Anda di halaman 1dari 10

ABSTRAK Penelitian tentang deodoran yang diduga dapat memicu kanker Payudara ini dilatar belakangi karena banyaknya

siswa kelas XI yang menggunakan deodorant pada ketia k sebagai penghilang bau badan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberitahu m asyarakat akan bahaya penggunaan deodorant. Dan mengetahui sejauh mana pengetah uan siswa tentang bahaya penggunaan deodorant.Dalam penelitian ini digunakan jen is penelitian kuantitatif dan kualitatif, yang berobjek di Kelas XI IPA IV SMA 1 Pariaman dengan menggunakan metode pengisian angket terhadap siswa sebanyak 1 0 orang secara acak. Hasil dari penelitian ini yaitu pembuktian bahwa banyak sis wi yang tidak mengetahui dampak dari pemakaian deodorant yang dapat memicu kanke r Payudara. Serta memberi pengetahuan siswa akan bahaya penggunaan deodorant ya ng dapat merusak kesehatan agar siswa diminta lebih hati-hati dan dapat menghen tikan pemakaiannya lalu beralih ke cara lain yang lebih efektif dalam menghilang kan bau badan tanpa merusak organ tubuh dan kesehatan. Sehingga dapat disimpulka n bahwa masih banyak siswa kelas XI IPA IV yang tidak mengetahui bahwa deodorant dapat memicu kanker Payudara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bau badan merupakan salah satu masalah yang sangat dikhawatirkan, tidak hanya bagi kalangan muda akan tetapi orang tua pun mengalami hal yang sama, juga tidak hanya untuk para fashion style yang sangat mementingkan kebersihan, kerap ian, serta aroma yang akan menambah elegant sebuah penampilan tetapi bagi orang biasa pun mengalami hal yang sama. Jika dengan menggunakan deodorant merupakan s atu-satunya cara untuk menghilangkan bau badan dan mengurangi keringat, dapat di artikan hanya kalangan atas dan mampu yang dapat menikmati fasilitas tersebut, s edangkan kalangan bawah yang juga mempunyai kebutuhan yang sama tidak dapat meng gunakan deodorant secara rutin sesuai kebutuhan. Selain karena deodorant merupakan kebutuhan bagi setiap kalangan, orangorang cenderung suka memakai deodorant selain karena dapat membantu menghilangka n bau badan, deodorant juga menarik untuk digunakan baik dari segi bentuk kemasa n serta bermacam-macam bau yang diciptakan oleh produsen untuk menarik simpati m asyarakat. Kebanyakan orang-orang lebih memperhatikan merk atau kemasan produk d an mereka tidak memperhatikan kandungan zat-zat yang terkandung dalam deodorant itu sendiri yang berbahaya dan berdampak pada kesehatan. Karena masyarakat cenderung langsung memakai dan tanpa tahu apa dampak d an akibat dari pemakaian deodorant. Mereka kebanyakan tidak tahu karena tidak ad anya pengetahuan yang mendukung masyarakat akan bahaya pemakaian deodorant secar a rutin yang justru dapat merusak kesehatan bukan sebagai cara untuk menghilangk an bau badannya. Selain itu, dampak yang disebabkan oleh pemakaian deodorant in i sendiri cukup mengejutkan, yaitu Kanker Payudara dimana kita tahu kanker merup akan penyakit ganas yang sulit untuk di sembuhkan bahkan bila sudah terjangkit k anker ini sangat sulit untuk disembuhkan. Karena kanker cenderung cepat berkemba ng dan menyebar dalam tubuh serta penderitanya sulit untuk disembuhkan. Kurangny a pengetahuan masyarakat tentang penggunaan dodorant ini juga dikarenakan masya rakat menganggap bahwa mengetahui kandungan zat dalam deodorant tidak terlalu pe nting. Mereka juga tidak tahu bahwa kanker Payudara selain disebabkan oleh fact or keturunan atau lainnya juga dapat di picu oleh zat-zat kimia berbahaya yang a

