Anda di halaman 1dari 4

Pidato Penyuluhan TB Paru Tuberkulosis Paru dan Pencegahannya

Assalamualaikum Wr. Wb. Yang terhormat Ibu dr. Rini Kartika Handayani, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Putri Ayu. Yang terhormat Ibu dan Bapak petugas kesehatan di Puskesmas Putri Ayu Yang terhormat Ketua RT/RW, serta tokoh agama dan Kader setempat serta para hadirin sekalian yang saya muliakan.

Alhamdulillah Wasyukurillah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Taufik, Hidayah, Inayah serta nikmat Iman, Islam dan kesehatan kepada kita sekalian hingga kita dapat bersilahturahmi dalam acara penyuluhan kepada masyarakat di Puskesmas Putri Ayu tentang Tuberkulosis Paru dan Pencegahannya.

Hadirin yang berbahagia, Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Kejadian TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.

Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia. Kenyataan mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita harus waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC .

Hadirin yang berbahagia, Sumber penularan adalah dahak penderita TBC yang mengandung kuman TBC. TBC menular melalui udara bila penderita batuk, bersin dan berbicara dan percikan dahaknya yang mengandung kuman TBC melayang-layang di udara dan terhirup oleh oranglain. 1 pasien TBC dapat menularkan 10-15 orang disekitarnya. Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Gejala penyakit TBC yang sering kita temukan, yaitu: Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih

dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), Perasaan tidak enak (malaise), lemah dan gejala lainnya.

Hadirin yang berbahagia, Untuk mengetahui bahwa seseorang tersebut menderita TBC, haru dilakukan pemeriksaan dahak (sewaktu-pagi-sewaktu). Pemeriksaan ini tujuannya adalah untuk melihat mikroskopik bakteri disediaan dahak. Pengobatan untuk penderita TBC ini cukup lama, sekitar 6 bulan. Untuk itu, keberhasilan dalam pengobatan TBC ditentukan dari pasien sendiri. Pasien wajib mematuhi aturan minum obat ini dan biasanya disetiap anggota keluarga ada yang bertugas sebagai PMO, Pengawas Minum Obat, untuk mengawasi apakah obat pasien diminum atau tidak.

Hadirin yang saya hormati, Pada dasarnya kita semua bisa terbebas dari penyakit ini. Kita semua bisa mencegah penularan dari penyakit ini. Pertama, adalah imunisasi aktif, yaitu dengan vaksinasi BCG, kemudian dapat juga diberikan obat kemoprofilaksis untuk mencegah terjadinya TBC, serta beberapa pola dan prilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga. Beberapa anjuran yang dapat membantu kita untuk mencegah dari penyakit ini di rumah tangga adalah: Membuka jendela pada pagi hari sampai sore hari, agar rumah mendapat sinar matahari dan udara yang cukup Menjemur kasur, bantal dan guling secara teratur 1 kali seminggu Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dalam satu kamar tidak lebih dari 3 orang Menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan disekitar rumah Lantai disemen/diplester atau dipasang tegel/keramik Apabila batuk, mulut sebaiknya ditutup Membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta setelah batuk atau membuang dahak Tidak meludah disembarang tempat tapi gunakan tempat khusus yang sudah di isi Lysol dan setelah itu dibuang di kamar mandi.

Apabila tidur dengan menggunakan kipas angin, sebaiknya jangan diarahkan langsung ke pasien, namun bisa memantulkan arah angin ke dinding.

Istirahat yang cukup, tidak boleh terlalu capek dan tidak tidur larut malam Makan makanan bergizi seimbang, terutama yang banyak mengandung protein. Olahraga dan lakukan aktivitas fisik secara teratur Hindari polusi udara dalam rumah seperti asap dapur dan asap rokok Dan, apabila ada oranglain yang memiliki gejala seperti penyakit ini, segera diajak untuk diperiksa ke puskesmas terdekat

Demikianlah pidato yang saya sampaikan, sebelum dan sesudahnya mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyampaian saya. Semoga yang saya sampaikan tadi dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Akhir

kata

saya

ucapkan

Wabillahi

Taufik

Wal

Hidayah,

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatu.. Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai