BAB XIV

PERCOBAAN 14
AC-AC Terkontrol Penuh Satu Fasa
14.1 Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prinsip kerja dari AC-AC terkontrol penuh 1 fasa
2. Mengetahui bentuk gelombang dari AC-AC terkontrol penuh 1 fasa
14.2 Dasar Teori
AC-AC tekontrol penuh 1 fasa sama halnya dengan AC-AC semikonverter
1 fasa berfungsi untuk mengontrol teganagan AC 1 fasa yang bersifat tetap menjadi
tegangan AC yang variable pada outputnya. sedangkan komponen yang digunakan
adalah 2 buah thyristor.
Selama setengah siklus positif tegangan maka thyristor T1 akan mengontrol
tegangan dengan memvariasikan sudut tunda/picu(1), dan selama siklus
negative tegangan, maka thyristor T2 akan mengontrol tegangan dengan sudut picu
(2 = +1). Sudut pemicuan ini berjarak satu sama lain.
Berikut bentuk gelombangnya :
Gambar 14.1 Rangkaian AC-AC terkontrol
penuh 1 fasa
14.3 Alat dan Bahan
1. Laptop /PC
2. Software PSIM
3. Modul Software elka daya
14.5 Langkah Percobaan
1. Membuat gambar rangkaian pada software PSIM
2. Me-running gambar rangkaian
3. Klik simulate untuk mengamati hasil gelombang
4. Klik tool untuk melihat gelombang pada tiap alat ukur
5. Klik tool measure untuk melihat time dan tegangan
6. Mencatat nilai tegangan dan time gelombang
7. Mengulangi langkah 4-6 untuk tiap gambar alat ukur
14.7 Analisa dan Pembahasan
AC-AC terkontrol penuh 1 fasa dapat disebut juga bidirectional controller 1
fasa karena pada setiap setengah siklus gelombang dapat dikontrol.
Prinsip kerja secara umum yaitu :
Selama siklus positif tegangan masukan (0-) maka daya / tegangannya
akan dikontrol oleh thyristor T1 dengan memberikan sudut tunda / penyalaan
sebesar . Kemudian pada setengah siklus negative tegangan masukan (-2) maka
aliran tegangan akan dikontrol oleh thirystor T2 dengan sudut penyalaan +. Sudut
penyalaan dijaga tetap 180. Jika Vs = 2 Vs sin t adalah tegangan masukan dan
sudut penyalaan thirystor T1 dan T2 yaitu (2 = +)
Maka tegangan rms dapat dicari dengan :
2
1
2
2 sin 1
1
]
1

,
_

S o
V V
(14.1)
Dengan memvariasikan dari 0 sampai maka vs dapat divariasikan dari vs
sampai 0. Gambar gelombang hasil percoabaan dengan = 90 sbb :
Gambar 14. Bentuk Gelombang output AC-AC terkontrol penuh dengan = 90
Untuk beban dominan induktif :
Saat thyristor 1 dipicu pada setengah siklus positif dan membawa arus pada
beban. Karena beban adalah dominan induktif maka arus pada thyristor tidak akan
menuju nol pada t = ketika input sudah mulai pada siklus negative. Thyristor T1
akan terus terinduksi sampai arus menuju nol pada t = .
Sudut konduksi thyristor T1 adalah = + dan tergantung pada sudut tunda
dan pf pada beban 0. Jika Vs = 2 Vs sin t adalah tegangan sesaat dari input
tegangan dan sudut tunda thyristor T1 adalah , maka arus thyristor T1, I1 didapat
dari :
dI1/dt + RI1 = 2 Vs sin t (14.2)
I1 = (2 Vs/Z) sin ( t- ) + A + e
-(R/L)t
(14.3)
Dimana impedansi beban Z = (R
2
+ ( t)
2
)
1/2
dan sudut pada beban
= tan
-1
( t/R), nilai konstanta A1 dapat ditentukan dari kondisi awal pada
t = =I1 = 0
dari persamaan 14.3 : A1 = 2 Vs/Z) sin (- ) e
(R/L) ( / t)
(14.4)
substitusi persamaan (14.3) dan (14.4) maka :
I1 = (2 Vs/Z) sin ( t- ) - sin (- ) e
(R/L) ( / t)
(14.5)
Sudut , saat arus I1 = 0 dan thyristor T1 mati dapat dicari dengan
sin ( - )= sin (- ) e
(R/L) (-

/ t)
dimana kondisi I1 ( t+) = 0
Maka, tegangan rms output :
2 / 1 2 2
)] ( sin 2
2
2
[ t d t Vs V
o

=
2 / 1
2
)] ( 2 cos 1
4
4
[ t d t
Vs

2 / 1
]
2
2 sin
2
2 sin
(
1
[

+
Dari hasil percobaan didapat bentuk gelombang sebagai berikut :
Gambar 14. Bentuk gelombang arus dan tegangan AC-AC terkontrol penuh 1 fasa
14.8 Kesimpulan
1. AC-AC terkontrol penuh 1 fasa menggunakan 2 buah thyristor yang
dipasang secara anti parallel.
2. Konverter AC-AC ini dapat digunakan untuk aplikasi pada soft switching
motor 1 fasa.
3. Untuk beban dominan induktif maka akan terdapat sudut

yang
merupakan waktu dimana arus pada thyristor T1 tepat pada titik 0
4. Beban induktif mengalirkan arus beban melebihi , arus beban dapat terus
mengalir apabila sudut tunda lebih kecil daripada sudut impedansi .
5. Untuk > , maka sudut pengontrolan berada pada .