Gizi Print
Gizi Print
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN MAGELANG 2012
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan dari berbagai pusat studi menunjukkan bahwa sebagian besar angka kematian ibu terjadi pada kelompok resiko tinggi. Yang dimaksud ibu hamil resiko tinggi adalah suatu keadaan kehamilan yang dapat menyebabkan kesakitan atau kematian baik bagi ibu maupun bagi bayi. Salah satu penyebab yang membuat ibu hamil menjadi resiko tinggi adalah ibu menderita penyakit kronis atau penyakit menahun, seperti diabetes mellitus. Diabetes dalam kehamilan telah lama diketahui sebagai masalah serius baik bagi ibu maupun janin yang menimbulkan banyak kesulitan. Penyakit ini menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada ibu yang mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu penulis bermaksud membuat makalah yang bertema Diabetes dalam Kehamilan
B. Manfaat Penulisan Menambah wawasan dan pemahaman mengenai Diabetes pada kehamilan serta penatalaksanaan berdasarkan diit yang tepat.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Diabetes mellitus (DM) adalah kelainan metabolik karbohidrat, dimana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia. Dengan kata lain, Diabetes Militus adalah penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas-batas normal. Diabetes dalam kehamilan atau yang biasa disebut Diabetes Militus Gestasional (DMG) merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan bayi. Dalam pengertian sederhananya, diabetes mellitus semasa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi semasa hamil.
B. Patofisiologi Diabetes Militus Dalam Kehamilan Pada Diabetes Militus Gestasional, selain terjadi perubahanperubahan fisiologi hormonal dan metabolik yang normal pada kehamilan, didapatkan keadaan jumlah/fungsi insulin ibu yang tidak optimal. Serta terjadi juga perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya adalah komposisi sumber energi dalam plasma ibu berubah (kadar gula darah tinggi sementara itu kadar insulin tetap tinggi) Melalui difusi terfertilisasi dalam membran plasenta, pada sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi yang abnormal yang dapat menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi. Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia, hipokolosemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya. Dalam hal ini terjadi berbagai kelainan yang menyebabkan pelbagai komplikasi pada ibu dan janin
1. Perencanaan Makanan Pada masa kehamilan perencanaan makan merupakan faktor yang penting, tujuan utama adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi janin serta memproduksi Air Susu Ibu (ASI) yang cukup dan berkualitas. Tujuan perencanaan makan: 1. Mencegah terjadinya komplikasi atau masalah pada janin serta dapat mempersiapkan diri untuk masa persalinan dan menyusui 2. Mengandalikan tekanan darah 3. Mencapai normoglikemia
4. Mencegah terjadinya penurunan berat badan dan menghindari kenaikan berat badan secara berlebihan 5. Mencapai rata-rata kenaikan berat bada 10-12 kg 6. Dapat menghasilkan ASI yang berkualitas dan cukup jumlahnya. Syarat-Syarat Perencanaan Makan 1. Energi dan zat gizi diberikan sesuai kebutuhan 2. Batasi makanan sumber karbohidrat sederhana, tingkatkan asuban jenis karbohidrat kompleks 3. Porsi makanan kecil bisa 4-6 kali sehari 4. Batasi natrium hingga 3000 mg/hari 5. Jangan melewati waktu makan
b. Karbohidrat Sumber karbohidrat tidak perlu dikurangi dan komposisi makanan yang mengandung 60-70% karbohidrat sebagian besar terdiri dari karbohidrat kompleks sisanya karbohidrat sederhana yang diberikan dalam betuk buah dan susu. Untuk mencegah terjadinya hipoglikemia pada ibu hamil yang mendapatkan insulin, pada umumnya diberikan makanan selingan malam
minimal mengandung 25 g karbohidrat yang berasal dari protein dan karbohidrat. c. Protein Kebutuhan protein selama hamil yaitu 1-1,5 gram/kg BB/hari atau 10-15% terhadap total energi. d. Lemak Kebutuhan lemak dapat dipenuhi dari makanan sehari-sehari lebih kurang 20-25% terhadap energi total. e. Vitamin Tabel 2 Kebutuhan Vitamin Selama Hamil
Vitamin Vitamin A (RE) Vitamin B1 (mg) Vitamin B2 (mg) Niacin (mg) Vitamin B12 (mg) Asam Folat (g) Vitamin C (mg)
Sumber: SK MenKes No. 332/MenKes/SK/IV/1994 Daftar Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan (orang/hari)
Kebutuhan Vitamin Tidak Hamil 500 1,0 1,0 10 1,0 160 60 Hamil +200 +0,2 +0,2 +1,0 +0,3 +150 +10
15 150 50
+5 +25 +15
g. Serat Rata-rata asupan serat dalam makanan sehari-hari yang dianjurkan yaitu 25-35 gram. Penambahan asupan serat dalam makanan perlu diimbangi dengan peningkatan asupan cairan. h. Natrium Anjuran asupan natrium untuk masa kehamilan hampir sama dengan pada keadaan tidak hamil, yaitu 3000mg/hari atau 5-6gram garam dapur (1 sendok teh) yang digunakan dalam pemasakan.
10.00 SIANG
16.00 MALAM
Sup
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Diabetes dalam kehamilan atau yang biasa disebut Diabetes Militus Gestasional (DMG) merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan bayi. Dalam pengertian sederhananya, diabetes mellitus semasa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi semasa hamil. Penyuluhan gizi merupakan landasan utama dalam penatalaksanaan Diabetes Militus.
B. Saran Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi ibu hamil penderita diabetes militus untuk menghindari dan membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah serta mengganggu metabolisme dalam tubuh ibu, sehingga ibu tidak terkena resiko dan komplikasi yang dapat mengganggu kehamilan, baik bagi ibu, janin, maupun bayinya nanti setelah kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA Brudenell, Michael. 1996. DIABETES PADA KEHAMILAN. Jakarta: EGC. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2002. Pedoman Diet Diabetes Melitus. Jakarta: Balai Pustaka FKUI. http://creasoft.wordpress.com/2008/04/26/diabetes-mellitus-padakehamilan/ Jordan, Sue. 2003. FARMAKOLOGI KEBIDANAN. Jakarta: ECG. Maryunani, Anik. 2008. Buku Saku DIABETES PADA KEHAMILAN. Jakarta: CV.Trans Info Media.