bertambah, utamanya di kalangan mahasiswa dan pelajar3. Jilbab di Indonesia menurut Suzanne April Brenner, merupakan suatu peristiwa 100% modern bahkan terlampau modern dimana perempuan berjilbab adalah sebagai suatu tanda globalisasi, suatu lambang identifikasi orang Islam di Indonesia dengan umat Islam di negara-negara lain di dunia modern ini, menolak tradisi lokal, dalam hal berpakaian dan

1 2

www. en.wikipedia.org www. seasite.niu.edu 3 www.syariahpublications.com, Jilbab Antar Gaya dan Rekrontruksi Diri akses 02 September 2008,halaman 1

2 sekaligus juga menolak hegemoni Barat 4. Oleh karena itu jilbab saat ini sudah menjadi bagian dari kultur masyarakat. Berkembangnya cara pemakaian jilbab dan pakaian muslimah saat ini mulai mengikuti mode fashion yang berlaku di masyarakat. Jadi Jilbab dan pakaian muslimah itu sendiri tidak lagi dikatakan sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, malah saat ini mengikuti trend fashion sehingga sudah layak untuk disebut sebagai pakaian yang modern. Sampai hari ini pandangan orang tentang busana muslimah (jilbab) terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama, yang tampaknya merupakan kelompok mayoritas adalah kelompok perempuan Islam yang senantiasa mengikuti perkembangan mode tanpa mempedulikan ketentuan ketentuan syariat dalam hal menutup aurat. Mereka beranggapan bahwa busana muslimah itu kuno, out of date, ketinggalan zaman, dan sebutan sebutan lain yang kurang simpatik. Kelompok kedua diisi oleh perempuan perempuan yang mengenakan busana muslimah secara kaku tanpa mempedulikan, bahkan menafikan, pentingnya mode busana, karena selama ini istilah mode seperti mengandung konotasi jahili. Di antara kedua kelompok ini berkumpul wanita - wanita Islam yang merasa terpanggil untuk berbusana muslimah sesuai dengan tuntutan syariat, tetapi tidak menjauhkan diri dari mode busana wanita yang tengah berkembang5..
4

www.ajang-kita.com,Jilbab, Antara Gaul dan Pembungkus Aurat,akses 01 September 2008, halaman 1 5 Surtiretna,Nina. Anggun Berjilbab, Al-Bayan Bandung, 1993

1.1.1 PERKEMBANGAN BUSANA MUSLIM DI INDONESIA Tiga puluh tahun lalu, saat busana muslim masuk ke belantika mode Indonesia, keberadaannya masih dipandang sebelah mata. Penggunanya dianggap gagap mode, kuper. Desainer yang serius menggarap busana muslim pun bisa dihitung jari. Namun kini, dengan cepat busana muslim beradaptasi. Menyerap tren yang berlaku di medan mode kontemporer seperti eksplorasi fashion Timur Tengah, etnik tradisional Indonesia, dan fashion internasional. Hasilnya, wardrobe para muslimah pun semakin variatif. Apalagi para perancang mengeksplorasi cutting dan pola, mengadaptasi teknik baru serta bereksperimen dengan material. Hasilnya era baru busana muslim. Segar, inovatif, muda, sekaligus kontemporer6. Hal ini mendukung para wanita yang ingin menjalankan syariat Islam namun tetap tampil modis. Kondisi muslim/muslimah Indonesia yang lebih moderat dan toleran dibandingkan muslim/muslimah dari negara lainnya, menciptakan perubahan dalam segi kultur masyarakat. Penggunaan busana muslim bahkan menciptakan trend dalam fashion Indonesia. Sejak selebritis Indonesia, Inneke Koesherawati, yang sebelumnya adalah seorang ikon seks memutuskan untuk berhijab pada akhir tahun 1990-an, penggunaan kain tudung atau jilbab merebak. Ditambah lagi setelah kemunculan film layar lebar
6

