Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kebijakan moneter berperan penting dalam membantu meralisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Kebijakan moneter juga dapat berperan efektif untuk mencapai sasaran-sasaran berharga pemerintah yang mengandung bunga untuk membiayai defisit pemerintah dalam suatu kerangka yang tidak inflasioner. Permintaan terhadap uang karena motif spekulatif pada dasarnya di dorong oleh fluktuasi suku bunga pada perekonomian kapitalis. Suatu penurunan dalam suku bunga dibarengi dengan harapan tentang kenaikannya akan mendorong individu dan perusahaan untuk meningkatkan jumlah uang yang dipegang. Karena suku bunga seringkali berfluktuasi pada perekonomian kapitalis, terjadilah perubahan terus-menerus dalam jumlah uang yang di pegang oleh publik. Variable yang dipakai dalam suatu kebijakan moneter dalam sebuah perekonomian adalah cadangan uang daripada suku bunga. Bank sentral harus menjalankan kebijakan moneternya untuk menghasilkan suatu pertumbuhan dalam sirkulasi uang yang mencukupi untuk membiayai pertumbuhan potensial dalam output selama periode jangka menengah dan panjang dalam kerangka harga-harga yang stabil dan sasaran sosioekonomi lainnya. Tujuannya adalah menjamin bahwa ekspansi moneter tidak bersifat kurang mencukupi atau berlebihan tetapi cukup untuk sepenuhnya

mengeksploitasi kapasitas perekonomian agar dapat mensuplay barang-barang dan jasa bagi kesejahteraan yang berbasis luas. Sementara strategi di atas mengakui pentingnya mengatur pertumbuhan suplay uang untuk mengelola perekonomian secara baik, tidak berarti dengan sendirinya mengandung pengertian suatu pendekatan moneteris yang sederhana atau suatu komitmen kepada segi-segi ideologinya. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui tentang kebijakan moneter dalam pembangunan ekonomi. 2. Mempelajari mekanisme kebijakan moneter. 3. Mempelajari instrumen/alat kebijakan moneter yang dipakai dan diterapkan dalam kegiatan ekonomi.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah atau bank sentral untuk

mempengaruhi situasi makro yang dilaksanakan melalui pasar uang. Secara lebih khusus,kebijakan moneter bisa diartikan sebagai tindakan makro pemerintah(bank sentral)dengan cara mempengaruhi proses penciptaan uang. Kebijakan moneter merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi dan merupakan faktor yang dapat dikontrol oleh pemerintah sehingga dengan demikian dapat dipakai untuk mencapai sasaran pembangunan ekonomi. Dalam perekonomian suatu negara,jika pemerintah memandang bahwa pembangunan ekonomi yang berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan,maka pemerintah akan mengambil serangkaian tindakan kebijakan untuk menstabilkan kembali situasi perekonomian tersebut. Diantaranya adalah kebijakan moneter. Dalam kebijakan moneter lembaga yang berwenang mengambil langkah kebijakan yang diambil adalah bank sentral. Cara yang ditempuh bisa melalui operasi pasar terbuka,politik diskonto,cadangan minimum atau perkreditan yang dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar.pengaruh kebijakan moneter yang pertama kali terasa adalah pada sektor moneter dan perbankan(tingkat bunga,inflasi,kredit,dan sebagainya) yang kemudian ditransfer ke sektor riil yang berarti terbukti bahwa adanya kebijakan moneter akan mempengaruhi kegiatan ekonomi. 2.2 Mekanisme Kebijakan Moneter Sampai saat ini beberapa perbedaan pendapat mengenai bagaimana uang mempengaruhi perekonomian serta bagaiman mekanisme transmisi perubahan jumlah uang beredar. Sehingga ada beberapa jalur yang bis dipakai untuk menerangkan bagaimana perubahan jumlah uang beredar mempengaruhi kegiatan ekonomi. 1. Jalur Biaya Modal(The Cost Of Capital Channel) Menurut Keynes,tingkat bunga merupakan penghubung utama antara sektor moneter dan sektor riil. Misalnya perubahan jumlah uang yang beredar akan mempengaruhi tingkat bunga. Selanjutnya melalui perubahan tingkat bunga pemerintah akan dapat mempengaruhi investasi atau mungkin juga konsumsi yang selanjutnya akan mempengaruhi pula permintaan agregat atau pengeluaran total. Perubahan dalam pengeluaran total pada akhirnya akan mempengaruhi keseimbangan pendapatan

