Anda di halaman 1dari 10

BAGIAN ISI

A. Tujuan Penyusunan Laporan PKL Tujuan yang ingin dicapai penulis di dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah : 1. Memenuhi salah satu syarat untuk dinyatakan lulus dari Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan Negara pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang tahun akademik 2008/2009. 2. Menambah ilmu pengetahuan dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dalam bentuk laporan PKL. 3. Memberi gambaran tentang pengelolaan pinjaman luar negeri oleh Pemerintah Indonesia saat ini. 4. Memberi gambaran tentang cara-cara serta langkah-langkah

pengelolaan utang yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia. 5. Memberi gambaran tentang salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam upaya mengurangi beban utang yaitu melalui Debt Swap. 6. Mengevaluasi dan analisis atas program Debt Swap yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, khususnya program Debt Swap II For Education No-XXX dari pemerintah Jerman.

B. Metode Penelitian Dalam menyusun dan menyelesaikan tugas Praktik Kerja Lapangan ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, antara lain : 1. Metode Kepustakaan Dalam metode ini data yang diperoleh berasal dari sumber-sumber informasi yang terkati dengan isi Laporan Praktik Kerja Lapangan berupa catatancatatan selama kuliah, buku-buku literatur, diktat, peraturan perundangundangan, majalah, internet dan tulisan ilmiah lainnya. 2. Metode Penelitian Lapangan Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan ataupun di kantor terhadap objek penelitian, terutama mengenai halhal yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan ini untuk mendapatkan data dan fakta yang diperlukan. Yang dilakukan dengan cara antara lain : a. Wawancara yaitu cara dilakukan dengan melakukan wawancara

langsung kepada pihak-pihak yang terkait mengenai data dan fakta yang diperlukan dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini. b. Observasi yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan penelitian atas data yang dikumpulkan yang diperlukan dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan.

C. Rencana Daftar Isi Rencana daftar isi yang akan dituangkan dalam Laporan PKL ini adalah :

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN HALAMAN PERNYATAAN LULUS UJIAN KOMPREHENSIF KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan C. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah D. Metode Penelitian E. Sistematika Penulisan BAB II DATA DAN FAKTA A. Landasan Teori B. Tugas Pokok dan Fungsi DJPU C. Debt Swap Indonesia D. Program Debt Swap II For Education BAB III PEMBAHASAN A. Identifikasi Masalah B. Pembahasan Masalah C. Analisis dan Pemecahan Masalah BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

D. Sinopsis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia setiap tahun selalu mempunyai selisih yang besar antara pengeluaran/belanja negara dengan pendapatan/penerimaan Negara. Hal ini diakibatkan oleh kebijakan anggaran Indonesia yang menganut anggaran defisit. APBN defisit mempunyai pengertian bahwa pengeluaran pemerintah lebih besar dari total penerimaan yang terjadi di Indonesia yang direncanakan setiap tahunnya. APBN defisit ini mengakibatkan pemerintah harus menutup selisih antara penerimaan dan belanja tersebut melalui pembiayaan-pembiayaan. Langkah yang ditempuh pemerintah dalam pembiayaan ini mempunyai 2 (dua) sumber dasar yaitu dalam negeri dan luar negeri. Pembiayaan dalam negeri ditempuh pemerintah melalui pembiayaan dari perbankan dan nonperbankan. Pembiayaan perbankan ditempuh pemerintah

dengan penjualan aset-aset negara, upaya privatisasi BUMN dan penerbitan Surat Utang Negara (SUN). Alternatif pembiayaan dalam negeri yang menjadi prioritas negara Indonesia sekarang ini adalah melalui penerbitan SUN yang digalakkan oleh pemerintah Indonesia dan dikelola oleh salah satu direktorat di Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) yaitu Direktorat SUN. Sedangkan

pembiayaan nonperbankan yaitu pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah melalui penarikan dana pemerintah dari rekening-rekening pemerintah yaitu Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD). Rekening-rekening ini merupakan rekening simpanan pemerintah untuk pembangunan dan investasi ataupun rekening untuk pinjaman pemerintahpemerintah daerah yang bisa digunakan untuk pembiayaan. Sedangkan pembiayaan luar negeri ditempuh pemerintah melalui pinjaman luar negeri dan hibah luar negeri yang berasal dari pinjaman bilateral ataupun pinjaman multilateral. Pinjaman luar negeri mempunyai resiko yang cukup besar bagi suatu negara jika tidak dikelola dan diatur dengan benar sehingga diperlukan suatu institusi khusus yang mengaturnya. Pinjaman luar negeri mempunyai pengertian setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. Dari pengertian ini dapat dilihat bahwa pinjaman luar negeri merupakan suatu penerimaan sekaligus tanggung jawab dan kewajiban kita untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan di dalam naskah perjanjian luar negeri tersebut. Pembayaran kembali cicilan dan pokok utang ini ternyata mempunyai dampak yang cukup besar terhadap ABPN Indonesia sehingga memberatkan pemerintah. Untuk mengurangi tekanan pembiayaan inilah maka pemerintah menempuh kebijakan-kebijakan difokuskan untuk mengurangi tekanan pembiayaan utang terhadap APBN serta meningkatkan

kemandirian Indonesia agar ketergantungan pemerintah terhadap pinjaman luar negeri dapat dikurangi secara bertahap.seperti penjadwalan kembali