blackbutcherman.wordpress.com/2008/08/29/tren-busana-muslim-2008

4 Ayat-ayat Cinta (2008), bahkan mempengaruhi media televisi untuk menyajikan sinetron yang bertemakan religi. Namun disayangkan, penggunaan busana muslim seringkali tidak sejalan dengan syariat Islam seperti pakaian yang menunjukkan lekuk tubuh. Pakaian muslimah selama beberapa tahun terakhir mendapat perhatian yang setara dengan jenis fashion lainnya. Salah satu contohnya adalah melalui pagelaran Islamic Fashion Festival (IFF), yakni pagelaran peragaan busana yang merupakan sebuah usaha untuk memajukan industri dan penggunaan busana muslim di dunia. IFF diselenggarakan oleh para desainer fashion dari Malaysia, Indonesia dan Dubai ini telah melibatkan 180 desainer ternama dalam mengembangkan dunia fashion muslim7.

Gambar 1.1, 1.2 dan 1.3 : Islamic Fashion Festival 2009

Saat ini, merupakan hal yang lazim apabila trend fashion muslimah disejajarkan dengan trend fashion yang lain. Media massa pun beramai-ramai menyajikan menu trend busana muslim sebagai fitur
7

www.perempuan.kompas.com

5 fashion untuk memberikan tuntunan berbusana muslim yang modis namun sesuai syariat. Kondisi masyarakat muslim di Indonesia juga menciptakan beberapa ceruk baru yang bersifat komersial. Hal ini dapat diindikasikan dengan menjamurnya media-media yang mengkhususkan pada segmen wanita muslimah, terutama yang berjilbab, seperti tabloid Nurani, majalah Alia, tabloid Modis, majalah TrenModis, dan lain-lain. Beberapa media bersegmen wanita pun beramai-ramai menambahkan fitur khusus untuk wanita berjilbab, seperti yang dilakukan oleh majalah Kartini, yang menambahkan fitur panduan fashion muslimah. Salah satu yang menangkap peluang dari iklim fashion muslimah di Indonesia adalah CV Berlian, berdiri di bawah naungan Jawa Pos Group, Surabaya. Saat ini CV Berlian menerbitkan tiga macam media yang menargetkan segmen muslimah Indonesia, yakni tabloid Modis, tabloid Nurani dan majalah TrenModis8. Adapun karakteristik dari masing-masing media adalah :

Ami lestari,Pemimpin Redaksi Modis,18 Februari 2009,interview

JENIS MEDIA

SEGMENTASI

RUBRIK

KUALITAS KERTAS Kualitas kertas yang diberikan adalah berupa kertas CB Special Colour dan Black and White. Baik cover maupun isi memiliki kualitas kertas yang sama. Kualitas kertas yang diberikan adalah berupa kertas CB Special dengan Full Colour. Cover lebih special yaitu dengan menggunakan kertas art paper beserta laminasi, dengan tujuan memberikan strata harga lebih mahal,

TABLOID NURANI

Segmentasi yang dipilih oleh tabloid Nurani adalah keluarga. Jadi taget yang ditentukan mulai wanita muda sampai wanita atau para ibu-ibu yang sudah berkeluarga.Target yang ditentukan adalah kalangan menengah keatas.

Rubrik yang diangkat adalah lebih mengarah tentang gaya hidup masyarakat muslim mulai dari kisah-kisah orang ternama,fashion, tips,sampai pada resep makanan untuk keluarga muslim

TABLOID MODIS

Segmentasi yang dipilih oleh tabloid Modis adalah Wanita karir berumur 22 tahun keatas yaitu wanita yang tingkat ekonomi menengah, sudah bekerja , lajang sampai pada ibu-ibu yang masih memikirkan penampilan,karena target sasaran menengah.

Rubrik yang diangkat adalah lebih mengarah kepada segala hal yang berhubungan dengan fashion dan kecantikan, mulai dari trend fashion terbaru sampai dengan tipstips kecantikan khusus yang halal.