nasional riil. Dengan demikian tingkat bunga merupakan biaya modal dapat dipandang sebagai indikator pengaruh kebijakan moneter/sektor moneter terhadap keseimbangan pendapatan nasional(sektor riil). 2. Jalur Kekayaan(Wealth Channel) Pengaruh perubahan jumlah uang yang beredar terhadap pendapatan nasional dapat juga diterangkan melalui jalur kekayaan. Pengertian kekayaan disini meliputi: 1. Barang fisik(tanah,rumah,dan sebagainya) 2. Surat berharga 3. Uang tunai Hubungan antara kekayaan dengan pengeluaran total adalah pengeluaran nilai uang kas riil baik disebabkan oleh karena turunnya harga ataupun naiknya jumlah uang akan mempengaruhi tingkat konsumsi yang merupakan bagian dari pengeluaran total. Perubahan pengeluaran total ini pada gilirannya akan mempengaruhi keseimbangan pendapatan. Dengan demikian kebijakan moneter disini akan mempengaruhi jumlah kekayaan(uang) yang selanjutnya akan mempengaruhi konsumsi melalui apa yang disebut dengan real cash balance atau pigou effect 3. Jalur Harga Relatif(Teori Portofolio) Teori portofolio merupakan dasar yang rasional mengapa seseorang memegang sesuatau(beberapa) kekayaan tertentu termasuk dalam bentuk uang. Beberapa anggapan teori ini antara lain sebagai berikut: 1. Setiap orang akan selalu berusaha untuk menyamakan pendapatan marginal dari masing-masing bentuk kekayaan dalam portofolionya. 2. Bertambahnya salah satu bentuk kekayaan akan menurunkan harga bentuk kekayaan tersebut relatif terhadap bentuk kekayaan yang lain. 3. Individu tersebut akan menukarkan bentuk kekayaan yang harganya turun tersebut dengan bentuk kekayaan lain yang harganya lebih tinggi. 4. Proses penukaran tersebut (juga poses perubahan susunan bentuk kekayaan akan terus berjalan terus sampai pendapatan marginal dari masing-masing bentuk kekayaan sama besar. Perubahan harga relatif yang terjadi sebenarnya merupakan konskuensi dari proses penyesuaian susunan portofolio seseorang. 4. Jalur Langsung(Teori Moneterist) Teori menjelaskan bahwa kebijakan moneter bisa mempengaruhi pendapatan seseorang secara langsung. Menurut teori ini sebenarnya mekanisme transmisi itu

begitu kompleks,maka sulit untuk digambarkan sehingga tidak bisa dinyatakan secara spesifik dan tidak bisa digambarkan secara terperinci. 2.3 Instrumen Kebijakan Moneter Tujuan kebijakan moneter yang utama adalah untuk stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja ,kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Kalau stabilitas ekonomi terganggu,maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkannya. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan,maka pemerintah perlu mempunyai beberapa alat/instrumen kebijakan moneter yang akan dipakai sebagai tindakan stabilitas.pada dasarnya ada dua macam instrumen yang dapat digunakan pemerintah yaitu insrtumen yang umum/kuantitatif yang bertujuan untuk mengatur jumlah kredit bank dan instrumen khusus/kualitatif yang bertujuan untuk mempengaruhi volume jenis-jenis kredit untuk sektor-sektor ekonomi tertentu. Berikut ini akan diuraikan lebih terperini mengenai instrumen-instrumen kebijakan moneter. 1. Instrumen kebijakan moneter umum(kuantitatif) a. Politik diskonto Politik diskonto merupakan suatu kebijakan yang diambil bank sentral dengan mengambil suatu tindakan merubah-rubah tingkat bunga yang harus dibayar oleh bank umum yang meminjam dana. Oleh karena bank-bank umum harus memenuhi ketentuan cadangan wajib minimum setiap waktu,maka harus meminjam semua cadangan baru dari bank sentral yang akan merupakan cadangan kelebihan, dalam peminjaman tersebut,bank sentral mengenakan tingkat suku bunga pinjaman yang dinamakan suku bunga diskonto. Diskonto ini ditetapkan oleh bank sentral pada saat peminjaman dan bukan pada saat pembayaran kembali oleh bank-bank umum. Dalam hal ini bank umum berwenang untuk mengubah suku bunga diskonto yang bagi bank-bank umum suku bunga diskonto tersebut merupakan biaya untuk memperoleh tambahan cadangan. Jika bank sentral menaikkan diskonto, maka akan mengurangi keinginan dari bank-bank umum untuk meminjam dan dari bank sentral sebab ongkos untuk meminjam dana dari bank sentral akan naik. Disamping itu bank-bank umum juga harus menaikkan suku bunga bank terhadap pinjaman yang dilakukan masyarakat. Dengan demikian hal ini menghalangi masyarakat untuk menambah penawaran uang giral dengan meminjam dari bankbank umum,sehingga akibat selanjutnya adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat ditekan/dikurangi.