da disekitar kita khususnya pada deodorant. Sebelumnya, juga banyak penelitian yang dilakukan oleh beberapa para ahl i untuk membuktikan apakah benar zat-zat dalam deodorant berbahaya dan dapat mem icu kanker pada Payudara. Dan dari beberapa penelitian telah dibuktikan bahwa ad a beberapa dari orang-orang yang mengidap kanker Payudara ditemukan bahwa zat y ang terkandung dalam deodorant ini salah satunya dapat memicu terjadinya kanker, dan ditemukan juga bahwa pengidap kanker Payudara ini sendiri banyak diderita o leh kaum wanita, walaupun ada beberapa pria namun sangat kecil kemungkinan bagi pria untuk mengidap kanker Payudara. 1.2. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah Bagaimana deo dorant dapat memicu kanker Payudara? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Pembahasan masalah ini bertujuan untuk memberitahu siswa kelas XI IPA IV akan bahaya yang dapat ditimbulkan pada pemakaian deodorant pada ketiak yang me njadi kebutuhan sehari-hari siswa dalam menghilangkan bau badan atau bau ketiak. Maka siswa akan diberitahu apa kandungan zat-zat yang ada dalam deodorant sehin gga pemakaiannya dapat memicu timbulnya kanker payudara. Tujuan berikutnya adalah untuk memperluas pengetahuan siswa tentang kank er Payudara yang dapat timbul karena dipicu oleh deodorant serta siswa dapat men getahui apa yang menyebabkan pemakaian deodorant dapat memicu timbulnya kanker p ada payudara. Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu siswa dalam memahami dampak buruk dari pemakaian deodorant dalam menangani masalah bau badan atau ketiak. Sehingga sis wa tahu bahayanya dan dapat menghentikan pemakaian deodorant yang dapat memicu k anker dan merusak kesehatan. 1.4. BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Defenisi deodorant 2. Kandungan zat dan manfaat deodorant 3. Pengertian dan penyebab kanker Payudara 4. Pengobatan terhadap kanker Payudara 5. Keterkaitan pemakaian deodorant dengan kanker Payudara. 1.5. HIPOTESA

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa pemakaian deo dorant dapat memicu timbulnya penyakit kanker payudara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Antiprespirant & Deodorant Deodorant adalah kosmetik yang menghilangkan bau badan. Bau badan manusia beras al dari kulit, rambut, hidung ( saluran pernafasan ), mulut (saluran cerna atas ), anus ( saluran cerna bawah ), vagina ( saluran kelamin luar ) dan terutama ke tiak. Sumber : Wasitaatmadja Sjarif M. Penuntun Ilmu Kosmetika Medik, Penerbit Universitas Indonesia. 1997