7
Segmentasi yang dipilih oleh tabloid Modis adalah Wanita karir berumur 22 tahun Ke atas yaitu wanita yang tingkat ekonomi mapan, sudah bekerja , lajang sampai pada ibu-ibu yang masih memikirkan penampilan,karena target sasaran mengah keatas, Rubrik yang diangkat adalah lebih mengarah kpada segala hal yang berhubungan dengan fashion dan kecantikan, mulai dari trend fashion terbaru sampai dengan tipstips kecantikan khusus yang halal Kualitas kertas yang diberikan adalah berupa kertas Rt Paper baik cover dan isi dengan Full Colour Cover yaitu art paper yg lebih tebal yaitu 70gr sedangkan untuk isi 50gr menggunakan kertas art paper beserta laminasi, dengan tujuan memberikan strata harga lebih mahal

MAJALAH TREN MODIS

Tabel 1.1 : Karakteristik media produksi CV Berlian

1.1.2 TABLOID MODIS Tabloid Modis merupakan salah satu produk yang dimiliki CV Berlian yang mengkhususkan diri memilih pasar wanita muslimah yang masih peka terhadap fashion. Tabloid Modis ini sendiri memiliki arti yaitu mode islami, yang bertujuan memberikan segala informasi tentang mode yang terkini namun tetap islami, halal, dan memenuhi nilai Syariat Islam9. Tabloid modis ini membahas segala hal yang berhubungan dengan fashion dan kecantikan khas yang dimiliki wanita muslimah. Visi dan Misi yang dimiliki tabloid Modis yaitu memberikan media berupa tabloid untuk
9

Ami lestari,Pemimpin Redaksi Modis,18 Februari 2009,interview

8 menyampaikan segala informasi yang berhubungan dengan fashion untuk wanita muslimah. Menurut Pimred tabloid Modis, jilbab saat ini telah menjadi trend sehingga dapat diberikan sebuah media untuk mengakomodasi trend tersebut. Menanggapi bahwa segala hal yang dibutuhkan wanita muslimah bukan hanya tuntunan tetapi informasi10. Oleh karena itu pula Modis memilih tabloid sebagi salah satu media penyampaian informasinya, sebab untuk di daerah Surabaya pasar tabloid sudah kuat dan media tabloid yang membahas tentang wanita muslimah saat ini belum ada kompetitor. Selain itu melalui format tabloid, harga yang diberikan dapat lebih terjangkau11. Kendala yang dihadapi oleh tabloid Modis saat ini adalah terdapat kemiripan antara tabloid Modis dengan majalah TrenModis yang sama-sama diterbitkan oleh CV Berlian. Dari hal yang sudah dijelaskan diatas CV Berlian memang sudah menentukan target dan tujuan produk-produknya, tetapi dalam kenyataannya terdapat kemiripan karakteristik dan target segmen antara tabloid Modis dengan majalah TrenModis yang usianya lebih muda. Sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman yang berpotensi untuk timbul, maka CV Berlian memutuskan untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan, yakni dengan memberi perbedaan yang lebih khas antara tabloid Modis dengan majalah TrenModis melalui langkah redesain12.