Hal sebaliknya terjadi jika bank sentral mengenakan diskonto rendah atas pinjaman yang dilakukan oleh bank-bank umum,sehingga bank-bank umum juga menurunkan tingkat suku bunga yang dikenakan pada peminjaman yang dilakukan masyarakat. Dengan demikian akan mendorong pertambahan uang yang beredar di masyarakat. Efektifitas politik diskonto ini mengalami beberapa hambatan ketika diterapkan di negara-negara berkembang disebabkan karena beberapa hal sebagai berikut: a. Politik diskonto tidak merupakan kebijakan yang biasa digunakan oleh bankbank sentral di negara-negara berkembang. b. Kelebihan likuiditas yang biasanya dialami oleh bank-bank umum dinegara negara sedang berkembang menghalangi tumbuhnya kebijakan tersebut. c. Dalam keadaan tertentu bank-bank umum mungkin tidak mewajibkan untuk menaikkan tingkat bunganya dan ini tidak berpengaruh terhadap biaya maupun tersedianya kredit. d. Dan masih banyak sektor non-monetised di negara berkembang mempunyai pengaruh pada efektifitas politik diskonto yang berarti akan menghambat efektifitas politik diskonto tersebut. b. Politik Pasar Terbuka Merupakan kebijakan dari bank sentral dalam melakukan suatu tindakan menjual dan membeli surat-surat berharga.kebijakan ini mempunyai beberapa pengaruh atau tujuan ,antara lain: pertama,menaikkan cadangan bank-bank umum yang terlibat dalam transaksi.sebab dalam pembelian surat berharga

misalnya,bank sentral akan menambah cadangan bank umum yang menjual surat berharga yang ada pada bank sentral. Akibat bertambahnya cadangan ini,maka bank umum dapat menambah jumlah uang yang beredar. Kedua,tindakan pembelian/penjualan surat berharga akan mempengaruhi(dan dengan demikian juga tingkat bunga)surat berharga. Akibatnya,tingkat bunga umum juga akan berpengaruh. Ketiga,pengembangan dan penyelamatan hutang

pemerintah,misalnya penjualan obligasi pemerintah melalui Operasi Pasar Terbuka oleh Bank sentral sangat diperlukan pada saat penebusan hutang pemerintah tersebut. Pembelian dan penjualan surat-surat berharga/obligasi oleh pemerintah atau bank sentral dalam operasi pasar terbuka ini dilakukan dari atau ke bank-bank umum dan masyarakat. Terdapat sedikit perbedaan efek antara pembelian obligasi

oleh pemerintah yang dilakukan terhadap bank umum dan terhadap masyarakat. Jika pembelian obligasi dilakukan pemerintah dari bank-bank umum,maka transaksi tersebut akan menambah cadangan aktual dan cadangan kelebihan sebesar nilai pembelian. Namun jika pembelian obligasi itu dibeli pemerintah dari masyarakat,maka tambahan cadangan aktual dan cadangan kelebihan di bank umum akan lebih kecil. Demikian pula bila terjadi transaksi penjualan obligasi dari bank sentral,akan terdapat perbedaan efek antara penjualan kepada bank-bank umum atau kepada masyarakat. Jika bank sentral menjual obligasi kepada bank umum maka cadangan kelebihan yang berkurang akan sama besarnya dengan nilai penjualan. Akan tetapi jika dijual kepada masyarakat,maka cadangan kelebihannya hanya akan berkurang sedikit atau lebis sedikit dari nilai penjualan. Instrumen ini berlaku dinegara-negara dimana sektor keuangan atau pasar uangnya sudah maju dan mapan,sehingga terdapat cukup banyak surat-surat berharga dengan operasi pasar terbuka ini akan mudah dilaksanakan. c. Politik Perubahan Cadangan Minimum Politik perubahan cadangan minimum adalah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Jika ketentuan cadangan minimum dinaikkan oleh Bank sentral,maka jumlah uang yang beredar akan cenderung turun,sebaliknya kalau diturunkan maka jumlah uang yang beredar akan cenderung naik. Dalam hal ini Bank Indonesia sebagai Bank sentral di Indonesia dapat mempengaruhi kemampuan bank-bank umum untuk memberikan pinjaman dengan memanipulasi atau mengubah sesuai dengan tujuan ketentuan nisbah cadangan wajib minimum yang harus dipegang oleh bank-bank umum. Jika ketentuan nisbah cadangan minimum dinaikkan oleh Bank sentral,maka akan menaikkan besarnya cadangan wajib minimum yang dimiliki oleh bankbank umum,sehingga jumlah uang yang beredar akan cenderung turun. Akibatnya adalah bank akan kehilangan cadangan kelebihan dan mengalami penurunan kemampuan menciptakan uang dengan memberikan pinjaman atau mereka mengalami kekurangan cadangan dan terpaksa mengurangi penawaran uang. Sebaliknya jika ada penurunan ketentuan cadangan wajib minimum mengubah cadangan wajib menjadi cadangan kelebihan sehingga menaikkan kemampuan bank untuk menciptakan uang giral baru dengan memberikan pinjaman.