Meningkatnya penggunaan antiperspirant dan deodorant disebabkan pergaulan modern , sehingga dirasa perlu untuk mengurangi atau menghilangkan bau badan, yang dise babkan perubahan kimia keringat oleh bakteri,Perkembangannya tidak disangsikan l agi setelah disajikan bentuk deodorant dalam bentuk Powder, yang penggunaannya m udah, cepat mengering dikulit. Bau keringat yang menusuk disebabkan hasil perura ian sekresi apokrin oleh bakteri dipermukaan kulit. Bau tidak enak itu dapat dik urangi atau dicegah dengan pemeliharaan hygiene yang baik, misalnya mandi secara teratur, Sehingga pertumbuhan bakteri dihambat dan hasil peruraian yang telah terjadi dap at hilang. Deodorant bekerja dengan menetralisir bau keringat dan dengan tindaka n antiseptik terhadap bakteri. Deodorant lebih baik karena tidak mengganggu pros es keringat, proses pendinginan alami. Bakteri yang ada dipermukaan tidak seluruhnya hilang karena pencucian dengan sab un maupun penggunaan antiseptikum aktivitas singkat, karena antiseptikum tidak d apat menembus kulit untuk mencapai jasad renik tersebut, jika untuk menghilangka n bau badan dengan penggunaan air dan sabun kurang efektif, dapat dicoba cara la in. Bau badan tersebut dapat dikurangi atau ditekan dengan menggunakan sediaan t opical yangmengandung antiseptikum dengan kadar tertentu yang dioleskan pada bag ian tertentu, sehingga jasad renik penyebab dapat dimatikan atau dihambat pertum buhan dan aktivitas biologinya. Penggunaan sediaan deodorant cocok untuk mengurangi keluarnya keringat berdasark an pengurangan jumlah keringat, perubahan serangan bakteri sehingga bau badan da pat dicegah.Sediaan yang diperdagangkan sebagian besar menggunakan senyawa alumi nium, dan sebagian kecil menggunakan senyawa seng sebagai astringen. Mengeluarkan keringat merupakan cara yang alami untuk mendinginkan tubuh. Dengan berkeringat maka akan terbentuk lingkungan yang sempurna bagi pertumbuhan bakte ri karena bakteri berkembang dengan baik di lingkungan panas dan lembab seperti ketiak manusia. Pada dasarnya, keringat hanya terdiri dari air dan garam, sehing ga tidak mempunyai bau yang istimewa. Bau dari badan kita sebenarnya disebabkan oleh bakteri yang menguraikan keringat dengan melepaskan asam 3-methyl-2-hexenoi c yang mempunyai bau yang sangat kuat Deodorant digunakan pada tubuh untuk mengurangi bau badan yang disebabkan oleh b akteri pengurai keringat. Food Drug Administration (FDA)menggolongkan dan mengat ur deodorant sebagai Kosmetik OTC (Over-The-Counter). Deodorant bekerja dengan c ara menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang ditemukan pada axial. Sebagai aki batnya, mekanisme kerjanya akan mengurangi produksi keringat pada kelenjar kerin gat. Deodoran adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk menyerap keringat dan men gurangi bau badan. Sumber: http://www.freetechebooks.com/doc-2011/pengertian-deodorant.html Antiperspiran adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud mempersempit pori sehingga mengurangi keluarnya keringat. Zat antiperspirant inilah yang dap at memicu timbulnya kanker Payudara dikarenakan zat ini terkandung dalam deodor ant yang sering digunakan untuk penghilang bau badan pada ketiak, apalagi pada s aat bulu pada ketiak baru dicukur. Zat ini akan lebih mudah terserap masuk kedal am kulit dan berkembang merusak organ-organ pada daerah sekitar ketiak dan payud ara sehingga memicu timbulnya kanker. Perbedaan antara antiperspirant & deodorant yaitu: Deodorant membiarkan pengelua ran keringat, tetapi mencegah bau melaluicara melawannya dengan bahan antiseptik yang membunuh bakteri penyebab bau juga menutup bau dengan bahan parfum. Antipe rspirant mengandung perfume dan bahan kimia yang menghambat atau menyumbat pori -pori untuk menghentikan pengeluaran keringat. Sumber : Ilmu pegangan kosmetik Dr Retno Iswari Tranggono, SpKK 2.2. Persyaratan dalam deodorant Persyaratan : 1. Mudah disapukan 2. Bebas partikulat keras dan tajam 3. Tidak menggumpal 4. Tidak mengiritasi kulit 5. Harus memenuhi derajat halus tertentu.

6. 7. 8. 9.

Warna yang menarik. Bau harum yang menyenangkan. Tidak lengket. Tidak merusak atau mengganggu kulit.

2.3. Kandungan deodorant Pada umumnya kosmetika terdiri atas berbagai macam bahan, yang mempunyai tugas t ertentu didalam campuran yaitu sebagai berikut: A. Bahan Dasar (Vehikulum) Bahan dasar sebagai pembawa atau merupakan tempat dasar bahan lain sehingga umum nya menempati volume yang jauh lebh besar dari bahan yang lainnya.Contohnya Talk um. B. Bahan aktif (Active Ingredients) Merupakan bahan kosmetika terpenting dan mempunyai daya kerja diunggulkan dalam kosmetika tersebut sehingga memberikan nama daya kerjanya pada seluruh campuran bahan tersebut. Konsentrasi bahan aktif kosmetik pada umumnya kecil, namun dapat pula tinggi apabila bahan aktif kosmetika tersebut sekaligus berperan sebagai b ahan dasar. Bahan aktif yang terdapat dalam deodorant adalah: 1. Aluminium chlorohydrate adalah kelompok garam yang mempunyai rumus umum AlnCl(3n-m)(OH)m, biasa digunakan dalam deodorant dan antiperspirant serta flok ulan pada pemurnian air. Aluminium chlorohydrate digunakan dalam antiperspirant dan pada treatment hyperhidrosis. 2. Aluminium sulphate (Tawas) adalah semacam batu putih agak bening yang bi sa digunakan untuk membeningkan air. Selain manfaatnya untuk menjernihkan air, t ernyata tawas juga dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan khususnya didae rah ketiak. Sumber : Ilmu pegangan kosmetik Dr Retno Iswari Tranggono, SpKK Bahan aktif yang digunakan dalam deodorant powder adalah : 1. Pewangi (Parfum ), untuk menutupi bau badan yang tidak disukai. Dengan adanya pewangi maka bedak bau badan digolongkan ke dalam kosmetik pewangi. 2. Pembunuh mikroba yang dapat mengurangi jumlah mikroba pada tepat asal ba u badan. a. Antiseptic : pembunuh kuman apatogen dan pathogen. Misalnya heksaklorofe n, triclosan, ammonium kwartener. Dengan adanya antiseptic, deodorant termasuk kedalam kosmetik medic. b. Antibiotic topical : pembunuh segala kuman, contoh neomisin. Penggunaan antibiotic tidak dianjurkan karna dapat menimbulkan resistensi dan sensitasi se rta termasuk dalam golongan obat topical. c. Antienzim yang berperan dalam pembentukan bau, misalnya asam malonat. Do sis yang diperlukan terlalu tinggi sehingga dapat menimbulkan efek samping.