10 11

ibid ibid 12 ibid

9 1.1.3 REDESAIN TABLOID MODIS Perkembangan media-media informasi yang ada di kota Surabaya menuntut produk-produk CV Berlian harus memilki karakteristik berbeda disetiap tampilannya. tabloid Modis merupakan salah satu produk yang ingin disempurnakan lagi oleh Redaksi tabloid Modis tersebut, karena menurut pengelola, tabloid Modis harus memiliki karakteristik yang kuat baik visi maupun misi sampai dengan tampilan agar para pelanggannya dapat langsung membedakan maksud dan tujuan media tersebut13. Karakter yang diinginkan yaitu tabloid Modis tampil lebih feminim dan lebih memiliki karakter wanita, karena tabloid Modis menginginkan tampilan visual dan rubrik dengan mengikuti zaman yang lebih berkembang saat ini 14. Kekuatan tabloid Modis terletak pada konten tabloid yang khusus mengangkat tema fashion dan gaya hidup wanita muslimah muda serta pada segi harga yang lebih terjangkau karena berformat tabloid. Pada konten dan segi format media, tabloid Modis belum memiliki kompetitor langsung. Namun ancaman justru datang dari produk yang sama-sama diterbitkan oleh CV Berlian akibat kemiripan karakteristik walaupun berbeda format. Dari segi penjualan, tabloid Modis mampu menjual sekitar 60% dari 12.000 eksemplar tiap penerbitan (terbit 2 kali sebulan), angka ini menunjukkan kondisi tabloid Modis yang tidak begitu buruk, namun juga tida begitu
13 Bayu Angkoso, SE,Manajer / Kordinator Pra Cetak Modis,18 Februari 2009,interview 14 Ami lestari,Pemimpin Redaksi Modis,18 Februari 2009,interview

10 baik atau dinilai cukup dibandingkan majalah TrenModis yang dapat menjual 60% dari 16.000 eksemplar (terbit sekali sebulan dan masih baru terbit dalam 3 edisi). Menurut manajer pra cetak tabloid Modis, tabloid Modis juga telah berada pada masa siklus untuk perubahan design. Untuk mengikuti trend yang sedang berkembang maka tabloid Modis sekarang harus mengikuti selera pasar, dalam hal ini mencakup keseluruhan materi tabloid Modis, baik dari segi konten maupun penataan tampilan. Dari hal tersebut diharapkan tabloid modis tampil lebih berbeda dan memiliki karakter tersendiri di antara 3 produk media yang ditujukan kepada wanita muslimah terbitan CV Berlian 15. Dalam proses redesain juga dilakukan perluasan target segmen, dari target awal usia 22 28 tahun menjadi 18 28 tahun atau masa remaja akhir dan dewasa awal. Keputusan untuk melakukan redesain juga didasarkan pada pertimbangan atas tanggapan pasar yang dilakukan melalui focus group discussion (FGD) yang dilakukan pada 5 perempuan usia 18 22 tahun di Surabaya. Hasil FGD menunjukkan bahwa : 1. Dari 5 orang, hanya 1 orang yang pernah mengetahui/membaca tabloid Modis. 2. Informasi yang ditampilkan kurang efisien, karena informasi melalui body copy kurang informatif dan dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan informasi pembaca.
15

Ibid

11 3. Penggunaan image dan penataan layout kurang baik, misal pemilihan model fashion yang dirasa kurang sesuai dengan usia target segmen, sehingga menimbulkan asumsi pada pergeseran target segmen. 4. Urutan rubrikasi yang kurang sistematis. Pembaca/ peserta FGD merasa kesulitan dalam menemukan informasi karena lompatan halaman rubrik yang sejenis cukup signifikan dan tidak terkumpul dalam suatu bagian. 5. Peserta FGD menyatakan apabila tabloid memiliki tampilan dan konten yang lebih baik/lebih menarik, meskipun dengan harga yang sedikit lebih mahal, pembaca peserta FGD akan tetap ingin membeli. Dengan pernyataan-pernyataan yang didapat dari FGD, maka diketahui potensi pasar yang dimiliki oleh tabloid Modis apabila melakukan redesain. Pemilihan sample penelitian, yakni pada warga Surabaya berdasarkan pada pertimbangan perkembangan fashion busana muslim di beberapa kota besar Indonesia :

12

KOTA BANDUNG

PERINGKAT 1

KETERANGAN
Bandung merupakan sumber mode dan juga sebagai distributor juga pemroduksi skala besar untuk dikirim kekota kota besar lainnya. Jakarta merupakan pusat kedua sumber mode gaya fashion trend busana muslimah yang ada di Indonesia, disan juga merupakan tempat produksi dan distribusi. Surabaya merupakan kota yang masih mengikuti perkembangan dari Bandung dan Jakarta, meskipun sangat berkembang pesat, tapi masih terkalahkan oleh Bandung dan Jakarta. Yogyakarta juga merupakan kota berkembag dalam hal trend fashion muslimah, tetapi trend yang dipakai masih berkiblat pada Kota kota besar lainnya

