Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SUARA HATI NURANI


Untuk memenuhi tugas Pengembangan Pendidikan Akhlaq (Dosen pengampu Prof. Amin Syukur,MA)

Disusun Oleh: Oky Is Haryanti,Spd

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS SAINS AL QURAN JAWA TENGAH DI WONOSOBO 2012

SUARA HATI NURANI

Berada ditengah hiruk pikuknya zaman yang semakin penuh kemaksiatan ini banyak sekali manusia yang tidak sadar terbawa arus kehidupan sehingga terkadang membuat manusia tidak lagi mampu mengenali siapa dirinya. Manusia yang tidak memiliki prinsip yang kuat dalam hidupnya terkadang membuat mereka seperti kebingungan dalam menjalani hidup. Hidup dalam kebingungan tak jarang manusia menganggap bahwa dirinya belum menemukan jati dirinya. Padahal telah jelas bahwa jati diri manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Taala seperti firman Allah dalam surat (Adz- Dzariyat: 56) yang artinya berbunyi: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku Pencarian jati diri dengan tujuan ingin menggapai kebahagiaan yang menjadikan tak sedikit manusia terjebak kepada hal tidak benar dan cenderung pada hal yang bersifat negatif sehingga dapat merugikan dirinya. Sebagai contoh remaja yang sedang mengalami masa transisi dari masa kanak-kanak kepada masa dewasa.pada proses pencariannya tak sedikit remaja yang tersesat pada perbuatan buruk. Terjerumusnya remaja pada hal tersebut bisa disebabkan karena tidak mengamalkan ajaran agamanya dengan kesungguhan dan disebabkan juga oleh lemahnya jiwa yang tak lagi mampu mengendalikan diri. Lemahnya jiwa seseorang terjadi akibat kurang mampu dalam mendengarkan suara hati nurani. Menurut Ary ginanjar suara hati itu pada dasarnya bersifat universal, dengan catatan, manusia itu telah mencapai titik fitrah(God-Spot) dan terbebas dari segala paradigma dan belenggu. Suara hati nurani datang dari Allah SWT yang bersumber dari AL-Qur,an sebagai sumber dari segala suara hati manusia yang sering muncul suatu peringatan, atau sebaliknya, sebuah keinginan, bahkan juga binbingan secara perlahanlahan dengan hati anda yang terdalam.1

. lihat buku ESQ Ary ginanjar hal 68-69.

Kepatuhan atau penyangkalan kita kepada suara Hati nurani, yang selalu menyerukan sesuatu yang baik, akhirnya menjadi pengukir jalan nasib kita selanjutnya. Bisa saja manusia pintar dalam menyusun kata untuk berdalih atau berbohong, namun kebenaran dari hati nuraninya sendiri tak akan pernah bisa disangkalnya. Bahkan seorang atheis sekalipun bisa merasakan kebenaran itu, sekalipun dia tidak mengenal atau tidak mau mengenal figur tuhan dalam hidupnya. mereka tak akan bisa menyangkalnya betapapun mereka mencobanya, betapapun lidah dan tubuh mereka mengatakan "TIDAK". Dengan kata lain, sebenarnya hal tersebut secara tidak langsung menyangkal pendirian mereka sendiri. Bukankah hati nurani adalah salah satu dari kewujudan kuasa Allah subhanahu wata'ala juga. Apakah kita pernah merasa terpenjara, walaupun sebenarnya kita bebas? ternyata penyangkalan kita terhadap suara hati nurani sudah cukup sangat memenjarakan kita dalam sempitnya pemikiran dan dunia kita sendiri. Kenyamanan dan kesenangan dunia tidak lagi terasa, karena beratnya pikiran dan langkah yang terasa seperti terkekang dan sangat terbatas. Ternyata, sebagai manusia ternyata kita benar-benar tidak akan bisa terlepas dari kefitrahan kita sebagai figur ciptaan Sang Maha Pencipta. Artinya, dalam kondisi harus membuat pilihan yang terbebas sekalipun, hati nurani yang membawa pesan moral dan tetap berusaha memagari. Manusia tidak akan pernah 100% menjadi individu yang bebas. Namun ketika kita berusaha selalu mentaati kebenaran yang dibisikkannya, maka hal tersebut akan memberikan kita kebebasan yang benar-benar bebas dikutip dari:www. voice of Islam.,Rabu, 02 Mar 2011