3. Eliminasi bau (odor eliminator ) yang dapat menyerap atau merusak struktur kimia bau menjadi struktur yang tidak berbau, misalnya senyawa Zinci Ox id, ion exchange resin. C. Pelekat, yaitu yang dapat melekatkan kosmetika ke kulit terutama pada kosmeti ka yang tidak lengket ke kulit semacam bedak. Misalnya seng, magnesium stearat. D. Bahan pelengkap dalam deodorant Sebagai bahan pelengkap kosmetika yang berupa pengawet (perfumery), maksudnya ag ar kosmetika segar baunya bila dipakai, dan pewarna (coloring), agar kosmetika e nak dipandang mata sebelum dan sewaktu dipakai. Perfume yang merupakan campuran dari minyak esensial dan komponenaroma, fiksatif dan pelarut digunakan untuk mem berikan wangi yang menyenangkan pada tubuh manusia. Triclosan yaitu bahan antifungi dan antibakteri spektrum luas yang poten. Antiba kteri ini menghambat pertumbuhan bakteri gram (+) pada ketiak, yang menyebabkan

bau tak sedap. Pada kosmetika yang tujuannya untuk mewangikan kulit atau mewarna i kulit (dekoratif), maka bahan pelengkap ini menjadi bahan aktif dari kosmetika . Sumber:(Wasitaatmadja,199) 2.4. Pengertian dan Penyebab kanker 2.4.1 Pengertian Kanker Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel yang tidak normal (tumbuh sanga t cepat, tidak terkendali, dan tidak teratur) yang dapat menyusup ke jaringan tu buh normal dan menekan jaringan tubuh normal sehingga memengaruhi fungsi tubuh. Kanker bisa terjadi dari berbagai jaringan dalam berbagai organ. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangbiakkannya sel-sel kanker membentuk suatu masa dari j aringan ganas yang menyusup ke jaringan di dekatnya dan bisa menyebar( metastati s) keseluruh tubuh. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita k anker stadium lanjut. Gejala umum kanker antara lain adanya pembengkakkan pada o rgan tubuh yang terkena, terjadi perubahan warna, terjadi perubahan pada system pencernaan, keluarnya cairan atau darah tidak normal, demam kronis, batuk kronis , dan penurunan nafsu makan dan berat badan. tanda-tanda ini dapat disingkat unt uk memudahkan mengingatnya: W: Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan A: Alat pencernaan terganggu dan susah menelan. S: Suara serak dan batuk yang tak sembuh-sembuh P: Payudara atau dibagian tubuh lain ada benjolan A: Andeng-andeng atau tai lalat yang berubah menjadi gatal dan makin besar. D: Darah atau lender yang abnormal keluar dari tubuh A: Adanya borok yang tak kunjung sembuh. 2.4.2 Penyebab Kanker : 1. Inflamasi Jangka Panjang Keterkaitan antara perkembangan kanker dengan inflamasi (peradangan) telah lama di teliti. Bukti epidemis menunjukkan hubungan antara peradangan jangka panjang dan kecendrungan terjadinya kanker. Faktor-faktor pencetus terjadinya peradangan kanker adalah sbb : 1. Virus 2. Bakteri 3. Zat kimia atau karsinogen 4. Paparan sinar ultraviolet berlebih 5. Ketegangan atau stress berkelanjutan 2. Faktor Genetik Sekitar 5-10% kasus kanker merupakan kanker yang diturunkan secara genetis. Pada suatu keluarga, gen abnormal diwariskan. Jenis kanker yang diwariskan dalam kel uarga antara lain kanker Payudara, Ovarium, Prostat, dan Kolon. 3. Gangguan keseimbangan hormonal Terapi hormone telah lama digunakan oleh wanita usia menopause untuk meringankan gejala ini dan menghambat gejala osteoporosis. Namun hal ini bukan tanpa efek s amping. Banyak study menemukan adanya keterkaitan antara penggunaan terapi hormo ne (kombinasi progesterone dan estrogen ataupun estrogen saja), dengan peningkat an resiko kanker Payudara atau Ovarium pada wanita. 2.5. Pengertian Kanker Payudara Bagi sebagian wanita Kanker payudara merupakan satu dari sekian banyak p enyakit mematikan yang menyerang kaum wanita. Gejala timbulnya kanker payudara a ntara lain adalah sebagai berikut : 1. Adanya benjolan aneh disekitar jaringan payudara yang semakin lama semak in membesar dan terasa sakit atau nyeri. 2. Salah satu Payudara tampak lebih besar atau adanya edema (bengkak) disek itar puting. 3. Kulit disekitar benjolan mengerut kedalam seperti kulit jeruk.