DKI JAKARTA

SURABAYA

DI YOGYAKARTA

abel 1.2 : Perbandingan perkembangan fashion muslimah di Bandung, Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta

Dapat dilihat bahwa Surabaya mempunyai peluang untuk lebih mengembangkan trend fashion muslim, oleh karena itu dengan ditambahkan media untuk menyampaikan informasi, nantinya diharapkan dapat lebih memajukan wanita muslim

13 yang ingin mengembangkan trend fashion muslim ataupun wanita muslim yang ingin beraktivitas dengan busana yang modis 1.1.4 RUBRIKASI TABLOID MODIS Rubrikasi merupakan salah satu bagian yang mendapat respon negatif dari target pembaca. Redesain diharapkan dapat memberi sentuhan baru dalam setiap aspek tabloid, termasuk dalam segi konten dan rubrikasi. Berikut adalah analisa terhadap rubrik yang terdapat dalam tabloid Modis : Cover Adalah sentral dari tabloid ini. Menampilkan image public figure terkenal, dengan menampilkan headline dari isi rubrik-rubrik yang ada di halaman dalam. Terdiri dari Cover depan dan cover belakang. Cover memiliki grid dan tipografi yang khas dan tersistem. Pada cover depan maupun belakang terdapat iklan.

Gambar 1.3 Cover dari Tabloid Modis

14 Hot issue Terdiri dari 4 halaman, berada di halaman 2,3,4,5. Menginformasikan tentang trend busana muslim terbaru. Menampilkan model busana ready-to-wear atau busana sehari-hari. Juga termasuk tips-tips berbusana, misalnya tips berbusana untuk profesi wanita karir. Aksesoris Menampilkan item-item aksesori yang dapat ditambahkan pada busana muslim. Terdiri dari 3 halaman yaitu pada halaman 6,7 yang membahas tentang segala aksesoris yang mendukung penampilan. Sedangkan pada halaman 16 berisikan aksesoris berupa gadget. Sampul Menampilkan wawancara/cerita dari model sampul edisi tersebut. Biasanya mengenai aktivitas yang sedang dilakukan dan opini akan suatu permasalahan. Berada di halaman 8. Gaya Islami Rubrik ini menampilkan model busana/fashion tematis, misal edisi fashion untuk wanita bekerja. Rubrik ini memiliki kemiripan dengan rubrik Hot Issue sehingga penggunaan rubrik terkesan kurang efisien. Penataan image tidak terorganisir dalam suatu sistem grid dan seringkali tumpang tindih sehingga berpotensi menghilangkan informasi dalam image. Informasi/notifikasi yang disampaikan tidak cukup memberi keterangan pada pembaca. Diet

15 Memberi informasi mengenai makanan sehat dan makanan yang dapat membantu membentuk kecantikan. Relax Memuat rubrik yang membahas tempat berelaksasi dan tempat untuk merawat tubuh. Berada di halaman 13. Make Up Membahas tentang trik dan panduan makeup. Berada di halaman 14. Profil Mengupas tentang figure dan kisah hidup dari seorang pesohor. Biasanya berada di halaman 18. Paspor Adalah halaman 19 yang berisi rubrik tentang tempat wisata yang ada di luar negeri. Rubrik ini dinilai kurang sesuai dengan karakter financial target audiens. Kuliner Berisi tentang restoran dan resepnya atau hanya resep makanan saja. Lemari Artis Berada di halaman 21 membahas tentang itemitem fashion dari koleksi selebritis Mix n Match Adalah rubric yang membahas paduan untuk memadu padankan dandanan berada di halaman 23 Jilbab

