Nia K Pontoh MT
Tujuan Pembelajaran
Peserta diklat dapat mengetahui perkembangan kota dan pengelompokkan ruang kota serta kegiatan pengembangan wilayah kota
Lingkup Pembahasan
Definisi Kota dan Perkotaan Faktor perkembangan kota dalam lingkup wilayah Peranan & Fungsi kota dalam konstelasi regional Keteraturan dalam sisten kota-kota Sistem kota-kota di Indonesia
Tempat dimana konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena terjadinya pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas penduduknya. Permukiman yang mempunyai berpenduduk relatif besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat non-agraris, kepadatan penduduk relatif tinggi (Kamus Tata Ruang) Tempat sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis. Pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan (Pemendagri No. 2/1987). Kota sebagai Daerah Otonom .
4
Perkotaan (= Urban)
Daerah permukiman yang meliputi kota induk dan daerah pengaruh di luar batas administratif nya yang berupa daerah pinggiran sekitarnya/ daerah suburban.
Kawasan Perkotaan (>< Kawasan Perdesaan) Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi (UUPR 92). Kawasan Perkotaan adalah aglomerasi kota-kota dengan daerah sekitarnya yang memiliki sifat kekotaan; dapat melebihi batas politik/administrasi dari kota yang bersangkutan
hal 1 dari 61
5
Salah satu faktor eksternal yang akan mempengaruhi suatu kota adalah keterkaitannya dengan kota2 lain atau wilayah sekitarnya .(dalam/luar negri atau hinterland) Keterkaitan terwujud dalam bentuk pergerakan bararang, jasa, manusia, uang,kredit, investasi. Keterkaitan ini memegang peran penting dalam pembentukan pola dan struktur kota2
6
Terjadi karena adanya keterkaitan antara satu kota dengan kota yang lain,melalui jejaring dan aliran. Setiap kota memiliki kekuatan yg berbeda (ekonomi, kualitas penduduk, distribusi penduduk) Suatu kota mempunyai potensi, karena: tersedianya infrastruktur faktor lokasi penduduk
Fungsi dan peran kota dalam kawasan dapat teridentifikasi berdasar kekuatannya.
Hirarki kota2 dalam kawasan dapat dipetakan
Sistem kota-kota
Banyak
kota yang saling berkaitan secara fungsional, yang digambarkan oleh orientasi pemasaran geografis sebagai pusat koleksi/distribusi komoditas dan kota sebagai simpul ukurannya berbeda-beda tergantung jumlah penduduk, fungsi dan hierarkinya.
10
Kota
di tingkat nasional maupun tingkat regional, setiap sistem kota berorientasi pada satu simpul utama , yang pada akhirnya menjadi bagian dari suatu sistem perkotaan yang terintegrasi secara nasional. Proses pembentukannya paling sering terjadi sepanjang jalur transportasi utama dan jaringan komunikasi menghubungkan simpul utama.
11
12
13
Sistem Perkotaan
Merupakan aglomerasi kota dengan wilayah sekitarnya yang masih memiliki sifat kekotaan. Sekumpulan kota-kota yang secara bersamaan membentuk pemukiman pada suatu wilayah, baik secara regional, nasional atau seluruh benua. Sistem perkotaan tidak hanya terdiri dari himpunan objek secara fisik dalam hal ini pemukiman perkotaan melainkan juga aliran dan keterhubungan yang bertujuan untuk saling mengikat. Aliran dapat berupa pergerakan orang, barang, faktor produksi, ide, informasi dan inovasi.
14
dari kota-kota ukuran besar, sedang, hingga kecil, terjadi pertambahan penduduk dan perluasan wilayah yang sangat cepat, terutama pada kota 2 besar sepanjang jalur transportasi arteri.
dan perbaikan di bidang transportasi & telekomunikasi akan meningkatkan pergerakan penduduk dan komoditi,baik dalam lingkup wilayah maupun antar wilayah. Hal tersebut akan mendorong terbentuknya sistem perkotaan.
Peningkatan
15
Mewujudkan interaksi spasial Memungkinkan terjadinya diferensiasi dan spesialisasi dalam sistem perkotaan Sebagai wahana utk pengorganisasian kegiatan dalam ruang Memfasilitasi & menyalurkan perubahan2 dari satu simpul ke simpul lain dalam sistem
16
17
18
19
20
21
Fungsi Khusus :
Dominasi
kegiatan fungsional di suatu kota yang dicirikan oleh kegiatan ekonomi kota tsb.