4. Putting susu mengerut kedalam atau berubah warna. 5. Sering keluar cairan atau darah dari putting susu padahal sedang tidak m enyusui bayi. 2.5.1 Pemeriksaan terhadap Kanker Payudara 1. X-Ray dada untuk memeriksa penyebaran kanker ke paru-paru 2. Bone scan (scan tulang) untuk memeriksa ada tidaknya penyebaran kanker k e tulang. 3. Tes penanda tumor CA15-3 dan CEA melalui pemgambilan sampel darah. Bertu juan untuk memngetahui penyebaran tumor ke organ pencernaan dan risiko kekambuha n. 2.5.2. Stadium Kanker Payudara Stadium Keterangan 0 Stadium ini disebut kanker payudara non-invasif. I Kanker invasive kecil, ukuran tumor kurang dari 2cm dan tidak menyerang kelenjar getah bening. II Kanker invasive ukuran tumor 2-5cm, dan sudah menyerang kelenjar getah b ening. III Kanker invasive besar, ukuran tumor lebih dari 5cm dan benjolan sudah me nonjol ke permukaan kulit, pecah, berdarah, atau bernanah IV Sel kanker sudah bermetastasis atau menyebar ke organ lain seperti paruparu, hati, tulang dan otak. Tabel.1 2.6. Pengobatan dan Pencegahan terhadap kanker 2.6.1 Pengobatan Kanker : 1. Pembedahan Pembedahan merupakan pengobatan tertua dan rekomendasi utama dari dokter selama kanker yang diderita pasien masih bisa di angkat. 2. Radioterapi (penyinaran) Radioterapi adalah penggunaan sinar laser berkekuatan tinggi untuk membakar selsel kanker agar mati. 3. Kemoterapi Kemoterapi merupakan terapi kanker denganmelibatkan penggunaan zat kimia atau ob at-obatan untuk meracuni sel-sel kanker. 4. Terapi Hormon Pada beberapa jenis kanker yang dipivu oleh kelebihan hormone, seperti kasus kan ker payudara atau prostat dapat di obati dengan terapi hormone. 5. Terapi Bertarget Menggunaka obat-obatan untuk menghambat protein atau enzim tertentu yang berpera n penting dalam perkembangbiakkan dan penyebaran tumor. 6. Immunoterapi Di sebut juga terapi bilologis adalah jenis pengobatan kanker yang relative baru tetapi diperkirakan akan maju pesat dan menjadi andalan para dokter untuk penye mbuhan kanker secara total. 2.6.2 Pencegahan Kanker : 1. Hindari merokok 2. Makanlah makanan sehat yang bervariasi 3. Tetap aktif dan jaga berat badan ideal 4. Lindungi diri anda dari matahari 5. Dapatkan imunisasi 6. Hindari perilaku berisiko 7. Lakukan pemeriksaan 8. Kurangi konsumsi gula sebanyak-banyaknya 9. Ganti susu sapi dengan susu kedelai 10. Ganti daging dengan ikan atau sedikit ayam 11. Konsumsi sayuran segar atau mentah 12. Minuman yang baik untuk mencegah kanker 13. Hindari stress 14. Olahraga rutin

15. 16. afe.