Hati nurani setiap manusia pada dasarnya baik hanya saja karena manusia cenderung memperturutkan hawa nafsunya(hawa nafsu yang buruk) yang mengakibatkan kita terpeleset kepada hal yang kurang baik. Sebagai contoh rasa gengsi berlebihan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia gengsi adalah harga diri, kehormatan, dan pengaruh. Berawal dari rasa gengsi dapat membawanya kepada hal-hal yang cenderung mengingkari hati nurani. Gengsi berlebihan yang terdapat pada diri remaja terkadang menyebabkanya menjadi kurang merasa percaya diri apabila dia tidak sama dengan teman sebayanya. Remaja yang dalam pergaulannya memiliki teman yang materialistik dan bergaya hidup mewah dan hura-hura, tak sedikit remaja yang menjadi berkelakuan menyimpang. Demi menjaga gengsi juga agar dapat mengimbangi gaya hidup temannya, ada sebagian remaja yang berani melakukan tindakan pencurian untuk mendapat uang guna memenuhi gengsinya karena ada sebagian remaja yang datang dari keluarga yang kurang mampu tetapi dia bergaul dengan teman yang bergaya hidup mewah dan penuh hura-hura yang menyebabkan dia jatuh pada perbuatan buruk demi untuk sama dengan temannya. Menjaga gengsi yang berlebihan tak sadar menunjukkan sifat kesombongan kita. Contoh akibat kurang mampu dalam mendengarkan suara hati nurani.lain misalnya seorang muslimah yang tak mau ngenakan pakaian yang menutup auratnya atau menutup aurat tapi belum sesuai dengan syariat yang ada. Hal tersebut timbul karena ada kecenderungan pada dirinya ingin mendapat pujian dari manusia lain. Dia menganggap dengan menggunakan pakaian muslimah secara syarI akan Nampak seperti ketinggalan zaman, tidak gaul, dan terlebih lagi bagi orang berperawakan gendut pendek akan merasa tidak percaya diri. Dengan mengenakan busana yang sesuai syarI tidak takut dikatakan jelek, pendek dan lain sebagainya, nauzdhubillah min dzhalik. Bahkan ada yang menilai pada orang mengenakan jilbab syari hanya kareana adat istiadat saja. Apa salahnya kita mengenakan hijab yang jelas telah diperintahkan Allah SWT hanya karena kita ingin dipuji Allah SWT kenapa malah kita berorientasi pada hanya sekedar pujian basa-basi manusia yang belum jelas ketulusannya bahkan salah-salah ternyata dibalik pujiannya terdapat cibiran yang bila kita tahu akan menyakitkan kita. Padahal telah jelas bahwa Allah SWT telah memerintahkan seorang wanita untuk menutup auratnya seperti kita lihat pada Al-Quran Surat AL-Ahzab:33.yang artinya berbunyi: Janganlah kalian bersolek seperti bersoleknya orang jahiliyah pertama.

Perintah Allah mengenai jibab lainnya adalah pada Quran Surat Al ahzab:59 yang artinya: Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Pada dasarnya manusia yang melakukan perbuatan menyimpang bukan atas dasar ketidak tahuan, akan tetapi kebanyakan karena kurang dapat mendengarkan suara hati nuraninya. Kemampuan kita dalam mendengar suara hati nurani menjadi sangat penting sebagai upaya pengendalian diri dan agar kita tidak mudah terpengaruh pada hal yang akan membawa kerugian pada diri sendiri atau bahkan akan menjerusmuskan kita ke lembah dosa. Suara hati nurani yang tidak lagi mau untuk kita mendengarnya bisa menyebabkan kita selalu kepada perbuatan dosa. Akibat dari hal tersebut adakalanya manusia melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nuraninya dan mengedepankan nafsu buruknya. Sesungguhnya eksistensi manusia terletak pada hatinya, apabila hatinya baik, akan menjadi baiklah ia; dan apabila hatinya menyimpang dari fitrah kebaikkannya, ia pun akan rusak2 sebagaimana sabda Rasulullah: Dalam tubuh ini terdapat segumpal daging yang memotori semua anggota tubuh