22
Peran Kota Fungsi yang dimiliki kota dalam lingkup wilayah, yang dilihat dari aspek skala pelayanan kota tsb dalam wilayah yang lebih luas.
Hierarki Kota Peringkat kota berdasarkan fungsi yang dimilikinya dalam lingkup wilayah sebagai pembentuk sistem perkotaan/ sistem kota-kota
23
Hirarki Kota
Berdasarkan Ukurannya
Kota Kota Kota Kota
Raya (Metropolitan) : > 1.000.000 Besar : 500.000 1.000.000 Sedang : 100.000 500.0000 Kecil : < 100.000
Berdasarkan Fungsinya
Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
24
Pendekatan Potensi
Klasifikasi
fungsi kota
Pendekatan Target
Analisis
SWOT
25
Klasifikasi sederhana :
Identifikasi
places (service centers for local hinterland) Transportation cities (break-bulk and allied for larger regions) Specialized-function cities
26
27
Pola Cluster Kota-kota mengelompok, beraglomerasi, terjadi karena adanya keterkaitan antar kota
Pola Hierarki Kota-kota berlokasi menurut ukurannya secara hierarkis Terjadi karena adanya keterkaitan fungsional antar kota Dimungkinkan jika tidak ada hambatan fisik.
28
Primacy ratio
the
ratio of the first to the second largest city in a country, reflects the degree of population dominance of the the largest urban center Primacy ratios that increase over time demonstrate that the primate city is becoming more important in population, and probably in key social, economic, and political functions within a country
29
Urban primacy Condition where the largest city in a country is superordinate in both size and national influence Rank size / lognormal city size distribution Situation where urban places follow a smooth progression by size
(Potter, Robert B. & Evans, Sally Lloyd, 1998)
30
31
32
33
34
Semua kota besar Asia Tenggara memiliki ciri primate cities (kota utama) yang sangat menonjol (Chong, 1976) :
Semua
ibukota negara di Asia Tenggara pastilah terbesar di negaranya, Penduduknya beberapa kali lipat dari jumlah penduduk di kota kedua, Memiliki pelabuhan terbesar Merupakan tempat kedudukan kantor pusat bisnis dan pemerintahan Sebagai pusat kebudayaan dan sosial Merupakan lokasi utama bagi produksi industri.
35
36
37
Development Centers (NDC) Interregionalregional Development Centers (IDC) Regional Development Centers (RDC) Local Service Centers (LSC)
38
Mature NDC :
Jabotabek Gerbangkertosusila
Bandung
Raya
Emerging NDC :
Medan,
Palembang, Bandar Lampung, Padang Yogyakarta-Surakarta, Semarang, TegalPekalongan, Malang, Cirebon Ujung Pandang, Balikpapan-Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Manado-Bitung
39
Dalam RTRWN, hierarki kota-kota dibagai tiga berdasarkan skala pelayanannya, yaitu :
PKN
(Pusat Kegiatan Nasional) PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) PKL (Pusat Kegiatan Lokal)
40
PKN
Pusat yg mempunyai potensi sbg pintu gerbang ke kawasan-kawasan internasional dan mempunyai potensi untuk mendorong daerah sekitarnya Pusat jasa-jasa pelayanan keuangan/bank yg melayani nasional atau beberapa propinsi Pusat pengolahan/pengumpul barang secara nasional atau meliputi beberapa propinsi Simpul transportasi secara nasional atau meliputi beberapa propinsi Pusat jasa pemerintahan untuk nasional atau meliputi beberapa propinsi Pusat jasa-jasa kemasyarakatan yang lain untuk nasional atau meliputi beberapa propinsi
41
PKW
Pusat jasa-jasa pelayanan keuangan/bank yg melayani propinsi atau beberapa kabupaten Pusat pengolahan/pengumpul barang untuk satu propinsi atau meliputi beberapa kabupaten Simpul transportasi untuk satu propinsi atau meliputi beberapa kabupaten Pusat jasa pemerintahan untuk satu propinsi atau meliputi beberapa kabupaten Pusat jasa-jasa kemasyarakatan yang lain untuk untuk satu propinsi atau meliputi beberapa kabupaten
42
43
44
45
46
47