16 Membahas tentang trik dan cara memakai jilbab yang trendi. Memiliki dua halaman pada halaman 24 dan 25 Kepribadian Rubrik yang membahas tentang kepribadian 26 Anda dan Dia Rubrik yang membahas hubungan dengan lawan jenis Lelaki Membahas tentang public figure pria Handycraft Berisi tentang cara membuat aksesoris Desain Adalah halaman yang membahas tentang desain dan pola busana muslimah, rubrik yang sudah banyak ditinggalkan oleh majalah-majalah fashion lainnya. Ada di halaman 31. Tips Cantik Adalah rubrik yang berisi tentang tips yang berhubungan dengan kecantikan dan perawatan tubuh ada di halaman 32 Tips Sehat Adalah rubrik yang membahas tips agar hidup lebih sehat ada di halaman 33. Salam Adalah halaman dari redaksi ada di halaman 34 Secara umum, kekurangan yang dimiliki tabloid Modis dari segi desain terletak pada : a. Penggunaan image fotografi low lighting, menimbulkan kesan gelap dan kesan tidak profesional pada tabloid. Ditambah pemilihan model dan make up artist yang kurang sesuai

17 dengan busana yang ditampilkan maupun usia target audiens. Pemilihan wardrobe pun seringkali tidak sesuai dengan tren fashion muslim yang berlaku. Juga pengarahan gaya pada model kurang mencerminkan santun, yang biasanya ditampilkan oleh model busana muslim, misalnya dalam pose berinteraksi antara model pria dan wanita. Pemilihan warna background tidak tematis. Warna background tidak mendefinisikan suatu tema atau representasi dari karakter terget audience, sehingga menimbulkan kesan murah atau tidak elegan. Sistem grid tidak tertata dengan baik. Penggunaan kerning pada body copy kurang diperhatikan sehingga menurunkan nilai estetis dan mempersulit legibilitas. Juga termasuk peletakan advertorial atau iklan yang mengganggu penyampaian informasi konten tabloid. Informasi yang disampaikan tidak mampu menyampaikan pesan sesungguhnya pada pembaca. Hal ini disebabkan porsi image yang jauh lebih besar daripada teks, dan pemilihan kata yang kurang informatif. Pemilihan rubrik yang tidak efisien, dengan variasi rubrik yang beragam namun memiliki konten yang serupa. Konten tabloid juga kurang peka terhadap perubahan kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya sehingga kurang mendidik pembacanya. Tabloid memberi porsi terlalu besar pada penggunaan gambar

b.

c.

d.

e.

18 fashion dan tips berbusana muslim sehingga terkesan seperti sebuah katalog fashion. 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH a. Terdapat kemiripan karakteristik dan target segmen antara tabloid Modis dengan majalah TrenModis. Kedua media tersebut merupakan media terbitan CV Berlian (Jawa Pos Group), yang samasama membidik target wanita muslimah berusia di atas 22 tahun. Kemiripan tersebut mengakibatkan kedua media bersaing untuk memperebutkan pembaca. Walaupun kedua media bersaing dalam rumah produksi yang sama dan belum memiliki pesaing langsung, namun kondisi tersebut berpotensi pada jatuhnya salah satu media. Walaupun media majalah TrenModis masih baru 3 edisi terbit, namun telah dapat mengejar angka penjualan tabloid Modis, yakni sebesar 60% dari 16.000 eksemplar per edisi. b. Siklus peremajaan tabloid Modis. Menurut manajer pra cetak tabloid Modis, tabloid Modis juga telah berada pada masa siklus untuk perubahan design. Meski baru berusia 2 tahun, namun waktu 2 tahun adalah waktu yang cukup untuk melakukan review terhadap tanggapan pasar. Untuk mengikuti trend yang sedang berkembang maka tabloid Modis sekarang harus mengikuti selera pasar, dalam hal ini mencakup keseluruhan materi tabloid Modis, baik dari segi konten maupun penataan tampilan16.