. lihat synopsis buku silsilah amalan hati jilid 2

lainnya, jika ia baik, semuanyapun menjadi baik dan jika ia rusak semuanya menjadi macet dan malfungsi. Itulah yang disebut kalbu.(HR Bukhari Muslim). Berangkat dari Hadits ini, hati kita perlu kita didik, kita latih, dan kita tempa dengan berbagai amalan hati agar dia mampu dan terlatih untuk mengalahkan bujukan hawa nafsu yang akan merusak keadaannya. Bila kita cermati kalimat diatas ternyata kemampuan kita dalam mendengarkan suara hati nurani tidak datang begitu saja akan tetapi perlu adanya suatu latihan. Kemampuan untuk mendengarkan hati nurani tidak lain tujuannya adalah agar kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berharap kita menjadi manusia yang senantiasa menggapai hidayah, menjaga dan mendapat taufik , rahmat dari Allah SWT dan kita juga menjadi seorang khusyu3 Hati nurani pada dasarnya adalah Qolbu , sebagai nasehat untuk diri kita sudah dapat mendengarkan suara hati nurani atau lebih mengedepankan hawa nafsu tidak ada salahnya kita melihat pada diri kita, dapat kita lihat pada sikap, tingkah laku dan penampilan karena hal tersebut dapat diartikan sebagai cerminan dari diri kita. Perbuatan buruk pada seseorang bisa disebabkan karena dia lebih mengedepankan hawa nafsu buruknya, yang menyebabkan kerugian pada dirinya. Hati itu ada tiga macam: 1. Hati yang bersih, Sehat, dan Selamat(Qolbun Salim) Seperti Firman Allah pada Quran Surat Asy-Syuara yang artinya: (Yaitu) pada hari yang tidak tidak berguna lagi harta dan anak laki-laki, kecuali orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat dan bersih. Hati yang selamat atau bersih adalah hati yang terbebas dari syahwat yang menyelisihi perintah dan larangan Allah, bersih dari setiap syubhat yang menentang berita dari-Nya, bersih dari setiap bentuk ibadah selain-Nya. 2. Hati yang Mati (Qolbun Mayyit)
3

. khusyu yaitu tunduk dan merendah terhadap kebesaran Allah SWT yang mana ia berserah diri menerima sepenuhnya Allah SWT yang kauni maupun yang syarI lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal 158.

Merupakan kebalikan dari hati yang sehat karena ini adalah hati yang tidak mengenal Rabbnya, tidak beribadah sesuai dengan perintah-Nya, tidak sesuai dengan yang di ridhai dan dicintai-Nya.. ia adalah hati yang menuruti syahwat dan kesenangan dirinya meskipun menimbulkan amarah dan murka dari Rabb-Nya. 3. Hati yang Sakit (Qolbun Maridh) Yaitu hati yang masih hidup, tetapi mengidap pennyakit. Ia mempunyai unsur yang saling mempengaruhi, kadang hidup dan kadang mati, tergantung unsure mana yang lebih dominan. Didalamnya ada kecintaan kepada Allah Taala, iman, iklas, dan tawakal kepadaNya, yang menjadi unsure-unsur kehidupan didalamnya. Akan tetapi, ia juga memiliki kecintaan terhadap syahwat dan keinginan untuk mewujudkannya, kedengkian,sombong, ujub dan cinta kedudukan, berbuat kerusakan dimuka bumi dengan kekuasaannya, kemunafikan, riya, bakhil dan kikir. Dikutip dari Pengobatan dengan Doa, Dzikir, dan Rukyah ,(2005:251-254) Adapun berbagai amalan hati sebagai akibat dari mendengarkan suara hati nurani antara lain kita berusaha untuk dapat ridha, sabar, syukur, dan muhasabah. Ridha Ridha yang dikuatkan oleh nash adalah: Ridha dengan Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, ridha dengan Muhammad SAW. Sebagai anutan, ridha dengan apa yang telah disyariatkan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya dengan mengharamkan apa yang diharamkan-Nya, mewajibkan apa yang diwajibkan-Nya, atau membolehkan apa yang dibolehkan-Nya. Apabila dikatakan mengapa seorang hamba tetap dianjurkan memuji Tuhannya atas kesusahan apabila yang bersangkutan tertimpa oleh kesusahan, untuk menjawabnya ada dua alasan, yaitu : 1. Kita harus mengetahui bahwa Allah membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaikbaiknya dan menuntaskannya dengan serapi-rapinya. Kita harus ridha dengan apa yang dilakukan oleh-Nya, karena semuanya adalah mahluk-Nya. Allah Maha bijaksana tidak sekali-kali melakukannya melainkan karena didalamnya terkandung hikmah. 2. Allah lebih mengetahui kemaslalahatan kita dan hal-hal yang lebih bermaslahat bagi kita. Yang jelas pilihan Allah bagi kita lebih baik daripada pilihan kita buat buat diri kita
7