Jangan memasukkan botol air kedalam freeze Jangan menggunakan plastic wrap (penutup atau bungkus plastic) di microw

BAB III METODOLOGI 3.1. INSTRUMEN MASALAH Berdasarkan masalah yang diteliti, jenis penelitian adalah kuantitatif y aitu pengamatan terhadap suatu masalah secara tidak langsung dengan member perta nyaan berupa angket kepada objek penelitian. Secara lebih lengkap KOKASIH (2010: 65) menyatakan bahwa metode kuantitatif yaitu cara penelitian untuk mencapai pen gertian tentang masalah berdasarkan jumlah atau banyaknya. Lokasi penelitian yang diambil untuk penelitian ini adalah kelas XI IPA IV SMAN 1 Pariaman. Jalan. M. Yamin No. 38 Pariaman Tengah ( waktu penelitian di mulai dari hari Senin, 2 April 2012) 3.2. PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan cara memberia kan pertanyaan melalui angket dan wawancara. Wawancara adalah memberikan pertanyaan kepada seseorang secara lisan unt yk mendapatkan suatu informasi. Secara lebih lengkap KOKASIH (2010 : 78-79) meny atakan bahwa: Wawancara adalah percakapan atau tanya jawab antara peneliti dan narasumber deng an tujuan memperoleh keterangan yang berhubungan dengan topic penelitian. Angket adalah metode penelitian dengan cara memberikan pertanyaan kepada narasum ber berupa pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari narasumber. Secar a lebih lengkap MARHIJANTO (1999 : 25 ) menyatakan bahwa Angket adalah daftar pertanyaan tertulis tentang suatu masalah dengan ruang dan jawaban bagi setiap pertanyaan tertulis tentang suatu masalah dengan ruang dan j awaban bagi setiap pertanyaan. 3.3. POPULASI Populasi adalah kumpulan dari beberapa individu atau sekelompok makhluk hidup dalam satu tempat. Dalam karya tulis ilmiah ini populasi adalah sekelompok orang yang akan diambil informasi. Secara lebij lengkap KOKASIH (2010 : 50) men yatakan bahwa: Populasi adalah sekelompok orang, benda atau hal-hal yang menjadi sumber pengambilan sampel atau sekelompok orang, benda atau hal-hal yang memenuhi syar at tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi yang diambil dalam karya tulis ilmiah ini yaitu di SMA N 1 Pari aman. 3.4 SAMPEL Sampel adalah sesuatu yang dijadikan contoh atau acuan untuk memecahkan suatu masalah. Secara lebih lengkap KOKASIH (2010 : 50) menyatakan bahwa Sampel adalah sesuatu yang dijadikan contoh atau sejumlah tertentu dan k eseluruhan populasi yang dijadikan subjek penelitian. Untuk pengisian angket ter sebut dari seluruh kelas di SMA N 1 Pariaman diambil 10 orang sampel dari kelas XI IPA IV.