Bayu Angkoso, SE,Manajer / Kordinator Pra Cetak Modis,18 Februari 2009,interview

16

19 c. Pernyataan target segmen/pasar yang menyatakan bahwa tampilan dan konten tabloid Modis kurang menarik. Pernyataan didapat melalui focus group discussion (FGD) yang dilakukan pada 5 perempuan usia 18 22 tahun di Surabaya. Hasil FGD menunjukkan bahwa : 1. Dari 5 orang, hanya 1 orang yang pernah mengetahui/membaca tabloid Modis. 2. Informasi yang ditampilkan kurang efisien, karena informasi melalui body copy kurang informatif dan dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan informasi pembaca. 3. Penggunaan image dan penataan layout kurang baik, misal pemilihan model fashion yang dirasa kurang sesuai dengan usia target segmen, sehingga menimbulkan asumsi pada pergeseran target segmen. 4. Urutan rubrikasi yang kurang sistematis. Pembaca/ peserta FGD merasa kesulitan dalam menemukan informasi karena lompatan halaman rubrik yang sejenis cukup signifikan dan tidak terkumpul dalam suatu bagian. 5. Peserta FGD menyatakan apabila tabloid memiliki tampilan dan konten yang lebih baik/lebih menarik, meskipun dengan harga yang sedikit lebih mahal, pembaca/peserta FGD akan tetap ingin membeli. Dengan pernyataan-pernyataan yang didapat dari FGD, maka diketahui potensi pasar yang

20 dimiliki oleh tabloid Modis apabila melakukan redesain. d. Kekurangan tabloid Modis dalam segi desain yang berakibat pada efektivitas informasi dan pencitraan brand Modis. Secara umum, kekurangan yang dimiliki tabloid Modis dari segi desain terletak pada : 1. Penggunaan image fotografi low lighting, menimbulkan kesan gelap dan kesan tidak profesional pada tabloid. Ditambah pemilihan model dan make up artist yang kurang sesuai dengan busana yang ditampilkan maupun usia target audiens. Pemilihan wardrobe pun seringkali tidak sesuai dengan tren fashion muslim yang berlaku. Juga pengarahan gaya pada model kurang mencerminkan santun, yang biasanya ditampilkan oleh model busana muslim, misalnya dalam pose berinteraksi antara model pria dan wanita. 2. Pemilihan warna background tidak tematis. Warna background tidak mendefinisikan suatu tema atau representasi dari karakter terget audience, sehingga menimbulkan kesan murah atau tidak elegan. 3. Sistem grid tidak tertata dengan baik. Penggunaan kerning pada body copy kurang diperhatikan sehingga menurunkan nilai estetis dan mempersulit legibilitas. Juga termasuk peletakan advertorial atau iklan yang mengganggu penyampaian informasi konten tabloid.

21 4. Informasi yang disampaikan tidak mampu menyampaikan pesan sesungguhnya pada pembaca. Hal ini disebabkan porsi image yang jauh lebih besar daripada teks, dan pemilihan kata yang kurang informatif. 5. Pemilihan rubrik yang tidak efisien, dengan variasi rubrik yang beragam namun memiliki konten yang serupa. Konten tabloid juga kurang peka terhadap perubahan kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya sehingga kurang mendidik pembacanya. Tabloid memberi porsi terlalu besar pada penggunaan gambar fashion dan tips berbusana muslim sehingga terkesan seperti sebuah katalog fashion. BATASAN MASALAH Perancangan ini dibataskan pada perancangan kembali atau redesign tabloid Modis yang sesuai dengan target segmen serta mengikuti trend fashion muslimah yang sedang berkembang dimasyarakat saat ini. Fokus media yang digunakan adalah berupa tabloid dengan kualitas kertas cover art paper dan isi dengan menggunakan kertas CB Special Full Colour. Studi penelitian dibatasi pada lingkup Kota Surabaya dan sekitarnya, dengan pertimbangan hasil perbandingan perkembangan trend fashion muslimah pada tabel 1.2 RUMUSAN MASALAH Bagaimana merancang kembali tabloid Modis yang sesuai dengan karakteristik target segmen serta mengikuti trend busana perempuan

1.3 1.

2. 3.