sebagaimana Nabi telah bersabda yang artinya: Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, tidaklah sekali-kali Allah menetapkan sesuatu bagi orang mukmin, melainkan sesuatu yang lebih baik darinya. (HR. Ahmad ) dikutip dari : (silsilah amalan hati 2, 2005:116). Namun ridha yang saya maksud disini adalah ridha kepada apa yang telah ditetapkan dan ditakdirkan oleh-Nya, ridha pada semua takdir yang telah ditetapkan bagi kita. Hubungan antara rasa ridha dengan suara hati menurut saya sangat erat karena akibat dari tidak mendengarkannya suara hati nurani banyak menyebabkan lemahnya jiwa seseorang yang menjadikannya semakin jauh dengan Allah. Contoh nyata adalah maraknya manusia yang mengalami kesurupan. Menurut saya fenomena kesurupan dialami oleh orang yang memiliki pikiran negatif serta kosong jiwanya sehingga dia mendapatkan bisikan-bisikan yang memerintahkan kepadanya untuk melakukan hal-hal yang aneh dan tidak wajar. Memang sudah menjadi tabiat buruk setan untuk membujuk manusia kepada hal yang

menyesatkan, mudah sekali kita terbujuk rayuan setan bila kita tidak mampu ridha terhadap dirinya dia selalu menyalahkan Allah terhadap keadaan dirinya. Seorang yang memiliki wajah yang kurang menarik, hitam legam kulitnya merasa tidak senang dengan keadaanya dan selalu menyalahkan Allah dan senantiasa berburuk sangka dengan Allah, bahkan tak jarang dia bersifat sinis terhadap orang yang kebetulan lebih bagus fisiknya dari dia, sehingga munculah sifat iri. Dari sifat iri tadi maka terus bermunculah sifat-sifat buruk lainnya apalagi disaat sendirian dia membayangkan hal-hal yang seharusnya tidak menjadikannya sebagai beban nah dari sinilah setan mulai mencoba menerobos ikut memperkeruh pikiran yang akhirnya timbulah bisikan-bisikan yang memerintahkannya untuk berbuat hal-hal yang tidak masuk akal.

Ridha akan menyelamatkan seorang hamba dari kegundahan, kecemasan, kesedihan, dan kekacauan hati, tertutupnya mata hati, dan buruknya keadaan. Tertutupnya mata hati pada diri manusia inilah yang menyebabkan suara hati nurani tak lagi bisa didengar sehingga timbulah keguncangan, keraguan, keterkejutan, dan tidak adanya keteguhan dalam hati. Ridha adalah sesuatu yang terlalu sulit untuk diraih. Bahkan sebagian besar jiwa manusia telah berupaya keras, adakalanya masih juga belum berhasil meraihnya. Syarat ridha adalah setidaknya hamba yang bersangkutan tidak menolak ketetapan takdir dan tidak pula bersikap keras terhadapnya. Sabar Sabar menurut terminology bahasa artinya menahan dan mencegah diri. Seperti firman Allah pada Quran Surat Al- Kahfi :28 yang artinya: Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari dengan mengharap kerihaanNya. Ini menunjukkan bahwa kita harus bersama mereka dan bersabarlah dalam menahan dirimu, jangan sampai jiwamu panik ; lisanmu mengeluh; dan anggota tubuhmu bergerak menampari pipi dan merobeki krah baju sendiri atau melakukan tindakan lainnya yang menyalahi citra kesabaran. Seperti sabda Nabi SAW yang berbunyi: Tiada seorang muslim yang ditimpa musibah lalu ia mengatakan apa yang diperintahkan Allah (yaitu) Inna Lillahi wa inna ilaihi rajiun, wahai Allah, berilah aku pahala pada (musibah) yang menimpaku dan berilah ganti yang lebih baik darinya kecuali Allah memberikan yang lebih baik darinya. (HR. Muslim )
9

. Latihan kesabaran tersebut bisa dilihat pada saat kita menerima cobaan berupa sakit, sakit gigi misalnya kelihatan sepele namun kalau tidak sabar terkadang kita tidak sadar melakukan tindakan yang berlebihan, dengan memukul pipi. sebaiknya kita belajar mendengarkan suara hati untuk tidak berlebihan dalam bersikap karena bukannya sembuh sakit kita dan malah akan menambah dosa.