Disini perubahan ketentuan cadangan wajib minimum akan mempengaruhi kemampuan penciptaan uang giral oleh sistem perbankan melalui dua cara yaitu mempengaruhi besarnya cadangan kelebihan yang dimiliki dan mengubah angka pengganda uang giral yang tercipta dengan memberikan pinjaman. Kebijakan perubahan cadangan minimum ini merupakan alat kebijakan moneter yang paling mungkin untuk berhasil banyak diterapkan di negara berkembang.hal ini disebabkan oleh karena: a. Masih sempitnya pasar uang sehingga membatasi efektifitas dan diterapkan kebijakan operasi pasar terbuka. b. Banyaknya bank-bank umu di negara sedang berkembang yang mempunyai kelebihan dana,sehingga kenaikan diskonto mungkin tidak cukup untuk mengurangi kelebihan dana tersebut. Dalam keadaan ini diperlukan piranti yang langsung bisa digunakan ,seperti perubahan cadangan minimum untuk mengalirkan kelebihan dana tersebut. 2. Instrumen Kebijakan Moneter Khusus 1. Moral persuasion Untuk menghindari kemungkinan buruk akibat perluasan ataupun kontraksi pembelian kredit baik itu terhadap bekerjanya sistem perbankan maupun kegiatan ekonomi secara keseluruhan,maka dibutuhkan bujukan/himbauan moral dari otorita moneter yang ditujukan kepada para banker dan pengusaha. Kebijakan ini lebih efektif jika didukung oleh tindakan yang lebih positif oleh bank sentral antara lain dengan cara melalui pidato-pidato Gubernur Bank sentral,publikasipublikasi agar dicapai kondisi seperti yang diinginkan oleh otorita moneter. 2. Pengendalan kredit selektif atau selective credit control Untuk membatasi penggunaan kredit yang terlalu besar atau terlalu cepat pada sektor-sektor tertentu dan terutama untuk mengurangi pengguanaan kredit untuk tujuan spekulasi pembelian surat-surat obligasi, maka diterapkanlah kebijakan pengendalian kredit selektif ini. Caranya adalah dengan menaikan ketentuan maksimum kredit yang bisa dipinjam untuk membiayai pembelian spekulatif tersebut, yang dilakukan dengan menurunkanpresentase kredit makimum yang dapat digunakan untuk membiayai pembelian tersebut. Dengan demikian akan mengurangi permintaan kredit untuk tujuan pembelian spekulatif tersebut. Sama halnya di bidang kredit konsumsi misalnya untuk kredit pemenuhan, dilakukan pengendalian dengan cara menaikan menurunkan ketentuen minimum

pembayaran uang muka cicilan. Dengan ini akan menaikkan besarnya pembayaran cicilan selanjutnya yang akan semakin besar, sehingga diharapan akan mempengaruhi terhadap keputusan permintaan kredit untuk pembelian tersebut. Hal ini dilakukan apabila memang permintaan kredit untuk pembelian/konsumsi perumahan tadi sudah terlalu besar sehingga bisa menimbulkan tingkat inflasi yang tinggi.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam Peningkatan produksi pangan nasional dapat meredam tingginya resiko inflasi dan untuk itu memerlukan dorongan investasi. Karena itu, kebijakan moneter Bank Indonesia ke depan harus mampu mendorong bergairahnya investasi di sektor pangan. Dukungan kebijakan dalam mendorong investasi juga bisa diberikan untuk peralatan pascapanen dan teknologi pengolahan, selain juga dukungan permodalan bagi petani dan pelaku usaha yang masuk di sektor pertanian, baik budidaya maupun pengolahan.

DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2012. Kebijakan Moneter. Terdapat pada htt:// www.scribd.co. Diunduh tanggal 10 Maret 2012. Anonymous.2012.Kebijakan Moneter.terdapat pada http://wikipedia.com. Diunduh tanggal 10 Maret 2012 Anonymous.2012. http://api.or.id/2011/02/17/kebijakan-moneter-harus-dukung-kenaikanproduksi-pangan/. Diakses tanggal 10 Maret 2012

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH IRIGASI DAN DRANASE


Menghitung Neraca Air Tanah

Oleh : Nama Nim Kelas : Dede Durahman : 105040213111051 :L

PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN MALANG 2012

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH IRIGASI DAN DRANASE


Menghitung Neraca Air Tanah

Oleh : Nama Nim Kelas : Wahyu Ragil Prastyo : 105040213111054 :L

PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN MALANG 2012

Anda mungkin juga menyukai