Proses berpikir anak sama dengan dewasa Perlakuan hukum anak dan dewasa : sama
NATURE
Pertumbuhan BiologikaL
Perubahan Perkembangan
KOMPLEKS / SEMPURNA
Lingkungan
BUDAYA / POLA ASUH
NURTURE (PENGALAMAN)
2. Faktor eksternal / lingkungan mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
7
a. Keluarga
nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi. Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku b. Kelompok teman sebaya lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
8
Tahapan proses pembelajaran mengenali kebutuhan penguasaan ketrampilan menjalankan tugas integrasi ke dalam seluruh fungsi mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.
9
d. Kesehatan Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin) Nutrisi adekuat Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --tumbuh kembang terganggu e. Lingkungan tempat tinggal : Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi
10
2. Middle childhood (masa sekolah) Membangun perilaku yang sehat Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang luar biasa Belajar bergaul dengan teman sebaya Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai Pencapaian kemandirian Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi (sekolah)
12
3. Adolescence (remaja )
Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki maupun perempuan Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif Memilih dan mempersiapkan pekerjaan Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga negara Pencapaian tanggungjawab sosial Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun dalam berperilaku
13
14
5. Middle-age (dewasa lanjut) Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan menyenangkan Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua
15
6. Later maturity (usia lanjut) Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri) Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut Melakukan pertemuan-pertemuan sosial Membangun kepuasan kehidupan Kesiapan menghadapi kematian
16
17
b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler) Karakteristik : Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan Masa toilet training --- dapat terjadi konflik Mengotori adalah aktivitas yang umum Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesifkompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan tempertantrum
18
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah) Karakteristik : Organ genital sebagai sumber kenyamanan Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut.
19
d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah) Karakteristik : energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur). Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama jenis kelaminnya. Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri.
20
e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai dewasa) Karakteristik : genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan heteroseksual Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang matur Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang, kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima dan memberi cinta
21
22
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun) Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
23
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun) Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri. Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama. Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif. Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua. Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain.
24
25
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja (12 - 18 tahun) Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri Individu mengembangkan penyatuan rasa diri sendiri. Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku. Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas --- kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keraguraguan.
26
30