Sabar menurut terminology syariat ialah menahan diri untuk tetap mengerjakan yang disukai Allah atau menghindarkan diri dari melakukan sesuatu yang dibenci oleh-Nya. Dikutip dari silsilah amalan hati, (2005:175). Apabila kita seorang pedagang yang diuji dengan kebangkrutan hendaknya dia tetap tawakal kepada Allah dan jangan berputus asa yang salah salah kita ingin untuk segera mendapat keuntungan yang banyak malah datang kepada orang pintar atau paranormal bahkan pada dukun dengan label kyai yang akan menjerumuskan kita pada jurang dosa dan jangan sampai mendapat laknat Allah. syukur Bersyukur artinya mengakui kebajikan. Menerima dan berteimakasih atas pemberian Allah SWT. Seperti firman Allah pada Quran Surat Adh-Dhuhaa: 11 yang artinya Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaknya kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur). Apabila kita kebetulan mendapatkan kelonggaran rizki jangan menjadikan kita sombong namun haruslah menjadi lebih taat kepada Allah sebagai ungkapan terima kasih kita atas apa yang telah dikaruniakan-Nya pada kita dengan cara bersedekah misalnya.

10

Muhasabah Musahabah dapat juga berarti dengan interopeksi diri ,kita coba untuk mendengarkan suara hati yang ada pada diri kita. Bisa kita lakukan disaat kita mulai merebahkan diri di malam hari, mencoba untuk menghitung seberapa banyak amal baik kita dibanding dengan banyaknya amal buruk lebih banyak yang manakah. Apabila ternyata amal buruk lebih banyak daripada amal baik maka kita mulai beristigfar semoga Allah mengampuni dosa kita dihari ini dan memberi cahaya-Nya agar esok hari kita tidak berbuat kesalahan lagi karena tanpa cahanya kita tak mampu untuk berbuat apa-apa. Adakalanya kita mencoba untuk bertobat dari berbuat dosa namun kita lupa untuk berdoa agar mendapat bimbingan-Nya kita melakukan dosa lagi. Muhasabah dimulai dari tahapan pemikiran, kehendak dan tekad; muhasabah sebelum berbuat sesuatu. Muhasabah mulai dari niat, kehendak, dan tekad yang berdetik pada suara hati nurani. Silsilah hati,(2005:322). Sebagaimana Sabda Rasullullah yang artinya: Segala puji hanyalah milik Allah; kami meminta pertolongan, petunjuk, dan ampunan kepadan-Nya, dan kami memohon perlindunngan kepada Allah dari keburukan hawa nafsu kami dan dosa-dosa yang dilakukan oleh perbuatan kami. Hawa nafsu itu adalah pemutus jalan yang menghambat kalbu manusia untuk dapat sampai pada kenikmata dekat dengan Allah.kalbu manusia tidak akan dapat sampai pada Allah kecuali terlebih dahulu mengalahkan hawa nafsunya dan mencegah keburukkan dengan lebih mendengarkan suara hati nuraninya. Kekuatan suara hati nurani tak seharusnya kita abaikan karena suara ini berasal dari Allah SWT yang apabila kita dapat mendengarkannya
11

dengan baik maka tentu kita akan dapat sampai pada kedekatan dengan Allah serta akan menjadikan ketakwaan yang tinggi dan meningkat iman kita. Demikian makalah ini saya tulis yang tak lain adalah agar member manfaat kepada diri pribadi dan pembaca pada umumnya untuk dapat lebih mendengarkan lagi suara hati nurani yang akan dapat mengalahkan hawa nafsu dan dapat dijadikan sebagai pengendailan diri sehingga kita senatiasa dapat menggapai hidayah dan diberi kemudahan berupa taufik serta istiqomah senantiasa berjalan atas cahaya-Nya.

12

DAFTAR PUSTAKA Al Quran Ary ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, Jakarta: Arga, 2001. Muhammad bin Shalih Al-Munajjid,Silsilah Amalan Hati jilid 2,Bandung:Irsyad Baitus Salam,2006. Syaikh Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani, Pengobatan dengan Doa, Dzikir, & Ruqyah,Yogyakarta:Makhtabah Al Hanif, 2005. www. voice of Islam.,Rabu, 02 Mar 2011 www.DarusSalaf,or.id

13

14

Anda mungkin juga menyukai