1.4

22 muslim yang segar, inovatif, muda, sekaligus kontemporer? 1.5 TUJUAN PENELITIAN a. Menjadi panduan bagi wanita muslimah yang menginginkan berpenampilan muslimah yang mengikuti trend fashion yang sedang berkembang tanpa meninggalkan nilai nilai syariat agama Islam. b. Sebagai salah satu media informasi yang mengangkat tentang segala hal yang berhubungan dengan fashion dan kecantikan wanita muslimah. 1.6 MANFAAT PENELITIAN Diharapkan dengan adanya penelitian tentang perancangan Kembali tabloid Modis ini manfaat yang diperoleh adalah bagi saya pribadi yaitu semakin kritis membaca peluang pasar dan mempelajari apa yang diinginkan target konsumen tersebut sesuai kapasitas saya sebagai mahasiswa desain komunikasi visual. Bagi jurusan Desain Komunikasi Visual ITS adalah semoga penelitian ini dapat menjadi referensi atau kajian yang pada khususnya mengulas tentang perancangan kembali tabloid Modis yang mencakup trend fashion dalam berjilbab dan berbusana muslimah. Bagi desainer yang akan datang, diharapkan penelitian ini menjadi salah satu acuan sebagai bahan referensi, untuk mencapai hasil yang pastinya lebih baik lagi dari tahun ke tahun. 1.7 RUANG LINGKUP 1.7.1 RUANG LINGKUP STUDI

23 Dalam kasus ini studi yang perlu dilakukan adalah mengenai proses perancangan visual dari media yang digunakan antara lain berupa: Studi Eksisting Meliputi studi perbandingan dengan beberapa tabloid yang sudah ada di Surabaya serta di kota lainnya. Studi Literatur Meliputi pencarian data mengenai keberadaan tabloid yang beredar selama ini. Serta teori-teori mengenai pembentukan sebuah tabloid Riset target audience Meliputi pendapat audience tentang tabloid selama ini dan keinginan audience khususnya wanita muslimah di Surabaya tentang trend fashion dalam berjilbab dan berbusana muslimah. Karakteristik dari target konsumen tersebut yang menyangkut trend-trend fashion dalam berjilbab dan berbusana muslimah, hingga bagaimana mengkomunikasi-kannya. OUTPUT DESAIN Tabloid dengan kualitas kertas Cover art paper dan isi dengan menggunakan kertas CB Special Full Colour. yang pembahasan didalamnya berisi informasi mencakup Trend Fashion dalam berjilbab dan berbusana muslimah. Rubrik yang disajikan pada tabloid modis akan dimodifikasi pada bagian-bagian yang diperlukan untuk memperoleh hasil desain yang lebih optimal.

1.7.2

24

1.8.

SISTEMATIKA PENULISAN Penyususunan laporan berdasarkan suatu sistematika yang mengarah kepada konsep dasar, dengan penjelasan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Membahas mengenai latar belakang permasalahan, Identifikasi masalah, ruang lingkup, tujuan, serta manfaat penelitian. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai landasan teori dan eksisting, serta pengolahan analisa teori sebagai acuan untuk memperkuat pemilihan target audience, penentuan konsep kreatif dan desain dan strategi komunikasi. BAB 3 METODE PENELITIAN Menguraikan definisi judul, teknik sampling, jenis dan sumber data, serta metode penelitian yang digunakan. BAB 4 KONSEP DESAIN Merupakan konsep yang menjadi acuan tiap output desain secara menyeluruh, termasuk pendekatan dan strategi yang diterapkan dalam komunikasi, pendekatan visual dan penentuan media yang sesuai dengan sasaran BAB. 5 PEMBAHASAN HASIL DESAIN Menguraikan implementasi dari seluruh desain pada setiap media, baik free magazine, majalah, tabloid maupun website sesuai dengan visi, misi, sasaran pesan agar tersampaikan dengan efisien, efektif serta komunikatif terhadap audience.

Anda mungkin juga menyukai