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1.1. Pengetahuan Siswa tentang Deodorant Deodorant sebagai salah satu kosmetik yang banyak ditemukan di toko-toko , merupakan salah satu dari sekian banyak bahan kimia yang efektif dan dapat dig unakan sebagai penghilang bau badan atau ketiak. Dan juga pemakaian deodorant i ni pada umumnya digunakan oleh sebagian besar siswa-siswi di SMA N 1 Pariaman kh ususnya kelas XI IPA IV. Siswa cenderung lebih meminati deodorant karena pemakaiannya yang mudah serta bentuk kemasan produknya yang bermacam-macam dan unik dan menarik bagi sis wa dianggap menarik dan deodorant efektif menghilangkan bau badannya. 4.1.2. Deodorant sebagai Kebutuhan Siswa Pada umumnya, sebagian besar siswa dikelas XI IPA IV menjadikan deodoran t sebagai kebutuhan sehari-harinya untuk mengilangkan bau badan atau ketiak. 4.1.3. Pengetahuan Siswa tentang Kanker Payudara Berdasarkan penelitian sebagian besar siswa di XI IPA IV SMA N 1 Pariam an mengetahui secara umum apa itu kanker Payudara, mereka juga bahwa kanker Payu dara merupakan penyakit yang berbahaya yang banyak merenggut nyawa wanita dan ke cil kemungkinan bagi pria untuk mengidap kanker ini. Sebagai salah satu penyakit yang berbahaya, Kanker Payudara dapat timbul jika dipicu oleh pemakaian deodorant yang mengandung zat-zat berbahaya yang dap at merusak jaringan pada ketiak dan daerah sekitarnya 4.1.4. Deodorant dapat memicu Kanker Payudara Menurut penelitian, pengguna deodorant hanya mengetahui bahwa deodorant dapat menghilangkan bau badan atau bau ketiaknya. Dan kecenderungannya banyak ba nyak yang tidak tahu bahwasanya kandungan zat yang ada dalam deodorant jika dipa kai terus-menerus dapat memicu timbulnya Kenker Payudara. Karena, pada saat meng gunakan deodorant siswa sedang mengerjakan kegiatan sehari-hari yang banyak meng eluarkan keringat. Pada saat merekan berkeringat, zat antiperspirant yang ada dalam deodora nt akan bercampur dengan keringat dan menimbulkan reaksi dan penyerapan disekita r pada kulit ketiak dan daerah disekitarnya. Apalagi pada saat setelah mencukur bulu ketiak, zat-zat yang ada dalam deodorant akan mudah masuk dan meresap dalam ketiak karena tidak ada lagi penyaring zat-zat tersebut untuk meresap dalam ket iak. Setelah lama zat tersebut akan mengendap di kulit dan dapat memicu Kanke r Payudara yang berbahaya dan sulit untuk diobati karena Kanker tersebut akan be rkembang dan lama kelamaan akan mengganggu jaringan yang ada disekitar Payudara. 4.2. PENYAJIAN DATA Berdasarkan angket yang di sebar pada sampel yang ada dalam populasi SMA N 1 Pariaman dengan beberapa pertanyaan di dapat hasil : NAMA : KELAS : 1. A. 2. A. 3. A. 4. A. 5. A. Apakah Ya Apakah Ya Apakah Ya Apakah Ya Apakah Ya anda pengguna deodorant sebagai penghilang bau badan? B. Tidak anda sudah lama menggunakan deodorant ? B. Tidak deodorant merupakan sebuah kebutuhan bagi anda? B. Tidak anda tahu apasaja zat yang terkandung dalam deodorant? B. Tidak anda tahu mengenai kanker Payudara ? B. Tidak

6. Apakah anda penderita kanker Payudara? A. Ya B. Tidak 7. Apakah anda tahu bahwa kanker Payudara merupakan penyakit yang berbahaya ? A. Ya B. Tidak 8. Apakah anda tahu bahwa deodorant itu dapat memicu timbulnya Kanker payud ara? A. Ya B. Tidak 9. Apakah jika anda sudah tahu dampak dari pemakaian deodorant anda masih ingin menggunakan deodorant? A. Ya B. Tidak 10. Apakah anda merasa risih jika bau badan dan tidak menggunakan deodorant sekali saja? A. Ya B. Tidak

Jawaban NO SOAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Tabel.2

untuk angket di atas adalah : JAWABAN A JAWABAN B 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 4 orang 6 orang 1 orang 9 orang 9 orang 1 orang 10 orang 10 orang 3 orang 7 orang 4 orang 7 orang 4 orang 6 orang

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Dari pembahasan di atas disimpulkan bahwa berdasarkan penelitian banyak siswa di kelas XI IPA IV yang menggunakan deodorant sebagai penghilang bau badan. Meskip un deodorant mengandung zat yang berbahaya dan dapat memicu Kanker Payudara, mas ih ada sebagian kecil siswa yang masih ingin menggunakan deodorant dalam kehidup an sehari-harinya. 5.2. SARAN Bagi siswa yang mengetahui kandugan zat yang ada dalam deodorant dan sangat berb ahaya karena dapat memicu kanker Payudara, diharapkan siswa untuk berhenti mengg unakan deodorant dan beralih ke alternative lain yang lebih sehat.

DAFTAR PUSTAKA Chen Rostia. 2012. Solusi Cerdas Mencegah dan Mengobati Kanker. Jakarta: Agro Me dia Pustaka Sabella Rifdah. 2010. Libas kanker dengan Terapi Herbal, Buah, dan Sayuran. Klat en: Galmas Publisher Russel M. Dorothy. 2011. Bebas dari 6 Penyakit Paling Mematikan. Jakarta: PT. Bu ku Seru http://keywordterkenal.blogspot.com/2012/02/benarkah-deodoran-bisa-menyebabkan.h tml http://www.lensaindonesia.com/2012/02/06/penelitian-terbaru-deodoran-dapat-picukanker-payudara.html

Anda mungkin juga menyukai