(rescheduling) utang, negosiasi kembali utang, melakukan seleksi atas pinjaman yang ditawarkan oleh pemberi pinjaman dan upaya untuk mengalihkan utang luar negeri menjadi suatu proyek didalam negeri ( Debt Swap). Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah ini dijalankan oleh DJPU sebagai institusi pengelola utang Indonesia yang dibentuk di bawah Departemen Keuangan. Dan pengelolaan utang yang baik merupakan tujuan direktorat tersebut sehingga melakukan upaya mewujudkan kebijakan tersebut melalui visi dan misi DJPU menjadi pengelola utang yang handal dan mampu mengelola utang dengan baik sehingga utang dikelola dengan baik dan efektif untuk pembangunan. Salah satu langkah yang ditempuh pemerintah adalah Debt Swap, Debt swap merupakan suatu hal yang menarik karena utang luar negeri pemerintah yang didapat dari pinjaman luar negeri dihapuskan oleh pemberi pinjaman tetapi dengan konsekuensi dana yang seharusnya digunakan untuk membayar utang tersebut digunakan untuk membiayai program-program yang disepakati antara pemberi pinjaman dengan pemerintah. Debt swap ini umumnya dialihkan untuk membiayai proyek-proyek yang mempunyai dampak yang positif kepada negara yang utangnya di Debt Swap seperti Debt Swap untuk penghijauan atau untuk menyelamatkan hutan tropis, Debt Swap untuk Kesehatan, Debt Swap untuk pendidikan dan proyek-proyek lain yang dianggap mempunyai dampak yang luas dan sosial. Hal ini merupakan

suatu hal yang menguntungkan karena dalam pelaksanaannya, pemerintah memang harus melaksanakan program tersebut dan melaporkan perkembangan/ pertanggungjawaban kepada pemberi pinjaman tetapi hasil dari program berdampak positif kepada Negara dan barang ataupun hasil dari program itu menjadi hal ataupun milik daripada Indonesia. Selain itu, realisasi dari Debt swap ini mempengaruhi Indonesia secara langsung dan proyek-proyek tersebut lebih peduli terhadap lingkungan dan lebih berdampak langsung kepada masyarakat seperti program kesehatan dan pendidikan. Hal inilah yang menyebabkan penulis tertarik kepada topik Debt swap dan menuangkannya didalam penulisan laporan PKL dengan judul TINJAUAN ATAS DEBT SWAP DARI PEMERINTAH JERMAN MELALUI PROGRAM DEBT SWAP II FOR EDUCATION

E. Ringkasan Isi Tiap Bab BAB I PENDAHULUAN

Didalam bab ini penulis akan membahas tentang latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, pembatasan masalah dan metode dan sistematika penelitan yang dilakukan oleh penulis. BAB II DATA DAN FAKTA

Bab ini akan membahas teori tentang pinjaman luar negeri dan struktur organisasi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) sebagai pengelola utang Indonesia dan membahas tentang gambaran utang luar negeri Indonesia serta langkah-langkah yang ditempuh dalam mengurangi

utang yang salah satunya adalah Debt Swap dan akan membahas Debt Swap secara umum yang terjadi di Indonesia dari negara-negara donor dan secara khusus membahas Debt Swap yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Jerman BAB III PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas pembandingan dan gambaran atas pinjaman luar negeri bilateral antara Indonesia dengan Jerman disertai dengan jumlah pinjaman tersebut yang kemudian dilakukan perbandingan dengan program Debt Swap tersebut. Dimana dilakukan peninjauan atas program Debt Swap tersebut mulai dari awal program sampai selesai dan dilakukan identifikasi masalah apa saja yang terjadi dalam perencanaan sampai kepada pelaksanaan program Debt Swap II For Education dan akan ditarik kesimpulan dan kemungkinan alternatif pemecahan masalah atas masalah yang muncul dalam program Debt Swap tersebut dan akan dilakukan penggambaran atas proses Debt Swap tersebut oleh Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jerman, dan akan dilakukan pembahasan apa saja keuntungan dan kerugian yang diperoleh oleh Indonesia dari program Debt Swap tersebut. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab kesimpulan dan saran merupakan bab yang menuangkan hasil kesimpulan dan saran yang dapat ditarik oleh penulis dari pembahasan dari bab-bab sebelumnya dan rangkuman dari laporan PKL tersebut.

F.

Rencana Daftar Pustaka

Undang-Undang Dasar 1945 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.05/2006 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Nomor PER-01/PU/2009 tentang Tugas Eselon IV Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang www.dmo.go.id www.depkeu.go.id www.ri.go.id

BAGIAN PENUTUP

A.

Jadwal Aktivitas

Kegiatan penyusunan laporan ini direncanakan akan memerlukan waktu sebagai berikut: KEGIATAN TANGGAL

Pengarahan Penyusunan Laporan PKL Penyusunan rencana Laporan PKL Pelaksanaan PKL Penyerahan Laporan PKL Ujian Kompetensi Spesialisasi I

17 April 2009 6 Juli 2009 17 Juli 2009 21 Juli 2009 14 Agustus 2009 18 Agustus 2009 4 September 2009 29 September 2009 1 Oktober 2009

B.

Rencana Kontinjensi Jika selama proses penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan, penulis mengalami

hambatan dalam hal pengumpulan data maupun pembahasan, maka dimungkinkan terjadinya perubahan-perubahan terhadap rencana laporan PKL ini. Perubahan tersebut meliputi Hal-hal yang terdapat di dalam laporan PKL tersebut. Bila terjadi perubahan yang signifikan atas topik Laporan Praktik Kerja Lapangan, akan didiskusikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing dan dilaporkan ke Sekretariat Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

10

Anda mungkin juga menyukai